“High Reconstruction Enchantment: Uni One,”
Akhirnya Seluruh Planet Herby berkilau dengan warna Orange yang sangat Terang. Erina melancarkan sihir Rekonstruksi dunianya.
Di Luar Angkasa, pada salah satu Armada kapal Angkasa Pemerintah Cosmos, Tampak seorang prajurit datang melaporkan situasi.
“Lapor Kaisar, Planet Herby menunjukkan aktivitas yang aneh.”
“Apa-apaan itu?” Ujar Warlord tersebut.
“Ada kekuatan sihir yang sangat kuat sedang menyelimuti Planet tersebut.”
“Ini tidak bisa diabaikan... Prajurit, segera selesaikan Project misil Buster Doom! Kita harus segera menghancurkan mereka sebelum mereka kabur.”
Akhirnya Warlord tersebut menampakkan dirinya.
>> Seorang Pria paruh baya (Sekitar 30 tahunan) berkumis tipis, Dengan model rambut ... dengan warna Gold, berpakaian ala kaisar Bajak Laut dengan corak berwarna Hitam keemasan. Mengenakan jubah berwarna hitam yang mana dibelakang bajunya bertulis nama Ando...
Pada akhirnya, Planet Herby hancur berkeping-keping dan serpihannya berhamburan ke luar angkasa yang hampa. Terlihat semua orang yang berada di dalamnya telah tewas... Namun kembali ke beberapa waktu yang lalu sebelum Planet Herby meledak, tiba-tiba waktu berhenti untuk sesaat... Disana terlihat Yurine yang terjebak berada di penjara waktu tersebut. “(Ada apa ini? Kenapa waktu tiba-tiba berhenti?)” Gumam Yurine tampak kebingungan saat melihat fenomena tersebut. Tiba-tiba di tengah waktu yang terhenti Nina muncul dihadapannya... “Waktu telah berhenti...” Ujar Nina sembari berjalan menghampirinya. “Nina chan? kenapa kamu bisa disini? Bukankah kamu masih Koma?” Kata Yurine dengan ekspresi wajah tidak percaya saat melihatnya tepat dihadapannya. “Ini hanya tubuh Proyeksiku, aku tidak dapat membantu banyak. Tapi Gunakanlah sihir Ultimatemu.” Jelas Nina kepada Yurine... “Sihir Ultimate? Tapi aku tidak bisa menggunakannya. Saat ini jum
Kembali ke beberapa waktu sebelumnya di Akademis Legends, Para Murid Akademis sedang bertarung sengit dengan para penyusup. “Bagaimana ini? Pasukan Penyusup tampaknya mulai berdatangan dari angkasa dan menyerang Kota.” Ucap Lei terlihat panik. “Akan kuselesaikan. Sword Art : Hidden Slasher,” Asami dengan sangat cepat berlari dan memberi tebasan kepada Penyusup itu dalam hitungan detik... *Slash... Slash... Slash...* Sebagian dari para Penyusup berhasil dikalahkan. “Aku juga tidak ingin kalah darimu (Asami). Stealth Magic : Hidden Claw Rampage,” Dengan cakar tajamnya, Natasha juga melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi dengan Mode invisiblenya (Tubuh Natasha menjadi Tidak terlihat) Ketika menebas musuh. “Lumayan... Mari kita lomba. Siapa yang mengalahkan musuh yang paling banyak, dialah yang terkuat.” Ketika Asami berbicara tiba-tiba ada serangan snipe dari musuh. Gadis samurai itu kelihatan lengah. Di waktu yang bersamaan, Lei ju
Sementara Itu di Planet Herby, terlihat semuanya bersinar sangat terang berwarna Orange... Akhirnya seluruh Orang dan Benda yang ada berpindah tempat, Kota-kota dan Pulau-pulau juga berubah. Erina memindahkan seluruh penduduk yang diungsikannya ke sebuah kota yang sangat jauh dari penyusup dan Prajurit Robot Pemerintah. Sementara itu, dia juga mengumpulkan semua musuh pada sebuah Jurang dan semua Kapten Master Legends kecuali Saito dan Maha Master berada diatas mereka. “Aku serahkan sisanya pada kalian.” Akhirnya Erina tumbang karena kelelahan akibat menggunakan sihir rekonstruksi dunia dalam skala yang sangat-sangat luas. Aldo dan Saito menahan Erina yang tumbang kemudian membawanya ke punggung Clori. “Bagaimana keadaanmu?” Tanya Verto dengan wajah sedikit memerah. “Saya tidak apa-apa, Terima kasih sudah melindungi saya.” “Asami San, Kenapa kamu bisa disini? Dan juga Kenapa Para Kapten juga berada di sini juga?” Tanya Lei tampak kebingungan.
