Bab 29. Batu PermataAn Lan sudah selesai menikmati makanan, ia berencana berkultivasi, itu dilakukan untuk memperkuat pondasi tubuh dan kekuatan spiritual, untuk sekarang An Lan lebih memilih tidak menerobos ke tingkat selanjutnya, ia berfokus pada pengetahuan tentang obat, suara burung menghiasi malam, tiga jam berlalu An Lan mengakhiri kultivasi."Meskipun tidak melakukan terobosan, tapi pondasiku semakin kuat dan aliran energi semakin sempurna!""Benar… kamu tidak perlu terburu-buru menerobos, sekarang kamu harus mempelajari kitab yang diberikan gurumu!""Tentu saja peri!" "An Lan, mungkin aku akan tidur panjang… aku ingin memadatkan inti energi!""Berapa lama?" "Mungkin 3-10 tahun!""Apa… lama sekali!""Tentu saja, semua membutuhkan waktu!""Kalau kamu tidur? Aku dengan siapa… apakah kamu meninggalkanku sendiri!"Peri kecil menghela nafas "An Lan, Apakah kamu lupa? Banyak orang yang mengincarku, mereka ingin mendapatkan kekuatan yang kumiliki, kalau mereka tahu aku bersamamu… k
Bab 30. Ren Shili adik Lain ShiEnam bulan berlalu.An Lan berhasil mempelajari kitab kedua yaitu kitab langit, sosok anak bersandar di punggung seekor singa, mereka baru saja selesai membereskan kerusakan di sekitar, waktu yang dibutuhkan cukup lama karena kerusakan sedikit parah, sekarang An Lan menghafalkan kitab ke-tiga yaitu kitab surga, seekor singa mendengkur sambil tertidur."Akhirnya kita selesai membereskan semua kerusakan ini… apakah kamu akan pergi sekarang?" tanya An Lan."Iya, mungkin saat malam tiba aku akan pergi!"An Lan menghela nafas panjang, sekarang ia akan tinggal sendirian, An Lan mengingat canda tawa saat bermain bersama singa, setelah itu mengingat makan ikan dan menangkap ikan."Dimana kamu tinggal?""Tidak jauh dari hutan ini, di sebelah timur ada sebuah gua… aku tinggal disana!""Baiklah, kapan-kapan aku akan berkunjung kesana!""Bocah, apakah kamu hanya sendirian?""Mungkin sebentar lagi guru akan pulang!""Kamu anak kuat, semoga di masa depan kita bertemu
Bab 31. Kepulauan guruDi halaman rumah An duduk bersila, ia mencoba memurnikan semua energi di tingkat ketujuh, sore hari bersinar matahari kuning, suara langkah kaki terdengar, An Lan membuka matanya melihat ke arah sosok tua, ia langsung berdiri menghampiri gurunya."Guru… akhirnya kamu pulang!""Bagaimana latihanmu?""Aku sudah menguasai tiga kitab yang kamu berikan guru!""Apa…!""Maaf guru, mungkin terlalu lama… aku juga sambil berkultivasi!""Satu tahun, aku saja membutuhkan dua tahun… ini hebat sekali, aku benar-benar menemukan bibit unggul..!" gumam sosok tua."Lama sekali, aku perlu tiga bulan… sekarang duduklah, aku memiliki oleh-oleh!" "Wah….!""Ini adalah jubah Alkemis, aku memesankannya, dan ini kue gandum tiga rasa, asin manis dan pahit!""Pasti enak!""Cobalah jubah ini, aku ingin lihat!""Siap guru!" An Lan melepaskan jubah kusutnya, tidak butuh waktu lama ia sudah menggunakan jubah Alkemis, sosok tua tersenyum hangat melihat muridnya bahagia."Terimakasih guru, ini
Bab 32. Pil Penguasa Langit TIGA TAHUN KEMUDIAN.Tidak terasa sudah tiga tahun An Lan berjalan membuat pil, semua teknik pembuatan dan jenis pil baru berhasil diciptakan, di halaman rumah dua sosok melihat satu butir pil berwarna hitam pekat, aura ganas menyelimuti pil, gabungan biru dan api hitam membuat warna pil hitam pekat dan corak kebiruan seperti sisik naga, An Lan dan gurunya tidak tahu pil apa yang mereka lihat sekarang."Guru, menurutmu… pil apa yang baru aku buat ini?""Aku tidak tahu, tapi pil ini seperti bahan peledak!""Guru, apakah kamu ingin mencobanya?""Hei bocah, apakah kamu ingin meracuniku!""Hehe… tidak guru… baiklah, biar aku saja mencobanya!" ucap An Lan menelan pil."Em… tidak ada reaksi apapun?""Mungkin tunggu sebentar lagi!""Gawat, aku merasakan energi di tubuhku bergejolak!""Aaaaaaa!" teriak An Lan memutahkan api hitam."Panas sekali, guru tolong aku..!" "Cepat duduk berkultivasi, aku akan membantumu memadatkan energi ini!" Sosok tua merapalkan segel
