Share

Bab 6 : Rencana Pernikahan

Penulis: Shasha Afin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 11:14:00

“Vince, ayo kita taruhan!” 

Secara berbisik disertai dengan senyuman yang sukar diartikan Qiara menyenggol lengan Vince yang masih terpaku melihat pemandangan yang sedang berlangsung di depan matanya ketika ini. 

“Ok, 5 Juta! Deal?” 

“Deal!” 

“Go Mama, go Papa!” 

Dengan antusias Qiara menyemangati kedua orang tuanya. Bukannya meleraikan aksi saling jambak yang sedang terjadi, bisa-bisanya Qiara dan Vince memasang taruhan. Sungguh pasangan yang begitu serasi.  

Tersadar akan tujuan mereka yang sebenarnya, akhirnya aksi saling beradu tenaga di antara kedua pasutri tersebut berhenti secara mendadak. Dengan nafas yang terengah-engah, disertai rambut yang telah berantakan tau-taunya mereka malah  saling berpelukan setelahnya. 

“Lah, kok sudah ending gitu aja sih tanpa ada pemenangnya? Eh,” 

Qiara langsung menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya. Thea, mamanya Qiara beserta Nelly mama kepada Vince tertawa dengan keras melihat ulah Qiara. 

“Perlakuan kamu sama persis kayak mama kamu ketika dia seumuran seperti kamu waktu itu. Suka usil! Bikin gemes tante aja deh kamu,” Dengan nada antusias Nelly memandang Qiara. 

Qiara hanya tersenyum malu-malu mendengar ucapan dari Nelly. Tak bisa membendung rasa penasaran akan hubungan mereka, Qiara langsung membuka mulutnya untuk bertanya kepada mamanya yang terlihat bahagia di samping mamanya Vince. 

“Mama sama papa sudah saling mengenal sama orang tua nya Vince? Kalau iya, kok kalian sempat berantem seperti tadi?” Tanya Qiara dengan berhati-hati. 

“Maafkan mama sama papa ya Sayang sudah membuat kamu dan siapa namanya-?” 

“Vince, Tante!” 

Tak lupa ia menyalami tangan kedua orang tua Qiara sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. Vince mengerti cara orang asia berbeza dengan negara barat. Nelly tersenyum bangga melihat perlakuan anaknya. 

“Aduuh, sopan banget kamu Nak Vince! Tante jadi senang deh sama kamu.” 

“Mama, sambungan kisahnya mana sih?” 

“Mama sama Tante Nelly itu udah temenan dari kecil. Bestie banget loh kami berdua. Sering diajar cara bela diri sama kakek kamu. Ya walaupun temenan tapi terkadang kami berdua bisa musuhan juga. Kami berdua juga sering beradu tenaga untuk mencari tahu siapa di antara kami yang paling kuat! Tapi jangan khawatir, malah dengan seperti itu hubungan kami justru menjadi semakin erat!” Jelas Thea dengan panjang lebar. 

“Mama aku benar bisa bela diri tante?” Vince kaget mendengar kenyataan dari mulut Thea. 

“Iya, bisa lah! Mama kamu jago banget loh. Lihat saja tadi tenaga nya juga masih kuat kok. Dulu Tante sama mama kamu sering ikut kakeknya Qiara menyerang clan yang suka membuat rusuh-” 

Dengan segera Nelly menutup mulut Thea yang sedang asyik bercerita. Thea yang ingin marah akan kelakuan Nelly segera meredam amarahnya setelah melihat kode yang diberikan oleh sahabatnya itu yang menginginkan ia menghentikan kisah masa lalu mereka. 

“Clan, clan apa artinya Tante?” 

“Kalau mama sama Tante Nelly memang sudah seperti itu dari kecil. Lalu papa sama papanya Vince kenapa bisa ikut-ikutan beradu tenaga?”

Merasa ada yang aneh dan rasa penasaran yang amat besar membuat Qiara dan Vince melupakan tujuan asal, yaitu tentang pernikahan mereka. Keduanya merasa lebih tertarik untuk mengetahui akan kisah masa lalu tentang kedua orang tua mereka itu seperti apa. 

Thea dan Nelly menjadi salah tingkah setelah diajukan pertanyaan yang beruntun dari anak-anaknya. Alexander papa kepada Qiara yang peka dengan situasi yang mulai memanas lantas merubah suasana dengan menjemput mereka untuk masuk ke dalam rumahnya. 