Kembali ke waktu sebelumnya di Ruang bawah tanah Istana, “Bagaimana Sekarang? Bisakah kamu segera melakukan teleportasi sekarang?” Tanya Maha Master. “Mohon maaf Maha Master, kita masih belum bisa melakukan teleportasi untuk saat ini. Masih butuh waktu 10 menit kembali agar semua sistem bersiap.” Jawab Teleport Bot yang tampak mulai menyiapkan energi dalam jumlah yang sangat besar. “Aku harap Buster Boom yang dikatakan Yurine itu tidak benar.” Maha Master terlihat sangat khawatir. “Tapi memang di Luar Herby ada Armada Kapal Grand Master Ando...” Jelas Saito sambil menunjukkan Radar... “Apa yang diperkirakan Yurine memang sangat tidak terduga. Mereka sepertinya telah merencanakan hal ini dengan sangat hati-hati. Kita juga harus membuat perisai angkasa. Saito siapkan perisai angkasa.” “Untuk itu saya tidak bisa melakukannya, Maha Master. Jika kita membuat Perisai Angkasa, Energi untuk Teleport Bot tidak akan cukup untuk memindahkan plane
Di tempat pertarungan, Nina squad membantu para Master lain bertarung. “Kalian, Bantulah Phoenix itu!” Aldo memerintahkan Asami dan Natasha. “Baik Master...” Asami menuruti perintah Aldo dan segera menuju ke sisi Pertarungan Phoenix. “Aku juga akan melakukan yang terbaik.” Natasha menggunakan sihir Stealth dan menghilang. Kemudian Memberikan serangan mendadak kepada Musuh yang terlihat sekarat. Di sisi lain, Liana sangat kesulitan melawan musuh karena sihir Liana tidak mempan sama sekali terhadap robot. “Sial, mereka terlalu kuat.” Liana terlihat kesulitan melawan Pasukan Robot Elite tersebut. Tanpa sepengetahuan Liana, Ada satu Robot Elite secara diam-diam menembak Laser Beam ke arah Liana. Di saat itu juga Verto Muncul untuk menangkis serangan beam tersebut dengan tangan kosong. “Apa Kapten baik-baik saja?” Tanya Verto. “Terima Kasih sudah menyelamatkan saya. Mari kita kalahkan semua musuh yang ada.” Liana berterimaka
Di Ruang Rahasia... “Proses memasuki Wormhole, Dimulai!” Akhirnya Seluruh planet mulai tersedot ke dalam Wormhole.... Seluruh Planet Herby bergetar dengan sangat kuat dan juga sebagian besar Atmosfer hilang dikarenakan Perpindahan Planet yang begitu cepat.... “Ini gawat, Maha Master. Planet Herby mulai kehilangan Atmosfernya.” Saito terlihat panik melihat layar hologram dengan presentasi Atmosfer telah berkurang. “Ria Chan, Lakukanlah sesuatu.” “Maafkan saya Master, Energi saya terkuras...” Ria drop ke lantai.. “Tenang Maha Master, Protection Shield diaktifkan..” Teleport yang juga menyerang Energi sihir Ria juga menciptakan Shield yang melindungi planet dengan diameter 2.000 km. “Untuk saat ini, Gravitasinya sudah mulai stabil.” Ujar Gravity Bot yang juga ikutan mengambil peran. “Syukurlah..” Maha Master tiba-tiba saja pingsan tak sadarkan diri karena serangan Jantung (xD)... Ops... maksud Narator, karena ketakutan. xD
Keesokan harinya seluruh kota di Herby dan jaringan satelit Herby telah kembali pulih. Sebagian Pasukan Robot Herby yang rusak/terluka sedang di maintenance. Di pusat kota terlihat seluruh penduduk sudah dapat kembali ke apartemen masing-masing. Di dalam Istana Herby, Ruang Rapat Meja Bundar, Maha Master, Nina (masih pingsan) di atas punggung Clori bersama dengan para Homies, Nijiro (duduk di kursi yang berada di samping Nina), Morine (Sedang mengemil camilan), Ria, Erina, Saito, Aldo, Yurine yang terlihat sedang berdiskusi. Disisi lain, Liana sedang tertidur pulas sembari duduk (Dia berada di alam mimpi). “Terima Kasih semua sudah mau hadir di sini.” Ujar Maha Master dengan raut wajah merasa lega. “Syukurlah, akhirnya kita bisa lolos dari jeratan dari Grand Master Ando.” Nijiro menghela nafas.. “Apa yang membuat Kakek mengumpulkan kami?” Tanya Aldo dengan gaya Yankee (Tingkah laku mirip dengan Preman di jalanan) nya xD.. “Diem lu, Cucu kurang
Kembali ke Planet Asgardian pada Rumah Kayu di Hutan Magazone, Nijiro, Nina (Dalam keadaan masih pingsan), Morine, dan Yurine tampak telah kembali. “Sudah lama sekali saat terakhir berada di dalam kapsul.” Ujar Morine yang meregangkan tubuhnya saat duduk di teras. “Iya.” Jawab Ria. “Saatnya mencari Lerry...” “Tapi sebelum itu, Rumah Kayu kita telah melapuk. Bangunannya sudah mulai roboh dan kotor. Bisakah kamu melakukan sesuatu dengan rumah kayu itu?” Tanya Morine sambil menunjuk dan melihat Keadaan Rumah kayu yang terlihat porak-poranda. “Itu mah gampang. Serahkan para daku yang maha jago ini... Time Manipulation : Restore...” Seketika Bangunan Kembali pulih seperti sebelumnya. “Nijiro, bawa Nina ke kamar. Berikan cairan bejatmu padanya!” Ujar Ria. “Berisik kau! Aku tahu apa yang harus kulakukan.” Nijiro terlihat malu-malu dan marah ketika menggendong Nina dari Punggung Clori. Spiky boy itu dengan antusias membawanya masuk ke
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme
Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah
Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t
Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd