Share

Mertua Kecentilan

Penulis: Andrianisilvia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 30

POV Author

Kanaya membawa Tiwi untuk duduk di sofa, ia membiarkan Tiwi menjelaskan alasan kebohongan ini. Tiwi mengatakan jika dirinya memang baru menikah dan terpaksa bekerja karena terlilit hutang pada rentenir setelah melakukan pesta pernikahan besar-besaran, itu bahkan bukan keinginan Tiwi ataupun suaminya. Semua itu keinginan kedua orangtua Tiwi dan mertuanya, padahal keuangan mereka tidak memungkinkan untuk melakukan pesta. Data yang dilihat oleh Kanaya kemarin tiu data milik Tiwi yang dulus sebelum wanita itu menikah.

Begitulah orang-orang yang ada di lingkungan tempat Tiwi tinggal, mereka akan meminjam uang untuk merayakan pesta pernikahan karena mereka berpikir menikah itu sekali seumur hidup dan harus berkesan. Orangtua Tiwi juga mengatakan jika uang yang dipinjam untuk pesta akan terganti dari para tamu undangan tapi kenyataan tidak sesuai realita. Uang yang didapatkan bahkan tidak cukup untuk menutupi setengah hutang yang ada.

Alasan itu membuat Tiwi harus kembali b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Kejutan

    Bab 31POV Author“Udahlah, Mas pusing kalau ngomongin soal Ibu. Mas sama Kanaya mau pergi dulu,” tutur Lukman.“Mbak Kanaya nggak ke kantor?” tanya Lana pada kakak iparnya itu.“Paling agak siang Mbak ke kantor, soalnya selesai urusan rumah Mbak mau mantau dulu proyek,” balas Kanaya, wanita itu meraih tasnya lalu beranjak menyusul sang suami yang lebih dulu ke luar rumah.Beruntung karena ada mobil miliki Husna yang baru saja selesai diperbaiki, jika tidak mungkin Lukman dan Kanaya akan sangat kerepotan saat akan berangkat ke kantor. Hari ini Lana harus berangkat sendiri karena pasangan suami istri itu akan mengurus perbaikan rumah mereka. Selesai dengan urusan rumah, Lukman langsung mengantar sang istri ke tempat proyek sebelum dirinya kembali ke kantor. Hari ini ia memang sudah mulai masuk kerja setelah satu minggu mengambil cuti, kebanyakan orang mengambil cuti untuk liburan dan rehat dari pekerjaan tapi Lukman malah disibukkan dengan masalah yang dibuat oleh sang ibu. Ia bahkan t

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Kehamilan Kanaya

    Bab 32POV AuthorLukman masih memeluk erat Kanaya, ia mengelus punggung sang istri yang masih bergetar. Lukman merasa sangat bahagia dan terharu, ia bahkan tidak menyangka Allah akan memberikan hadiah dengan cara yang tidak disangka-sangka. Sebagai seorang manusia, berprasangka baiklah kepada Sang Pencipta karena Allah mengikuti prasangka hamba-Nya.“Ini bukan mimpi ‘kan, Mas?” tanya Kanaya dengan suara yang parau, ia menatap sang suami dengan mata yang masih berkaca-kaca.“Kita periksa langsung ke rumah sakit besok, ya. Semoga perkiraan Dokter Dara memang benar,” balas Lukman lalu menghapus lembut jejak air mata di pipi sang istri.Lukman menyuruh Kanaya untuk istirahat setelah memberikan obat kepada wanita itu, Lukman yang terlampau bahagia kini matanya sulit untuk terpejam berbeda dengan Kanaya yang sudah terlelap karena efek dari obat yang diminumnya tadi. Senyum di wajah lelaki itu masih terlihat jelas, ia masih belum menyangka dengan kabar gembira yang didengarkannya tadi. Jam

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Mertua dan Brondong

    Status Whatsapp Ibu MeruaPOV AuthorBab 33“Jangan keras kepala, Yank! Makan yang lain aja, ya. Nanti Mas beliin,” seru Lukman yang baru saja masuk ke dalam kamar, ia sempat mendengar perbincangan antara istrinya dan Jumi sebelum masuk.“Aku pengennya mie, Mas!” balas Kanaya dengan kekeh.“Oke, kamu boleh makan mie tapi Mas yang akan bikin sendiri mienya,” ujar Lukman akhirnya hingga membuat wanita yang tengah hamil muda itu bersorak gembira.Kanaya dengan senang hati menunggu suaminya yang kini tengah membersihkan diri, sambil menunggu Kanaya berseluncur di sosial media mencari sesuatu yang bisa menghiburnya. Ia juga membuka beberapa website yang berisi mengenai ilmu tentang kehamilan. Jemari lentiknya mengelus pelan perut yang masih rata, senyum mengembang di wajahnya yang terlihat semakin memancarkan aura.Kanaya ingin waktu cepat berlalu, ia sungguh tidak sabar ingin melihat malaikat kecil yang tumbuh di rahimnya. Ia kini beralih mencari nama-nama yang cocok untuk bayi yang belum