“Sepertinya kita melupakan sesuatu yang penting untuk kita bahas, soal anak-anak kita yang katanya ingin menikah!” 

“Astaga, hahaha! Aku hampir lupa soal pernikahan mereka. Baiklah, mari kita bahas soal anak-anak kita,” Verill papa kepada Vince lantas memberi kode kepada isterinya untuk meneruskan kata-kata selanjutnya.

“Kedatangan kami kesini awalnya ingin berbincang tentang pernikahan anak-anak kita. Vince mengatakan dia ingin kami melamar Qiara untuk dijadikan istri buat dirinya! Bagaimana Thea, Alex?”

“Aku setuju dan menerima lamaran ini,” ujar Thea dengan antusias. 

“Mama, kan papa belum bilang untuk mau menerima!”

Alexander merasa dirinya sungguh tidak rela untuk berbesan dengan Verill. Ketika ini keduanya saling pandang dengan tatapan penuh sinis. Thea dan Nelly segera berdehem untuk menghentikan aksi dari suami masing-masing.

Belum saatnya untuk mereka membuka semula lembar kenangan pahit yang pernah terjadi karena kesalahpahaman di masa lalu. Manakala Qiara dan Vince sedang gelisah menanti keputusan dari orang tua mereka. 

“Sebelum papa membuat keputusan untuk menerima lamaran ini, papa inginkan kepastian terlebih dahulu dari Qiara dan juga Vince!” Dengan tegas Alex mengatakannya. 

“Qiara, apa benar kamu ingin menikah dengan lelaki ini dan meninggalkan papa? Menikah itu kalau bisa bukan untuk hanya setahun dua lalu setelahnya berpisah. Juga setelah menikah kamu akan memikul tanggung jawab yang lebih besar dari saat ini. Apa kamu sudah berpikir secara matang tentang hal ini?” 

Qiara meneguk air liurnya mendengar pertanyaan dari sang papa yang ketika ini sedang berbicara dengan tegas dan itu menandakan disaat ini papanya sedang serius. Mamanya juga ikut memandang ke arah Qiara. Walaupun dirinya teruja bakal berbesan dengan sahabat sendiri, tapi kebahagian Qiara tetaplah nomor 1 yang akan menjadi keutamaannya. 

“Iya, Pa! Aku sudah berpikir dengan matang hendak menikah bersama Vince. Ketika bersama Vince aku merasakan apa itu arti bahagia. Aku hanya ingin bahagia dengan orang yang aku cinta, Pa! Dan aku tidak mungkin akan meninggalkan papa setelah menikah. Papa tetaplah yang paling utama di dalam hati aku. 

Vince tertegun mendengar kata-kata dari Qiara. Entah mengapa ia merasa Qiara memang tulus ketika mengatakan itu. Thea dan Nelly hampir mengeluarkan air mata ketika mendengar jawaban dari Qiara. Memang ketika sudah menjadi seorang ibu hati seorang wanita mudah merasa sensitif bila itu berkaitan dengan orang yang kita sayangi. 

“Baiklah, sekarang saya akan bertanya kepada kamu Vince! Apa benar kamu mencintai anak Saya dengan tulus? Bila kamu menyakitinya barang sedikit pun saya akan membalas dengan  lebih kejam bila sampai itu terjadi!” 

“Saya tulus mencintai Qiara. Saya akan menerima dengan lapang dada apapun kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Saya berjanji tidak akan pernah menyakiti Qiara. Jika saya sampai menyakiti Qiara saya akan menerima apapun konsekuensi yang akan saya dapatkan di kemudian hari!” Dengan tenang Vince mengatakannya dengan suara yang lantang.

Mereka yang mendengarnya saling pandang dan berpuas hati setelah mendengar jawaban dari kedua pasangan yang katanya saling cinta. Sesungguhnya di dalam hati Qiara benar-benar merasa ingin muntah saat ini juga ketika mendengarkan kata-kata yang penuh dusta yang keluar dari mulut lelaki yang berada di hadapannya ketika ini. 

“Papa terima lamaran ini. Hanya satu pinta papa jangan sia-siakan kepercayaan yang telah papa berikan sama Kalian!” 

“Syukurlah, kedatangan kami tidak berujung sia-sia dengan datang ke sini. Dan aku juga sebenarnya tidak menyangka bakal berbesan sama kamu wahai Sahabatku, Alex!” 

