Venus melangkahkan kakinya memasuki sebuah jalan kecil. Dengan perasaan takut dan was-was, ia melewati beberapa orang bertampang ganas dengan jas berwarna hitam.Sampai di satu titik di mana ada sebuah rumah kosong dengan halaman yang cukup luas. Di tengah-tengah halaman itu ada sebuah sofa yang sedang di duduki oleh seorang laki-laki dengan luka di bagian dagunya. Dan di sekitar laki-laki itu ada banyak sekali para anak buahnya sedang berjaga dengan pisau dan senjata api.Laki-laki itu adalah Bren Snake. Salah satu pemimpin dari kelompok Fla yang sekarang berkuasa di area timur.Tatapan Venus hanya tertuju pada sesosok perempuan kecil yang tertidur di atas sofa itu dengan bagian tangan kanannya dipegangi oleh Bren. Perempuan kecil itu adalah Vika. Adik perempuannya. Satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki sekarang."Aku sudah mengatakanmu tentang keberadaan Inori. Dan kamu juga sudah melakukan penculikan itu. Jadi lepaskan adikku," ujar Venus sambil menatap Bren."Ya, ya, ya. Be
Venus Locius. Seorang anak laki-laki yang sudah ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya sejak umurnya masih 17 tahun dan dengan adiknya yang masih berumur 3 tahun saat itu.Venus adalah orang yang terbilang jenius dalam hal teori. Namun kelemahan terbesarnya adalah pada fisiknya. Karena jarangnya olahraga, stamina yang dimiliki Venus sangatlah sedikit.Venus yang dulunya adalah anak yang sangat manja berubah menjadi anak pekerja keras semenjak kedua orang tuanya dinyatakan meninggal akibat kecelakaan kendaraan yang dinaikinya.Beruntungnya ada kerabat dekat dari kedua orang tuanya yang bersedia merawat mereka. Venus berpikir bahwa hal itu adalah sebuah kebaikan yang dikirim Tuhan untuknya dan adiknya.Sampai suatu malam Venus mendengarkan pembicaraan kedua orang yang merawatnya dan adiknya. Sebuah kalimat yang tak pernah akan pernah Venus lupakan sampai kapan pun."Kedua anak itu adalah beban kita. Memberikan mereka tempat tinggal dan menyediakan mereka makanan adalah hal yang mer
Venus berteriak kencang memanggil nama Vika, berharap Vika bangun dari tidurnya lalu bisa beranjak dari sofa itu supaya tidak terkena pisau yang sudah dilayangkan oleh Bren. Sedangkan Pitaloka sendiri semakin serius menghadapi seluruh musuh yang ada di hadapannya dengan harapan bisa cepat selesai dan ia bisa membawa Vika pergi dari tempat itu secepatnya.Bren sendiri hanya menatap malas pisau yang sebentar lagi mengenai dada Vika. Baginya membunuh adalah hal yang biasa. Ia sudah terbiasa merebut nyawa seseorang. Entah itu orang dewasa, paruh baya, atau bahkan anak kecil. Ia sudah terbiasa akan semua hal yang bersangkutan dengan nyawa dan darah. Maka dari itu ia sama sekali tidak dapat merasa kasihan walau pada saat ini ia akan menghilangkan nyawa seorang anak kecil yang sama sekali tidak bersalah pada kejadian ini.Namun dalam sekejap Bren membulatkan matanya saat melihat pisau yang ia pegang langsung mengenai sofa begitu saja. Tidak ada tubuh Vika di atas sofa itu. Tubuh anak kecil i