Bab 33-34. Tinggal di kota LiontinKota Liontin adalah kota yang berhiaskan manik-manik setia bangunannya, keindahan kota sangat berbeda dengan kota lainnya, kota tersebut memiliki cerita tentang kisah seorang pasangan, dan sebuah Liontin menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka berdua, Jianzhong terus menceritakan kepada muridnya perjalanan hidup sepasang kekasih."Dulunya kota ini di pimpinan oleh sepasang kekasih, kekuatan mereka sangat kuat, mereka terbunuh saat kota di serang berbagai pihak, perjuangan dan jasa mereka membuat semua penduduk menamakan kota ini adalah kota Liontin.""Oh begitu ya guru!""Muridku, hidup ini harus pandai-pandai memilih.. salah sedikit saja maka kita sendiri yang akan celaka!""Iya guru, untuk sekarang aku harus menjadi kuat agar bisa mencari kedua orang tuaku!""Guru yakin suatu saat kamu akan bertemu, teruslah mencari!" "Guru, apakah selama ini kamu tinggal di hutan.?""Untuk sekarang belum waktunya memberitahumu, berfokuslah berlatih, sebentar l
Bab 35. Acara LelangTujuh hari berlalu, kota Liontin kedatangan banyak pengunjung, tentunya mereka mendengar kabar jenis pil baru yang bisa membuat sayap energi, namun pil tersebut hanya satu, di alun alun kota dua sosok berjalan menuju rumah lelang, di sekeliling beberapa murid sekte dan petarung tingkat tinggi berlalu lalang."Minggir pangeran Morin mau lewat!" teriak prajurit menunggangi kuda.Sosok tua menarik tangan muridnya kesamping, kereta kuda melewati mereka, setelah itu sebuah kereta kuda kembali terlihat."Minggir Putri Venesa ingin lewat, yang menghalangi jalan akan aku tabrak!" teriak prajurit berkuda memegang kapak."Putri!" Gumam An Lan.Kereta kuda melalui dua sosok, Jianzhong dan An Lan kembali berjalan kaki, tidak butuh waktu lama mereka sudah berada dirumah lelang, pemilik rumah lelang meminta mereka duduk di kursi VIP, tapi Jianzhong memilih duduk di kursi umum, itu dilakukan agar tidak menimbulkan kecurigaan. "Siapkan makanan di ruang VIP 2!" ucap Venesa memeri
Bab 36. Kerinduan Sedikit LagiAcara Lelang sudah selesai, di bawah kegelapan malam dua kereta kuda dan pasukan meninggalkan kota Liontin, di atas langit dua sosok melayang di kehampaan, sosok tersebut adalah An Lan dan gurunya, pil tingkat tinggi berhasil di dapatkan pangeran Morin, tapi putri Venesa berencana merebut pil penguasa langit."Yun Zhi, kita harus mendapatkan pil itu!""Iya!"An Lan melihat ke arah gurunya "Apa yang harus aku lakukan, mereka akan bertempur dengan pasukan Pangeran, disisi lain juga terlibat beberapa kelompok yang melindungi putri dan pangeran?"Dua belah pihak saling melesat satu sama lain, saat pedang hampir berbenturan, suara tua terdengar."Hentikan…!" teriak Jianzhong memperlihatkan tingkat kekuatan."Dia Alkemis yang tadi berada di rumah lelang, untuk apa dia ada disini!""Aku tidak tahu putri!""Aku perintahkan untuk hentikan semua ini!""Tuan, maafkan aku lancang… tapi ini semua untuk mendapatkan Pil punguasa langit!""Aku mengenal orang yang membu
Bab 37. Lan Shi Vs Pembunuh Li Jun ChinPagi indah membasahi dedaunan dengan embun, sinar matahari menyilaukan mata sosok tua, ia sedang melihat muridnya membuat pil penguasa langit, meskipun mengerti cara pembuatan pil, tapi hari menggunakan jenis api hitam yang mampu memberikan energi spiritual kedalam pil, lima butir pil berhasil dibuat, An Lan melihat ke arah gurunya."Guru, aku pergi dulu!""Hati-hati!" An Lan menarik gerobak yang digunakan pedagang biasanya, ia ingin membeli bibit tanaman obat, sebelum pergi An Lan menuju salah satu buah di hutan, ia ingin meminta singa membantunya menarik gerobak, 15 menit kemudian An Lan melihat sebuah gua."Singa, keluarlah!""Eh… sepertinya aku mengenal suara itu!" ucap singa berjalan keluar."Bocah? An Lan… kamu sudah cukup besar… ada apa?!""Apakah mau ikut aku ke kota Liontin, bantu aku menarik gerobak itu!""Hei bocah, aku bukan kuda… aku raja hutan!""Ayolah… temani aku!" "Tidak mau!""Aku memiliki satu pil, kamu akan memiliki sayap…
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m