Nelly mencubit pinggang suaminya dan memberi kode agar segera menghentikan kata-kata yang bisa mengundang kembali hal yang tidak pantas terjadi ketika ini. Verill menarik nafasnya dan setelahnya dia tersenyum dengan penuh rasa terpaksa kepada Alexander. Begitu juga sebaliknya, kedua nya terpaksa menahan perasaan mereka di hadapan anak-anaknya. 

“Mama sama mamanya Qiara akan memilih tanggal yang baik untuk pernikahan kalian, iya kan Thea!” 

“Harus dong Nelly. Ayo setelah ini kita cari dan bahas semula tentang tanggal pernikahan anak-anak kita.” 

“Sebelumnya, maafkan saya karena mengganggu kalian sedang berbicara. Hanya saja, Saya ingin mengatakan bahwa kami berdua telah memilih tanggal dan hari pernikahan tepat pada bulan depan.” 

“Iya Mama, Tante Nelly! Kami berdua sudah sepakat ingin mengadakan pernikahan pada bulan hadapan.” 

“APAA!!” 

Qiara dan Vince tetap tenang melihat reaksi kaget dari kedua orang tua mereka. Bagi keduanya lebih cepat pernikahan diadakan, maka cepatlah misi balas dendam mereka bisa terlaksanakan. Mereka sungguh tak berpikir akan perasaan orang tua mereka kalau tahu kebenarannya seperti apa. 

“Kok kalian main pilih tanpa bertanya pendapat kami terlebih dahulu?” Thea mengerutkan dahinya. 

“Ya, kan orang selalu bilang Ma! Jangan tunggu lama-lama, nanti lama-lama dia diambil orang!” 

“Astaga, kok bisa pikiran anak zaman sekarang aneh aneh gini! Pusing mama Qiara! Kamu mau nya nikah, mama bisa terima. Tapi ini dadakan banget loh Sayang!” 

“Please Ma, Tante Nelly! Boleh ya? Kan lebih baik dilakukan dengan segera untuk menghindari berbuat dosa. Qiara mau ngikutin adat seperti orang asia lainnya. Walaupun papa sama keluarga Vince berasal dari negara barat. Nggak salah kan kalau permintaan Qiara mau nya seperti ini.” 

“Ya sudahlah Thea, kita ikutkan saja kemahuan nya anak-anak! Tante sih setuju-setuju saja. Dan mulai sekarang jangan panggil Tante lagi ya. Panggil nya mama aja ya Sayang,” 

“Ok Mama Nelly, makasih ya! Qiara senang banget deh calon mama mertua Qiara orangnya baik dan cantik kayak Mama Nelly!” 

Vince tersenyum melihat kedekatan Qiara sama mamanya. Dia heran mamanya bisa secepat itu suka sama Qiara, padahal mamanya bukan tipe orang yang mudah dekat sama orang yang baru ia kenali. Mungkin karena mamanya dan mama Qiara sudah bersahabat sejak kecil makanya sang mama senang bisa besanan dengan sahabatnya sendiri. 

Tapi kenyataannya Nelly menyukai Qiara dengan tulus bukan karena dia anak sahabatnya. Tidak sama sekali. Dia merasa sefrekuensi dengan Qiara. Bisa dikatakan Nelly menyukai sifat yang ada pada Qiara. Ditambah pula sejak dari dulu dia menginginkan seorang anak perempuan.

Brakk!! 

Sedang asyik ngobrol soal pernikahan, tiba-tiba mereka dikagetkan akan kedatangan tamu yang asal masuk ke tempat ruangan keluarga di tempat mereka berada sekarang. Pembantu yang sudah mencoba menahan tetamu yang tidak diundang itu menunjukkan reaksi takut pada wajahnya setelah melihat reaksi majikannya. 

“Maafkan saya Nyonya, Tuan. Saya sudah mencoba menahan dia untuk kemari tapi dia-” 

“Tidak mengapa bik, bibik pergi aja ya. Nanti biar saya saja yang menangani Dia!” Thea berkata dengan wajah yang datar. 

Setelah melihat tetamu yang tak diundang itu membuat Qiara merasakan dirinya akan meletup saat ini juga. Mukanya kemerahan menandakan dirinya sedang marah besar ketika ini. Vince yang peka dan bisa menebak siapa orang itu memilih beranjak dari sofa dan mencoba menenangkan Qiara. 

“Sayang,” Vince merangkul bahu Qiara.

“Kamu! Sia–,”

Plakk!