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Tingkah Ibu Mertua

    Status Whatsapp Ibu MertuaBab 34POV Author“Kepala kamu habis kepentok apa, Man? Ngasih pertanyaan kok konyol gitu,” balas Husna setelah selesai dengan tawanya.“Menurut Ibu apa yang aku tanyakan itu konyol? Tapi lebih konyol lagi aku melihat Ibu menikah dengan lelaki yang mungkin umurnya sama denganku,” ungkap Lukman, ia menyatakan apa yang dirasakannya saat ini. Meskipun rasa kesal mendominasi karena Husna mengambil keputusan besar tanpa mengatakan apapun pada Lukman ataupun Lana.“Emang salah kalau Ibu nikah lagi? Ibu juga pengen punya pasangan yang bisa menemani dan menyayangi Ibu.” Husna berkata tanpa menatap sang lawan bicara yang kini terlihat menghela nafas berat.“Aku nggak melarang kalau Ibu mau menikah lagi, tapi cari yang seumuran sama Ibu ‘kan banyak,” ujar Lukman, lelaki itu mencoba untuk mentralkan emosinya agar tidak berapi-api menghadapi sang ibu.Debat panjang akhrinya terjadi, Husna tetap kekeh jika ia dan Davin itu saling mencintai sedangkan Lukman tentu tidak pe

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Alasan Baru Lukman

    Status Whatsapp Ibu MertuaBab 35“Aku mohon, Ibu pulang ke rumah. Pakai uang ini buat penuhin semua kebutuhan Ibu aja,” ujar Lukman lalu memberikan selembar cek dengan nominal lima milyar.“Kamu ngusir Ibu?” bentak Husna tak terima.“Bukan gitu, Bu. Suami Ibu nggak bisa tinggal di sini karena bukan mahram dengan istriku.” Lukman mencoba menjelaskan sebaik mungkin.“Alah … sok alim banget kamu–”“Udahlah, Sayang. Kita ngalah aja,” bisik Davin pada Husna.Akhirnya kedua sejoli itu kini angkat kaki dari rumah Lukman dan akan menempati rumah Husna. Setelah memastikan mereka pergi baru Lukman berangkat ke kantor, tidak lupa ia mengingatkan Jumi agar menjaga Kanaya dengan baik dan melarang wanita itu untuk turun naik tangga.Meskipun mencoba tidak peduli tapi Lukman masih memikirkan nasib ibunya, ia akan meminta bantuan pada salah satu temannya untuk menyelidiki mengenai Davin. Lukman tidak bisa langsung menerima begitu saja lelaki asing menjadi ayah sambungnya. Meskipun Lukman sudah lama

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Saling Percaya

    Status Whatsapp Ibu MertuaBab 36POV AuthorKanya mencoba mengalihkan perhatian Risma agar wanita itu tidak menyinggung alasan dibalik wajah Kanaya yang kini terlihat tidak bersahabat, mengerti dengan karakter temannya Risma pun tidak berani bertanya. Mereka hanya membicarakan mengenai nostalgia saat mereka mengenyam bangku sekolah.Saat jam makan siang, Jumi membawa semua makanan ke lantai dua, ruang keluarga di lantai dua menjadi pilihan untuk tempat makan siang. Empat orang itu terlihat menikmati makanan mereka sambil berbincang ringan. Jarum jam terus bergerak hingga kini sudah menunjukan pukul lima sore, Risma langsung pamit karena ia sudah terlalu lama berada di rumah Kanaya.“Jum, tolong bilangin ke Tiwi besok ikut saya ke dokter buat periksa kandungan.” Perkataan Kanaya menahan Jumi yang akan keluar dari kamar itu.“Iya, Bu. Nanti Jumi bilang ke Tiwi,” balasnya sebelum berlalu.Kanya berinisiatif untuk mengajak Tiwi karena tahu jika semenjak mengetahui jika Tiwi hamil, wanita

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Mertua Bucin

    Status Whatsapp Ibu MertuaBab 37Pov AuthorFoto mesra Husna dan Davin terpampang jelas di layar ponsel milik Lana. Baru saja setengah jam lalu Husna memasang foto itu di status whatsappnya, meskipun tampa bubuhan caption tapi tiga pasang mata itu menggelengkan kepala melihat tingkah Husna yang mengalahkan anak muda.“Lana yang lihat aja malu, apa Ibu nggak malu pamerin brondongnnya kayak gitu?” Lana menggerutu, ia langsung menekan tombol untuk mematikan layar ponsel.“Namanya juga pengantin baru, Lan. Ya, wajarlah pamer kemesraan,” ujar Lukman dengan ekspresi wajah datar.“Ya … wajar kalau yang jadi suaminya itu seumuran atau lebih tua dari Ibu,” balas Lana.“Debatnya lanjutin aja nanti pulang kantor,” lerai Kanaya, ia menyerahkan tas kerja pada Lukman dan mengantar lelaki itu hingga depan rumah.Lana yang menolak memakai mobil Kanaya harus diantarkan oleh Lukman hingga depan kantor sedangkan ia memilih pulang seorang diri karena tahu jika sang kakak akan letih jika harus menjemputn

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Fakta Yang Terungkap

    Status Whatsapp Ibu MertuaPOV AuthorKanaya merasakan matanya mulai lelah karena terus memandangi layar ponsel tapi ia masih belum juga menemukan akun sosial media milik Davin. Ia sudah melihat di aplikasi biru dan aplikasi berlogo kamera, tapi masih belum mendapatkannya. Memilih untuk tidur sejenak sebelum nanti ia menyambut kepulangan sang suami, ia membiarkan ibu mertuanya karena ada Jumi.Jam dua siang Kanaya baru terbangun, ia langsung membersihkan diri lalu shalat. Mengurungkan niatnya yang akan menuju lantai bawah karena merasa kram dibagian perutnya, ia mencoba memanggil Jumi lewat ponsel karena tidak mungkin berteriak, bagus jika Jumi mendengarnya jika tidak tentu akan percuma.Tidak lama Jumi pun datang, ia membawakan air putih hangat dan makan siang untuk Kanaya.“Ibu masih di sini, Jum?” tanyanya setelah meneguk habis air putih yang dibawa oleh Jumi.“Iya. Jumi lihat tadi tidur di sofa,” jelasnya.“Udah kamu kasih makan?”“Udah. Katanya mau nginep di sini kalau suaminya m

Bab terbaru

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Ending

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorMata Lukman kini sudah berembun jika mengingat masa lalu Lukman merasa dirinyalah lelaki paling b*jingan lelaki paling brengsek dan lelaki paling tidak tahu diri di dunia karena ia tega menyakiti istri yang baik dan setia seperti Kanaya. Waktu memang tidak bisa diputar tapi apa yang sudah terjadi pasti akan membekas di benak dan pikiran apalagi sesuatu hal yang menyakitkan itu akan sulit untuk dilupakan."Tolong jangan bahas lagi masa lalu aku nggak mau lagi membuka kisah kelam kita di masa lalu itu bukan cuma nyakitin aku tapi juga nyakitin kamu juga, Mas." Kanaya mengerti dengan apa yang akan dikatakan oleh suaminya itu."Tapi, Yank–""Kalau kamu bahas itu lagi, aku bakalan marah!" ancam Kanaya."Oke, Mas minta maaf. Mas janji nggak bakal ngomong soal itu lagi," ujar Lukman."Jadi gimana, kamu udah telepon Shanum atau Trisha?" Kanaya mengulang pertanyaan yang tadi sudah keluar dari mulutnya."Nggak nelpon sih, Shanum cuman kiriman video Zian la

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Keputusan Akhir

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorKeesokan harinya Lana mendatangi pengacara untuk membahas soal perceraian, ia tidak ingin menunda terlalu lama. Lana paling tidak suka berlarut-larut dalam kesedihan, hidupnya harus tetap berjalan apalagi ada Asha yang membutuhkan curahan kasih sayang dari ibunya. Lukman dan Rangga menemani Lana sedangkan Rania berada di rumah bersama Kanaya menjaga Asha."Apa ibu sudah yakin dengan keputusan ini?" tanya pengacara itu memastikan, Rangga sengaja membawa Lana menemui pengacara keluarga yang mengetahui mengenai perjanjian pra nikah antara Lana dan Aditya."Ya, saya sudah yakin, Pak!" jawab Lana tegas."Baiklah, sebelumnya saya akan membacakan perjanjian pra nikah yang pernah dibuat oleh Pak Aditya atas kesepakatan kalian berdua."Lana menarik nafas panjang, ia mencoba menenangkan perasaannya saat pengacara itu mulai menjelaskan. Jika seluruh harta Aditya akan berpindah tangan pada Lana saat Aditya ketahuan berselingkuh, Aditya sendiri yang membuat i

