Di ruang bawah tanah Istana,
“Jadi bagaimana cara kita menyelamatkannya?” Tanya Nijiro.
Maha Master langsung membuka sebuah pintu,
“Kalian akan tidur di dalam kapsul ini. Kita akan menggunakan sihir Nina untuk menuju ke dunia roh.” Ujar Maha Master sembari menunjukkan sebuah ruangan kecil yang berisi kapsul.
“Tunggu dulu... bukankah ini Kapsul hibernasi? Kenapa Master menggunakan ini?” Ucap Morine tampak kebingungan.
“Kalian semua, kecuali Erina akan berhibernasi di dalam kapsul tersebut. Sembari kalian hibernasi, Nina akan menggunakan sihir Astral Proyeksi dan menarik jiwa kalian.” Maha Master menjelaskan rencananya.
“Tapi melakukan Astral proyeksi bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang bisa melakukannya.” Ucap Saito tampak tidak yakin dengan rencananya.
“Kamu sepertinya sudah salah persepsi. Kalian semua pasti bisa melakukannya. Merina dan Nina pasti akan membantu kalian. Aku yakin dengan hal itu.” Jawab Maha Master.
>> Note Penting : Semua yang berada didunia spirit berkomunikasi dengan telepati (Dalam Novel ini Author mendefinisikan “||” sebagai Part text yang diucapkan melalui telepati oleh Karakter Pelaku. << Di dalam Villa Merina, || Selamat datang di Villaku. || Ujar Merina menyambut mereka dengan hangat. || Aku tak menyangka di dunia spirit bisa menemukan hal begitu indah. || Gumam Morine tampak merasa tenang. || Ini merupakan tempat yang dipercaya oleh Raja Spirit Garla padaku. Disinilah aku dapat membuat obat-obatan yang akan dibawa ke dunia manusia. || Ujar Merina sembari memperlihatkan laboratoriumnya yang penuh dengan racikan obat-obatan. Tampak laboratorium di sana bekerja dengan sihir. || Oh... Jadi, apakah obat untuk Aldo Kun bisa dibuat? || Tanya Saito dengan penasaran. || Sebelumnya Master Aldo terkena efek pain cursed bukan? || Tanya Merina memastikan sesua
Di kediaman Istana Garla, || Ratu Surga?........ Apakah dia adalah Tuhan yang selama ini kucari? || Nina terkejut saat mendengar nama tersebut. || Soal itu saya tidak tahu, akan tetapi setahu saya beliaulah yang melindungi Alam semesta ini dari serangan Ratu Neraka. Beliau merupakan Ratu Surga yang selalu menjaga kedamaian. Alam ini merupakan tempat yang beliau percayakan padaku. || Ujar Raja menjelaskan situasinya. || Tunggu dulu, aku merasa ini percakapan yang terlalu jauh.. || Ujar Nina tidak percaya apa yang dikatakan olehnya. || Tenanglah Nina chan.. || Kata Nijiro sembari memegang pundaknya. || Tapi bukankah Ratu Surga hanya melindungi surga satu tingkat? || Tanya Nina dengan raut percaya tidak yakin. || Mungkin selama ini kalian sudah keliru. Akan sedikit kuceritakan tentang Ratu Neraka dan Ratu Surga... || Jelas Raja Spirit Garla dengan Serius. || Baiklah mungkin ini kisah yang sudah terjadi milyaran tahun yang lalu jik
Di Pemandian Khusus, “Jangan khawatir, Kita pasti bisa.” Jawab Nijiro memeluknya dari belakang dengan hangat. Wajah Nina hanya merona. “(Kenapa Jantung ini terasa berat?)” Nina tampak menjadi lemah dan tidak berdaya saat berada di dalam pelukannya. Hal ini membuat gadis berambut pirang emas pingsan. “Nina Chan, bertahanlah!” Ujar Nijiro tampak mulai panik. Dua jam selanjutnya, Akhirnya Mereka mengadakan rapat kembali. Di sana tampak Saito, Erina, Morine, Liana, dan Ria sudah duduk di bangkunya masing-masing. “Ngomong-ngomong Bagaimana kabar Aldo?” Tanya Morine. “Dia baik-baik saja. Saat ini dia sedang beristirahat di dalam kamarnya,” Jawab Erina. Mendengar jawabannya, Morine tampak menghela nafas lega. Di sisi lain Nina melemas dan wajah Nijiro tampak pucat. “Ngomong-ngomong, kenapa dengan Nina Chan? Apa yang telah kamu perbuat sama dia?” Tanya Ria yang overprotective sembari menarik kerah bajunya. “Aku ti
Setelah melakukan diskusi dengan Maha Master dan Erina, mereka akhirnya memutuskan untuk Kembali lagi ke dunia roh Bersama dengan Aldo dan mereka pergi ke Ruang bawah Tanah bersama dengan Maha Master dan Erina. Di Taman Istana terlihat para Homies sedang bermain.. “Ini sungguh menyenangkan.” Ungkap Windi saat meniup anginnya membuat rumput yang bergoyang. “Iya.” Jawab Clori yang menikmati hembusan angin. Sedangkan Shuu dan Sirius seperti biasa lagi bermain cakar kucing (Berantam). “Sudah kubilang, tubuhmu jangan terlalu dekat dengan pohon. Pohon bisa terbakar!” Protes Shuu dengan wajah marahnya. “Apa kau bilang? Mau ngajak berantam ya kamu?” Balas Sirius dengan nada bicara mirip preman. “Sudah-sudah, janganlah kelahi.” Ujar Rai yang berusaha melerai mereka berdua. “Diam kau, besi karatan!” Jawab Shuu dan Sirius dengan kompak. Mendengar perkataan tersebut, Rai langsung marah. “NANI?? ε=( o`ω′)ノ” Pada akhi
