Dz 92. Ikut pertandingan bebasSatu hari berlalu di kota mati, Lan Shi dan semua orang ikut berangkat menuju ibukota, mereka ingin menonton Bos Terkutuk bertanding di pertandingan bebas, agar bisa diakui oleh semua orang, tentunya Lan Shi harus menunjukkan kemampuan bertarung. Kilatan cahaya melintasi hutan, kelompok faksi terkutuk melesat cepat melakukan perjalanan, kebanyakan dari mereka adalah perampok dan pembunuh kelas berat."Bos… aku yakin kamu bisa mengalahkan semuanya!""Apakah ada yang berada di tahap sama denganku?""Ada, satu orang… dia pemimpin perampok di ibukota!""Oke!"Dua jam kemudian.Semua orang sudah melihat Gerbang ibukota, gerbang kota di jaga oleh para perampok dan prajurit kerajaan, antrian panjang memperlihatkan banyak petarung tangguh berdatangan, satu penjaga menghampiri Lan Shi."Hei … untuk apa datang kesini?" "Bodoh, jaga ucapanmu… dia adalah bos kami!" ucap salah satu orang."Baik, silahkan masuk!"Semua orang memasuki ibukota, setelah melewati gerbang
Dz 93. Bertemu kembali dengan musuh bebuyutan15 hari berlalu.Sudah 15 hari pertarungan kakak beradik terjadi, semua orang sudah tidak memikirkan masalah pertandingan, penduduk berbondong-bondong meninggalkan ibukota, kekuatan besar bisa saja menghancurkan sebuah kota, bangunan besar hancur akibat imbas pertarungan, dendam membara terlihat di wajah kakak beradik, niat membunuh mengendalikan pikiran keduanya."Kamu telah menyiksa putri Sahara, sekarang kamu harus menerima dari perbuatanmu!" ucap Lan Shi memberikan tekanan.Ren Shili menahan pedang Lan Shi "hidupku hancur olehmu, maka pertarungan ini sudah ditakdirkan!""Trak-!" kehampaan retak akibat gesekan dua pedang.Pedang milik Ren Shili terbelah oleh pedang Lan Shi, saat itu juga pedang hitam menusuk perut, darah segar di muntahkan, Ren Shili berlutut menahan rasa sakit."Adik…!" ucap Lan Shi menyesali perbuatannya."Pedang itu juga merusak sedikit jiwaku, sekarang aku tidak bisa berdiri.. pusat energi tubuh mengalami kerusakan!
Dz 94. Serangan dari faksi bunga darahBaru saja sampai di kota mati, Lan Shi yang sedang tidur di bangunkan oleh satu orang, ia memberitahu kalau ada Faksi dari kota sebelah menyerang kota mati, nama faksi tersebut adalah Faksi bunga darah, salah satu faksi kuat dari dunia bawah, Lan Shi berjalan keluar penginapan, ia melihat sudah terjadi pertarungan."Kenapa tidak melakukan pertahanan?'"Ya menurut kami bertarung langsung lebih cepat selesai!"Lan Shi menepuk jidatnya "Dimana Lili dan Asen?""Mereka ada disana!""Ayo kita habisi mereka!""Baik bos!" Lan Shi berjalan sambil memegang pedang kaisar, satu persatu orang yang di lalui tewas dengan tubuh bersimbah darah, tiga pemimpin faksi mengalihkan perhatian ke arah pria berambut putih."Itu pemimpin mereka, ayo kita bunuh!""Baik!"Tiga sosok muncul di samping Lan Shi, gejolak energi memperlihatkan tiga jurus terkuat di lesatkan secara bersamaan, Lan Shi memunculkan sayap penguasa langit membuat tiga orang di sampingnya tertiup angi
Dz 95. Menuju pulau nerakaLan Shi mendapatkan gulungan dari sosok tua, gulungan tersebut adalah Formasi pembangkit untuk hewan kuno atau monster, di sisi lain semua anggota Faksi terkutuk duduk santai sambil melakukan pekerjaan, Lan Shi memberitahu akan pergi beberapa hari, ia juga memberitahu Asen dan Lili untuk tidak ikut menuju pulau neraka."Paman, apakah disana berbahaya?" "Pastinya, tenang saja aku pasti kembali!""Baik paman!"Sosok cantik memegang tangan Lan Shi "hati-hati, jaga dirimu baik-baik!""Em!"Lan Shi menggunakan jubah hitam, setelah itu melesat terbang meninggalkan kota mati, semua orang melambaikan tangan mengantarkan kepergian, kilatan cahaya membelah langit, sambil melakukan perjalanan Lan Shi mengingat cara menggunakan formasi pembangkitan untuk hewan kuno."Kucing besar, tunggu aku!" ucap Lan Shi menambah kecepatan terbang.—---------Dunia persilatan.Dunia persilatan sudah kembali pulih, bangunan besar sudah terlihat berdiri, istana megah berlapis emas, den