Bab terkait

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 7 - Keluarga Penuh Misteri

    “Mama, kok mama tampar aku sih? Kan aku juga mau tau calon ipar ku itu siapa! Hai adikku yang tercinta. Kok mau nikah gak bilang-bilang sih sama kakak dan kakak Quantrell,”Ternyata tetamu yang tidak diundang tersebut adalah kakaknya kedua Qiara yang bernama Qiang. Karena sang mama lagi kesal akan satu hal dia meminta semua pembantu menyebut Qiang dari ‘Tuan Muda Kedua’ menjadi ‘Dia’. “Kakak kemana aja sih selama ini? Puas kami mencari kakak ke mana-mana gak ketemu. Mama sampai sakit loh waktu itu mendengar berita soal kakak yang konon katanya-”“Qiara! Nanti kita bahas soal itu. Sekarang kita lagi ada tetamu yang bertamu. Gak enak dilihat sama mereka! Kamu juga Qiang, jangan cari gara-gara di sini! Mereka datang secara baik-baik untuk melamar Qiara. Sudah, sekarang kamu duduk sama papa di sini!” “Aduh, aku jadi gak enak. Maaf ya Nelly, Verill!” Vince tercengang setelah mengetahui fakta bahwa lelaki itu kakak keduanya Qiara. Awalnya dia mati-matian berpikir itu adalah mantan kekasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 8 : Wanita Badass

    Vince terlihat berpuas hati melihat Qiara akhirnya menandatangani kontrak pernikahan mereka yang bakal berlangsung tidak lama lagi. Setelah Qiara, kini dirinya yang menandatangani surat perjanjian tersebut. Selama mereka masih terikat dengan kontrak pernikahan, keduanya gak bisa berhubungan seks, gak bisa tidur sekamar kecuali ada orang tua yang menginap di tempat tinggal mereka. Harus tinggal di apartemen milik Vince. Gak bisa mengotori apartemennya. Yang paling penting selama masih di dalam kontrak gak bisa saling jatuh cinta. Ya pokoknya banyak lagi senarai gak bisa ini gak bisa itu. “Heh si cowok yang suka mengambil kesempatan! Aku kasih peringatan! Jangan pernah kau sakiti fisik dan perasaan adikku. Kalau gak kau akan tau sendiri apa akibatnya nanti. Mungkin aku bisa bertoleransi kali ini. Tapi tidak untuk lain kali! Camkan itu!” “Ck! Dasar belagu. Baiklah Pangeran Qiang yang songong, akan hamba turuti semua keinginan Pangeran!” “Dan ingat sesuai perjanjian kalian, jangan per

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 9 : Kedatangan Mantan

    “Iya!” Thea mengatakannya dengan wajah yang datar. Nelly terdiam seketika usai mendengar jawaban yang cukup singkat tapi mengandungi arti yang begitu dalam. Qiara merasa canggung dengan diamnya sang mama dan calon mertuanya. “Masih ada waktu buat kamu untuk membatalkan pernikahan mereka, Nelly! Sekarang apa kamu masih mau menerima anak aku setelah tahu dia seperti apa?”“Ya jelas mau lah! Kalau aku menolak berarti aku bodoh sekali. Qiara sayang, jangan khawatir ya. Seperti apapun diri kamu Mama Nelly akan tetap menerima dan akan menganggap kamu seperti anak sendiri!” Nelly tersenyum ke arah Qiara. “Cuman sekarang aku udah minta dia untuk berhenti semenjak kejadian nyawanya hampir saja diujung tanduk. Untung kedua kakaknya tiba dengan tepat waktu-”“Ehem,”Qiara berdehem agar kedua wanita yang berusia separuh abad itu menghentikan percakapan mereka. Karena sedari tadi pelayan dari butik pengantin itu turut mendengar perbualan mereka. Begitulah seorang perempuan, tanpa mengenal usia

