No 36. Pertemuan Raja-raja Angsi sudah meletakan bola emas di dalam patung Lan Shi, ia juga memasangkan formasi untuk mendapatkan energi menyebar keseluruh tempat, semua orang dari tiga kerajaan di dunia persilatan tersentak kaget saat merasakan banyak energi berlimpah dimana-mana, disisi lain semua orang dari beberapa pihak juga melakukan perjalanan menuju istana kerajaan Zhi Xiang.Di halaman istana semua orang berkumpul untuk menyambut kedatangan tokoh-tokoh penting, di sana terlihat Angsi, Zhi Xiang, Kaisar Langit, dan beberapa prajurit pengawal, tidak lama setelah itu terlihat rombongan dua kerajaan, semua penduduk berlutut melihat kedatangan dua sosok."Zhi Xiang…. Lama tidak bertemu!""Hoi Li, Asen Xiang!""Kakak Zhi Xiang, senang bisa bertemu denganmu lagi!"Hoi Li melihat ke arah Angsi "Paman Ang, bagaimana kabarmu!""Baik saja, dimana ayahmu?""Mungkin sebentar lagi datang!"Asen Xiang mengamati Angsi "Wah… seorang Kaisar Petarung, pasti sangat kuat!" "Haha…!" Tidak lama
No 37. Bermalas-malasanAngsi dan Helena sudah berangkat menuju benua kaisar, semua orang juga mempersiapkan semuanya untuk membangun kekuatan lebih besar, semua orang juga terlihat sangat senang saat kehadiran energi kaisar di dunia persilatan, saat itu juga semua petarung melakukan kultivasi untuk bisa mendapatkan energi kaisar, di tambah lagi energi murni yang membuat energi kaisar bisa diserap dengan cepat. Di tengah hutan, empat sosok berbaring bermalas-malasan, Dewi Yu memainkan kecapi untuk menghibur tiga sosok di sampingnya, alunan melodi indah terdengar di tengah hutan, keadaan terasa damai meskipun hati tidak tenang, Lan Shi berbaring di pangkuan istrinya, dua sosok terlihat romantis membuat Jia Jilin menghela nafas panjang."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Semua orang di buat terkejut, baru saja menikmati kedamaian, sekarang terjadi ledakan beruntun, empat sosok melesat terbang untuk melihat situasi, setelah berada di atas pohon, terlihat pertempuran besar antara pangeran Ro
No 38. Pulau kecil tak berpenghuniLima hari berlalu di kota gunung suci, pangeran Rong King berjalan menuju kediaman, ia membawa sebuah peta yang memberitahu tempat kayu besi berada, ia juga dibuat bingung karena racun yang diberikan tidak berfungsi, Lan Shi dan yang lainnya melihat kedatangan Rong King, mereka memberikan hormat secara terpaksa."Hormat pangeran!""Kurang ajar, awas nanti kalau bertemu lagi!" gumam Lan Shi."Oh iya, ini peta untuk menuju pulau itu, tidak terlalu jauh dari benua kaisar, berhati-hatilah!""Baiklah, kami akan segera pergi!""Em!"Empat sosok melesat terbang meninggalkan kota gunung suci, setelah keluar gerbang mereka berhenti di tengah hutan untuk memastikan keaslian peta yang diberikan.Dewi Yu mengamati Peta "Peta ini sudah lama dibuat, tapi sepertinya bukan peta untuk mencari kayu besi!" "Iya, aku juga berpikir begitu?""Tapi ini sebenarnya peta untuk apa ya?" "Entah!""Awalnya pangeran itu ingin membunuh kita, pastinya dia masih ingin kita mati…
No 39. Berusaha melarikan diriDi pulau kecil terjadi kejar-kejaran antara beberapa kelompok mengejar satu orang, disana juga terlihat seekor monster batu ikut mengejar, pria berambut putih melesat kesana-kemari menghindari serangan semua orang, burung putih bergidik ketakutan melihat kekuatan musuh, di pesisir pantai tiga sosok sudah bersiap untuk membuat formasi pelindung.Kaisar obat muncul dihadapan "Lan Shi, berhentilah lah nak!""Maaf guru, jalan kita berbeda!" jawab pria berambut putih melewati sosok tua. "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras terdengar, formasi mulai membungkus tempat sekitar, pria berambut putih terbang dengan kecepatan maksimal keluar dari pulau."Sekarang!" ucap Dewi Yu."Formasi Pelindung!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Formasi pelindung menghentikan langkah semua orang, namun tidak untuk Leluhur Wu, ia muncul di hadapan pria berambut putih."Tendangan ganda!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pria berambut putih terlempar mundur, Lan Shi menoleh ke samp