Bren tertawa mendengar hal itu. Kazuha menyuruh Venus untuk membunuhnya? Tentu saja itu adalah hal yang konyol. Karena mau bagaimana pun juga Bren adalah pemimpin kelompok yang kemampuannya memang sudah tak bisa diragukan lagi.Melawan seorang amatiran seperti Venus bukanlah hal yang susah. Apalagi tujuan pertarungan ini adalah membunuh. Bren sudah terbiasa akan hal itu. Namun entah mengapa, ia merasa tertekan saat pertarungannya dengan Venus dimulai. Venus berkali-kali terkena pukulan telak pada tubuh dan wajahnya. Venus juga berkali-kali terjatuh dan tubuhnya berdarah akibat pukulan keras Bren. Namun Venus terus menerjangnya tanpa henti. Membuat sedikit demi sedikit Bren mulai kewalahan menghadapi Venus.Pemenang dari pertarungan ini sudah jelas terlihat. Bren adalah Sang Pemenang. Sedangkan Venus adalah Sang Pecundang. Namun itu hanyalah hasil akhirnya. Dan sekarang pertarungan ini belum mencapai titik akhir. Yang artinya masih ada banyak hal yang mungkin saja bisa terjadi dan mu
Para penjaga yang ada di sana pun mulai merespon kejadian itu. Namun dalam sesaat mereka merasakan rasa sakit yang teramat sakit pada bagian perut mereka. Saat mereka melihat perut mereka, melihat ada sebuah goresan luka dengan ukuran yang cukup panjang di bagian perut mereka. Dan tidak butuh waktu lama pandangan mata mereka mulai gelap lalu jatuh pingsan di tempat.Mata Venus dan Pitaloka membulat sempurna menyadari dalam seperkian detik terjadi sebuah pembantaian terjadi di sekitar mereka. Semua penjahat dikalahkan dengan mudah oleh satu orang yang sekarang sedang memegang sebuah katana dan berdiri tepat membelakangi Venus.Kazuha mengarahkan katana miliknya tepat ke arah Bren yang sedang berteriak kesakitan sambil memegangi pundak bagian kanannya."Aku mengizinkan kalian bertarung dengan menggunakan tangan kosong. Namun kamu menggunakan pisaumu di detik-detik terakhir, jadi aku akan menganggap pertarungan ini sebagai kekalahanmu," ujar Kazuha sambil menodongkan katana miliknya tepa
Venus mulai bisa membuka matanya. Ia merasa ada yang aneh, pasalnya ia sedikit asing dengan pemandangan yang ia lihat pertama kali.Ia yang tadinya menatap ke arah atas pun langsung melihat ke arah sekitar. Memastikan sedang berada di mana ia. Karena terakhir kali yang ia ingat hanyalah saat di mana ia bertarung dengan Bren. Lalu setelah itu ia sama sekali tidak mengingat apa pun.Saat ia melihat selang infus yang ada di sampingnya, ia menyadari bahwa ia ada di rumah sakit. Dan saat ia menoleh ke arah kanan, ia mendapati Pitaloka dan Kazuha yang sedang duduk di atas sofa dengan Vika yang tertidur beralaskan paha Pitaloka.Venus tersenyum kecil saat matanya dan mata Kazuha bertemu. Venus memang tidak mengingat apa pun setelah pertarungan itu. Namun ia sangat yakin bahwa Kazuha lah orang yang telah membawanya dan menyelamatkan adiknya dari tangan Bren."Aku akan memanggil dokter," ujar Kazuha sambil bangkit dari sofa."Terima kasih," balas Venus dengan seluruh kekuatannya yang tersisa.
