Share

Sisi Lain Adele

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-17 00:48:23

"Umik, Adele mau ketemu sama Kayshilla, boleh?" tanya wanita itu kepada Umik Salma.

"Boleh, Nduk. Mau diantar atau sendiri saja?"

"Sendiri saja, Mik."

Umik Salma mengangguk, ia bangkit dari duduknya dan mengantar Adele sampai pintu ruang ICU. Setelahnya wanita itu masuk sendirian menemui Kayshilla yang masih berbaring di ranjang pesakitan.

"Kay, kamu nggak mau bangun? Aku besok mau pulang ke Jember, loh. Kamu nggak mau peluk aku?" tanya Adele seraya mendudukkan dirinya di kursi.

"Papa besok jemput aku, Kay. Beliau bilang sekalian menjenguk kamu. Huh ... banyak yang sayang dan ingin melihat kamu, tapi kenapa kamu nggak mau membuka mata?"

Adele meletakkan kepalanya di sisi punggung tangan sahabatnya, ia melihat dengan jelas selang infus menempel di sana. Tanpa terasa air matanya kembali menitik, sungguh! Ia tidak sanggup melihat Kayshilla sengsara seperti ini.

"Aku kira, setelah mendengar kabar kamu hamil, rumah tanggamu sudah baik-baik saja. Aku kira setelah itu kalian akan bahagia dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
Arsen kamu masih kecil gk baik mainan suka2an
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Merebut Hati Suamiku   Respon Pertama Kayshilla

    Hari terus berganti, tetapi kondisi Kayshilla masih belum menunjukkan perubahan. Tubuh wanita itu bisa bertahan hidup dengan ditempeli banyak alat medis yang juga menyiksanya. Setiap hari Aaraf membawa putrinya mendekat kepada Kayshilla, berharap bayi itu bisa memanggil Umiknya untuk sadar. Bayi perempuan yang berusia dua minggu itu sudah stabil setelah keluar dari NICU dan dirawat jalan di rumah oleh beberapa tenaga medis yang tiga hari sekali akan datang ke Pondok.Satu bulan berlalu...Kayshilla masih berteman dengan alat-alat medis yang seakan enggan dilepas dari tubuhnya, setiap hari orang-orang bergantian menjenguk, tetapi wanita itu tetap tidak mau membuka matanya. Begitu pula saat hari ini Adele kembali datang, ia sendirian melainkan bersama Rafael."Assalamualaikum, Kay," sapa Adele saat baru saja duduk di kursi samping ranjang Kayshilla."Aku datang lagi, tapi kamu tetap nggak mau membuka mata. Apa kamu nggak lelah? Sudah enam minggu kamu seperti ini, kamu nggak kangen sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Merebut Hati Suamiku   Pertemuan Ibu dan Anak

    "Ada apa, Aaraf?" tanya Umik yang baru saja kembali dari kantin.Aaraf tidak menjawab, ia hanya menggelengkan kepala dengan tatapan sendunya yang tidak beralih dari pintu runga ICU. Di pangkuannya Baby juga masih diam, tidak bergerak sedikit pun.Umik yang melihatnya turut mengalihkan pandangan ke pintu ruang ICU, ia langsung tahu kalau tim medis tengah memeriksa menantunya di dalam sana."Kayshilla sedang diperiksa oleh Dokter?" Umik kembali bertanya.Aaraf mengangguk. "Kayshilla tadi kejang-kejang, Mik," sahutnya dengan suara lirih.Umik langsung menunduk, ia bingung hendak menjawab apa. Tidak mungkin dirinya meminta sabar, sedangkan ia tahu sendiri putranya selama ini sudah bersabar dalam menunggu.Umik Salma menjadi saksi bagaimana putranya terlunta-lunta selama enam bulan ini. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Berat badannya pun juga menurun drastis. Aaraf tidak pergi ke perusahaan dan hanya mengawasi Danang dari kejauhan, ia merasa tidak sanggup untuk memikirkan hal lain se

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Merebut Hati Suamiku   Shaynala Humaira Ibrahim

    Satu minggu telah berlalu, hari ini Kayshilla sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Wanita itu tentu saja senang. Setelah hampir dua bulan ia di rumah sakit, akhirnya bisa lepas dari ranjang pesakitan."Jangan lupa untuk kontrol satu bulan sekali, Pak," ujar Dokter kepada Aaraf."Baik, Dok. Saya dan istri akan datang ke sini setiap satu bulan."Dokter perempuan itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu, saya rasa semuanya sudah selesai dan Ibu Kayshilla sudah boleh pulang. Untuk vitamin dan obat-obatan bisa Anda ambil di apotek.""Terima kasih banyak, Dok. Kalau begitu saya permisi keluar dulu.""Silakan, Pak."Aaraf mengangguk dan lantas bangkit dari duduknya, pria itu keluar dari ruang Dokter dengan langkah semangat karena senang istirnya sudah diperbolehkan pulang. Ia juga tidak lupa mengambil obat, selanjutnya kembali melangkah menuju ruang rawat Kayshilla untuk menjemput wanita itu."Sudah siap?""Iya, Mas. Aku sudah kangen rumah," sahut Kayshilla dengan riang."Ayo aku bantu turun

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Merebut Hati Suamiku   Rencana Rayhan

    Pagi ini Aaraf sudah masuk kantor, semalam Danang mengatakan kalau ada perusahaan baru yang menawarkan kontrak kerja sama, tetapi pria itu belum sempat memeriksa karena masih menunggu Aaraf sebagai penentu keputusan."Sudah kamu cek?""Sudah, Gus. Ternyata ini cabang perusahaan barunya Pak Roy, kepala cabangnya putra tunggalnya sendiri.""Pak Roy?" gumam Aaraf. "Rayhan?" tanyanya yang lantas disahuti anggukan kepala oleh Danang."Rayhan itu temannya istriku di kampus. Hebat juga dia sudah menjadi kepala cabang." Aaraf meletakkan tas kerjanya di sofa, kemudian ia lantas mendudukkan dirinya di sofa panjang tersebut."Namanya juga anak tunggal kaya raya, Gus. Sedari muda sudah diajari bisnis, karena putranya juga 'kan yang akan meneruskan semua usaha Pak Roy nantinya." Danang menyerahkan sebuah map berwarna kuning kepada Aaraf, pria itu lantas berdiri dan mengambil pena khusus yang biasa digunakan Aaraf untuk membubuhkan tanda tangan.Cukup lama Aaraf membaca deretan huruf yang tertera

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Merebut Hati Suamiku   Semua Orang Menyalahkan

    TING! Bunyi notifikasi ponsel membuat Aaraf menghentikan kegiatannya memeriksa beberapa berkas. Pria itu merogoh ponsel yang ada di saku jas dan memeriksanya, berharap yang masuk adalah sebuah pesan dari istirnya.Namun, senyuman yang sedari tadi tersemat di bibirnya langsung sirna saat mendapati sebuah foto Kayshilla bersama pria yang sangat ia kenali."Rayhan?" gumam Aaraf.Matanya memicing, menelisik keaslian foto yang baru saja masuk ke ponselnya. Tanpa terasa tangannya terkepal dengan rahang mengetat sempurna."Kurang ajar!" pekiknya tertahan.Belum selesai keterkejutannya, Aaraf kembali melihat sebuah pesan dari Danang berisi tangkapan layar dari sebuah media sosial, di sana juga terpampang foto yang sama dengan yang dikirimkan nomor asing tadi ke ponselnya.[Hapus semua foto Kayshilla yang beredar, Nang. Segera cek akun siapa yang pertama kali menyebarkannya, lalu tangkap orang itu secepatnya.] tulisnya dan langsung ia kirimkan ke nomor Danang.Aaraf memutuskan pulang, ia meras

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Merebut Hati Suamiku   Memberi Pelajaran kepada Rayhan

    Kayshilla keluar kamar mencari keberadaan Aaraf, tetapi ternyata pria itu baru saja pergi menggunakan mobilnya. Wanita itu langsung lemas saat mendapati suaminya pergi dalam keadaan marah."Nduk?" Suara lembut Umik sontak membuat Kayshilla menoleh."Ada apa?" Umik kembali bertanya saat mendapati raut menantunya tidak bersahabat."Mas Aaraf pergi lagi, Mik. Padahal belum makan siang," sahutnya membuat alasan.Wanita paruh baya itu mengulum senyum. "Ya sudah tidak apa-apa, mungkin nanti Aaraf akan makan di luar. Kamu sebaiknya makan dulu sana, Nduk."Kayshilla mengangguk pasrah dan lantas melangkah menuju ruang makan, tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti saat suara Umik kembali memanggil. Ia kembali berbalik badan dan mendapati Umik-nya tengah mengulas senyuman manis."Sabar, ya. Namanya hidup itu selalu berdampingan dengan masalah, justru itu yang membuat kita akan naik tingkat. Kalau kamu mau cerita, bisa cerita sama Umik.""Umik tahu tentang foto itu?" tanyanya dengan suara lirih, ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Merebut Hati Suamiku   Menenangkan Kayshilla

    Aaraf tidak langsung pulang, ia mampir ke apartemen Danang terlebih dahulu. Matahari semakin condong ke barat dan adzan Maghrib baru saja berkumandang, tetapi pria itu masih enggan beranjak dari apartemen sahabatnya itu."Gus, aku mau ke masjid depan dulu. Mau ikut?""Tidak usah, aku salat di sini saja.""Baiklah kalau begitu, aku keluar dulu.""Yeah."Aaraf menatap punggung sahabatnya sampai menghilang dari balik pintu, selanjutnya ia meraih ponsel dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Kayshilla. Pesan terus masuk ke ponselnya, tetapi ia sama sekali tidak berminat untuk membalas.Aaraf membawa tangannya meraup wajah, ia sebenarnya tidak tega mendiamkan Kayshilla seperti ini. Namun, ia lebih takut kalau pulang saat hatinya masih panas. Pria itu khawatir akan melontarkan ucapan yang akan menyakiti perasaan istrinya.Menit berlalu...Danang sudah kembali dari masjid dengan membawa dua bungkus makanan, ia berniat mengajak Aaraf makan bersama. Baru setelahnya kedua pria itu kemb

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Merebut Hati Suamiku   Kecelakaan

    Malam ini Aaraf mengajak Kayshilla untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaan Rayhan. Sampai di sana ketuanya langsung disambut oleh Pak Roy."Silakan masuk, Pak Aaraf," ucap pria paruh baya itu mempersilakan Aaraf masuk ke dalam ICU."Terima kasih banyak, Pak," sahutnya yang hanya ditanggapi anggukan singkat oleh Pak Roy.Di dalam ruang ICU itu Aaraf dan Kayshilla melihat Rayhan terbujur tak berdaya di ranjang pesakitan. Ada perasaan iba yang tiba-tiba menjalar di dada, tetapi saat mengingat kembali perkataan Rayhan kemarin, Aaraf langsung membuang muka dan melupakan perasaan iba nya barusan."Wajahnya masih babak belur, Mas. Kamu memukulnya sangat parah?""Tidak juga, dia saja yang terlalu lemah."Wanita itu reflek memukul pelan lengan suaminya. "Kamu ini jangan ngomong sembarangan, Mas. Nggak enak nanti kalau Pak Roy dengar."Namun, Aaraf hanya mengedikkan bahu tanpa menyahut sepatah kata pun. Beberapa menit berselang, Aaraf mengajak istrinya keluar dari ruangan ini. Pria itu menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24

Bab terbaru

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status