Share

Bab 308

Penulis: Arizah Karimah
Tatapan Yoana tertuju pada Jeremy. Dia mengamati setiap ekspresi pada wajah Jeremy dengan saksama.

Namun, ekspresi Jeremy terus terlihat dingin. Bahkan, tatapannya dalam dan gelap. Tidak ada emosi yang terlihat.

Yoana menggertakkan giginya. Wajahnya semakin pucat. Kemudian, dia menggeleng dengan pasrah. "Ya sudah, karena kecurigaanmu, aku sudah menderita begitu banyak. Kalau kamu masih terus mencurigaiku, aku juga nggak bisa apa-apa. Remy, aku pergi dulu."

Yoana menunduk dengan tatapan kecewa dan sedih. Namun, begitu berbalik, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat galak.

Eleanor ini benar-benar menyebalkan! Yoana terpaksa kembali ke bangsalnya sendiri.

Eleanor mengalihkan pandangannya dan kembali ke bangsal Daniel. Harry juga berada di sana. Eleanor memandang kedua anak itu, tidak tahu apakah keputusan yang dibuatnya benar atau salah.

Jika Jeremy mengetahui bahwa kedua anak itu adalah darah dagingnya, mungkin Eleanor akan kehilangan mereka. Bagaimanapun, Jeremy dan Simon tidak ak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 309

    Alicia menatap Yoana lekat-lekat. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan tegas, "Yoana, tenang sedikit. Apa pun yang terjadi, kamu nggak boleh mengaku. Jangan akui apa pun. Kami sudah menelepon Pak Simon. Dia pasti akan melindungimu.""Ibu, ini berbeda. Kalau Remy tahu anak itu anaknya, gimana dengan anak yang ada di kandunganku dulu? Dulu Remy melepaskanku karena aku bilang aku mengandung anaknya. Kalau dia tahu aku bohong, aku nggak tahu harus gimana lagi ...."Yoana merasa pikirannya sangat kacau. Dia tidak bisa memikirkan solusi apa pun.Alicia menggenggam tangannya dengan erat. "Kamu cuma perlu bersikeras kalau anak itu memang anak Jeremy. Anak itu sudah tiada, jadi nggak ada yang bisa diselidiki.""Apa bisa begitu?" Yoana menggenggam tangan Alicia dengan kuat."Kita cuma bisa mencoba. Kamu memang hamil sejak malam itu, sedangkan Eleanor belum tentu begitu. Asalkan kamu bersikeras mengatakan Jeremy pernah menyentuhmu, dia pasti akan merasa bersalah padamu."Yoana menggigit bib

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 310

    Yoana menatap Jeremy dengan tatapan penuh kegelisahan. Tubuhnya semakin berada di luar kendali.Jeremy melirik Yoana sekilas dengan tatapan suram. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke Bella. "Ibu.""Hm, Yoana masih belum pulih. Kenapa kamu menyuruhnya kemari?""Untuk menyelesaikan masalah." Suara dingin Jeremy membuat sekujur tubuh Yoana bergetar hebat.Yoana memaksakan senyuman. "Remy, ada masalah apa?" Jeremy tidak menjawab pertanyaannya. Tidak lama kemudian, terdengar suara panik dari luar. "Kenapa kalian membawaku ke sini? Lepaskan aku! Lepaskan ...."Tangan Yoana yang diletakkan di atas lutut pun terkepal erat. Pandangannya bergetar. Saat berikutnya, dia tidak sengaja bertatapan dengan Eleanor.Yoana lantas menggertakkan giginya dan buru-buru mengalihkan pandangan. Di depan pintu, dia melihat Tiara diseret masuk oleh dua orang pengawal. Seketika, Yoana terbelalak.Sesuai dugaannya, Tiara terungkap!Yoana menatap Tiara lekat-lekat dengan tatapan penuh ancaman. Tiara yang awaln

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 311

    Yoana terkejut hingga pupil matanya mengecil. Suaranya tiba-tiba menjadi melengking. "Tiara, kenapa kamu menatapku? Kapan aku pernah menyuruhmu melakukan ini?"Mata Yoana menyipit, penuh ancaman. Tiara menunduk dengan ketakutan.Mata Bella dipenuhi keterkejutan. "Yoana, ini benaran ulahmu?""Bukan, Bibi. Aku nggak melakukannya. Aku sama sekali nggak tahu apa-apa tentang ini. Mana mungkin aku yang melakukannya ...."Eleanor meraih kerah baju Yoana, lalu bertanya dengan tegas, "Apa dia yang menyuruhmu?""Bukan ... bukan ...." Tiara terus menggeleng. Dia tidak berani mengatakan bahwa Yoana adalah dalang sebenarnya, karena Yoana telah memperingatkannya sebelumnya.Jika dia berani membongkar rahasianya, seluruh keluarganya akan hancur dan Tiara tidak akan memiliki apa-apa lagi. Dia takut, sangat takut ...."Bukan dia, bukan. Aku melihat ke arahnya cuma karena ingin minta tolong .... Aku nggak bermaksud lain. Bukan dia ....""Tiara, aku peringatkan kamu untuk berpikir baik-baik sebelum berbi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 312

    Bella memijat pelipisnya yang terasa sakit. "Jeremy, ini urusan kalian. Kalian selesaikan sendiri."Bella malas ikut campur lebih jauh dalam masalah ini.Yoana menangis dengan air mata mengalir di seluruh wajahnya. Dia memegang tangan Bella erat-erat, tidak mau melepaskannya."Andy, panggil polisi." Suara dingin Jeremy terdengar, memecah keheningan.Hanya satu kalimat, tetapi cukup untuk membuat tubuh Yoana terasa dingin dari kepala hingga kaki. Apa yang Jeremy katakan? Panggil polisi? Pria ini ingin menyerahkannya ke polisi?"Remy, kamu ingin aku masuk penjara?""Apa ada yang salah?" Tatapan Jeremy semakin dingin, membuat Yoana gemetar ketakutan.Yoana langsung berlutut di lantai, matanya penuh ketakutan. "Kenapa? Remy, kenapa kamu tega padaku? Aku ini calon istrimu! Gimana bisa kamu melakukan ini kepadaku?"Jeremy memandangnya dengan ekspresi dingin dan menyahut, "Lima tahun lalu, aku sudah memperingatkanmu, jangan bermain tipu daya di sekitarku. Kamu nggak dengar itu?"Yoana menangi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 313

    Simon melirik Jeremy sekilas dan berkata dengan suara rendah, "Jeremy, biarkan mereka pergi.""Nggak bisa.""Biarkan mereka pergi!" Suara rendah Simon kembali terdengar, membuat atmosfer di ruang tamu seketika menjadi sangat dingin.Melihat perselisihan antara kakek dan cucu yang sama-sama dingin ini, ekspresi semua orang di ruang tamu berubah menjadi serius.Jeremy mengerutkan alisnya. "Apa kamu harus ikut campur dalam masalah ini?""Sudah kubilang, kalau kamu nggak bisa menanganinya dengan baik, aku yang akan turun tangan."Jeremy menyipitkan matanya yang suram. "Bukti sudah jelas. Semua orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya.""Lalu, gimana dengan wanita ini?" Simon melirik Eleanor dengan tajam.Ekspresi Jeremy tetap tenang. "Dia pantas mendapatkan semua itu. Kalau itu aku, aku juga akan melakukan hal yang sama."Wanita yang dimaksud jelas adalah Yoana.Wajah Simon menjadi semakin suram, tatapan tajamnya tertuju pada Jeremy. Saat melihat Jeremy bersikeras untuk tidak melepa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 314

    Jeremy mengerutkan alis, berpikir matang-matang sebelum akhirnya berucap, "Semoga kamu bisa menepati janjimu ini.""Kamu nggak perlu khawatir soal itu."Jeremy tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Simon. Dia berbalik dan bersiap meninggalkan ruang kerja."Tunggu sebentar," panggil Simon lagi."Ada apa lagi?"Simon menatap Jeremy dengan serius dan bertanya, "Kapan kamu berencana menikahi Yoana?"Mendengar pertanyaan itu, Jeremy hanya bisa tertawa dingin. Dia menoleh ke arah Simon, lalu membalas, "Sudah syukur aku melepaskannya. Menikahinya? Itu nggak akan pernah terjadi."Alis Simon berkerut, ekspresinya serius. "Hal ini sudah diputuskan sebelumnya. Apalagi, dia pernah mengandung anakmu. Masa kamu nggak mau bertanggung jawab?"Jeremy tersenyum sinis lagi, tatapannya semakin dingin. "Kakek, apa yang terjadi malam itu sudah kubayar selama lima tahun ini."Selama lima tahun terakhir, Jeremy terus membantu Keluarga Pratama. Bahkan ketika Keluarga Pratama menghadapi masalah, dia yang t

