Share

Bab 14

Penulis: Gracia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 14:42:34
Meskipun jasnya basah kuyup, warnanya yang gelap masih cukup menutupi dengan baik.

“Uhuk … uhuk … “ Fiona tersedak air kolam, wajahnya memerah dan terus batuk dengan keras.

Yogi terus-menerus menepuk punggung Fiona, membantu mengeluarkan air dari hidungnya yang tertelan.

“Aku bawa kakak ke kamar saja, kakak bisa langsung mandi air hangat dan ganti baju,” ujar Yogi setelah melihat Fiona mulai sedikit tenang.

“Iya … “ Setelah tersedak air, Fiona batuk hebat dan suaranya sedikit serak.

Pelayan yang tadi menariknya juga sudah berenang ke tepi kolam renang, membungkuk berulang kali sambil meminta maaf, “Maaf … maaf … aku nggak melihat jalan, aku … aku akan ganti biaya gaunnya.”

Pelayan itu tak tahu kalau pergelangan tangan Fiona terluka.

“Aku mohon jangan laporkan, kalau nggak aku akan dimarahi pimpinan … “ lanjut pelayan itu dengan cemas, dia terus membungkuk minta maaf.

Fiona menggenggam erat jas pria yang menutupi tubuhnya. Pergelangan tangan yang awalnya tak terlalu parah, kini mulai te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 15

    Dengan lengan yang mengait di tangan Jack, Cintya meninggalkan area kolam renang dengan langkah ringan dan senyuman lebar. Dia tampak sangat senang.Gosip pun menyebar dengan cepat.Begitu sampai di telinga Keluarga Pangestu, nama Fiona sebagai seorang penggoda tak mungkin akan diterima masuk ke Keluarga Pangestu.Fiona hanya ditakdirkan menjadi simpanan gelap yang tak layak dilihat publik.*Di lorong menuju kamar, Fiona berjalan berdampingan dengan Yogi.“Terima kasih banyak soal tadi!” Fiona mengucapkan terima kasihnya yang tulus. Sejak mengalami kecelakaan, dirinya jadi takut pada air.Rasa sesak yang muncul ketika jatuh ke kolam sangat menakutkan.Selain itu, dia tak menyangka bahwa Keluarga Pangestu adalah investor utama di tempat ini.“Soal pelayan tadi … “Fiona tidak tahu apa-apa tentang transaksi antara pelayan itu dengan Cintya, hanya mengira ini adalah insiden sial biasa.Dia masih ingin membela pelayan itu.“Pelayan itu pasti harus dipecat,” ujar Yogi menyela, lalu melanju

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 16

    Jack berjalan pergi dengan marah.Fiona, kamu memang luar biasa!Bisa berhubungan dengan pria lain tanpa rasa malu. Masih bisa menunjukkan sikap angkuh di depan dirinya, tetapi malah memanjat ke ranjang pria lain di belakang!Apa Fiona tak bisa hidup tanpa pria?Jack merasa frustasi dan merenggangkan kerah bajunya.Dengan langkah cepat, dia melangkah pergi dan saat tiba di tikungan, dia bertabrakan dengan seorang wanita seksi yang ebrpakaian menggoda.Wanita itu terkejut dan dalam hati mengutuk siapa yang tidak melihat jalan?Baru saja hendak membentak, melihat wajah pria di depannya, wajahnya langsung memerah.Dia baru saja melihat Jack di tepi kolam renang dan mengenali identitasnya sebagai direktur Grup Boganda, hanya saja tadi ada wanita lain di sampingnya.Direktur Grup Boganda jauh lebih baik dibandingkan dengan pria-pria lain di vila.“Aduh maaf, aku nggak melihat jalan dan menabrakmu!” ucap wanita itu dengan nada manja.Tatapannya menyusuri wajah Jack hingga ke lehernya, meliha

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 17

    “Hm,” jawab Diko sambil mengangguk tanpa reaksi berlebihan, dia tidak terpancing dengan gaya Cintya.Mereka berdua memang tidak begitu akrab satu sama lain.Dalam keheningan, mereka berjalan berdampingan, menyusuri karpet tebal di lorong yang meredam suara langkah kaki. Suasana menjadi agak canggung.Diko yang pertama memecah keheningan.“Bagaimana kondisi tubuhmu sekarang? Kamu terlihat agak lemas dan ada sedikit keringat di dahimu. Sebaiknya kamu banyak istirahat dan memperhatikan asupan nutrisi hingga benar-benar pulih.”Meski tidak terlalu suka dengan Cintya, Diko tahu jelas bahwa Cintya adalah kekasih kesayangan Jack.Jika terjadi sesuatu pada Cintya, Jack pasti akan menyalahkannya sebagai kepala rumah sakit.Pada akhirnya, dirinya yang harus bekerja lembur.Jack memang selalu begitu, terutama saat menyangkut wanita yang disayangi. Tak pernah masuk akal dan selalu memanjakan tanpa batas.Dia hanya berharap Cintya bisa lebih bijak, tidak terus-menerus melemahkan tubuhnya sendiri.S

