Share

Didikan Yang Salah

Penulis: Anggrek Bulan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-10 22:35:17

Part 22

Didikan Orang Tua Yang Salah

Sebenarnya hatiku masih dongkol sekali dengan kelakuan ibu mertuaku itu. Tapi terus kucoba meredam semua amarah dengan terus beristighfar, karena bagaimanapun, saat ini beliau masihlah ibu mertuaku dan lebih tua dariku, jadi masih wajib aku hormati.

Mungkin karena sedang banyak pikiran, akibat kedua anaknya yang bermasalah itulah, akhirnya beliau bersikap seperti itu. Pas sekali bertemu denganku yang bisa di jadikan pelampiasan amarahnya yang terpendam.

Setelah hati merasa tenang, aku pun kembali memakai kostum dan berangkat ke rumah itu lagi, seperti biasa berubah menjadi Juminten, sang pembantu gratisan. Sebelum sampai, kusempatkan berbelanja sedikit sayuran, sebagai antisipasi jika mereka sudah berada di rumah terlebih dahulu.

Benar saja, saat aku akan masuk rumah, motor mereka pun masuk teras.

"Loh, kamu dari mana saja jum?" tanya Bu Sarah.

Nada bicaranya lebih lembut dari pada saat bertemu denganku tadi di warung.

"Eh ini tadi habis beli sayur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Terbongkar

    Part 23Penyamaranku TerbongkarSetelah memasak, aku pun mandi dan segera melaksanakan salat, rencananya aku akan istirahat sebentar habis ini, capek badan dan capek pikiran ngadepin Bu Sarah ini.Tok tok tokk"Jum...Jum! Buatin aku mie dulu, lapar ini!"Ketukan dan teriakan Bu Sarah itu, tentu saja langsung membatalkan rencana istirahatku itu. Aku pun kemudian memasak mie instan pesanan beliau itu."Jangan lupa tambahin telornya Jum, biar bergizi," ucapnya lagi."Siap laksanakan Bu!" jawabku dari dapur.Bu Sarah hanya menonton tivi saat aku sedang memasak, sepertinya sambil menelepon seseorang."Ya ampun Jo, kamu itu dari mana saja sih? Kok dari tadi ditelepon nggak diangkat-angkat?"Berarti saat ini, Bu Sarah tengah menelepon Mas Johan. Aku harus menajamkan pendengaranku nih."Selfi pergi katanya mau liburan sama pacarnya dua hari. Ya pacarnya, Om Joni yang kaya raya itu!""Hey, Jo! Kalau adikmu itu nggak jadi simpanan Om-om, pasti kamu sekarang masih mendekam di penjara! Bersyukur

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Apa Ini Semua Belum Berakhir?

    Part 24Apa Semua Ini Belum Berakhir?Saat kembali tersadar, ternyata aku tengah berada di dalam mobil, Bu Beti dan Bu RT ada bersamaku."Alhamdulillah kamu sudah siuman Wulan. Ini minum air putih dulu," ucap Bu Beti"Ini kita mau kemana, Bu?" tanyaku yang masih sedikit pusing."Kita mau ke rumah Bidan, kamu kan pendarahan, itu sudah mau nyampek kok, sabar ya," jawab Bu RT sambil memelukku.Sesampainya di rumah bidan, aku pun langsung diberi perawatan dan diperiksa. Alhamdulillah kehamilanku aman kata bidan, hanya saja aku perlu diberi multivitamin dan penambah darah, dan istirahat sebentar di sini. Bu Beti dan Bu RT masih setia menemaniku."Alhamdulillah kandunganmu tak apa-apa Wul. Tadi itu sebenarnya ada apa sih?.kok sampai kayak gini?" tanya Bu Rt.Aku pun kemudian menceritakan semuanya pada mereka berdua, dari awal sejak aku di usir dari rumahku sendiri hingga insiden hari ini."Sebentar ya, aku akan bilang ke suamiku agar melaporkan si Johan dan keluarganya itu. Jahat sekali me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Bertemu di Kantor Polisi

    Part 25Bertemu Di Kantor PolisiTak perlu lagi menghiraukan Selfi, dia sebenarnya sama saja dengan Ibu dan Kakaknya, tapi dia memang sedikit cuek sih. Aku kemudian bergegas menuju ke kantor polisi, kali ini aku berangkat menggunakan taksi online, karena kalau naik motor, badanku rasanya masih kurang fit, sekalian aku nanti ingin mengecek novel, karena dari kemarin tak lihat sama sekali.Kini aku sudah siap, dan tinggal menunggu taksinya datang saja. Aku segera mengecek novel, saat sudah berada di dalam taksi. Alhamdulillah, suatu pencapaian yang luar biasa. Pendapatan yang tertera di aplikasi novel ini, sudah sebanyak gajiku di toko selama dua bulan, padahal aku baru menulis selama tiga hari. Rejeki memang tidak pernah tertukar, dan Allah selalu memberi sesuai porsinya.Perjalanan ke kantor polisi dari rumah kostku, memakan waktu sekitar satu jam. Jadi kugunakan saja untuk melanjutkan bab, lumayan meski tak bisa sampai satu bab penuh. Sudah lama sebenarnya aku meng-instal aplikasi n

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Rayuan

    Part 26Rayuan Bu Sarah"Pak, saya sudah tenang. Tolong saya ingin bertemu sebentar dengan tersangka wanitanya," kataku sambil tersemyum pada petugas yang masih berdiri didekatku tadi."Baik, tapi nanti tolong bicara setenaang mungkin, agar tak menimbulkan kegaduhan di ruangan ini ya, Bu," ucap polisi tersebut yang kujawab dengan anggukan kepala dan senyuman.Polisi itu pun segera berlalu menuju ke dalam sel wanita, yang letaknya bersebelahan dengan sel tahanan laki-laki.Semoga saja aku bisa menahan amarah nanti, tahu sendirikan bagaimanaý pedasnya mulut Bu Sarah itu. Namun aku harus tetap menemuinya, untuk meminta maaf, dengan semua kejadian ini.Dengan langkah gontai, Bu Sarah datang diantar petugas kearahku. Dia segera duduk di hadapanku, namun pandangan matanya menatap tembok yang berada di belakangku."Mau apa lagi kamu menemuiku." Wajahnya terlihat sangat sebal.padaku."Aku ingin minta maaf, Bu. Jika ibu tak ketrrlaluan, mungkin aku tak akan melaporkan pada pihak berwajib sep

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Dia Terlalu Baik

    Part 27Dia Terlalu Baik(Pov Johan)Sungguh aku sangat benci dengan istriku itu, karena dia kini aku di penjara untuk yang kedua kalinya. Padahal belum genap sehari aku menikmati kebebasan, karena telah di jamin oleh Selfi adikku.Aku adalah Johan Prasetyawan, dan kini usiaku sudah dua puluh delapan tahun. Aku sudah menikahi Wulan lebih dari tiga tahun. Parasnya yang ayu dan sikapnya yang lemah lembut, membuatku terpikat kepadanya.Saat menikahinya dulu itu, aku adalah memiliki dua buah toko baju di pasar, usaha yang telah lama kubangun sebelum menikah itu, berkembang amat pesat, meski semua modal kudapat dari pinjaman bank. Jadi setiap bulan aku harus memastikan penjualan kedua tokoku stabil, hingga bisa membayar setoran yang jumlahnya tidak sedikit.Saat iti, aku juga sudah bisa membeli sebuah rumah mungil di perumahan untuk keluargaku, meski harus dengan sisten kredit, dan sampai saat ini belum lunas. Sejak Bapak meninggal dulu, dan mempunyai banyak hutang, kami harus menjual ru

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Dendam Membara

    Part 28Dendam Membara (Pov Johan)Hidup terasa begitu indah saat itu. Wulan tiap hari di rumah bekerja bak pembantu dan juga banting tulang di luar rumah. Semua kebutuhan kami dicukupinya, dan uangku hanya kusetor pada Ibu untuk, biaya kuliah Selfi.Sebenarnya, Sinta juga tak jauh beda dengan Wulan. Dia juga sangat baik dan bucin kepadaku. Memang wajahku ini tampan, jadi banyak wanita yang bertekuk lutut dihadapanku. Setiap hari, Sinta lah yang menraktirku makan seharian, dan juga membelikanku rokok. Jadilah uang hasil ngojekku utuh.Semua terasa indah, hingga kemudian Wulan mengetahui tentang perseelingkuhanku. Dia melabrakku, di pangkalan tepatnya di sebuah warung, tempat biasa kami makan dan bermesraan.Tak kusangka, dia berani datang, marah-marah dan menampar pipi Sinta. Dan saat itu, tentu saja aku memilih Sinta, yang notabene memiliki wajah yang lebih cantik dari Wulan. Pelayanannya dalam segala hal juga lebih memuaskanku.Sebenarnya, sudah sejak jauh hari, aku merencanakan ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Dia Harus Menjadi Milikku

    Part 28Dia Harus Jadi Milikku (Pov Sinta)"Pokoknya, aku mau Mas Dewa ngeluarin aku dari sini sekarang juga...aku nggak mau berlama-lama di penjara ini, ih kotor banget!" Begitu ucapku kemarin pada kakak tunggalku."Iya...iya pasti, kamu sabar dulu dong. Lagian kamu sih aneh-aneh bikin masalah terus!" katanya sambil menjitak kepalaku.Mas Dewa, adalah seorang pengusaha toko bangunan dan mebel, eh sebenarnya itu bukan usahanya saja sih, tapi usaha kami berdua, alias warisan dari orang tuaku.Kami hanya dua bersaudara, dan baru setahun yang lalu Papa meninggal dunia.Sebenarnya meski tanpa merengek pun, Mas Dewa sudah pasti akan membebaskanku dari sini, tak mungkin dia akan mebiarkan adiknya ini tidur bersama kecoak dibalik jeruji besi ini. Hanya saja, aku ingin dia melakukan ini secepatnya! Karena Mas Johan juga baru saja pulang, di jamin pula oleh keluarganya.Ya, namaku adalah Sinta, saat ini usiaku adalah dua puluh lima tahun. Kuakui sudah sekitar satu bulan ini, aku dimabuk cinta

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Ini Bukan Karma

    Part 30Ini Bukan Karma (Pov Bu Sarah)Namaku adalah Siti Sarah, diumurku yang sudah lebih dari setengah abad ini, aku sebenarnya sudah ingin bisa hidup mapan dan tenang, memiliki anak-anak yang sukses dan menimang cucu. Namun, ekspektasi selalu sering kali tak sesuai dengan kenyataan.Kedua anakku hidupnya malah morat-marit saat ini. Johan kini mendekam di penjara bersamaku, karena kasus pemalsuan dokumen yang dilaporkan istrinya sendiri, Wulan. Sedangkan si Selfi, anakku yang kedua, kini malah menjadi simpanan om-om. Alasannya sih karena kebutuhan, tapi jika di pikir-pikir ada benarnya juga sih, hehehe.Apa ini yang disebut karma? Buah dari perbuatan yang dulu pernah kulakukan? Ah tapi aku tak percaya dengan yang namanya karma, pasti ini memang takdir mereka. Tapi aku sangat yakin, takdir itu bisa diubah selagi kita mau.Dulu, aku memang mendapatkan suamiku dengan cara yang sedikit berbeda. Mas Marto, suamiku itu, dulunya adalah suami dari teman dekatku si Fina. Sebenarnya, aku dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14

Bab terbaru

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Ending

    Part 40Ending"Ibu setiap saat menangis sambil memanggil nama Mbak Wulan, dan karena itulah aku menghubungi Mbak, berharap agar mau menemui ibu, walau sebentar saja," pinta Selfi lirih."Tentu...tentu aku akan ke sana, kamu kirim saja alamatnya, nanti agak siangan aku akan segera ke sana," jawabku spontan.Meski aku sebenarnya tahu di mana rumah Sinta, tapi aku tetap berbohong, tak apalah sedikit berbohong, toh menurutku kebohonganku kali ini juga tak merugikan siapapun."Terima kasih banyak, Mbak. Aku nggak menyangka, jika Mbak Wulan mau menemui ibu setelah semua kejahatan yang kami lakukan. Baiklah Mbak, akan segera kukirim shareloknya, dan kehadiran nya sangat kami nantikan. Terima kasih sekali lagi ya, Mbak. Assalamualaikum." Suara Selfi terdengar lega."Sama-sama Sel. Sudah sepatutnya kita saling memaafkan, manusia tak ada yang luput dari dosa 'kan? Aku juga ingin meminta maaf nantinya pada Ibu. Kutunggu ya shareloknya. Waalaikum salam."Panggilan itu pun akhirnya kuakhiri. Juju

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Sebuah Penyesalan

    Part 39Sebuah penyesalan (part menuju ending)Aku pun kemudian pulang setelah mendengar semua penuturan ibu pemilik toko, yang letak rumahnya persis di depan rumah Sinta. Tentunya dengan fikiran yang masih tak menentu, aku tak menyangka, jika nasib Mas Johan akan begitu tragis.Setelah sampai di rumah, aku pun langsung menceritakan semuanya pada Mbak Mila, karena memang sejak aku mengajaknya tinggal bersamanya, kami saling berbagi kisah hidup, yang memang secara kebetulan sama-sama menyedihkan."Sepertinya suamimu itu memang pantas mendapatkan hukuman itu Dek, bahkan seharusnya lebih parah dari itu, hehehe. Dan juga itu si mertua jahat, semoga secepatnya mendapat karma yang setimpal!Aku itu benar-benar geram jika ingat ceritamu tentang mereka, Dek. Kok ada sih suami dan mertua yang kelakuannya mirip tokoh film ikan terbang sih." Respon Mbak Mila."Hahaha, dulu aku juga sebenarnya tak pernah percaya ada orang yang jahatbya sampai seperti itu Mbak. Apa aku harus menjenguk Mas Johan

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Sia-sia Sudah

    Part 38Sia-Sia Sudah(Pov Selfi)Besoknya, aku pun mulai tinggal di rumah Mbak Sinta, kebetulan Om Joni sedang ada seminar di luar negeri katanya. Sebenarnya nggak setiap hari sih, aku bisa bertemu dengannya, mungkin hanya seminggu sekali, karena dia kan punya kehidupan pribadi sendiri di luar sana.Sedangkan aku kan cuma selingkuhannya, jadi ya harus menerima pembagian waktu yang ala kadarnya itu. Tak apalah, bagiku yang penting uang selalu lancar, kapanpun kuminta, maka wajib saat itu juga dia mentransferku, kalau tidak, aku tentu akan sangat marah dan mengancam akan menggugurkan kandungan ini.Aku pun sudah tak lagi kuliah, karena memang sedang hamil, dan lagi, aku itu sudah malas banget mikir. Nagapain susah-susah mikir, mending kerja enak yang bisa menghasilkan banyak uang, seperti pekerjaanku sekarang, sebagai sugar baby.Kami pun saat itu langsung meluncur ke kantor polisi untuk menjemput Mas Johan dan Ibu. Mereka berdua tentu saja amat terkejut karena yang menjamin mereka ad

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Om Joni

    Part 37Om Joni(Pov Selfi)Saat aku sedang berlibur dengan Om Joni, sebuah kabar mengejutkan ku terima. Ibu dan Mas Johan masuk penjara, karena di laporkan oleh Mbak Wulan. Padahal baru tadi pagi aku mengeluarkan uang puluhan juta untuk membebaskan Mas Johan yang dipenjara karena berbuat mesum kemarin, eh sekarang kok malah masuk penjara lagi sih, emang bener-bener kurang ajar si Wulan itu.Saat sedang liburan itu, aku mengatakan pada Om Joni, jika aku sedang hamil dan tentu saja ini anaknya Om Joni. Karena hanya dengannyalah aku melakukan hubungan intim, dan dia juga lah yang telah merenggut kegadisanku, dengan memberi uang senilai lima puluh juta rupiah, dan hingga saat ini, uang itu masih kusimpan rapi di bank, tanpa diketahui oleh orang lain.Awal aku bertemu dengan Om Joni, adalah saat ketika aku sedang bekerja secara part time di sebuah tempat spa. Entah apa yang dimaksud spa di sini, karena selama sebulan aku kerja di sini, costumer yang datang rata-rata para pria yang ingin di

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Kebangkrutan Berulang

    Part 36Kebangkrutan Berulang Mengubah Segalanya (Pov Selfi)Hay...aku adalah Selfi Anindita, usiaku saat ini masihlah dua puluh tahun, namun di usia mudaku ini, aku sudah memiliki banyak uaang dan itu adalah hasil kerjaku sendiri.Kata orang, aku sih orangnya cantik sekali ya, kulit putih, tinggi dan bentuk badan langsing namun di beberapa bagian sangat montok, dan wajah rupawan. Memang sih saat mengaca, aku selalu mensyukuri kesempurnaan wajah dan tubuh yang kumiliki.Aku sebenarnya terlahir dari keluarga yang kaya, namun tak tahu kenapa, akhirnya keluargku bangkrut dan habis semuanya. Hingga saat aku masuk SMP, ayahku pun meninggal dunia, dan ternyata, dia meninggalkan uang yang banyak, jadi mau tak mau kami sekeluarga harus menyerahkan seluruh harta, kemudian tinggal di sebuah kontrakan rumah petak.Aku hanya tinggal bersama Ibu dan Mas Johan, kakakku satu-satunya. Setelah semuanya habis itu, Mas Johan kemudian tak lagi mau melanjutkan kuliahnya, karena memang saat itu sudah tak a