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 315

    "Lepaskan."Wajah dingin Jeremy tampak suram. Tatapannya gelap, sama sekali tidak memancarkan kehangatan."Nggak, Remy, jangan tinggalkan aku. Aku nggak bisa hidup tanpamu. Aku benaran nggak bisa hidup tanpamu, Remy ....""Pernikahan dibatalkan atau masuk penjara, pilih salah satu."Tubuh Yoana langsung bergetar hebat, tetapi tangannya yang memegang lengan baju Jeremy tetap enggan melepaskannya.Perlahan-lahan, Yoana mendongak menatap Jeremy. Mata yang dipenuhi air mata itu bergetar di bawah cahaya, bibir pucatnya bergetar saat bertanya, "Remy, apa kamu harus sekejam ini padaku?"Balasan yang didapatkan hanyalah tatapan dingin Jeremy. "Siapa yang kejam duluan? Aku sudah berusaha sabar berkali-kali. Yoana, cukup sudah!"Jeremy mengempaskan tangannya dengan marah, membuat tangan Yoana terlepas begitu saja.Yoana tertegun, menyadari bahwa pria ini pada dasarnya adalah orang yang berhati dingin. Semua kebaikan Jeremy dulu hanya karena rasa bersalahnya. Begitu rasa bersalah itu habis, tidak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 316

    "Ya, aku tahu." Suara Eleanor terdengar dingin.Tatapan Jeremy yang gelap pun tampak agak kesal. "Apa kamu harus bicara denganku dengan nada sedingin ini?"Eleanor tersenyum tipis. Mereka hanyalah dua orang yang terhubung sebagai ibu dan ayah karena anak-anak mereka. Selain itu, tidak ada hubungan lain.Jika bukan karena kedua anak itu, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu untuk seumur hidup. Jadi, sudah seharusnya mereka menjaga jarak.Taksi yang dipesan Eleanor sudah berhenti di tepi jalan di depan. Eleanor melirik Jeremy, lalu berkata dengan tenang, "Kita memang nggak punya hubungan apa-apa, wajar kalau menjaga jarak. Taksiku sudah sampai, aku pergi dulu."Jeremy mengerutkan alisnya, melangkah maju untuk mencoba meraih tangan Eleanor. Namun, sebuah ranting pohon yang menggantung menghalangi Eleanor. Eleanor mengangkat tangannya untuk menyingkirkan ranting itu.Plak! Ranting itu memantul kembali dan melewati Eleanor, tetapi juga tepat mengenai wajah Jeremy. Jeremy tersentak dan m

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 333

    Eleanor masih harus menunggu untuk melihat bagaimana sikap Jeremy terhadap semua ini. Karena sikap Jeremy adalah yang paling penting."Baiklah, Yoana. Sekarang semuanya sudah ditetapkan. Fokus saja untuk memulihkan lukamu. Jangan pikirkan hal lain. Bersiaplah menjadi pengantin baru," ujar Alicia dengan nada optimis.Yoana tersenyum tipis. "Meskipun begitu, aku khawatir Jeremy mungkin nggak mau ....""Nggak usah khawatir. Kamu dan Jeremy tumbuh bersama sejak kecil. Aku nggak percaya kalau dia sama sekali nggak punya perasaan untukmu," kata Alicia dengan penuh keyakinan.Yoana memikirkan hal itu dan merasa cukup masuk akal. Mungkin Jeremy hanya marah sesaat. Setelah amarahnya mereda, ditambah dukungan dari Simon, semuanya pasti akan kembali seperti semula.'Nyonya Keluarga Adrian, posisi itu hanya milikku!' pikir Yoana dengan penuh tekad. Dia menarik napas panjang, merasakan dada yang tadinya sesak kini terasa lega."Ibu, tolong bantu aku ke kursi roda.""Kamu mau ke mana?""Dalam situas

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 332

    Saat itu, Patrick berjalan masuk ke dalam ruangan dengan langkah cepat. "Yoana," panggilnya lantang."Ayah, kenapa Ayah juga kelihatan buru-buru? Ada kabar dari Keluarga Adrian?"Patrick mengangguk. "Ada."Tangan Yoana yang berada di atas selimut mencengkeram erat. Dengan penuh keraguan, dia bertanya, "Apa itu tentang hasil tes DNA? Apakah hasilnya sudah keluar?""Ya, sudah keluar," jawab Patrick langsung.Tubuh Yoana bergetar hebat. Wajahnya langsung pucat. Dengan suara pasrah, dia bertanya, "Jeremy sudah tahu hasilnya, 'kan?""Hasil tes menunjukkan bahwa anak-anak itu bukan milik Jeremy!""Apa?" Yoana langsung mendongak, ekspresinya penuh dengan ketidakpercayaan. "Itu nggak mungkin!""Kalian pasti melakukan sesuatu, 'kan?" tanya Yoana dengan nada panik.Patrick menggeleng. "Nggak. Kami bahkan nggak punya kesempatan untuk melakukannya."Alicia yang juga terlihat sangat terkejut, bertanya, "Patrick, informasi ini benar nggak? Jangan-jangan itu cuma kabar palsu.""Informasi ini sangat a