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 10 : Berkorban

    “RYAN, Kamu!” “Qiara, maafkan aku!” Ryan yang saat ini berada di pangkuan Qiara secara perlahan mulai menutup matanya. Ryan telah menyelamatkan Qiara dari ditusuk oleh Darwina yang seperti orang kerasukan ketika ini. Qiara menatap Darwina dengan penuh amarah. “Kamu wanita pendosa tidak layak untuk hidup bahagia!! Kamu akan menyesal suatu hari karena telah menikahi perempuan pembunuh ini!”Plak!! Vince menampar wajah Darwina sehingga membuat wanita itu semakin murka.“Kamu gak pantas menghina wanita yang telah menjadi istri Saya!”Vince merangkul bahu Qiara dengan lembut. Manakala Ryan telah dibawa ke rumah sakit dengan segera. Qiara memberi kode kepada sang kakak untuk membawa Darwina dari sana. Dia akan berurusan dengan wanita itu nanti.Qiang yang mengerti keinginan sang adik membawa Rebecca untuk mengheret Darwina keluar dari acara pernikahan Qiara yang telah dihancurkan oleh sahabat baiknya selama ini. Thea, Nelly, Alexander dan juga Verill bergegas mendekati Qiara dengan waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 11 : Mission Completed (Qiara)

    “Pokoknya selama kita masih terikat dengan kontrak, kamu gak boleh pergi kalau aku tidak mengizinkan! Kalau kamu tetap bersikeras maka aku juga akan ikut denganmu,” Qiara memutar bola matanya. Ternyata menikah tanpa cinta membuat dirinya merasa seperti burung yang sedang terperangkap di dalam sebuah sangkar. Tidak bisa bebas untuk membuat keputusan seperti yang sebelumnya. “Ya, Sudah! Hantar aku ke kamarku. Pokoknya aku gak mau kamar yang kecil. Aku mau kamar yang sama besar seperti yang kamu punya. Kalau gak, aku akan pergi dari sini!” “Ck! Kamu bisa pakai kamar aku selama kita masih hidup bersama. Aku bisa tidur di kamar yang berada di sebelah kamarmu! Tapi ingat ini, jangan pernah asal menyentuh barang-barangku!” “Ok! Vince, apa besok aku bisa pergi mengunjungi Ryan di rumah sakit? Bagaimanapun juga, dialah yang sudah menyelamatkan aku dari ditusuk sama Darwina!” Ada rasa tidak rela di dalam hati Vince untuk membiarkan Qiara pergi seorang diri. Vince merasa bingung dengan dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 12 : Pergi Dan Menghilang

    “VINCE!” Teriak Qiara.Sadar dirinya saat ini sedang menjadi perhatian, Qiara menundukkan badannya tanda minta maaf. Bisa-bisanya dia lupa bahwa saat ini dirinya masih berada di dalam rumah sakit. Saat Qiara hendak melangkahkan kakinya, terasa tangannya ditarik sedikit sama anak kecil yang terlihat sangat pucat.Vince memutar kembali ke arah Qiara setelah melihat ada seorang anak kecil sekitar usia 10 tahun dan seorang nenek yang terlihat bungkuk berada di dekat istrinya. Wajah nenek itu hampir tidak terlihat. “Ini kenapa ya megang-megang tangan istri Saya?” Tanya Vince dengan wajah yang dingin. Qiara menyikut pinggang Vince. Dia memberi kode kepada sang suami untuk menutup mulutnya. Belum lagi Qiara melihat orang-orang di sekitar memandang ke arah mereka dengan tatapan penuh penasaran. Qiara berpikir mereka mungkin jijik melihat anak kecil dan seorang nenek yang pakaian nya sudah compang-camping. “Ya adik kecil?Apa ada yang bisa kakak bantu?” Qiara hampir berjongkok untuk menyamak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 13 : Dan Terjadi Lagi!

    “Apa ada yang kalian rahasiakan dari kami?” Tanya Thea kembali dengan nada yang santai. Alexander dan Verill langsung menoleh ke arah tiga wanita yang kini saling melontarkan pertanyaan. Qiara yang melihat raut wajah mamanya juga Nelly hanya terlihat seperti biasa dengan pertanyaannya, lalu mencoba membuang jauh-jauh rasa curiga yang ia rasakan.“Nggak kok! Emang kita punya rahasia, Honey?” Vince mengerutkan dahinya setelah Qiara berbalik menanyakan pada dirinya. Qiara tersenyum manis memandang ke arah Vince. “Iya! Yang dikatakan sama Qiara benar kok! Mana mungkin kami berdua punya rahasia,” “Lalu kenapa kamu menanyakan pertanyaan yang aneh seperti tadi?” Alexander bertanya dengan nada penasaran. “Karena Qiara–”“Kapan mau diminum air nya Qiara, Vince? Nanti keburu dingin loh. Ayo diminum dulu,” Nelly memotong percakapan Qiara sambil menunjuk gelas berisi air putih yang baunya agak sedikit aneh. Vince dan Qiara pun meneguk air itu dengan penuh rasa keterpaksaan. Thea juga Nelly