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 18

    “Siapa? Siapa yang gigit?” tanya Cintya dengan suara bergetar.Jack terdiam.Wajahnya memuram tanpa bicara. Dia melirik Diko, berharap dia bisa membantu mencari alasan untuk keluar dari situasi ini.Diko yang tadinya menikmati drama di depan matanya, merasa terkejut saat menyadari Jack mengharapkan bantuannya.Apa? Yang benar saja?!Kamu meninggalkan Cintya, lalu pergi bersama dengan wanita lain?Dan bahkan membiarkan dirimu digigit sampai meninggalkan jejak begitu?!Sekarang malah memintaku membantumu?Kamu lebih bajingan dari yang kubayangkan.Fiona dan Cintya bahkan tidak cukup, sekarang malah punya wanita lain!Jack memandang Diko dengan tatapan serius.Ya sudahlah, namanya juga teman.Sahabat sejati harus selalu mendukung di saat genting, rela berkorban tanpa berpikir panjang.Diko mendorong bingkai kacamata peraknya, tersenyum pada Cintya dan berkata, “Cintya, luka di leher Jack itu sebenarnya bekas gigitanku, kamu nggak keberatan, ‘kan?”Mendengar itu, Jack langsung menatapnya d

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 19

    Usai mengoleskan obat, Diko menutup lukanya dengan perban dan plester besar.“Ada apa dengan kalian berdua, untuk apa sampai begini!” ujar Diko sambil membuang bungkus obat dan kapas ke tempat sampah.Jack mendengus, wajahnya memuram dan bertanya, “Nggak ada topik lain? Datang hanya buat bilang ini?”“Baiklah baiklah, aku nggak bicarakan lagi,” ujar Diko mengalah dan tidak mau berdebat lagi.Kebetulan, ponselnya berdering. Setelah membuka ponselnya dan melihat sekilas, Diko tersenyum lebar.“Kayaknya kamu pernah beli kembang api stik untuk Cintya, kamu simpan dimana? Bagi aku sedikit dong!” ujar Diko sambil melihat sekeliling ruangan.Suasana hati Jack sedang tidak baik, jadi tidak penasaran dengan kelakuan aneh sahabatnya. Dengan santai, dia mengangkat dagu ke satu arah. “Kodenya empat nol.”Diko membuka koper dan langsung menemukan kembang api stik. “Terima kasih bro.”Saat hendak pergi, tiba-tiba Diko berbalik dan mengingatkan, “Jangan lupa ganti kemejamu, ada noda darah juga.”Mesk

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 20

    Fiona menerima kantong obat dari pelayan dan mengucapkan, “Terima kasih.”Dia tak menyangka Yogi bergerak secepat ini. Baru saja membalas pesan Whatsappnya, obatnya sudah langsung diantar.Tanpa pikir panjang, Fiona mengambil obat itu dan mengirimkan pesan terima kasih padanya.Saat membuka kantong, dia melihat tidak hanya obat untuk menghilangkan bengkak dan kemerahan, tetapi juga ada obat flu dan obat penenang untuk tidur.Obat flu?Malam ini terasa panas seperti musim panas, bukan seperti beberapa hari lalu yang dingin saat malam hari. Air pun tidak dingin, untuk apa minum obat flu?Namun, obat penenang ini cukup tepat. Sejak kecelakaan yang menyebabkan dirinya kehilangan ingatan, dirinya menjadi trauma dengan air. Setelah kejadian tercebur ke kolam renang, minum obat penenang mungkin bisa membantunya tidur malam ini.Tak disangka, Yogi cukup perhatian sampai memikirkan hal seperti ini. Fiona diam-diam memujinya dalam hati.Tiba-tiba, bel pintu kembali berbunyi.“Yogi!”Fiona terkej

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 21

    Selama beberapa hari ini, terkadang mereka bertiga bermian bersama, tetapi terkadang Susan menghilang untuk menemui pria tampan yang baru dikenalnya.Akhir-akhir ini, Fiona sengaja menghindari Jack dan akhirnya mereka tidak bertemu lagi.Di parkiran.Mobil Susan rusak karena ditabrak dan harus diderek untuk diperbaiki. Yogi dengan sukarela menyediakan mobil dengan sopir untuk mengantar mereka.Karena hal ini, Susan semakin terkesan pada Yogi. Dia berkata, “Wah nggak nyangka, kamu benar-benar royal dan baik juga!”Yogi tak hanya cepat memberi uang ganti rugi, tetapi juga langsung menyediakan mobil untuk mengantar mereka pergi. Ditambah lagi, setelah beberapa hari bersama, Susan bukan tipe yang pendendam, akhirnya benar-benar memaafkan Yogi.Wajah muda Yogi tersenyum ceria dan menjawab, “Ini memang sudah seharusnya.”Yogi lalu memanggil teman-temannya untuk membantu memasukkan koper Fiona dan Susan ke bagasi.Kalau saja tidak ada urusan dengan teman-temannya setelah ini, Yogi sebenarnya

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 22

    “Kalau begitu, biar aku bantu beres-beres, ya,” kata Cintya dengan gembira.“Iya,” jawab jack dengan datar.Sebenarnya Jack merasa enggan, tidak terbiasa orang lain membereskan pakaiannya. Namun, dia khawatir kalau mengatakannya, Cintya akan berpikir aneh-aneh. Jadi, dia membiarkannya.Hanya beberapa pakaian saja, tidak masalah.Setelah koper Jack selesai dikemas, Diko juga datang membawa kopernya untuk bergabung dengan mereka.Mereka bertiga pun pergi bersama.Di perjalanan.Diko sibuk membalas pesan di ponselnya, sudut bibirnya menajam, tampak dalam suasana hati yang sangat baik.Begitu tiba di parkiran, Diko berpamitan dengan Jack dan naik ke mobilnya sendiri. Rute pulangnya berbeda dengan Jack.“Hm,” jawab Jack sambil mengangguk, menandakan bahwa dirinya mengerti.Jack memegang dua koper di kedua tangannya, miliknya dan milik Cintya.Wendi, sopir sekaligus pengawalnya menghentikan mobil di depan Jack, turun dan mengambil koper-koper itu. Lalu menaruhnya di bagasi.“Bos, silakan na

Bab terbaru

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 50

    “Hm, rasanya enak sekali,” puji Jack.“Aku ingat dulu kamu nggak suka masak, ‘kan?” tanya jack tiba-tiba teringat.“Kak Jack, kamu sendiri yang bilang kalau itu dulu. Sejak tiga tahun tinggal di Moro, hidupku penuh ketidakpastian … seiring waktu berjalan, aku jadi belajar banyak hal!” Ujar Cintya dengan suara yang mulai serak, berusaha keras menahan air mata yang hampir jatuh.Jack teringat dengan kecerobohannya tiga tahun lalu, Cintya menghilang dan menjalani hidup keras di jalanan. Rasa bersalah memenuhi hatinya.Dengan penuh perhatian, Jack menghiburnya dan berjanji sambil mengambil dua lembar tisu, mengusap air matanya dan menenangkannya, “Jangan menangis, semua itu nggak akan terulang lagi!”Cintya menundukkan kepalanya sedikit, menampakkan air mata yang membuatnya terlihat sangat lembut dan mengundang simpati.Dengan nada tegar, dia berkata, “Aku percaya dengan Kak Jack!”“Kak Jack, kesehatanku sudah mulai pulih sekarang.”Gerakan makan Jack tiba-tiba berhenti, terlihat sedikit

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 49

    Jack sudah memesankan tiket pesawat untuk perjalanan pulang dan akan ada orang yang menjemput di bandara. Tempat tinggal di Vila Cemara Asri juga telah disiapkan, Fiona bisa pindah kembali ke sana.Baru saja pesan itu terkirim, layar menunjukkan tanda seru merah.Pesan sudah dikirim, tetapi ditolak oleh penerima.Jadi? Dirinya diblokir?Jack tidak marah, malah tertawa kecil.Sifat Fiona memang seperti itu.Jack pun segera menelepon Fiona dengan nomor telepon kantornya.Belum lama berdering, panggilan diangkat oleh Fiona.“Halo? Dengan siapa?’ terdengar suara sopan Fiona dari ujung telepon.“Aku sudah memesankan tiket pesawat untukmu. Ingat pulang sendiri, jangan bersama … “ dengan Yogi, aku nggak mau melihat kalian berdua bersamaan di depanku … Belum selesai Jack bicara, tiba-tiba terdengar suara lembut seorang wanita yang memotong ucapannya.“Kak Jack, masakannya harus tunggu sebentar lagi. Kamu belum makan di pesawat tadi, minum susu dulu, aku baru menghangatkannya.”Ujar Cintya sam

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 48

    Dua wanita di sisinya tidak menjadi masalah bagi Jack.Bagaimanapun, di lingkaran orang-orang seperti dirinya, bos dan direktur biasanya tidak hanya memiliki satu wanita.Kecanduannya terhadap tubuh Fiona justru semakin memperdalam rasa bersalahnya terhadap Cintya.Mereka semua meninggalkan bandara melalui jalur VIP dan langsung menuju ke area parkir bawah tanah.Diko dan Jimmy mengikuti dari belakang.Di depan mobil, Cintya berkata dengan nada sedikit sedih kepada Jack, “Kak Jack, kamu mau langsung kembali ke kantor lagi?”Teringat bahwa dirinya akan tetap memelihara Fiona di luar, Jack merasa bersalah kepada Cintya.“Nggak, aku mengantarmu pulang dulu,” jawabnya dengan senyuman lembut.Ekspresi Cintya langsung berubah menjadi terlihat bahagia.Diko yang menyaksikan interaksi mereka, menyeringai sedikit.Dia mendengus dingin, “Cih, Jimmy, sepertinya kita harus segera pergi dari ini. Jangan sampai menjadi nyamuk bosmu!”Cintya menundukkan kepalanya, tampak sedikit ketakutan.Jack menat

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 47

    *Di rumah sakit.Setelah selesai persiapan sebelum operasi, Fiona berbaring di meja operasi untuk menerima suntikan anestesi.Lampu di atas kepalanya menerangi wajahnya. Sinar yang terang menyilaukan matanya. Fiona yang biasanya jarang menangis, air matanya kini mengalir perlahan dan membasahi rambutnya.Di dalam pesawat, Jack baru saja duduk dan bersiap untuk lepas landas. Namun, tiba-tiba perasaannya tidak tenang. Dia merasa gelisah, seolah ada sesuatu yang buruk akan terjadi.Teringat dengan kejadian semalam.Dengan cepat, Jack mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Fiona.“Jauhi Yogi. Kalau kamu kekurangan uang, aku akan memberinya padamu, jangan keluar untuk bekerja lagi!”Setelah mengirim pesan itu, Jack mentransfer sepuluh miliar ke rekeningnya.Jika terlalu sedikit, dirinya takut Fiona akan meremehkannya.Setelah semuanya selesai, dia mengaktifkan mode pesawat.Pesawat pun lepas landas.Di ruang operasi.Fiona menutup matanya.Dokter sudah mengenakan pakaian operasi da

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 46

    Tak ada jawaban untuk Fiona, janinnya masih sangat kecil.Dia mendaftar, membuat janji untuk aborsi dan perawat yang cekatan segera menyelesaikan semua prosesnya.Jadwal operasi ditetapkan pada pukul tiga sore dan dirinya harus puasa tanpa boleh makan apapun.Yogi juga menemani Fiona tidak makan.Melihat masih harus menunggu beberapa jam lagi dan mereka tidak boleh makan, Yogi berpikir untuk mengajaknya tidur sebentar di mobil.Saat mereka menuju pintu depan rumah sakit, mereka berpapasan dengan DIko yang datang dari arah berlawanan. “Fiona? Wah, kebetulan sekali bertemu di Kota Beya!” sapa Diko dengan santai, lalu bertanya, “Kamu sakit? Nggak enak badan?”Saat melihat Yogi di sampingnya, Diko juga menyapa sopan, “Yogi.”“Kak Diko,” jawab Yogi.“Aku ada urusan kerja ke Kota Beya, tapi ternyata asam lambungku kambuh, jadi berobat ke rumah sakit,” jawab Fiona langsung menggunakan alasan asam lambung.Wajahnya pucat karena belum sarapan dan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, tubu