Tidak lama muncul seorang perempuan dengan menggunakan suster masuk ke dalam ruangan Venus dan memeriksa tubuh Venus menggunakan alat kedokteran miliknya.Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh suster itu untuk memastikan apa yang dirasakan oleh Venus. Dan Venus pun menjelaskan sesuai apa yang dirasakan olehnya."Apa kamu teman Kazuha?" tanya Suster itu pada Venus."Belum terlalu akrab. Tapi kami selalu bersama di kampus," jawab Venus."Oh, begitu, ya. Senang mendengarnya. Akhirnya anak itu punya teman."Bisa terlihat jelas sebuah senyuman di bibir suster itu. Pitaloka dan Venus yang melihat senyuman itu merasa bahwa senyuman itu benar-benar muncul secara tulus. Seakan-akan seorang ibu yang terlihat ikut bahagia saat mendengar anaknya mempunyai teman-teman akrab."Maaf. Tapi memangnya sebelumnya Kazuha tidak punya teman?" tanya Pitaloka sambil menatap serius wajah Suster itu."Perihal temannya, Suster sendiri tidak terlalu tau. Dulu Suster sering lihatnya dia bersama pacarnya. Pacarnya
Kenn dan Clay sedang menulusuri distrik malam. Mereka sedang mencari beberapa jejak yang ditinggalkan oleh Fla. Supaya mereka bisa menemukan titik-titik baru tempat kumpul para Fla.Namun bukan para jejak para Fla yang mereka temukan. Mereka malah menemukan dua kelompok mafia yang sedang menyerang satu kelompok mafia yang memang menguasai distrik malam.Perebutan kekuasaan sedang terjadi. Tentu saja ini adalah hal yang menarik untuk ditonton olehnya. Namun, ia tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi pertarungan bodoh itu. Pusat sudah menghubunginya berkali-kali untuk meminta laporan lebih lanjut tentang Fla. Dan jujur saja itu sangat mengganggunya. Maka dari itu, Kenn memutuskan untuk mencari jejak-jejak Fla secepat mungkin lalu melaporkan pada pusat, supaya ia tidak diganggu terus-menerus.Pandangan Clay masih tertuju pada sebuah pertarungan perebutan kekuasaan itu. Tentu saja, ia tertarik dengan hal itu. Pasalnya selama ia ada di pelatihan militer, ia tidak pernah melihat hal s
Shu berserta sebagian anak buahnya datang ke sebuah perayaan yang diadakan oleh salah satu sahabatnya di sebuah restoran yang cukup terkenal mewah dan besar di pusat kota.Sebenarnya ia tidak terlalu ingin datang. Karena mau bagaimana pun juga semua orang mengenalnya sebagai seorang mafia. Ia tidak ingin sahabatnya itu terkena imbas atau pun isu buruk karena diketahui telah mengundang dirinya pada acara perayaan.Namun keengganannya itu ditolak oleh sahabatnya itu. Membuatnya mau tidak mau harus datang sebagai tamu undangan pada acara itu.Shu datang menggunakan sebuah setelan jas berwarna hitam sama persis dengan para bawahannya yang ia bawa saat ini. Setelah ia memasuki restoran, ia sudah mendapati banyak sekali orang yang sudah duduk dengan santai dan berbincang di kursi mereka masing-masing. Ya ada beberapa yang ia kenal. Contohnya Kenn, Clay, Inori, dan Owl. Selebihnya ia yakini bahwa orang-orang itu adalah tamu dari kekaisaran atau kesatuan militer yang telah diundang oleh saha
Percakapan mereka sedikit terganggunya dengan kemunculan Hiiragi. Kenn sedikit kaget karena tiba-tiba saja lehernya ditodong menggunakan sebuah katana oleh Hiiragi. "Dia sampai kapan di sisimu?" tanya Kenn pada Kazuha."Sampai dia menemukan orang yang dia sayangi. Sebelum dia menemukannya, dia akan tetap di sisiku sebagai bagian dari keluarga ini," jawab Kazuha sembari kembali menatap langit malam."Apakah Nero tidak masalah akan hal itu?""Nero tidak masalah. Karena saat ini Hiiragi tidak lagi berpusat padaku. Melainkan para Nero. Dia akan menjaga Nero saat aku tidak ada di rumah."Kenn sedikit mulai mengerti keadaannya sekarang. Kenn membuka tutup kaleng minuman miliknya. Lalu meneguk minumannya secara perlahan. "Mau bagaimana pun juga Nero tetaplah perempuan. Dia tidak akan baik-baik saja saat tau laki-laki yang sudah menjadi suaminya ternyata tidak mencintainya. Aku tidak menyalahkan perasaanmu terhadap Scarlett. Namun cobalah mengerti perihal perasaan Nero," ujar Kenn."Kamu ti