No 40. Gabungan Delapan Buah PedangDi dalam gua, Lan Shi sudah melakukan penempaan, pria berambut putih dikendalikan oleh Roh pedang Sou Yu, disisi lain empat sosok duduk bersandar di dinding gua, mereka mendengar cerita perjalanan hidup manusia batu, raut wajah berubah-ubah mendengar cerita begitu menyedihkan, Luna dan Dewi Yu menyapu air mata mendengar cerita Tong Tong, mereka tidak percaya kalau ada orang yang lebih menderita di dunia ini."Begitu, tuanku menghidupkanku dengan cara mengorbankan dirinya dan meninggalkan aku sendiri… sampai sekarang aku sangat terpukul, dia terbunuh hanya melindungiku dari semua orang… aku di hina, di benci, di usir, karena itulah aku tinggal di pulau itu selama satu ribuan tahun!"Jia Jilin dan Dewi Yu tersenyum hangat, Tong merasa sudah memiliki saudara kembali."Tong, aku juga sudah sangat lama hidup didunia ini, aku berasal dari Nirvana… tempat yang paling jauh!""Jia Jilin, aku bisa melihat jiwamu begitu tua, begitu juga denganmu? Dewi Yu!""Ka
No 41. Bertemu kakek kaisar Dou ZhiAngsi dan Helena sudah tiba di benua kaisar, mereka juga sudah menemukan keberadaan Lan Shi dan yang lainnya, pedang kaisar baru saja selesai di tempa, di pagi yang cukup cerah terlihat pria berjubah putih dengan corak gerbang dosa, di punggung belakang sebuah pedang besar dari gabungan delapan buah pedang, Lan Shi berdiri di atas pucuk."Hoi… aku melihat sesuatu!""Apa yang kamu lihat?" tanya Tong."Ada kakek tua berjalan sendirian!" sahut Lan Shi.Semua orang menghampiri Lan Shi, mereka melihat kakek tua berjalan sendirian, semua orang langsung menghampiri untuk bertanya."Kakek, mau kemana? Kenapa sendirian di hutan?""Makanan, aku lapar sekali… berikan aku makanan!" ucap sosok tua."Ini, ada sedikit makanan!""Terimakasih?"Sosok tua duduk bersandar di pohon, setelah itu menikmati makanan yang di berikan Lan Shi."Kakek siapa namamu?""Tunggu sebentar? Aku lupa namaku? Aku lupa..""Bagaimana bisa kamu melupakan namamu sendiri!"Luna berdiri di s
No 42. Membagi tugasSemua orang sudah tiba di kota logam, mereka berada di penginapan sambil menikmati makanan hangat, Helena juga sudah mendapatkan satu desa yang mau bekerja di bawah kendalinya, sekarang ia harus membagi tugas untuk semua orang, Tong duduk di meja melihat piring lebih besar dari tubuhnya, sedangkan Angsi menikmati arak bersama Jia Jilin."Sekarang kita membutuhkan pasukan untuk bertempur habis-habisan, siapa yang akan menjalankan tugas ini?"Angsi berdiri "Biar aku saja!" "Aku akan menemani Jia Jilin!""Baiklah, kumpulan para pengemis di benua kaisar, dan perampok atau orang-orang yang suka berbuat onar, bentuk sebuah kelompok dan berikan pelatihan secara rahasia… jangan sampai kelompok yang sudah terbentuk ketahuan orang luar!" ucap Helena meletakan cangkir teh."Tenang saja!"Jia Jilin berdiri "Oke, kalau begitu aku akan memulainya dari kota ini… Angsi, ayo berangkat!"Dua sosok berjalan meninggalkan penginapan, Ratu Wu Yun melihat ke arah Helena."Nona, aku?""
No 43. Ikut menyerang kota pedangHelena berhasil membuat Pangeran Yao Lin berlutut, Ratu Wu Yun memaafkan kesalahan putranya, namun tidak sepenuhnya karena masih begitu dipenuhi amarah, pangeran Yao Lin menyimpankan tempat tinggal untuk Helena dan yang lainnya, kakek tua bisa melihat kalau pangeran Yao Lin terkena serangan mental dari sosok cantik Helena, kehilangan semangat hidup adalah hal terburuk yang pernah ada.Sebelum itu Angsi dan Jia Jilin bertugas mengumpulkan orang-orang untuk dijadikan prajurit, sedangkan Lan Shi dan Luna mencari informasi, sepasang kekasih berhenti di tengah hutan melihat rombongan pasukan, Luna mengetahui rombongan siapa yang sedang melakukan perjalanan."Sayang, apakah kamu mengetahui siapa mereka?""Rombongan pasukan pangeran Xen Xen, mungkin mereka mau menyerang kota pedang yang ditempati pangeran Wu Ming!""Jumlah pasukan yang sangat besar!" "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Luna."Sayang, kembalilah untuk memberitahu Helena… aku akan bergabung
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m