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 45

    Di Bagian Ginekologi.Dokter menurunkan kacamatanya, melihat hasil tes dan tersenyum ramah pada Fiona dan Yogi.“Selamat, kamu sudah hamil satu bulan dan bayi kembar. Mual-mual ini hal yang normal, dalam dua bulan akan hilang. Jaga pola makan, konsumsi makanan yang lebih ringan … “ Dokter terus menjelaskan.Hamil!Bayi kembar!Fiona terkejut.Dirinya bahkan tidak tahu bagaimana dirinya keluar dari ruang konsultasi. Begitu tersadar, dirinya sudah berada di koridor.Dirinya hamil!Sebulan yang lalu, Jack memang sering bersamanya dan mereka tidak memakai pengaman.Namun! Bukannya kecil kemungkinan untuk bisa hamil?Dia pernah membaca bahwa banyak orang yang berusaha keras untuk punya anak.Lalu kenapa dirinya bisa langsung hamil!Tidak! Dia tidak boleh melahirkan anak ini!“Kakak,” panggil Yogi.“Anak ini … “Ekspresi penuh kekhawatiran terpancar di wajah tampan Yogi.“Ini anaknya Jack,” ujar Fiona tanpa ragu, tanpa menyembunyikan apapun.Hanya saja, setelah mengatakannya, dia menghela na

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 44

    Perasaan sedih dan kecewa seperti sepasang tangan besar yang terus-menerus merobek hatinya.Fiona tetap dalam posisi bekerja, tidak bergerak, membiarkan perasaan buruk itu memenuhi seluruh tubuhnya.Dia menganggap emosi ini sebagai efek samping dari patah hati.Begitu perasaan ini perlahan hilang, dirinya juga akan terlahir kembali.Karena sudah memutuskan untuk meninggalkan Jack, dirinya tidak akan pernah menyesalinya seumur hidup!Jack segera mengendarai mobilnya ke stasiun kereta cepat untuk menjemput Cintya dan membawanya ke hotel.Dia juga membuka satu kamar lagi untuk Cintya.“Kak Jack~” Cintya merajuk, karena dia datang ke Kota Beya bukan untuk tinggal sendirian di hotel.“Sayang, badanmu masih belum sehat, jangan pikirkan yang aneh-aneh.”“Baiklah!” Cintya menggerutu.Sampai di depan pintu kamar, Cintya melangkah masuk dengan langkah berat sambil menoleh berkali-kali ke belakang.Jack mengantar Cintya sampai ke kamarnya, lalu kembali ke kamarnya sendiri. Saat itu sudah jam tiga

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 43

    "Sudah direvisi, silakan diperiksa Pak Jack,“ lapor Fiona dengan profesional.Tiba-tiba, ponselnya berbunyi, panggilan dari Yogi.Fiona meletakkan laptop dan berjalan ke samping, membelakangi Jack untuk mengangkat telepon."Iya iya, aku tahu, jangan mengomel terus, tidurlah."Jack terus menatapnya dengan tatapan tajam saat Fiona sedang mengangkat telepon, hingga menunggunya kembali."Yogi?"Sudah tahu masih tanya, gumam Fiona."Kenapa? Kamu masih bersama Yogi? Dia nggak punya uang untuk memeliharamu? Kenapa kamu masih perlu bekerja?” tanya Jack dengan penuh sindiran."Fiona, haruskah kamu begitu merendahkan diri, bahkan sampai harus bekerja sendiri? Keluarga Pangestu begitu kaya, tapi begitu pelit denganmu!"Jack tidak melihat rancangan gambar, malah terlihat tertarik membicarakan urusan pribadi Fiona."Pak Jack, ini masalah pribadiku, seharusnya aku nggak perlu melaporkannya!" kata Fiona dengan tegas, tidak ingin melaporkan status hubungannya."Hubungan kita sudah berakhir, nggak pant

  • Miliarder Kehilangan Kontrol Setelah Putus   Bab 42

    “Bukannya telepon saja?”Fiona membuka pintu dan terkejut hingga membeku di tempatnya!Jack?Kenapa dia ada di sini?“Telepon? Mau telepon dengan siapa?”Fiona membeku dan seketika tidak menyadarinya.Begitu sadar, dia langsung menutup pintu dengan paksa.Namun, kekuatannya tentu tidak sebanding dengan seorang pria. Dengan sedikit tenaga, Jack berhasil menahan pintu yang hampir tertutup.Lalu melangkah masuk tanpa ragu.“Jack, sepertinya kurang pantas kamu masuk ke kamarku di malam hari seperti ini?” tanya Fiona sambil mengernyit dan menatapnya dengan penuh amarah.Jack seolah tidak mendengar ucapannya dan langsung masuk ke dalam kamar.Memeriksa setiap sudut kamar, di balik tirai, di bawah sofa, mencari apakah ada pria lain di sana.Yogi tidak ada di sini?Mereka tidak tinggal bersama?Siang tadi, Jack melihat Yogi dan Fiona di parkiran!Fiona berdiri di depan pintu yang terbuka dan menatap Jack dengan tidak senang, berharap dia segera pergi.Namun, Jack malah duduk dengan santai di s

DMCA.com Protection Status