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 14 : pengakuan Qiara

    “Hey, wanita pelacur! Mana pacar aku, Vince?” “Apa? Aku gak dengar! Bisa kamu ulangi kembali kata-kata kamu tadi, Girl?” Qiara masih menanyakan dengan mode santai. Marsha tersenyum meremehkan Qiara yang terlihat polos dan seperti orang bodoh. Vince yang mendengar kedatangan Marsha sengaja memilih untuk bersembunyi dan melihat seperti apa cara Qiara membalas mantannya. “Ck! Simpan sedikit kebodohan kamu itu! Bagaimana bisa Vince menikahi perempuan bodoh seperti kamu. Pelacur dan pelakor murahan!” “Pelacur dan pelakor? Kamu ngelawak ya, Girl. Nih aku mau memberi saran sama kamu, move on gih! Sekarang kamu kalah, aku yang menang! Kamu itu hanya mantan Vince sebelum Vince kenal sama aku. Sadar diri dikit dong, Girl!” Tok! Tok! Tok! Muncul lelaki yang memakai baju warna hijau di depan pintu. Kebetulan Qiara belum menutup pintu setelah kedatangan Marsha. Marsha menatap tajam ke arah ojol yang secara tiba-tiba muncul itu. “Maaf mengganggu! Apa ini benar pesanan dari–”“Vince? Iya bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20

Bab terbaru

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 28 : Kamar Sebelah?

    “Kuat lagi dong pukul nya! Dasar istri suka melakukan KDRT…” “Cemen banget sih jadi laki! Buruan ganti fotonya!!” “Aku tidak mau…” “Hufft, dasar lelaki mesum!” Dengan wajah yang ditekuk, Qiara kembali melakukan pekerjaannya. Vince tertawa jahil di dalam hatinya kala melihat reaksi sang istri. Ia sengaja menggunakan foto, saat Qiara lagi tidur dalam keadaan tersenyum sambil memeluk tubuhnya. Dia mengambil foto itu ketika usai dari melakukan aktivitas di atas ranjang layaknya bagai suami istri sungguhan. Secara diam-diam, Vince merasa berterima kasih pada Nelly serta Thea.Mereka mengulang kembali malam penuh desahan kala itu, karena telah dijebak dengan sebuah minuman. Qiara yang sudah tidak merasa kuat karena ulahnya, akhirnya tertidur dengan pulas.“Melamun aja terus! Dasar lelaki tidak peka!! Sekarang ayo gantian, kamu lagi yang membereskan semua ini. Aku cape!” “Cape ya udah, istirahat sana! Kan bisa dilakukan lagi besok pagi.”“Aku tidak suka melakukan sesuatu pekerjaan tanp

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 27 : Neon yang malang ~

    Qiara mengangkat sebelah alisnya sembari menunggu lanjutan kata dari Vince. Ia merasa jengkel kala melihat ekspresi wajah suaminya saat ini. Senyuman yang Vince ukirkan padanya seolah-olah sedang berkata bahwa dia mengetahui akan sesuatu tentang dirinya. “Sebenarnya kamu, lesbi kan? Tadi aku sudah mendengar semuanya. Aku tau kamu bohong saat bilang ingin ke toilet! Ternyata malah pergi bertemu dengan selingkuhannya. Ck! Sesama perempuan pula.” “Ingin rasanya aku menganugerahkan sebuah sertifikat manusia paling tolol, gila, stress, jelek ke kamu!!! Makanya, jadi manusia tuh jangan sok tau!” “Lalu wanita cantik yang kamu temui tadi siapa? Makanya kalau sedang menelepon, dilihat-lihat dulu panggilannya, apa sudah bersambung atau tidak! Nah, ketahuan kan jadinya kalau kamu lesbi.” “Oho, kamu nguping ternyata! Apa kamu tidak tau gimana cara menghormati privasi seseorang, huh!” Ketus Qiara. Vince menatap datar ke arah Qiara. Istrinya itu tetap bersikeras ingin menyalahkan diriny

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 26 : Mau Tapi Ego ~

    Plak!“Tu-tuan, kenapa? Oh, mungkin Tuan menginginkan permainan dengan cara yang kasar.” Secara perlahan Pramugari mulai membuka baju beruniform nya sedikit demi sedikit. Tak lupa ia melayangkan tatapan penuh menggoda ke arah Vince. Dengan wajah dingin dan tatapan cukup tajam yang bisa mematikan, Vince tujukan ke arah pramugari itu.Sungguh Vince merasa begitu jijik melihat wanita jalang dan murahan seperti ini. Sedikit pun ia tak merasa tergoda sama sekali. Malah saat ini ia terasa ingin mencabik-cabik tubuh wanita itu hingga hancur. Tanpa aba-aba, Vince mencekik leher pramugari dengan kuat. “Arghh!! Sa-sakit… Lepaskan saya!” “Apa kamu tidak malu berperilaku seperti ini? Benar-benar wanita murah! Ck… Kamu pikir aku akan tergoda dengan jalang seperti kamu!” “Jangan mimpi!! Aku sudah punya istri yang jauh lebih baik dan lebih berharga dari semua wanita di dunia dan kehidupan ini! Camkan itu, wanita jalang!” “Ampun, Tuan! To-tolong lepaskan saya!” Melihat pramugari itu kesulitan u

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 25 : Halusinasi

    “Ingat, aku tau semua rahasia kalian! Hati-hati, Bro… Jangan sampai membangkitkan kemarahan dewa singa yang sedang tidur!” “Tidak perlu sok dekat sama saya!”“Mawar upss Qiara! Take care… Suatu saat aku akan membuktikan bahwa semua yang kamu pikirkan soal aku itu salah!” Melihat Arthur yang semakin dekat dengan sang istri membuat Vince dengan segera memegang tangan Qiara. Sesungguhnya ia merasa menyesal karena telah mengatakan hal yang tidak pantas seperti tadi. Hanya karena hatinya sedang merasa kesal setelah melihat Qiara berbicara bersama lelaki lain, membuat dirinya tak mampu untuk menahan rasa aneh yang menyerang dirinya kala itu. Apa itu tandanya ia mulai cemburu? Vince merasa bingung dengan perasaannya sendiri. “Nona, Tuan menantu, ternyata kalian di sini! Kami sedari tadi mencari Nona, karena tadi sudah ada pengumuman menyatakan panggilan terakhir untuk masuk ke dalam pesawat.” “Pfft! Hahaha… Ada-ada aja deh, Tuan menantu! Baiklah, ayo jalan.” “Qiara, aku minta maaf kare

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 24 : Dasar Wanita Murah!

    “Hmm…” “Hmm, doang katamu, KAK!! Hampir belasan kali aku nelpon, baru ini diangkat! Buang aja deh kak ponselmu itu!” Quantrell menjauhkan ponsel dari kupingnya karena sang adik berbicara separuh berteriak. Dia yang sedang bersenang-senang sedari tadi merasa terganggu akan panggilan demi panggilan yang dilakukan oleh adik lelakinya itu.“Kalau cape istirahat, bego! Bukan malah marah-marah gak jelas seperti ini. Sudah dulu. Aku masih ada kerjaan yang harus dilakukan!” “Qiara dimana?” “Siapa yang ngasih info soal Qiara?” “Dih, kok malah nanya balik sih! Dari tadi aku terus menanyakan keberadaan Qiara! Budek ya!!! Mama, papa juga khawatir tuh sama anak perempuan mereka.”“Loh, kok bisa? Tapi kamu tidak cerita kan, sama mereka bahwa aku ada disini!” “Soal itu jangan khawatir! Walaupun begini, aku lebih tahan menyimpan rahasia dari yang di sana…”Quantrell memutar bola matanya jengah saat mendengar sindiran kata dari sang adik. Ia meminta penjelasan dari Qiang terlebih dahulu sebelum

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 23 : Impian Qiara!

    “Uhuk, uhuk!” Qiara terbatuk saat mendengarkan pertanyaan spontan dari Vince. Vince masih menanti jawaban seperti apa akan dikatakan oleh Qiara. Dia juga bukanlah orang bodoh yang hanya mengiyakan semuanya. Dari awal ia sudah merasa ada yang salah semenjak kedatangan bodyguard sang mertua. Ditambah ada lelaki misterius yang sering berbicara dengan Qiara saat ia tak bersama dengan istrinya itu. Jujur saja saat ini juga ia bisa merasakan mereka sedang diperhatikan oleh seseorang. Semua ini benar-benar tidak membuatnya merasa nyaman. “Aku sudah pernah katakan, jangan-”“Masuk campur urusanku! Iya, aku mengerti soal itu. Tapi semakin kesini aku merasa ada yang aneh. Lelaki yang senantiasa mengenakan hoodie, semua yang mengenal kamu juga pasti akan segera membungkukkan tubuh mereka!” “Kamu sebenarnya siapa, Qiara?” Sambung Vince. “Dulu aku pernah ngasih tau pekerjaanku yang sebenarnya! Tapi kamu tetap memilih untuk tidak ingin percaya. Ya itu salah kamu sendiri!” “Ya, aku tau kamu te