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Sedikit Karma

    Part 35Sedikit KarmaAku sungguh sangat kaget, saat melihat di depan rumah Sinta yang megah itu, banyak orang bergerombol dan juga ada beberapa mobil yang di parkir kurang rapi di depan rumah itu.Aku pun segera berhenti dan bertanya kepada sesorang ibu-ibu yang juga sedang berhenti di pinggir jalan sama sepertiku."Maaf, Bu, ada apa di rumah itu? Kok rame sekali ya?" tanyaku."Sedang ada pelakor yang di grebek katanya, Mbak," jawab itu dengan wajah datar.Pelakor? Siapa? Sinta atau Selfi?Ah jawaban dari ibu tadi, tak memuaskan rasa kepoku, yang ada malah makin penasaran.Akhirnya aku menitipkan motor, di rumah yang berada tepat di depan rumah Sinta, dan segera masuk kedalam kerumunan orang di depan rumah itu.Kini di depan mataku kini terpampang sebuah kejadian yang amat mengejutkan.Selfi sedang dianiaya seorang gadis yang umurnya kurang lebih sama dengan Selfi. "Kurang ajar kamu Ya, berani sekali kamu menggoda Papaku!" teriak gadis itu sambil⁶ menjambaki rambut Selfi.Bu Sarah t

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Ada Apa Di Rumah Sinta?

    Part 34Ada Apa Di Rumah Sinta?Sepertinya mereka memang akan segera melancarkan aksinya padaku, aku harus bagaimana? Mengapa ini harus terjadi saat uangku telah habis kugunakan untuk berbelanja barang untuk jualan? Jika uang itu masih ada, maka saat ini juga akan kugunakan untuk mengontrak rumah lagi saja asal hidupku bisa tenang.Besok pagi lebih baik aku menemui Pak Rt untuk meminta perlindungan, warga kampung sini kan juga sudah tahu trackrecord keluarga benalu itu, saat aku melaporkan teror ini, pasti mereka akan langsung siaga.Namun aku tak boleh menunjukkan ketakutan ini pada mereka, karena hal itu justru akan membuat mereka merasa menang. Dan sebisa mungkin tetap kutunjukkan pada mereka, jika aku seorang wanita yang kuat.[Kenapa kamu masih terus mengurusi hidupku? Bukankah kita sudah tidak ada urusan sama sekali? Jangan ganggu hidupku!]Ternyata chat yang baru saja kukirim itu langsung dibacanya, dan juga langsung dibalas olehnya.[Hahaha...ternyata kamu punya nyali juga ya.

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Dia Datang Kembali

    Part 33Dia Datang Kembali Saat Aku Mendapat Kabar BahagiaSeminggu berlalu setelah kejadian aku menguping percakapan antara Selfi, Om Joni dan juga Sinta, ternyata hal yang kutakutkan tak ada yang terjadi semua baik-baik saja. Saat aku mengecek dari kamera pengintai, juga tak ada hal apapun yang mencurigakan semua terasa aman-aman saja.Namun bisa kupastikan Mas Johan dan Bu Sarah telah keluar dari penjara, karena kasus hukum pun sudah di tutup. Untuk masalah perceraianku, alhamdulillah semua berjalan lancar,.saat panggilan pertama, Mas Johan tentu tidak datang karena sedang berada di penjara. Menurut pengacaraku, dipanggilan kedua seminggu lagi itu, dipastikan bahwa hakim akan mengabulkan gugatan ceraiku, karena melihat peliknya permasalahan dan bukti-bukti kuat yang kumiliki.Terlintas di pikiranku, mungkin saja mereka berubah fikiran dan sudah mendapat hidayah dari Allah, jadi tak lagi mau mencampuri urusanku. Aku pun tak ingin tahu tentang mereka.Kebetulan hari ini adalah hari

  • Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu   Antisipasi Lagi

    Part 32Antisipasi Lagi"Beneran loh Yank, kalau kamu bohong lagi, aku gugurin nih anak kamu!" ujar Selfi manja."Jangan dong Cantik, kemarin itu kan emang ada sedikit masalah, jadi agak mundur beliin kamu rumahnya. Kamu maunya nanti beli rumah di mana nih? Kalau bisa sih, di perumahan saja, agar tak banyak oraang yan akan mengurusi kehidupan kita. Kalau di kampung kan, mulut tetangga itu pada pedes," usul Om Joni."Pokoknya, nanti aku mau cari rumah yang deket dengan rumah Mbak Wulan, sesuai dengan permintaan ibu juga sih. Karena kami ingin memberi pelajaran padanya yang sudah berani memasukkan ibu dan Mas Johan ke penjara. Kami akan buat hidupnya makin menderita nanti.""Sudah dong Sayang, itukan sudah masa lalu, kenapa masih mau diungkit. Jangan buat masalah lagi lah. Aku janji akan mencukupi biaya hidupmu dan keluargamu, tak usah meneruskan dendam, tak ada gunanya. Dan untuk kakakmu, biar nanti kukasih modal, karena mantan napi kan sangat sulit mencari pekerjaan," kata Om Joni."Ei

DMCA.com Protection Status