Share

Tidak Sopan

Penulis: Fei Adhista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-06 23:27:17

Waktu yang disepakati pun tiba. Candra menelepon Raysa dan memberi kabar bahwa dirinya berangkat bersama eyang Wiryo dan bermaksud untuk memperkenalkan mereka.

“Apa harus sekarang?” tanya Raysa

“Aku rasa ini waktu yang tepat untuk memperkenalkan kamu sama eyang. Tenang saja, eyang orangnya baik, kok.” Candra coba meyakinkan.

“Baiklah kalau begitu. Aku sudah di jalan, kita bertemu di sana.”

“Iya. Hati-hati,” ucap Candra.

“Hal yang sama denganmu,” balas Raysa yang kemudian mematikan telepon dan kembali fokus pada jalanan.

Sementara itu, eyang Wiryo berangkat dengan penuh keyakinan tentang rencana perjodohannya. Bagaimanapun dia ingin menyatukan Candra dengan Via dan Reza dengan Nadia. Menurutnya dua gadis itu sudah paling pantas dan terbaik untuk masing-masing cucunya.

Keyakinan dan kepercayaan dirinya semakin bertambah karena menurut eyang Wiryo, Reza dan Nadia sudah aman. Dengan demikian, misinya kali ini hanya tinggal menyatukan Candra dan Via.

‘Aku yakin semua akan berjalan de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Di mana keberadaan Via

    “Maaf, aku buru-buru datang karena tadi mendengar teriakan Via,” balas Lisa sambil menunduk dalam. “Tetap saja. Lain kali jangan asal masuk.” “Aku benar-benar minta maaf. Ngomong-ngomong, kamu mau kemana? Cantik sekali,” tanya Lisa sambil memperhatikan penampilan Via. “Ada acara di perusahaan,” jawab Via. “Kepo sekali,” ujar Reza sambil memutar bola mata. “Sudahlah.” Via memegang lengan Reza. Berusaha menenangkan pria yang kepalanya sedang dipenuhi emosi itu. Bagaiamanapun, Via tidak ingin Reza sampai mengomeli Lisa dan membuat gadis itu tidak betah. “Oke.” Reza merapikan jas yang dipakainya. Kemudian, menggandeng tangan Via dengan mesra. “Aku akan berhenti karena sekarang juga sudah siang. Mari berangkat, jika tidak ingin terlambat,” Melihat adegan itu, perasaan Lisa dipenuhi rasa tidak suka. Selain itu, dia juga merasakan sebuah cubitan ketika tangan Via dan Reza bergandengan. Dia iri dan sangat ingin menggantikan posisi Via. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan itu. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Via Adalah Gadis yang Ingin Aku Jodohkan

    Eyang Wiryo sibuk berkutat dengan segala hal yang berkaitan dengan perjodohan Candra dengan Via, tiba-tiba Candra datang. Pria itu duduk di samping eyang Wiryo tanpa kata. Sebelum memutuskan untuk mendekat, Candra sempat melihat jika eyang Wiryo sedang meneteskan air mata. “Ada apa, Eyang?” tanya Candra setelah melihat keadaan neneknya lebih tenang. “Seseorang yang ingin eyang temui tidak ada di sini dan eyang bingung harus mencari ke mana karena mereka tidak meninggalkan alamat baru ataupun no telepon,” jawab eyang Wiryo dengan nada bicara yang terdengar sedih. “Begitu rupanya.” Candra mengedarkan pandangan ke sekitar, di satu sisi dia mengerti kegelisahan sang nenek, tetapi di sisi lain dia sudah sangat ingin pergi untuk menemui Raysa dan memperkenalkannya pada eyang Wiryo. “Bagaimana jika aku akan bantu mencari mereka, Eyang. Namun, sebelum itu aku ingin mengajak eyang untuk makan sekaligus bertemu dengan Raysa terlebih dulu. Masih ada waktu sebelum acara dimulai,” ajak Candra