Hari liburan untuk para anggota Utopia besok akan selesai. Sebelum Kenn harus kembali besok ke perbatasan untuk menjaga ketertiban dan sekaligus pelatihan khusus, Kenn memutuskan untuk mendatangi rumah Kazuha.Kenn sedikit takjub saat pertama kali melihat secara langsung rumah Kazuha.Halaman yang sangat luas. Rumah yang terdiri dari empat lantai dan satu basement dengan ukuran yang terbilang cukup luas. Tidak lupa dengan kolam renang yang sangat terawat dan sebuah balkon yang cukup luas di lantai empat.Hampir mirip sebuah istana. Itu yang ada dipikiran Kenn saat melihat pertama kali betapa megahnya rumah Kazuha. Namun ia juga bingung, mengapa orang yang suka tampil sederhana seperti Kazuha tiba-tiba rela menghabiskan uangnya dan memperlihatkan kepada semua orang bahwa ia kaya.Kenn datang hanya untuk memastikan sesuatu. Sebenarnya Kenn ingin mengutus Riruru untuk hal ini, pasalnya Riruru lah orang yang paling dekat dengan Kazuha dan Scarlett. Namun karena tidak enak dengan Nero yang
Lima tahun kemudian, setelah kejadian Fla waktu itu sudah tidak ada lagi teroris muncul lagi. Membuat warga kekaisaran hidup di dalam keamanan dan kenyamanan.Central juga sudah dibentuk kembali. Namun sekarang Central benar-benar berada di bawah asuhan orang-orang kekaisaran. Mengantisipasi supaya tidak ada lagi teroris memasuki instansi kepolisian rahasia itu.Infrastruktur dan rumah-rumah warga yang dulu hancur pun kini sudah kembali di bangun. Bahkan kali ini lebih besar dan mewah dibandingkan yang dulu untuk menutupi kisah penghancuran yang pernah dilakukan oleh Fla.Dan saat ini seluruh kelompok Utopia kembali ke kota untuk menjalani hari liburan mereka. Mereka mendapatkan liburan khusus karena telah berhasil menaklukkan para teroris yang berusaha kabur dari negeri luar masuk ke dalam wilayah perbatasan kekaisaran.Kenn, Ricard, Vito, Clay, Serena, dan Riruru kini berkumpul pada sebuah cafe yang sudah mereka pesan khusus untuk pertemuan mereka dengan para anggota kelompok Distop
Kazuha malam ini sedang ada di kekaisaran untuk membicarakan tentang Nero. Dan pembahasan tentang ia yang melindungi Nero dari hukuman pun sebenarnya sudah menyebar di seluruh pegawai dan keluarga kekaisaran.Mereka sendiri tidak percaya bagaimana mungkin seorang Kazuha yang sudah sangat dipercaya oleh Sang Kaisar melakukan hal seperti itu? Dan sekarang adalah penentuan dari itu. Kazuha sudah berada di ruangan kerja Sang Kaisar. Di hadapannya sekarang ada seorang pria paruh baya berambut panjang berwarna putih dengan sebuah mahkota di kepalanya. Pria paruh baya itu sedang sibuk memeriksa beberapa dokumen tentang beberapa fasilitas, rumah, dan segala hal yang hancur akibat ulah Fla.Sedangkan Kazuha sendiri tidak berani membuka obrolan percakapan karena mau bagaimana pun juga Kyo Sakata sedang terlihat sibuk dengan segala hal yang harus diurusnya sebagai Kaisar."Bagaimana menurutmu tentang segala kerusakan yang ada?" tanya Kyo tanpa menatap ke arah Kazuha."Menurut saya, semua itu s
