Share

Bab 335

Author: Arizah Karimah
Charlie menoleh ke arah Eleanor dan menyapu pandangan dingin ke arahnya. Namun, senyuman kecil tersungging di bibirnya dengan penuh keyakinan. "Tenang saja, dia nggak akan punya kesempatan."

Glenn yang tidak kalah percaya diri, tersenyum menawan. Matanya yang tajam menatap Eleanor, membawa pesona yang sulit diabaikan. "Belum tentu, bukan? Eleanor, gimana menurutmu?"

Suasana di ruangan itu mendadak terasa berat, seolah ada energi yang tegang di antara kedua pria itu. Eleanor yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian, merasakan tekanan luar biasa dari dua tatapan penuh intensitas tersebut.

Charlie menunduk sedikit dan menatap Eleanor dengan pandangan yang penuh ancaman. Dia seakan memperingatkan bahwa jika Eleanor berani mengatakan "ya", dia akan langsung membawanya pergi tanpa kompromi.

Eleanor merasa canggung di bawah sorotan mereka. Dia menggigit bibirnya sejenak sebelum akhirnya berkata dengan nada datar, "Kalian baru bertemu sekali, tapi sudah mulai bertengkar. Hebat sekali. Tapi maaf,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Halim
Mimpi Yoana,mau jadi Nyonya Adrian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 336

    Yoana gemetar ketakutan.Saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Alicia menoleh. "Siapa?""Nyonya, Nona, ini aku." Terdengar suara Justin, bawahan Simon.Yoana menarik napas dalam-dalam, lalu menenangkan diri dan berkata, "Silakan masuk."Justin masuk sambil membawa beberapa suplemen. Kemudian, dia membungkuk sopan. "Nyonya, Nona."Alicia langsung menyambut dengan senyuman ramah, "Paman Justin, kenapa tiba-tiba datang dan membawa begitu banyak barang?"Alicia segera mengambil kotak hadiah dari tangan Justin dengan ramah."Semua ini adalah titipan dari Tuan Simon sebagai tanda perhatian," jelas Justin.Yoana tersenyum tipis. "Tolong sampaikan terima kasihku pada Kakek Simon."Mata Alicia berkilat. Dia bertanya, "Apa Pak Simon menitipkan pesan tertentu untuk kami?"Justin mengangguk. "Benar, Tuan Simon memintaku untuk memeriksa kondisi Nona Yoana. Selain itu, beliau juga ingin tahu pendapat Nona mengenai lokasi acara pertunangan. Beliau bilang semuanya akan diatur sesuai keinginanmu."M

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 337

    Eleanor menatap dengan sorot mata sedikit terpaku. Setelah menyelesaikan urusannya di sini, dia memang berencana pergi ke Leroria, membawa kedua anaknya untuk menjalani kehidupan yang tenang.Namun, kata-kata Charlie tentang seumur hidup ....Eleanor sedikit menundukkan pandangannya. Seperti yang pernah dikatakan oleh Vivi, dia masih muda dan tidak mungkin terus hidup sendiri.Namun, untuk memutuskan dengan siapa dia akan menghabiskan sisa hidupnya, Eleanor benar-benar belum memikirkannya dengan matang. Makanya, dia tidak berani sembarangan membuat janji. Janji yang terlalu mudah berarti tidak bertanggung jawab.Eleanor menghela napas ringan, lalu menatap Charlie. "Charlie, setelah semuanya selesai, aku akan pergi ke Leroria. Mengenai hal-hal lainnya, aku belum memutuskannya. Jadi, aku nggak bisa janji begitu saja."Charlie mendengarkan ucapan Eleanor dengan serius, lalu menyunggingkan senyuman nakal. "Aku tahu kamu akan menolak. Nggak masalah, aku bisa menunggu sampai kamu memutuskan.

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 338

    Wanita itu berbicara dengan begitu tegas. Dalam kemarahannya, Jeremy malah menyetujuinya. Jika apa yang dikatakan benar, lalu apa yang harus dia lakukan?"Bos, ada hal yang perlu kulaporkan." Andy mendekati Jeremy dengan hati-hati, berbicara dengan sangat sopan."Katakan.""Baru saja kami menerima kabar, Pak Simon telah mengumumkan tanggal pertunanganmu dengan Bu Yoana kepada publik. Ditetapkan pada tanggal 1 November ...."Mata Jeremy sedikit terangkat, tatapannya langsung berubah dingin.Andy merasa seperti ada angin dingin tak kasatmata menyapu tubuhnya, membuatnya merinding dan semakin menunduk.Simon benar-benar keterlaluan. Dia tahu Jeremy tidak akan setuju, tetapi tetap saja mengambil keputusan sepihak seperti ini.Kemarin menyebarkan kabar pembatalan pertunangan, hari ini menyebarkan kabar pertunangan lagi. Jika dibatalkan lagi, bukankah itu akan menjadi bahan tertawaan orang-orang?"Tarik kembali pengumuman itu." Jeremy tidak ragu sama sekali. Dia tentu tahu bahwa hal ini akan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 339