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 22 : Gara-gara Film ~

    Setelah melewati pagi yang penuh dengan cekcokan tanpa ada seorangpun yang mau mengalah terlebih dahulu, eh kini malah keduanya sedang asyik menonton film bersama. Vince yang merasa jengah dan bosan seharian di kamar akhirnya memilih untuk membuka televisi dan mencari cerita di Netflix.Saat melihat Vince begitu larut ketika menonton film aksi yang ia pilih, membuat Qiara merasa penasaran seperti apa cara dan trik si tukang pemain film. Lalu ia pun secara diam-diam duduk di sofa yang sama dengan sang suami. “Yah! Kok lemah banget sih pameran utamanya. Harusnya kan dia tidak bertele-tele saat ingin menghajar lawannya.” Ketus Qiara. “Ya, suka-suka dia lah. Kok malah kamu yang sewot! Ini ngapain kamu ikut duduk di sini?” “Ya, suka-suka aku lah!” Qiara membalas dengan nada mengejek. “Ck! Kalau mau nonton, jangan berisik, jangan protes apa pun itu! Aku lagi malas mendengarkan suara jelekmu!” Mendengar itu membuat Qiara menampar bahu Vince dengan kuat. Tiada hari tanpa lelaki itu menje

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 21 : Sama-Sama ngegas ~

    Tak lama kemudian, panggilan dari Qiara pun dijawab oleh sang mama. Ya, Qiara menelpon mamanya karena ingin memastikan apakah reaksi mamanya akan sama seperti sang mertua. Ada rasa khawatir yang menerpa dalam dirinya. “Eh, pucuk dicita ulam pun tiba! Kebetulan mama baru aja mau melakukan panggilan video call ke kamu, Sayang. Gimana kabar kalian di sana?” “Dingin, Ma! Qiara gak betah lama-lama di sini.” “Kan sekarang anak mama udah gak sendiri lagi, minta peluk sana sama menantunya mama kalau lagi dingin!” Goda Thea. “Ih, mama! Apaan sih. Ma, sebenarnya Qiara mau menanyakan sesuatu nih…” Vince memberi kode pada Qiara agar tidak meneruskan pertanyaannya. Siapa tau mungkin semua ini tidak seperti yang mereka pikirkan. Begitulah kira-kira bila sedang melakukan sebuah kesalahan, pasti akan merasa kekhawatiran sepanjang waktu. “Qiara, Sayang? Kok malah melamun sih! Tadi kamu mau tanya apa sama mama?” “Anu, Ma! Qiara mau minta tip buat menggoda suami!” Separuh berbisik Qiara menanyaka

  • Misi; Mengandung Benih Tuan Vince   Bab 20 : Saling Mengerjai

    “Kamu kenapa, Honey? Kok pucat begitu sih wajahnya? Sini biar aku obati kalau sakit!” Qiara masih dalam mode ingin mengerjai Vince. Siapa suruh lelaki itu dengan lancang berani mengganggu privasinya yang ada di dalam ponsel miliknya. Dengan wajah yang dibuat sepolos yang mungkin, Qiara menatap sang suami. Sadar Qiara masih ingin mengerjai dirinya, membuat Vince ingin membalas permainan yang sedang Qiara lakukan. Secara perlahan, dengan wajah datarnya Vince berjalan menuju ke arah Qiara. Dan ya, itu berhasil membuatkan wanita itu melototkan matanya. “Benar-benar sudah gila ya kamu! Jangan mendekat, kamu mau ngapain sih!” “Hanya wanita yang otaknya mesum saja akan berpikir yang aneh-aneh! Jangan geer, aku hanya ingin mengambil ponselku saja, istriku sayang!” Vince tersenyum smirks. “Ya ya ya, si paling tau apa isi otak manusia! Padahal aku mengira kamu mendekat karena pengen muntah di sini. Kalau sampai itu terjadi, aku bisa pastikan kamu bakal babak belur di tanganku!” “Sok kuat!

DMCA.com Protection Status