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Sulit

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorWanita jika sudah didapatkan kelemahannya seperti Anika tentu ia tidak akan melepaskan lelaki yang sudah menggagahinya itu. Ia memang tidak menggoda Aditya tapi lelaki itu yang memaksa tapi paksaan itu malah membuat Anika menjadi egois dan tidak ingin melepaskan Aditya.Baru saja akan keluar dari grup, telepon Anika berdering. Panggilan masuk dari ibunya yang berada di kampung, Anika memang seorang diri. Ia tinggal di salah satu kontrak dan rencana akan membeli apartemen tahun ini setelah uangnya cukup. Anika bahkan sudah dua tahun tidak pulang karena ia malas mendengar keluarga besar dan tetangganya menanyakan mengenai dirinya yang masih belum menikah."Iya, Bu," sapa Anika dengan tidak bersemangat, ia masih merasa kesal karena orang-orang membicarakannya di grup."Kenapa kamu melakukan hal menjijikkan itu, Nak?" tutur sang ibu dengan Isak tangis. Jantung Anika berpacu lebih cepat dari sebelumnya, ia takut jika ibunya tahu mengenai masalah ini.

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Pelakor Dihujat

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Apa bedanya sama lo? Lo juga kawin sama setiap cowok yang lo pacarin!" sahut Anika karena tidak terima dikatai murahan oleh Raya."Jelas beda dong, Say. Gue mah jelas pacaran sama cowok yang nggak ada bininya, lah elo? Udah tahu ada bininya masih di embat aja, kayak nggak ada cowok lain aja di dunia ini!" sungut Raya."Udah ah! Jadi ini gimana solusinya?" tanya Anika."Lo tinggalin Pak Adit, dia udah jelas nggak bakalan milih lo, Nik. Jagan berharap lo bisa jadi istri keduanya, mending lo susun lagi hidup lo dan jangan inget masa lalu. Wkatu itu berharga, jangan lo sia-siain buat nunggu laki orang."Anika terdiam, ia mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Raya. Sisi egosi dalam dirinya tetap tidak ingin kalah, sebelum mundur Anika akan mencoba dulu untuk mendekati Aditya dan meminta pertanggungjawaban lelaki itu. Meskipun tidak hamil tapi Aditya sudah merenggut kesucian Anika. Jika seseorang sudah dikuasai ambisi tentu tidak akan pernah

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Tak Bisa Memaksa

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Tolong tinggalkan kami di sini!" pinta Lukman.Kanaya masih belum beranjak, ia takut suaminya akan menghajar Aditya yang wajahnya saja bahkan sudah sangat menyedihkan seperti ini. Mengerti dengan kecemasan sang istri kini Lukman menatap Kanaya sambil memegang pundak wanita itu."Mas ….""Kamu percaya 'kan, Yank?" Lukman menatap Kanaya sambil tersenyum.Kanaya mengangguk lalu meninggalkan Lukman dan Aditya berdua. Aditya merasa bingung sekaligus takut saat tadi Mbok Tin mengatakan jika Lukman datang. Sudah pasti jika Lukman akan menanyakan perihal masalah rumah tangga Aditya dan Lana."Gue nggak tahu alasan lo sebenarnya apa Tapi gue nggak nyangka lo bisa ngelakuin hal bodoh kayak gue dulu!" tutur Lukman. Ia sadar, tidak mungkin menghakimi Aditya karena Lukman juga pernah melakukan kesalahan yang sama di masa lalunya yang bahkan masalah yang ditimbulkannya bergulir sampai anak-anaknya tumbuh dewasa.Aditya menunduk, "Gue bener-bener nyesel, tolon

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Menemui Aditya

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorLana mencoba untuk mengatur nafasnya, menenangkan perasaan berharap Lukman tidak mencurigai apapun. Rania masuk ke dalam kamar membawa Asha, hotel itu memiliki dua kamar tidur dan sebuah ruang tamu dan juga dapur. Rangga sengaja memesannya untuk beberapa hari kedepan."Mas ….""Kamu nggak mau cerita apapun?" tanya Lukman tiba-tiba membuka tubuh Lana menegang. Wanita itu mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mungkinkah jika Lukman mengetahui semuanya."Cerita soal apa, Mas?" Lana mengepalkan tangannya dengan kuat, menahan gejolak dalam dadanya."Tolong jangan sembunyikan apapun lagi, Lan. Masalah sebesar ini kamu tanggung sendiri? Mas masih ada di sini, Lan." Suara Lukman melemah, samar-samar Lana bisa mendengar suara isak tangis dari ujung telepon."Mas ….""Mas sama Mbak kamu sekarang lagi di jalan. Tunggu kita datang!"Belum sempat Lana buka suara, sambungan telepon itu lebih dulu terputus. Lana langsung gusar, ia takut jika kakaknya datan

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Sakit Tak Terlukiskan

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Lo kenapa, Nik? Kok muka lo pucet gitu?" tanya Raya heran karena melihat tadi Anika biasa saja.Anika diam hingga membuat Raya langsung merebut benda pipih itu dari tangan wanita itu. Mata raya membelalak melihat isi pesan yang membuat Anika jadi pucat. Rayq bahkan membacanya berulang-ulang untuk memastikan apa yang dibacanya itu salah."Apa ini keluarga istri cowok lo, Nik?" tanya Raya.Anika menggelengkan kepalanya, "Gue nggak tahu, kenapa hidup gue jadi nggak tenang gini sih," gerutunya."Salah lo sendiri, siapa suruh main sama laki orang!" tutur Raya dengan entengnya, ia seolah tidak mengerti bagaimana perasaan Anika saat ini. Selain bingung, Anika juga takut dengan ancaman dari orang tidak dikenal itu. Tapi Anika sempat berpikir jika Rangga yang melakukannya, karena lelaki itu pula yang tiba-tiba memecatnya tanpa sebab. Jika iya Rangga yang melakukan itu semua, Anika lebih was-was karena bisa saja Rangga nekat menyebarkan rahasia ini dan An

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Ancaman

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorRangga masuk tanpa permisi dan membuka pintu dengan begitu kerasnya. Ia berjalan dengan langkah lebar mendekati kedua orangtuanya."Saya tidak akan membiarkan Anda menyakiti ibu saya lagi, Tuan Adityawarman!" Rangga bicara begitu formal dan itu terdengar sangat menyakiti bagi Aditya."Rangga–""Saya tidak ingin mendengar alasan sampah anda, Tuan!" tegas Rangga lalu membawa Lana keluar dari kamar itu.Saat Aditya akan mengejar, Reyhan dan Rania menghalangi. Mereka sama marah dan kecewanya pada sang ayah. Aditya memohon pada kedua anaknya agar membiarkan dirinya untuk mengejar Lana. Aditya masih belum selesai bicara pada istrinya itu, ia tidak ingin sampai Lana meninggalkan dirinya. Hidupnya akan benar-benar hancur, harta yang dimilikinya juga tidak akan terasa berharga jika Lana tidak ada. Aditya berharap jika masalah ini belum sampai di telinga Lukman, Aditya ingin menyelesaikan masalah rumah tangganya tanpa campur tangan orang lain selain iparny

  • Mertua, Awal Pembawa Petaka   Aku Mundur, Mas!

    Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Becanda lo nggak lucu, Bang!" Reyhan terlihat tidak percaya.Bukannya menjawab pertanyaan sang adik, Rangga melemparkan ponsel yang sedang memutar rekaman cctv itu ke atas ranjang. Reyhan dengan cepat mengambil ponsel itu, detik pertama melihat itu Reyhan terbelalak begitu pula Rania. Mereka tidak percaya jika lelaki di dalam video itu adalah ayah mereka. Reyhan dan Rania tidak bisa berkata apa-apa, saat ini yang mereka pikirkan adalah Lana. Sama seperti yang dilakukan Rangga."Ini beneran video asli, Bang?" Kini Rania buka suara meskipun terdengar lirih."Gue dapet itu langsung dari ruang keamanan, gue bukan orang bodoh yang nggak bisa bedain mana video asli atau editan!" tutur Rangga, tangan lelaki itu mengepal di samping tubuhnya. Ia bahkan belum puas meluapkan amarahnya tadi, saat ini ia sedang berpikir cara mengatakan semuanya pada sang ibu."Papa jahat banget sih!" Mata Rania mulai berkaca-kaca, sebagai seorang perempuan ia pasti bisa mera

DMCA.com Protection Status