    Jika Jeremy tidak peduli padanya, mengapa harus takut dengan ancaman orang lain?"Kamu adalah pewaris Keluarga Adrian, masa membiarkan dirimu memiliki kelemahan?" Suara Simon terdengar berat. Tongkat di tangannya mengetuk lantai dengan keras.Simon terengah-engah beberapa kali, memandang Jeremy dengan dalam. "Aku akan bertanya padamu untuk terakhir kalinya, kamu ...."Sebelum sempat Simon menyelesaikan pertanyaannya ...."Jangan tanya lagi." Suara Jeremy terdengar dingin dan tegas. "Jawabanku tetap sama."Tatapannya yang suram tertuju pada Simon. "Aku nggak akan menikahinya, jadi nggak usah buang-buang waktu."Tetap sama! Jawaban yang tetap sama!Simon menggenggam tongkat di tangannya erat-erat, menatap cucunya dengan penuh kemarahan, dan mengangkat tongkat itu, seakan-akan hendak memukulnya.Namun, Jeremy tidak menghindar, bahkan tidak berkedip."Kamu!" Simon menggenggam tongkatnya, urat-urat di dahinya terlihat menonjol. Tongkat itu berhenti di udara, tidak memukul Jeremy.Dengan mar

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 340

    Eleanor menemani Daniel di rumah sakit. Setelah makan siang bersama, dia bersiap untuk pulang sebentar. Namun, baru saja keluar dari gedung rawat inap, dia dihentikan oleh Robert dan Felicia.Felicia langsung berlutut di depan Eleanor di hadapan banyak orang. "Eleanor, tolong maafkan adikmu. Dia benaran sudah menyadari kesalahannya. Kamu nggak bisa sekejam ini. Bagaimanapun, dia adikmu," ratapnya dengan suara tangis yang sangat nyaring, menarik perhatian orang-orang yang lewat."Eleanor, aku tahu kamu nggak menyukai adikmu. Gimana kalau begini? Kamu maafkan dia, lalu aku akan bawa dia keluar dari rumah kalian. Aku janji dia nggak akan mengganggumu lagi. Apa itu masih belum cukup?""Minggir," kata Eleanor dengan dingin."Nggak mau! Eleanor, kamu ...."Eleanor menundukkan pandangan dengan wajah datar, menatap Felicia yang berlutut di depannya. Saat dia mendorong tangan Felicia, wanita itu terjatuh ke samping dan berpura-pura terlihat menyedihkan.Melihat itu, Robert yang sejak awal sudah

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 341

    Felicia awalnya merasa berterima kasih kepada Yoana karena telah memberikan saran kepadanya. Namun, ternyata semua itu hanya karena Yoana ingin menjatuhkan Eleanor. Dia menghasut mereka supaya dirinya yang mendapatkan keuntungan. Dasar wanita murahan!Eleanor memang musuh mereka. Namun, Yoana jauh lebih menjijikkan! Setiap kali ada masalah, dia selalu pergi begitu saja, meninggalkan semua kesalahan untuk ditanggung oleh Tiara!Saat ini, Felicia sangat marah hingga ingin menerobos ke ruang rawat inap dan langsung menghabisi Yoana.Melihat kebencian di mata Felicia, Eleanor mengangkat alisnya sedikit, lalu berbalik untuk pergi.Namun, dengan tekad yang kuat, Felicia menghalangi langkah Eleanor. "Aku akan membantumu melawan Yoana, asalkan kamu lepaskan Tiara."Eleanor tersenyum tenang. "Boleh saja, kapan pun Yoana mendapatkan hukuman yang pantas, aku akan mengeluarkan surat pernyataan maaf dan membiarkan putrimu keluar.""Kamu percaya padaku?"Eleanor menyeringai. "Aku nggak percaya padam

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 342

    Simon bukan hanya memintanya untuk pergi, tetapi juga meninggalkan kedua anaknya. Eleanor menundukkan pandangannya yang berkilat dingin.Simon menawarkan syarat yang menguntungkan dan mengirimnya ke luar negeri, tetapi dengan syarat dia harus menjauhi Jeremy dan meninggalkan kedua anaknya.Namun, maaf sekali. Eleanor tidak membutuhkan bantuan mereka, apalagi meninggalkan anak-anaknya."Gimana kalau aku menolak?""Itu artinya, kamu nggak tahu diri."Eleanor melihat mobil terus melaju semakin cepat menuju daerah terpencil. "Jadi, hari ini aku cuma punya dua pilihan, yaitu pergi ke luar negeri atau mati. Benar begitu?""Benar." Simon mengangguk. Dia tidak merasa ada yang salah dengan ini. Dia sudah menawarkan syarat yang menguntungkan. Jika Eleanor tidak setuju, dia hanya bisa membuatnya menghilang.Eleanor bersandar ke belakang. "Aku rasa kamu nggak akan membunuhku.""Oh? Kenapa? Jelaskan." Simon terlihat tertarik."Karena aku masih memiliki kegunaan bagimu."Simon tidak menjawab, tetapi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 343

    Eleanor menoleh ke luar jendela dan menyahut dengan nada datar, "Kenapa nggak memilih hidup yang tenang dan nyaman?"Mobil melaju kencang di jalan. Jeremy menurunkan jendela kursi pengemudi, membiarkan angin dingin masuk ke mobil.Eleanor merasakan hawa dingin yang menusuk, tubuhnya sedikit gemetar.Jeremy tersenyum tipis. "Kamu bisa langsung bilang kalau kamu ingin menjauh dariku."Eleanor tertawa pelan. Ya, dia memang harus menjauhinya.Sejak menikah dengan Jeremy, dia tidak pernah merasakan hari yang tenang. Di rumah, Jeremy mengabaikannya. Di luar, ada Yoana yang terus memanipulasinya.Dulu Eleanor terlalu mencintai Jeremy, rela bertahan dalam segala keadaan, sampai lupa bahwa mencintai diri sendiri itu yang utama.Karena itu, Eleanor memutuskan untuk pergi. Bukan hanya pergi, tetapi juga membuat Jeremy menyesal seumur hidup.Eleanor menarik napas dalam untuk menekan emosinya, lalu berkata dengan tenang, "Jeremy, seharusnya aku sadar lebih awal. Saat tahu kamu nggak mungkin mencint

Latest chapter

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 412

    Bella menggigit bibirnya dengan agak getir. "Hmm.""Semua ini ditulis oleh Jeremy. Awalnya, dia nggak percaya pada hal-hal seperti ini. Tapi karena kamu, setiap malam saat dia nggak bisa tidur, dia berlutut di depan altar dan berdoa. Totalnya ada 248 halaman, dia melakukannya selama 62 hari berturut-turut."Eleanor menatap buku tebal itu. Setiap halaman ditulis dengan rapi, semuanya adalah tulisan tangan Jeremy. Hatinya sedikit bergetar.Eleanor tidak tahu apakah Jeremy benar-benar percaya pada dewa, tetapi yang jelas, dia menulis ini sambil berdoa, sambil menyesali perbuatannya, sambil menyalahkan diri sendiri, sambil merasakan sakit.Melihat tulisan-tulisan itu, Eleanor bisa membayangkan sosok seorang pria yang menunduk sambil mencatat setiap tulisan dengan penuh ketulusan."Jeremy memang pernah menyakitimu. Selama kamu menghilang, dia hidup dalam penderitaan setiap hari, bahkan gangguan tidurnya semakin parah sampai nggak ada obat yang berkhasiat.""Dia sama sekali nggak bisa tidur.

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 411

    Eleanor mengernyitkan alisnya. "Nggak ada."Semua barang milik Eleanor sudah disimpan oleh Jovita, tidak ada yang tersisa lagi.Jovita menatap mata Eleanor, seolah-olah ingin memastikan yang dikatakan Eleanor memang benar. "Eleanor, coba pikirkan lagi baik-baik, benaran nggak ada benda lain?""Nggak ada," jawab Eleanor dengan tegas sambil menggelengkan kepala. Semua barang peninggalan ibunya untuknya berada di Keluarga Haningrat karena saat itu dia masih berusia puluhan tahun. Dia yang tidak memiliki persiapan apa pun tidak mungkin bisa melawan kelicikan dari Robert dan Felicia, sehingga semua barang itu tidak pernah sampai ke tangannya.Ekspresi Jovita berubah dan menganggukkan kepalanya, seolah-olah merasa lega."Nenek, kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti ini? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Eleanor.Jovita langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak ada apa-apa. Hanya saja tiba-tiba teringat, jadi aku coba bertanya padamu."Eleanor yang cemberut pun menganggukkan kepala dengan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 410

    "Di mana Nenek?" Eleanor tidak ingin membuang waktu berbicara dengan Tiara.Meskipun Eleanor tahu Tiara hanyalah alat yang dimanfaatkan oleh Yoana untuk menanggung kesalahannya, Tiara tetap memiliki niat buruk terhadap anak-anaknya dan bersedia dimanfaatkan secara sukarela.Saat ini, Eleanor tidak punya waktu untuk berurusan dengannya. Selama Tiara tidak menimbulkan masalah lagi, Eleanor akan menganggapnya tidak ada.Tiara tertegun sejenak sebelum menunjuk ke lantai atas. "Nenek ada di atas."Eleanor langsung menaiki tangga. Begitu dia pergi, Tiara buru-buru menelepon ayah dan ibunya. "Ayah, Eleanor masih hidup ...!"Eleanor tiba di depan kamar Jovita dan mengetuk pintu dengan pelan. Sesaat kemudian, terdengar suara dari dalam. "Masuk."Eleanor membuka pintu dan melangkah masuk. Jovita yang memakai kacamata rabun tua sedang duduk di kursi malas dekat jendela besar sambil merajut sesuatu. Cahaya matahari menyelimuti tubuhnya, memberikan kesan hangat dan damai.Ketika dia mengangkat kepa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 409

    "Kukembalikan kepadamu," ujar Jeremy.Charlie mengangkat alis. "Kamu menyelidikiku?"Jeremy menatapnya dengan tenang. "Aku cuma menebak."Selama dua bulan terakhir, kecurigaan Jeremy terhadap Charlie tidak pernah surut. Dia terus mengawasi Charlie dan akhirnya menemukan sejumlah besar uang yang keluar dari rekeningnya.Empat triliun. Bukan jumlah kecil, cukup untuk membeli sebuah kediaman mewah atau barang berharga lainnya. Anehnya, Charlie hanya mengeluarkan uang tanpa membeli aset apa pun.Lebih mencurigakan lagi, transaksi itu terjadi tepat tiga hari setelah Eleanor menghilang. Ditambah dengan pengakuan Eleanor bahwa dia terkena racun yang sangat langka, Jeremy menyimpulkan bahwa uang itu kemungkinan besar telah digunakan untuk menyelamatkan Eleanor.Jika itu memang untuk Eleanor, Jeremy merasa sudah seharusnya dia kembalikan.Charlie tertawa kecil, meletakkan cek itu di atas meja dengan santai. "Kamu ini siapa? Berani sekali kamu menggantikan dia membayar utangnya?"Jeremy menyahut

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 408

    Langkah kaki Eleanor terhenti sejenak. Masa dia tidak berani duduk di sofa rumah sendiri?Dengan tenang, dia mendekat dan duduk. Jarak di antara dia dan Jeremy tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak jauh, cukup untuk satu orang duduk di antara mereka.Tidak ada yang berbicara. Seolah-olah mereka memang hanya tidak bisa tidur dan duduk untuk menonton film. Namun, nyatanya tidak ada yang benar-benar menonton.Saat film diputar hingga setengah, Jeremy tiba-tiba merasakan beban lembut di bahunya. Hatinya bergetar. Dia menoleh sedikit, dagunya tanpa sengaja menyentuh dahi Eleanor yang tertidur lelap.Perlahan-lahan, dia mengangkat tangannya, setengah merangkul wanita itu. Bibirnya membentuk senyuman tipis.Dia menggendong Eleanor dengan hati-hati, seolah-olah mengangkat barang paling berharga di dunia. Kemudian, dia berbaring di samping Eleanor.Aroma wangi yang samar dari tubuh Eleanor terasa menenangkan, perlahan meredam kegelisahan dalam hati Jeremy. Jeremy menunduk untuk mengecup dahiny

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 407

    Eleanor memberikan satu set pakaian untuk Vivi, sementara Jeremy sudah membawa anak-anak ke ruang tamu.Lima menit kemudian, mereka semua duduk di ruang tamu, saling bertukar pandang. Vivi melihat Jeremy, lalu Eleanor, kemudian menatap mereka berempat. Di tengah keluarga ini, keberadaannya benar-benar terasa berlebihan.Saat berikutnya, dia teringat kejadian di restoran tadi. Mereka berdua ... mau balikan? Vivi berpikir, merasa lebih baik tidak ikut campur urusan asmara orang lain. Jadi, dia mengambil tasnya dan berdiri. "Aku paham, aku paham."Karena tidak ingin merusak momen, dia langsung bersiap untuk pergi. "Aku datang lagi lain kali."Dalam sekejap, Vivi melesat keluar. Eleanor melihat kepergiannya yang secepat kilat, merasa Vivi sudah sangat mahir dalam seni melarikan diri.Eleanor menatap Jeremy. "Kamu benar-benar mau menginap di sini?""Kalau tidur di luar, aku bisa mati kedinginan. Jadi ...." Jeremy menarik sudut bibirnya. "Kasihanilah aku."Eleanor mengangguk. Dia tidak sekej

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 406

    Jeremy terdiam sejenak, lalu menghela napas. Akhirnya, dia berkata, "Mobilku rusak."Mobil rusak, artinya dia tidak bisa pulang.Eleanor menatapnya. Pria ini ingin menginap? Jangan mimpi!Berpura-pura tidak mengerti, Eleanor berujar, "Tunggu sebentar."Jeremy tidak tahu maksudnya, sampai dia melihat Eleanor mengambil kunci mobil dan menjelaskan di mana mobilnya diparkir dengan sabar. "Pakai saja, besok suruh orang antar kembali."Jeremy menatap kunci mobil di telapak tangannya, lalu tiba-tiba tersenyum. Wanita ini sengaja!"Tebak gimana aku bisa membawa mereka ke sini?" tanyanya."Hm?" Eleanor berkedip bingung."Aku bilang kalau aku nggak melihatmu, aku akan mati. Kalau aku pulang, apakah orang tua keras kepala itu akan memindahkan rumahnya ke sini malam ini juga?"Eleanor melihat kedua anak yang dipegangnya. Dia tahu betapa keras kepala dan semena-menanya Simon. Pria tua itu memang akan melakukan hal seperti itu.Jadi, maksud Jeremy adalah kalau dia di sini, anak-anak di sini. Kalau d

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 405

    Simon perlahan-lahan menuruni tangga. "Sudah tengah malam, kalian mau ke mana?""Nggak bisa tidur, jadi mau jalan-jalan sebentar," balas Jeremy dengan tenang sambil menoleh, tanpa tanda-tanda berbohong."Nggak bisa tidur, jadi jalan-jalan?" Simon mengulangi kata-katanya, lalu mendengus dingin. "Jalan-jalan sebentar, lalu ujung-ujungnya pergi menemui Eleanor, 'kan?"Ekspresi Simon penuh dengan ketegasan. Kedua anak itu tinggal di rumah Keluarga Adrian. Selama Eleanor masih hidup, cepat atau lambat dia pasti akan kembali.Melihat perubahan sikap kedua anak itu terhadap Jeremy, Simon pun bisa menebak bahwa Eleanor pasti masih hidup dan sudah kembali. Hal ini membuat tatapan Simon dipenuhi kekhawatiran.Jeremy menggigit bibirnya erat-erat, lalu tiba-tiba berkata dengan nada ringan, "Aku hampir mati.""Apa?" Simon mengernyit tajam."Gangguan tidur. Bastian bilang kalau aku nggak segera mendapat perawatan, aku akan mati." Nada suara Jeremy begitu datar, seolah-olah dia hanya sedang membicara

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 404

    Jeremy mengusap keningnya, berjalan ke sisi tempat tidur. Dia melihat dua bagian pada selimutnya sedikit menggembung dan terus bergerak seperti ulat.Dia menarik selimut itu. Di bawahnya, terlihat dua bocah kecil yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya. Mereka menatapnya dengan senyuman penuh harapan."Papa, akhirnya kamu datang! Malam ini kami tidur bersamamu ya. Cepat naik!"Harry menepuk tempat di sebelahnya, sementara Daniel bergeser ke samping, memberikan ruang yang lebih luas untuk Jeremy.Alis Jeremy berkedut keras. "Kalian sedang merencanakan apa?""Papa 'kan susah tidur malam-malam. Nih, buatmu."Jeremy menatap buku pelajaran yang tiba-tiba diselipkan ke tangannya. Alisnya semakin berkedut. "Buat apa ini?""Baca buku! Aku selalu mengantuk kalau baca buku. Sangat efektif. Coba saja!"Jeremy sungguh kehabisan kata-kata melihat tingkah mereka.Harry masuk ke dalam selimut, lalu menatap Jeremy. "Cepat baca."Jeremy mengusap keningnya dengan pasrah. "Kalau ada sesuatu yang in

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status