Dz 96. Raja Hutan Dari Pulau NerakaLan Shi sudah tiba di pulau neraka, sekarang ia berkeliling melihat keadaan, sepanjang perjalanan Lan Shi mendengar suara wanita sedang menyanyi, keringat dingin mengalir, nyanyian seperti menyerang mental, meskipun tidak mengerti artinya, pria berambut putih sadar kalau itu adalah bahasa dewa kuno."Aku sudah berkeliling, tapi dari mana suara wanita itu?" gumam Lan Shi. "Tempat ini sungguh misterius!"Lan Shi melihat sebuah tiang kayu, ia berjalan menghampiri, Tian besar memiliki ukiran kuno."Sepertinya ini sebuah tuas, aku coba dorong saja!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Tuas berhasil di dorong, sebuah lantai terangkat setengah meter, pria berambut putih melihat tiga diagram dan sebuah altar di tengahnya, Lan Shi mengingat petunjuk yang dijelaskan kakek tua sebelum melakukan pembangkitan, setelah itu menaruh gulungan formasi di atas altar, pria berambut putih meneteskan darah suci putih ke tiga simbol diagram di lantai batu.Tiga diagram sudah diali
Dz 97. Takdir mempertemukan kitaKembalinya Di Hou Yen membuat pria berambut putih begitu bahagia, sejak kecil mereka hidup bersama, suka-duka dilalui bersama tanpa saling menyalahkan satu sama lain, penampilan kucing besar sudah tidak seperti dulu, tapi kekuatan yang dimiliki jauh lebih kuat daripada sebelumnya, itu dikarenakan ikut campur tangan Roh kitab, sebuah mahkota emas di atas kepala membuat penampilan kucing besar terlihat berwibawa, bola mata diselimuti energi api.Di samping bangunan tua Lan Shi melihat Asen Xiang berlatih, sedangkan Lili dan Di Hou Yen melatih semua anggota Faksi, Penduduk kota mati mengantarkan makanan untuk faksi terkutuk, mereka sangat berterimakasih karena faksi sudah menjaga kota dari ancaman musuh."Tuan muda, terimalah masakan dari kami!" "Kakek, terimakasih!""Asen, ayo kita makan dulu!" ucap Lan Shi."Baik paman!"Sosok tua berbalik pergi, Lan Shi dan Asen menikmati makanan bersama."Asen, setelah kamu benar-benar menguasai tehnik kultivasi? Aku
Dz 98. Menjadi Seorang PrajuritLan Shi sudah tiba di benua seberang, begitu juga dengan Maya, namun mereka masih belum bertemu satu sama lain, sebelum itu Lan Shi bertemu seorang wanita bernama Freya, pertemuan singkat membuat sang Dewi Freya delima tidak ingin berpisah dengan pria berambut putih. Di alun alun kota pria berjubah hitam berjalan di tengah keramaian."Paman, berapa harga tanaman obat disini?""Tergantung berapa banyak kamu memberikan energi spiritual!""Maksudnya?"Sosok tua menghela nafas panjang "Sepertinya kamu orang baru di benua ini?" bisiknya."Iya!""Ayo ikut aku!"Lan Shi masuk kerumah pedagang, kakek tua menceritakan tentang perjalanan hidupnya, ia juga berasal dari dunia persilatan, di adalah orang-orang yang selamat saat perang suci terjadi, sosok tua memberitahu kalau di benua tersebut tidak menggunakan emas atau perak dalam perdagangan, melainkan memberikan sedikit energi spiritual untuk meningkatkan kekuatan."Jadi semua yang ingin kita beli harus membayar
Dz 99. Bentrok di alam bawah sadarLan Shi berhasil menjadi prajurit, sekarang sosoknya berkumpul di tenda-tenda prajurit, semua orang menikmati makanan bersama, sedangkan Lan Shi duduk menikmati secangkir teh hangat. Pria paruh baya berjalan menghampiri pria berambut putih, Lan Shi meletakkan cangkir teh sambil melihat jenderal Yuan."Yue Fei, apakah kamu tidak ingin bergabung dengan mereka?""Tidak, aku sedikit malas untuk berkenalan atau berbagi cerita!""Haha… apakah kamu tahu kalau Zues begitu senang dengan kehadiranmu!""Benarkah, lalu tidak ada hadiah?""Tidak?" "Ya!""Malam ini akan ada pertemuan besar, semua pejabat kerajaan akan hadir… apakah kamu mau ikut?" Lan Shi terdiam sejenak, setelah itu melihat ke arah Jenderal Yuan."Aku disini saja, sebaiknya jenderal mengajak prajurit lainnya!""Oke!" Jenderal Yuan berjalan menghampiri kumpulan prajurit, Lan Shi tersenyum licik ketika mendapatkan rencana, ia berencana untuk menyusup menuju penjara bawah tanah untuk menyelamatka
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m