Pertarungan dengan Fla sudah berakhir. Semua anggota Fla yang memang masih hidup telah ditangkap oleh Central dan kesatuan militer pusat. Lalu tentang hukuman yang akan mereka dapatkan, pengadilan berserta kekaisaran yang akan menentukannya nanti. Jadi sampai hari pengadilan tiba, mereka akan ditahan.Perihal Nero. Ia masih belum bisa sepenuhnya dikatakan aman. Karena kekaisaran belum sama sekali menjamin kebebasan Nero dan Kazuha sendiri baru bisa bertemu dengan kaisar malam ini.Karena Nero sudah tidak memiliki tempat tinggal, maka untuk hari itu dan beberapa hari selanjutnya Nero akan tinggal bersama dengan Sea di rumah Sea.Sea memiliki rumah yang cukup mewah dan besar. Karena memang kejadian penyerangan Fla tidak sampai ke daerah rumahnya berada, maka rumahnya masih bisa dikenakan dengan nyaman sebagaimana semestinya.Tidak hanya Nero saja yang ada di rumah Sea malam ini. Ada seluruh anggota Distopia dan Utopia datang, kecuali Kazuha yang memang harus datang ke kekaisaran untuk m
Zetten tidak bisa melepaskan Nero dari hukuman. Namun Zetten juga tidak ingin kehilangan Kazuha. Karena mau bagaimana pun juga Kazuha adalah senjata utama kekaisaran. Jika seandainya Kazuha lepas dari pengawasan dan kendali kekaisaran, maka bisa saja Kazuha akan dijadikan sebagai alat oleh orang-orang yang ingin menghancurkan kekaisaran. Dan hal itu akan sangat merugikan kekaisaran mengingat kehebatan dan keahlian Kazuha selama ini."Biarkan aku bersama mereka. Aku pantas mendapatkan hukuman itu," ujar Nero sambil menatap wajah Kazuha."Jangan bodoh. Jangan diam saja saat kamu harus menerima apa yang seharusnya tidak kamu terima. Kamu tidak bersalah dalam hal ini. Jadi aku tidak akan membiarkanmu begitu saja. Percayalah padaku. Aku akan membawamu keluar dari masalah ini dengan aman," balas Kazuha yang masih menatap lekat wajah Zetten dari tempatnya berada."Berhentilah sekarang. Kamu akan dianggap sebagai penjahat jika kamu terus melakukan hal bodoh ini," ujar Zetten memperingati Kazu
Sea berhasil membawa Nero sebagai tahanannya. Ia cukup dikagetkan saat ia sudah keluar dari rumah, atau lebih tepatnya kondisi di halaman sekarang.Seharusnya yang ada di halaman sekarang hanyalah kelompok Utopia dan para anggota Fla yang telah berhasil dikalahkan oleh para anggota Utopia.Namun ini tidak. Ada banyak sekali kelompok yang berbaris dengan regunya masing-masing. Kelompok-kelompok itu adalah Central yang di baris depannya ada Molveus. Lalu ada kesatuan militer pusat yang dipimpin oleh Zhein. Dan ada pasukan dari kekaisaran yang dipimpin oleh Zetten, tangan kanan dari Sang Kaisar.Zetten datang ke medan perang. Tentu saja ada banyak sekali penjagaan yang dikerahkan. Namun yang membuatnya bingung adalah mengapa mereka datang. Bukankah kesepakatannya adalah malam ini milik mereka?Zhein yang melihat bahwa Nero sudah ditangkap pun langsung melangkah maju mendekat ke arah Sea. Ia berjalan santai sambil mengeluarkan beberapa dokumen yang ia terima dari kesatuan militer pusat y
Tubuh Tatsuya bersandar pada sebuah batu besar yang letaknya berada di jalan menuju tebing. Pada tubuh laki-laki itu sudah banyak sekali darah segar mengalir keluar. Luka-lukanya pun terbilang cukup dan banyak, menandakan bahwa Kazuha sama sekali tidak bermain-main dalam pertarungan tadi.Sedangkan Kazuha sendiri sebenarnya juga dalam yang kurang menguntungkan. Dengan segala luka yang ia dapatkan tadi dari pasukan Kishiki ditambah lagi luka yang ia dapatkan setelah bertarung melawan Tatsuya, membuat tubuhnya mengeluarkan banyak darah segar. Mulai dari area pipi, dada, punggung, dan bagian lengan bagian tangan kanannya. Namun Kazuha tetap bisa bertahan berdiri dengan memaksakan dirinya sekarang."Kita memang lahir di tempat yang berbeda. Namun kita berasal dari tempat yang sama. Tempat yang tidak pernah disentuh atau pun diperhatikan oleh kekaisaran. Diskriminasi adalah makanan sehari-hari untuk kita. Aturan rimba adalah ketentuan hidup untuk kita. Jadi aku yakin kamu mengerti alasanku