Di dalam Istana Spirit Garla, || Kalau begitu, mari kita selamatkan semua spirit yang terjebak! || Ujar Merina tampak menyemangati semua orang. || Hati-hatilah ketika kalian berada disana. || Ujar sang Raja yang mengerahkan seluruh pasukannya dengan membuka sebuah Portal Dimensi raksasa yang terhubung dengan Alam Iblis Iblizo. Kemudian Para Roh Guardian dan Golden Spirit beserta Nina dan lainnya memasuki dunia Iblis. Saat Masuk Dunia Iblis ada perbedaan yang sangat mencolok. Terlihat Di dunia Iblis, pemandangannya sangat gersang, penuh dengan Badai Api, Magma, disana juga terlihat Banyak roh-roh yang terjebak dan disiksa oleh para Iblis. Melihat suasana yang begitu menyedihkan, Nina meneteskan air matanya. || Sungguh kejam sekali. Aku sungguh tidak tahan melihat semua ini. || Ujar Nina tampak melemah. || Nina Chan.. || Panggil Nijiro sambil memegangnya. || Kita harus segera menyelamatkan semua roh yang terjebak di dalam Aliran
Regu penyelamatan Roh... disana terlihat Nina, Nijiro, Merina, dan Ria sedang berlari dan mencari Jiwa Yurine, Nina juga berlari dan mencari Yurine sambil mengumpulkan Quasi Spirit yang terjebak di dunia Iblis ini dan juga menyelamatkan arwah-arwah yang terjebak dan tersiksa di aliran lava. || Apa yang sedang kamu lakukan Nina Chan? || Tanya Nijiro. || Aku sedang mengumpulkan para arwah yang tersesat, || Imbuh Nina sembari tangannya menarik para arwah dengan sihir manipulasi jiwanya. || Nina Chan bagaikan malaikat. || Nijiro tersenyum bahagia dengan mata penuh harapan. Nina Chan tersipu malu xD. || Ngomong-ngomong apa kamu tahu dimana Jiwa Yurine berada? || Tanya Ria kepada Merina. || Aku rasa kemungkinan Jiwa Yurine berada di dalam Istana Iblizo. Kita harus segera menyelamatkannya. Aku mempunyai Firasat buruk akan hal ini. || Jawab Merina dengan khawatir. || Kita tidak boleh menunda waktu. || Ujar Ria sembari bergegas. || Tapi
Di Sisi Pertarungan Eliza, Hanmaru, Raito, Suero, Nanami, dan Hakuna vs. Pasukan Dark Ogre... || Bagaimana? || Tanya Hanmaru sembari mengamati keadaan di sekitarnya. || Para Ogre kelihatan sudah tidak bisa bergerak lagi. || Jawab Raito yang berdiri di atas mayat-mayat Ogre yang sudah kalah. Kemudian muncul Dark Star lainnya secara bersamaan. || Tidak mungkin kamu kan? || Eliza melihat sesosok yang familiar. Kali ini sesosok Dark Star yang muncul adalah seorang Gadis berpakaian casual dengan berambut warna hitam, mengendalikan Boneka yang jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi karena efek dari sihir Raja Iblis Iblizo, Tubuhnya sedikit berwarna gelap. Dia juga memiliki tanduk dan bercak hitam khas Iblis. || Genma.. Bagaimana kamu bisa disini? || Dengan raut wajah tidak percaya saat melihatnya, Hakuna bertanya. || ... || Genma hanya terdiam seolah-olah dia sedang kehilangan kesadaran dan sedang dikendalikan. Dia kemudian menciptakan boneka-
Di sisi pertarungan Aldo, Saito dan Kome vs. Dark Palo, || Ini tidak mungkin, Kenapa Palo San bisa berada disini? Palo, Apa yang sudah terjadi denganmu? || Tanya Kome sembari berusaha memanggilnya. || ... || Palo menyerang Kome tanpa berkata apapun. || Rasakan ini. Machine Maker : Great Rocket Bomb, || Tangan Saito menembakkan misil Roket. Di sisi lain, saat misil roket meluncur ke arahnya, Palo berhasil menebasnya. || Sepertinya dia dikendalikan. Aku rasa ini pasti Ulah Raja Iblizo. || Ujar Aldo beragumen. || Kita harus berhati-hati, dia dapat menebas benda apapun. Serangan Rocket Bombku berhasil ditebasnya, || Tutur Saito dengan waspada. || Serahkan dia padaku, akan kutebas dia sampai Dia kembali tersadar. Kalian pergilah dan bantulah Regu penyelamat. || Imbuh Aldo dengan percaya diri dan semangat. || Baiklah, Kome San. Mari kita tinggalkan dia disini. Biarkan dia bertarung. || Kata Saito sembari memintanya untuk pergi.
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme
Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah
Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t
Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd