Status Whatsapp Ibu MertuaBab 36POV AuthorKanya mencoba mengalihkan perhatian Risma agar wanita itu tidak menyinggung alasan dibalik wajah Kanaya yang kini terlihat tidak bersahabat, mengerti dengan karakter temannya Risma pun tidak berani bertanya. Mereka hanya membicarakan mengenai nostalgia saat mereka mengenyam bangku sekolah.Saat jam makan siang, Jumi membawa semua makanan ke lantai dua, ruang keluarga di lantai dua menjadi pilihan untuk tempat makan siang. Empat orang itu terlihat menikmati makanan mereka sambil berbincang ringan. Jarum jam terus bergerak hingga kini sudah menunjukan pukul lima sore, Risma langsung pamit karena ia sudah terlalu lama berada di rumah Kanaya.“Jum, tolong bilangin ke Tiwi besok ikut saya ke dokter buat periksa kandungan.” Perkataan Kanaya menahan Jumi yang akan keluar dari kamar itu.“Iya, Bu. Nanti Jumi bilang ke Tiwi,” balasnya sebelum berlalu.Kanya berinisiatif untuk mengajak Tiwi karena tahu jika semenjak mengetahui jika Tiwi hamil, wanita
Status Whatsapp Ibu MertuaBab 37Pov AuthorFoto mesra Husna dan Davin terpampang jelas di layar ponsel milik Lana. Baru saja setengah jam lalu Husna memasang foto itu di status whatsappnya, meskipun tampa bubuhan caption tapi tiga pasang mata itu menggelengkan kepala melihat tingkah Husna yang mengalahkan anak muda.“Lana yang lihat aja malu, apa Ibu nggak malu pamerin brondongnnya kayak gitu?” Lana menggerutu, ia langsung menekan tombol untuk mematikan layar ponsel.“Namanya juga pengantin baru, Lan. Ya, wajarlah pamer kemesraan,” ujar Lukman dengan ekspresi wajah datar.“Ya … wajar kalau yang jadi suaminya itu seumuran atau lebih tua dari Ibu,” balas Lana.“Debatnya lanjutin aja nanti pulang kantor,” lerai Kanaya, ia menyerahkan tas kerja pada Lukman dan mengantar lelaki itu hingga depan rumah.Lana yang menolak memakai mobil Kanaya harus diantarkan oleh Lukman hingga depan kantor sedangkan ia memilih pulang seorang diri karena tahu jika sang kakak akan letih jika harus menjemputn
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV AuthorKanaya merasakan matanya mulai lelah karena terus memandangi layar ponsel tapi ia masih belum juga menemukan akun sosial media milik Davin. Ia sudah melihat di aplikasi biru dan aplikasi berlogo kamera, tapi masih belum mendapatkannya. Memilih untuk tidur sejenak sebelum nanti ia menyambut kepulangan sang suami, ia membiarkan ibu mertuanya karena ada Jumi.Jam dua siang Kanaya baru terbangun, ia langsung membersihkan diri lalu shalat. Mengurungkan niatnya yang akan menuju lantai bawah karena merasa kram dibagian perutnya, ia mencoba memanggil Jumi lewat ponsel karena tidak mungkin berteriak, bagus jika Jumi mendengarnya jika tidak tentu akan percuma.Tidak lama Jumi pun datang, ia membawakan air putih hangat dan makan siang untuk Kanaya.“Ibu masih di sini, Jum?” tanyanya setelah meneguk habis air putih yang dibawa oleh Jumi.“Iya. Jumi lihat tadi tidur di sofa,” jelasnya.“Udah kamu kasih makan?”“Udah. Katanya mau nginep di sini kalau suaminya m
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV Author“Kalau Ibu masih nggak percaya sama semua bukti ini, Mas angkat tangan,” ujar Lukman.Meskipun begitu tapi ia akan mencoba untuk meyakinkan Husna terlebih dahulu, Melihat foto dan video kemesraan Davin bersama seorang wanita membuat Lukman yakin jika Davin memiliki rencana terselubung. Sayang karena video direkam dari kejauhan hingga tidak bisa terdengar apa yang tengah dibicarakan Davin dan wanita itu.Kini giliran Lukman yang memperlihatkan mengenai jati diri Davin sebenarnya pada Lana. Menurut informasi yang didapatkan oleh Lukman, satu tahun lalu Davin pernah bekerja sebagai sales di salah satu mall terkenal di ibu kota. Keluarga Davin tinggal di daerah Malang, ia hanya tinggal seorang diri di Jakarta. Setelah kontrak kerjanya habis, Davin memilih menjadi seorang influencer karena wajahnya yang memang rupawan dan memiliki banyak pengikuti di media sosial bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.Davin terlahir dari keluarga yang biasa-biasa, ia ju
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV AuthorLukman mengabaikan pesan masuk yang dianggapnya tidak penting itu dan melanjutkan pekerjaannya. Ia ingin segera pulang dan mengatakan semua kebenaran pada Husna. Tidak ingin jika ibunya terlanjur dimanfaatkan oleh Davin yang mengaku orang kaya itu.Jika memang benar orang kaya, kenapa Davin memakai mobil milik Husna dan tinggal di rumah Husna. Lukman khawatir jika uang milyaran milik Davin itu didapatkan dengan cara yang tidak baik.Berjam-jam berkutat dengan pekerjaan membuat Lukman tidak menyadari jika sudah masuk jam istirahat, ia menyempatkan menghubungi Kanaya tapi tidak diangkat. Tidak ingin terjadi sesuatu akhirnya ia memilih menghubungi Jumi. Lukman bisa bernafas lega saat JUmi mengatakan jika Kanaya sedang tidur siang.Tok tok tok!“Masuk!” seru Lukman setelah pintu ruangannya diketuk dari luar.“Bu Marcella mengajak kita untuk makan siang sekaligus bertemu Pak Leo di rumahnya,” ujar Jihan.“Ya udah, bentar lagi saya nyusul ke lobby,” bal
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV AuthorBeberapa minggu berlalu setelah kejadian di mana Lukman mencoba membongkar kedok Davin, Husna bahkan tidak ada menghubungi anaknya itu. Lukman dan Lana tidak ingin berlarut-larut dalam masalah ini, mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik, berharap hati sang ibu bisa terbuka dan melihat siapa Davin sebenarnya.Lukman sampai saat ini belum memberitahu kebenaran Davin pada Kanaya, karena kondisi wanita itu kini semakin menurun bahkan berat badannya turun beberapa kilogram. Saat ini lelaki berlesung pipi itu dipusingkan karena Marcella yang tetap kekeh ingin dirinya ikut perjalanan bisnis ke Macau.Kanaya sudah mengetahui soal ini, ia meminta suaminya untuk tetap pergi karena Lukman pergi untuk bekerja bukan berlibur. Meskipun berat, Lukman akhirnya memutuskan untuk pergi. Besok Lukman akan berangkat.“Gimana kalau Mas mengundurkan diri dari kantor biar nggak usah ninggalin kamu di sini,” ungkap Lukman.“Jangan bercanda, Mas. Kamu punya kewajiban di
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV Author“Loh … Mas kok kamu di sini?” suara Lana membuat Lukman menolah dan Tiwi menjadi gelagapan.“Mas nggak jadi berangkat,” jelas Lukman, ia beralih menatap Tiwi yang menunduk. Terlihat jelas wajah wanita itu kini memucat, yang ditakutkanya ialah Lukman yang mendegar semua perkataannya saat berbicara dengan orang di seberang telepon.“Jangan bilang Mas kabur,” selidik Lana dengan mata yang memicing.“Kamu kira Mas anak kecil apa! Wi tolong ambilin piring buat naruh kue,” seru Lukman.Dengan tangan yang bergetar Tiwi menyerahkan piring pada Lukman. Dalam hatinya ia berdoa agar sang majikan tidak mendengar apa-apa, Tiwi tidak tahu jika Lukman sudah berdiri agak lama hingga Lukman bisa mendengar apa yang Tiwi bicarakan.Sikap Lukman yang terlihat tidak mendengar apa-apa membuat Tiwi bisa sedkiti bernafas lega karena ia merasa aman, ia lalu masuk ke dalam kamarnya.Melihat tingkah Tiwi yang aneh membuat Lukman sangat yakin jika wanita itu memang ada nita
Status Whatsapp Ibu MertuaPOV AuthorSatu bulan sudah Tiwi kembali pulang ke rumahnya, Kanaya tidak berniat untuk mencari asisten rumah tangga baru karena Jumi juga mengatakan jika ia masih sanggup untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya seorang diri. Jam sudah menunjukan pukul enam sore tapi Lukman masih belum pulang, tidak biasanya lelaki itu pulang terlambat, jika pun pulang terlambat ia pasti mengabari orang yang ada di rumah tidak seperti ini, Kanaya bahkan terlihat gelisah karena sang suami tidak bisa dihubungi.“Mungkin Mas Lukman lembur, Mbak. Soalnya tadi pagi dia bilang kalau hari ini sibuk banget karena lagi pegang proyek besar,” jelas Lana, ia mencoba membuat kakak iparnya tenang meskipun harus mengatakan kebohongan, karena nyatanya Lukman tidak mengatakan apapun pada Lana tadi pagi.“Iya deh kayaknya, soalnya Mbak lihat Mas Lukman akhir-akhir ini kelihatan capek banget kalau pulang kerja,” balas Kanaya, waniat itu juga mencoba menananmkan pikirian baik agar tidak mengan
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorMata Lukman kini sudah berembun jika mengingat masa lalu Lukman merasa dirinyalah lelaki paling b*jingan lelaki paling brengsek dan lelaki paling tidak tahu diri di dunia karena ia tega menyakiti istri yang baik dan setia seperti Kanaya. Waktu memang tidak bisa diputar tapi apa yang sudah terjadi pasti akan membekas di benak dan pikiran apalagi sesuatu hal yang menyakitkan itu akan sulit untuk dilupakan."Tolong jangan bahas lagi masa lalu aku nggak mau lagi membuka kisah kelam kita di masa lalu itu bukan cuma nyakitin aku tapi juga nyakitin kamu juga, Mas." Kanaya mengerti dengan apa yang akan dikatakan oleh suaminya itu."Tapi, Yank–""Kalau kamu bahas itu lagi, aku bakalan marah!" ancam Kanaya."Oke, Mas minta maaf. Mas janji nggak bakal ngomong soal itu lagi," ujar Lukman."Jadi gimana, kamu udah telepon Shanum atau Trisha?" Kanaya mengulang pertanyaan yang tadi sudah keluar dari mulutnya."Nggak nelpon sih, Shanum cuman kiriman video Zian la
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorKeesokan harinya Lana mendatangi pengacara untuk membahas soal perceraian, ia tidak ingin menunda terlalu lama. Lana paling tidak suka berlarut-larut dalam kesedihan, hidupnya harus tetap berjalan apalagi ada Asha yang membutuhkan curahan kasih sayang dari ibunya. Lukman dan Rangga menemani Lana sedangkan Rania berada di rumah bersama Kanaya menjaga Asha."Apa ibu sudah yakin dengan keputusan ini?" tanya pengacara itu memastikan, Rangga sengaja membawa Lana menemui pengacara keluarga yang mengetahui mengenai perjanjian pra nikah antara Lana dan Aditya."Ya, saya sudah yakin, Pak!" jawab Lana tegas."Baiklah, sebelumnya saya akan membacakan perjanjian pra nikah yang pernah dibuat oleh Pak Aditya atas kesepakatan kalian berdua."Lana menarik nafas panjang, ia mencoba menenangkan perasaannya saat pengacara itu mulai menjelaskan. Jika seluruh harta Aditya akan berpindah tangan pada Lana saat Aditya ketahuan berselingkuh, Aditya sendiri yang membuat i
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorWanita jika sudah didapatkan kelemahannya seperti Anika tentu ia tidak akan melepaskan lelaki yang sudah menggagahinya itu. Ia memang tidak menggoda Aditya tapi lelaki itu yang memaksa tapi paksaan itu malah membuat Anika menjadi egois dan tidak ingin melepaskan Aditya.Baru saja akan keluar dari grup, telepon Anika berdering. Panggilan masuk dari ibunya yang berada di kampung, Anika memang seorang diri. Ia tinggal di salah satu kontrak dan rencana akan membeli apartemen tahun ini setelah uangnya cukup. Anika bahkan sudah dua tahun tidak pulang karena ia malas mendengar keluarga besar dan tetangganya menanyakan mengenai dirinya yang masih belum menikah."Iya, Bu," sapa Anika dengan tidak bersemangat, ia masih merasa kesal karena orang-orang membicarakannya di grup."Kenapa kamu melakukan hal menjijikkan itu, Nak?" tutur sang ibu dengan Isak tangis. Jantung Anika berpacu lebih cepat dari sebelumnya, ia takut jika ibunya tahu mengenai masalah ini.
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Apa bedanya sama lo? Lo juga kawin sama setiap cowok yang lo pacarin!" sahut Anika karena tidak terima dikatai murahan oleh Raya."Jelas beda dong, Say. Gue mah jelas pacaran sama cowok yang nggak ada bininya, lah elo? Udah tahu ada bininya masih di embat aja, kayak nggak ada cowok lain aja di dunia ini!" sungut Raya."Udah ah! Jadi ini gimana solusinya?" tanya Anika."Lo tinggalin Pak Adit, dia udah jelas nggak bakalan milih lo, Nik. Jagan berharap lo bisa jadi istri keduanya, mending lo susun lagi hidup lo dan jangan inget masa lalu. Wkatu itu berharga, jangan lo sia-siain buat nunggu laki orang."Anika terdiam, ia mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Raya. Sisi egosi dalam dirinya tetap tidak ingin kalah, sebelum mundur Anika akan mencoba dulu untuk mendekati Aditya dan meminta pertanggungjawaban lelaki itu. Meskipun tidak hamil tapi Aditya sudah merenggut kesucian Anika. Jika seseorang sudah dikuasai ambisi tentu tidak akan pernah
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Tolong tinggalkan kami di sini!" pinta Lukman.Kanaya masih belum beranjak, ia takut suaminya akan menghajar Aditya yang wajahnya saja bahkan sudah sangat menyedihkan seperti ini. Mengerti dengan kecemasan sang istri kini Lukman menatap Kanaya sambil memegang pundak wanita itu."Mas ….""Kamu percaya 'kan, Yank?" Lukman menatap Kanaya sambil tersenyum.Kanaya mengangguk lalu meninggalkan Lukman dan Aditya berdua. Aditya merasa bingung sekaligus takut saat tadi Mbok Tin mengatakan jika Lukman datang. Sudah pasti jika Lukman akan menanyakan perihal masalah rumah tangga Aditya dan Lana."Gue nggak tahu alasan lo sebenarnya apa Tapi gue nggak nyangka lo bisa ngelakuin hal bodoh kayak gue dulu!" tutur Lukman. Ia sadar, tidak mungkin menghakimi Aditya karena Lukman juga pernah melakukan kesalahan yang sama di masa lalunya yang bahkan masalah yang ditimbulkannya bergulir sampai anak-anaknya tumbuh dewasa.Aditya menunduk, "Gue bener-bener nyesel, tolon
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorLana mencoba untuk mengatur nafasnya, menenangkan perasaan berharap Lukman tidak mencurigai apapun. Rania masuk ke dalam kamar membawa Asha, hotel itu memiliki dua kamar tidur dan sebuah ruang tamu dan juga dapur. Rangga sengaja memesannya untuk beberapa hari kedepan."Mas ….""Kamu nggak mau cerita apapun?" tanya Lukman tiba-tiba membuka tubuh Lana menegang. Wanita itu mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mungkinkah jika Lukman mengetahui semuanya."Cerita soal apa, Mas?" Lana mengepalkan tangannya dengan kuat, menahan gejolak dalam dadanya."Tolong jangan sembunyikan apapun lagi, Lan. Masalah sebesar ini kamu tanggung sendiri? Mas masih ada di sini, Lan." Suara Lukman melemah, samar-samar Lana bisa mendengar suara isak tangis dari ujung telepon."Mas ….""Mas sama Mbak kamu sekarang lagi di jalan. Tunggu kita datang!"Belum sempat Lana buka suara, sambungan telepon itu lebih dulu terputus. Lana langsung gusar, ia takut jika kakaknya datan
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Lo kenapa, Nik? Kok muka lo pucet gitu?" tanya Raya heran karena melihat tadi Anika biasa saja.Anika diam hingga membuat Raya langsung merebut benda pipih itu dari tangan wanita itu. Mata raya membelalak melihat isi pesan yang membuat Anika jadi pucat. Rayq bahkan membacanya berulang-ulang untuk memastikan apa yang dibacanya itu salah."Apa ini keluarga istri cowok lo, Nik?" tanya Raya.Anika menggelengkan kepalanya, "Gue nggak tahu, kenapa hidup gue jadi nggak tenang gini sih," gerutunya."Salah lo sendiri, siapa suruh main sama laki orang!" tutur Raya dengan entengnya, ia seolah tidak mengerti bagaimana perasaan Anika saat ini. Selain bingung, Anika juga takut dengan ancaman dari orang tidak dikenal itu. Tapi Anika sempat berpikir jika Rangga yang melakukannya, karena lelaki itu pula yang tiba-tiba memecatnya tanpa sebab. Jika iya Rangga yang melakukan itu semua, Anika lebih was-was karena bisa saja Rangga nekat menyebarkan rahasia ini dan An
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV AuthorRangga masuk tanpa permisi dan membuka pintu dengan begitu kerasnya. Ia berjalan dengan langkah lebar mendekati kedua orangtuanya."Saya tidak akan membiarkan Anda menyakiti ibu saya lagi, Tuan Adityawarman!" Rangga bicara begitu formal dan itu terdengar sangat menyakiti bagi Aditya."Rangga–""Saya tidak ingin mendengar alasan sampah anda, Tuan!" tegas Rangga lalu membawa Lana keluar dari kamar itu.Saat Aditya akan mengejar, Reyhan dan Rania menghalangi. Mereka sama marah dan kecewanya pada sang ayah. Aditya memohon pada kedua anaknya agar membiarkan dirinya untuk mengejar Lana. Aditya masih belum selesai bicara pada istrinya itu, ia tidak ingin sampai Lana meninggalkan dirinya. Hidupnya akan benar-benar hancur, harta yang dimilikinya juga tidak akan terasa berharga jika Lana tidak ada. Aditya berharap jika masalah ini belum sampai di telinga Lukman, Aditya ingin menyelesaikan masalah rumah tangganya tanpa campur tangan orang lain selain iparny
Mertua, Awal Pembawa PetakaPOV Author"Becanda lo nggak lucu, Bang!" Reyhan terlihat tidak percaya.Bukannya menjawab pertanyaan sang adik, Rangga melemparkan ponsel yang sedang memutar rekaman cctv itu ke atas ranjang. Reyhan dengan cepat mengambil ponsel itu, detik pertama melihat itu Reyhan terbelalak begitu pula Rania. Mereka tidak percaya jika lelaki di dalam video itu adalah ayah mereka. Reyhan dan Rania tidak bisa berkata apa-apa, saat ini yang mereka pikirkan adalah Lana. Sama seperti yang dilakukan Rangga."Ini beneran video asli, Bang?" Kini Rania buka suara meskipun terdengar lirih."Gue dapet itu langsung dari ruang keamanan, gue bukan orang bodoh yang nggak bisa bedain mana video asli atau editan!" tutur Rangga, tangan lelaki itu mengepal di samping tubuhnya. Ia bahkan belum puas meluapkan amarahnya tadi, saat ini ia sedang berpikir cara mengatakan semuanya pada sang ibu."Papa jahat banget sih!" Mata Rania mulai berkaca-kaca, sebagai seorang perempuan ia pasti bisa mera