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Apa Itu Masalah Untukmu

    Via menemui manager restoran dan menanyakan tentang kesiapan pesanannya. Setelah memastikan semua siap dan aman dia pamit karena harus segera ke klinik untuk mengecek persiapan yang lainnya. Meski sudah ada Randi, tetapi Via merasa tidak enak jika harus terlalu mengandalkannya. Tepat beberapa langkah di pintu masuk, Via berhenti karena berpapasan dengan Raysa. Bukan ingin menyapa, tetapi terpaksa berhenti karena saudara tirinya tersebut tiba-tiba saja memegang tangan dan menahannya. “Apa-apaan?” tanya Via sambil memutar bola mata. Dia sangat tidak ingin berdebat saat ini. “Penampilanmu rapi sekali.” Raysa menatap Via dari atas sampai bawah dengan raut penasaran. Dia yang semula ingin bertemu dengan Candra seketika sedikit membelokan arah ketika melihat Via yang terlihat rapi dengan balutan dress casual tanpa lengan. “Apa itu masalah untukmu? Kenapa semua hal tentangku menjadi sangat berkesan untukmu?” tanya Via seraya melepaskan tangannya dari genggaman Raysa. “Sebenarnya tidak. N

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Dunia ini Begitu Sempit

    Diantara Raysa, Candra, dan eyang Wiryo mereka semua terasa canggung. Chandra merasa senang setelah eyang Wiryo memberitahu pria itu bahwa ingin menjodohkan Via dengannya, padahal mereka baru bertemu beberapa kali. Lain Candra lain hatinya Raysa. wanita itu merasa kesal karena Candra memperkenalkan Raysa sebagai temannya. “Maaf, sebelumnya, Eyang. Sepertinya saya harus segera pergi karena ada urusan lain,” ucap Raysa pada akhirnya. Dia memilih untuk pamit bahkan tanpa basa-basi terlebih dulu. “Tapi makanannya belum datang dan bukanlah kamu mengajakku untuk pergi ke acara pembukaan klinik temanmu?” tanya Candra yang tentu saja merasa serba salah sebenarnya. “Acaranya batal. Maaf, tapi aku benar-benar harus pergi sekarang.” Raysa bangkit dan membungkuk pada eyang Wiryo sejenak sebelum akhirnya benar-benar pergipergi dari hadapan wanita itu. Sesampainya di mobil, Raysa melampiaskan amarah dengan memukuli setir. Pundaknya naik turun seiring dengan napasnya yang memburu. Dia mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Syukurlah kita cepat bertemu

    Reza melajukan mobilnya tanpa bicara sepatah kata, dan Via berpikir jika Reza akan pergi ke klinik, tetapi pria itu malah membelokkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan yang Via tahu jika itu milik Nadia dan tak jauh dari lokasi klinik. “Mau ngapain?” tanya Via dengan alis yang tertekuk sempurna. “Tidak mungkin kamu menghadiri pesta dengan baju seperti itu bukan? Jadi, turunlah aku akan memberikanmu baju,” jawab Reza. Via terdiam. Apa yang dikatakan oleh Reza memang benar, tetapi dia juga enggan untuk keluar dan berkeliaran di mall dengan baju yang robek. “Tidak aku akan menunggu di sini,” ucap Via pada akhirnya. “Baiklah. Kalau begitu tunggu di sini.” Reza bergegas masuk ke mall sementara Via menunggu di mobil sesuai kesepakatan. Namun, ketika Reza tidak lagi terlihat oleh pandangan, terlintas sesuatu dalam benak Via. “Memangnya dia tahu ukuran bajuku,” gerutu Via yang pada akhirnya memilih untuk mengikuti Reza. Di dalam mall, tanpa diduga Reza bertemu dengan Nadia. Terin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Kamu Adalah Pemeran Utama

    Dari tempat parkir, Reza bisa melihat jika Via masuk lewat pintu belakang. Dia pun bergegas menyusul, tetapi Via yang masih marah tentu saja menolak keberadaannya. Dia bahkan sampai menendang kaki Reza dan mengusirnya untuk keluar. Berhasil mengeluarkan Reza, Via dengan segera mengunci pintu karena tak ingin terlibat dengan Reza dulu untuk saat ini. Sementara Reza terus berteriak dan meminta Via agar membuka pintu dan membiarkannya masuk. Selain itu, Reza juga terus meminta maaf dan mengatakan bahwa itu benar-benar sebuah ketidaksengajaan. “Aku tidak peduli, yang jelas keberadaanmu selalu membuatku terkena sial. Jadi, pergi saja sana. Aku tidak mau bertemu denganmu,” jelas Via. “Via aku mohon.” “Aku bilang pergi. Apa kupingmu tidak bekerja dengan baik sehingga terus mengabaikan perkataanku? Dasar menyebalkan!” Via menendang pintu kemudian bergegas menuju gudang. Di gudang Via membuka sebuah dus dan mencari baju untuk karyawan baru. Dia benar-benar tidak punya pilihan karena waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Ketulusan Randi

    Semua undangan telah memasuki area gedung klinik. Masing-masing sudah mengambil tempat duduk dan siap untuk memeriahkan acara pembukaan. Termasuk pula Raysa yang mengmabil tempat duduk paling depan karena ingin melihat Randi lebih jelas ketika pria itu menyampaikan sambutan. Selain itu, dia juga ingin kehadirannya disadari oleh sang mantan. Suasana riuh memenuhi ruangan yang memang dikhususkan untuk pesta. Sebelum pembukaan dimulai, para tamu saling berbincang. Tamu yang datang dari berbagai kalangan dan juga usia. Termasuk juga anak-anak kecil yang tentu saja sengaja dibawa oleh kedua orang tua mereka. Itu bukan masalah karena Via tak memasang batas usia. Dari balik tembok Via memperhatikan semuanya. Dia tersenyum senang melihat para tamu yang menyempatkan waktunya untuk menghadiri pesta pembukaan klinik miliknya. Meski yang mereka tahu itu adalah acara milik Randi, tetapi Via tetap merasa senang karena memang itu yang dia inginkan. Di tengah keramaian yang ada, mata Via tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Pusat Perhatian

    Di tengah-tengah perbincangan mereka, Reza datang bersama rombongan catering dan melihat keduanya. Namun, tidak lekas mendekat karena tak ingin Via marah dan mengusirnya kembali. Jadi, dia hanya menunggu dan ketika Via masuk ke ruangan serta Randi pergi dari sana, baru Reza menyusul Via. “Sedang apa kamu di sini?” tanya Via dengan nada agak tinggi karena terkejut dengan kedatangan Reza yang tiba-tiba. “Aku membelikanmu gaun. Pakailah,” jawab Reza. “Tidak perlu, aku sudah ada baju. Pergilah karena keberadaanmu tidak diharapkan di sini.” Via berkata dengan tegas. Reza mengambil napas dan mengembusnya dengan sedikit tekanan. “Aku tahu, tapi aku ingin kamu memakai baju yang kubawakan. Berikan gaun itu padaku.” “Apa-apaan? Kamu tidak perlu mengaturku.” “Dasar keras kepala. Pakai gaun ini dan berikan baju itu.” “Tidak mau. Kamu tidak bisa memaksaku. Pergi sana!” Namun, ketika hendak pergi Reza tetiba masuk kembali Mata Via melebar sempurna, menatap penuh tanya pada Reza yang masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    suami siaga

    Via, yang awalnya tampak bingung dengan kedatangan Raysa dan kedua orang tuanya, berusaha tetap tenang. Diana, yang berdiri di sampingnya, hanya melirik Raysa dengan dingin. Bagaimanapun, Diana masih merasa tidak nyaman dengan sikap Raysa sebelumnya."Ada apa kalian datang ke sini?" tanya Via lembut, meski hatinya sedikit gelisah. Ia tak ingin memicu masalah baru setelah semua yang terjadi.Raysa menunduk sejenak, menarik napas panjang, lalu menatap Via dengan tatapan penuh penyesalan. "Aku ingin meminta maaf, Via. Atas semua yang telah aku lakukan padamu dan Reza."Via tampak terkejut. Ia menatap ayah dan ibu Raysa yang mengangguk, mendukung langkah putri mereka.Diana, meskipun terlihat enggan, akhirnya berbicara, "Apa kamu benar-benar tulus meminta maaf, Raysa? Atau ini hanya taktik baru?"Raysa menelan ludah, menyadari bahwa ia memang harus membuktikan niatnya. "Aku tulus, Bu Diana. Aku sadar kesalahanku. Aku ingin memperbaiki hubungan ini. Aku tidak ingin lagi hidup dengan dendam

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Gagal Menjadi Ibu

    Sembab masih terlihat di wajah Raysa. Dia mengaduk jus jeruk di hadapan dengan hampa, pikirannya masih berkelana pada langkah-langkah yang mungkin bisa dia tempuh untuk membalas perlakuan Reza dan Via. Sakit hatinya belum reda, dia belum bisa menerima. Itu bukanlah akhir yang dia inginkan. Dua jam yang lalu, dia memutuskan untuk keluar dari rumah, setelah beberapa hari tak bersentuhan dengan udara di luar. Dia ingin mencari inspirasi, bukan untuk memulihkan usaha, tetapi untuk membalas luka yang ada. Penyakit hati memang susah sembuhnya. Kafe yang biasa didatangi oleh kebanyakan anak muda itu, terlihat tenang, dan ramai seperti biasanya. Dari luar, terlihat sangat menarik karena desainnya yang nyentrik tapi tidak norak. Ala-ala tahun sembilan puluhan, yang jadinya terlihat unik dan elegan. Bima yang kebetulan melintas di sana pun ikut tertarik. Dia memutuskan untuk singgah karena memang merasa haus setelah cukup lama berkendara. Aru Malaca dan Harua memiliki jarak yang lumayan. Apa

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Ditakutkan Oleh Randi

    Hal yang paling ditakutkan oleh Randi akhirnya terjadi. Via memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dan tampil di depan. Randi tak masalah dengan itu, karena sejak awal, dia memang ingin Via yang tampil di depan mewakili perusahaan. Namun, yang jadi penyesalan adalah dia yang tak bisa menemani Via lagi. “Aku mengerti dan aku menerimanya dengan lapang dada. Aku sendiri memang berniat untuk mengundurkan diri. Via sungguh, rasanya aku sudah tidak punya muka untuk bertemu denganmu. Aku …” Randi menjeda, mengambil napas lumayan panjang untuk memenangkan perasaan. “Aku benar-benar menyesal,” lanjutnya kemudian. Suara pria itu terdengar bergetar. “Demi apa pun, Randi. Sebenarnya aku sangat ingin memarahimu. Namun, aku juga tak bisa sepenuhnya membencimu. Terima kasih sudah mencintaiku sedalam itu, menemani, dan juga selalu mendukungku selama ini.” “Ya, jadi inilah akhirnya. Semoga bahagia.” Randi mengalihkan pandangan, helaan napasnya sangat berat. Mata pria itu dipenuhi oleh embun yang

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Makan Malam Bersama

    Makan malam terasa lebih hangat dari biasanya. Kehadiran Eyang Wiryo dan Candra di meja makan memberi warna tersendiri. Diana juga lebih banyak tersenyum karena ditemani oleh Eyang Wiryo. Hanya saja, Candra terlihat berbeda. Dia seolah larut dalam pikirannya sendiri. Tawa dan canda yang dilontarkan, tak sejalan dengan ekspresi wajahnya. “Kamu sakit?” tanya Reza. Setelah beberapa waktu, akhirnya dia menyadari jika ada yang salah dengan saudaranya. Candra terkesiap, dia terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab. “A-aku, hanya sedikit lelah.” “Kalau begitu istirahatlah. Namun, habiskan dulu makananmu, biar ada tenaga.” Candra mengangguk, dia kembali pada piring miliknya dan menyendok pelan makanan di sana. Memaksakan diri untuk segera menghabiskan menu di sana dan pergi. Setidaknya, dia berpikir sendiri mungkin akan lebih baik untuknya saat ini. Selesai makan malam, Candra pamit ke kamar untuk istirahat. Sementara yang lain, kecuali Lisa, berkumpul di ruang keluarga sambil berbagi

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Terima kasih untuk hari ini

    Senja mulai menampakkan diri, tanda bahwa aktivitas kantor akan segera berakhir. Beberapa karyawan bahkan sudah ada yang pulang karena memang sudah waktunya.“Terima kasih untuk hari ini, Dani. Kamu melakukannya dengan sangat baik,” ucap Reza sebelum dirinya memutuskan untuk pulang. “Sama-sama, Tuan. Saya hanya melakukan bagian saya. Selebihnya, itu karena memang, Tuan sendiri yang sangat kompeten.” Reza menepuk pundak Dani, “Terima kasih sekali lagi. Sekarang pulanglah.” Dani mengangguk, kemudian pamit. Reza sendiri langsung menuju area parkir dan bergegas. “Aku pulang!” Reza membuka pintu rumah dan mengabarkan kepulangannya dengan gembira. Matanya berbinar, penuh kepuasan.Tanpa menunggu sambutan, Reza masuk dan mencari Via untuk berbagi kebahagiaan. Namun, alih-alih Via, dia juga menemukan Eyang Wiryo dan Candra. Mereka sedang duduk di ruang tamu, sambil mengobrol. “Kapan kalian tiba?” tanya Reza. Setelah menyalami tangan neneknya dan duduk di sebelah Via. “Belum lama. Bagaim

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Tak Sanggup Membela Diri

    Raysa benar-benar dibuat mati kutu. Penolakan terang-terangan yang dilakukan Reza, berhasil merobohkan harga dirinya. “Kalian berdua memang tidak berguna sejak awal. Pasangan serasi, penghancur!” teriak Raysa dengan tawa sumbang. Menatap tajam Reza dan Via secara bergantian, kemudian keluar dari rumah itu dengan segala rasa kesal dan juga penyesalan yang mendalam. “Dasar bodoh, Raysa bodoh!” katanya tak henti merutuki diri sendiri. Bahkan setelah sampai di mobil pun, dia masih melakukannya sambil menangis. Sementara itu, Reza dan Via terjebak dalam hening yang janggal. Keduanya masih larut dalam perasaan mengganjal di hati masing-masing. “Via, maaf jika aku terlalu kasar pada Raysa,” ucap Reza, memulai kembali pembicaraan. “Tak perlu minta maaf. Karena nyatanya itu adalah apa yang kamu rasakan terhadap dia. Aku tidak tahu apa saja yang sudah dia lakukan padamu, tetapi itu pasti cukup menyakitkan. Tak apa, semoga itu membuatnya sadar.”Meski sedikit terkejut dengan apa yang dikatak

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Tersenyum sendiri

    Beberapa hari berlalu. Randi masih setia datang ke klinik untuk melaksanakan tugasnya sebagai manager. Selama itu pula, sejak pertengkaran dengan Reza, dia tak pernah mendapat atau mengirim pesan pada Via. Pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya, Randi kembali mengecek ponsel. Berharap ada pesan dari Via. Tak apa jika pesan itu berisi kemarahan atau luapan kekecewaan, Randi akan menerima. Daripada terus tanpa kabar, bahkan di klinik pun dia tak bisa bertemu karena Via belum masuk. Sejak saat itu, hari demi hari dijalani Randi dengan rasa penyesalan. Dia bahkan sampai memblokir nomor Raysa dan memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan wanita itu. Dia juga telah memiliki rencana untuk mengundurkan diri dan pergi dari Harua. Demi apa pun, dia tak sanggup harus berhadapan dengan Via. Namun, tak ingin disebut pengecut karena pergi begitu saja. Setidaknya ada satu kali pertemuan, sebelum semua benar-benar berakhir. Di sisi lain, Raysa semakin merasa kesal. Dia benar-benar sendiri sekar

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Raysa Tak Percaya

    “Ada apa denganmu?” tanya Raysa. Keningnya mengkerut dan tatapannya serius memperhatikan Randi yang baru saja datang. Mereka jadi bertemu di kafe yang tak jauh dari klinik. Awalnya Randi menolak karena masih merasa marah dan tak ingin bertemu siapa pun. Namun, karena Raysa sudah sampai dan merengek akhirnya dia menuruti wanita itu. “Dari awal seharusnya aku tidak ikut campur dalam ide gilamu itu,” ketus Randi seraya membuang napas kasar. “Apa terjadi sesuatu?” “Menurutmu?” Randi membulatkan mata, menatap tajam Raysa. Sementara telunjuk kanannya menunjuk tepat pada luka di wajah. “Kamu tidak melihat ini?” “I-itu–” “Reza sudah tahu semuanya. Tak ada harapan, kacau!” Mata Raysa membesar, membulat sempurna. Rasa tenang yang di bawa sebelumnya, langsung lenyap tanpa sisa. Untuk beberapa saat, Raysa hanya bisa terdiam. “Saat kita bicara lewat telepon tadi, Reza ada di belakangku.” Raysa mengembus napas kasar, jemari menyentuh kening, dan sedikit menekannya. Dia seketika men

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Lebam

    Tanpa berlama-lama, Reza menuruti keinginan Via. Satu botol air mineral berukuran sedang, yang tutupnya sudah dibuka, dengan segera dia berikan pada sang istri. Setelahnya barulah Reza bergegas keluar untuk memanggil perawat. Tak perlu waktu lama, Reza sudah kembali bersama dua orang perawat. Mereka menyapa Via dengan ramah, kemudian memeriksa keadaannya. “Untuk trimester awal, memang normal terjadi seperti ini. Untuk kedepannya, mungkin bisa lebih diperhatikan soal makanan apa saja yang memang tidak bisa masuk, kemudian bisa diganti dengan makanan lain,” jelas salah satu perawat. “Tapi, ini tidak berbahaya bukan?” Dua perawat itu tersenyum, “Tidak, ini normal dan biasanya berhenti sendiri ketika usia kandungan memasuki trimester dua. Untuk membantu asupan nutrisi, Ibu mungkin bisa mulai mengkonsumsi susu khusus untuk ibu hamil.” “Baik. Terima kasih, sus,” ucap Reza. Kedua perawat itu mengangguk, kemudian pamit karena Via sudah baik-baik saja sekarang. Mualnya juga sudah hilang.

DMCA.com Protection Status