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 331

    Eleanor menyipitkan matanya dan mengangguk pelan. Dugaan itu benar-benar menjadi kenyataan. Keluarga Adrian tidak mungkin membiarkan darah daging mereka tinggal di luar kendali, apalagi Simon."Tapi kalau Jeremy benar-benar menepati janjinya, kamu nggak perlu khawatir soal itu," ujar Vivi sambil memegang tangan Eleanor dengan erat. Wajahnya penuh kekhawatiran saat dia menatap Eleanor. "Jadi alasanmu meminta Jeremy berjanji tadi, itu semua untuk hal ini?"Agar dia dan anak-anaknya bebas, tanpa gangguan selamanya!"Ya," jawab Eleanor dengan anggukan mantap.Simon sudah mengetahui kebenarannya dan Jeremy juga akan segera mengetahuinya. Begitu identitas anak-anak terbongkar, semua rahasia di masa lalu juga akan terkuak.Jeremy adalah orang yang membenci kebohongan. Apa yang selama ini coba disembunyikan oleh Yoana tidak mungkin bisa bertahan lebih lama. Eleanor juga tidak akan membiarkan Yoana terus berbohong.Selama bertahun-tahun dia telah dirugikan begitu banyak. Kini, saatnya dia menun

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 330

    "Dan satu lagi." Eleanor menatap Jeremy dengan tajam. "Kalau hari itu benar-benar tiba, aku ingin kamu membiarkanku dan anak-anak bebas selamanya. Jangan pernah ganggu kami lagi."Jeremy yang biasanya tidak menunjukkan emosinya, kali ini tampak agak bingung.Di dalam ruang rawat, udara seolah membeku.Setelah waktu yang terasa begitu lama, Jeremy akhirnya berkata dengan suara pelan, "Baik, seperti yang kamu inginkan."Eleanor mengangguk tanpa suara. "Aku harap kamu menepati ucapanmu."Jeremy, saat kebenaran terungkap, kamu bahkan tidak punya hak untuk melihat kami lagi.Jeremy, kamu akan menyesal seumur hidupmu.Ruang rawat terasa seperti sebuah gua es raksasa. Suasana dingin itu tidak hilang bahkan setelah Jeremy pergi. Eleanor memalingkan tubuhnya sambil menengadah dan berusaha keras menahan air mata yang hampir jatuh.Menangis? Untuk apa? Tidak ada gunanya."Eleanor." Suara Vivi yang tergesa-gesa terdengar saat dia masuk ke dalam. Dia sebenarnya sudah datang sejak tadi, tetapi memil

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 329

    Jeremy mengangkat tangannya yang panjang dan ramping. Saat dia hendak mengambil laporan itu, dia menatap Eleanor dengan dalam. "Kamu masih bersikeras dengan pernyataanmu sebelumnya bahwa anak-anak itu milikku, bukan?""Ya." Suara Eleanor terdengar tidak terlalu keras, tapi penuh dengan keyakinan.Jeremy mengangguk dan mengalihkan pandangannya, lalu mengambil laporan itu. Dia membukanya halaman demi halaman, hingga sampai ke halaman terakhir. Tatapannya jatuh pada hasil tes DNA yang tertera di sana.Ruangan itu menjadi sunyi selama lima detik penuh. Jeremy tersenyum dingin, lalu mengangkat tangannya untuk memijat pelipisnya.Apa yang sebenarnya dia harapkan?Satu kali, dua kali, tiga kali ... dia terus mengulanginya. Namun, tetap saja dia tidak bisa berhenti berharap.Eleanor yang melihat ekspresi Jeremy yang tidak menunjukkan kebahagiaan tetapi justru ironi, langsung merasa gelisah. Alisnya mengerut. "Kenapa? Apa yang terjadi?"Jeremy meletakkan laporan itu di atas meja, lalu menatap E

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 328

    Eleanor membungkuk sedikit sambil memiringkan kepalanya. Pandangannya yang dingin tertuju pada sisi wajah Jeremy dari jarak yang sangat dekat. Mata Jeremy tanpa sadar menjadi semakin dalam dan jakunnya bergerak naik turun dengan halus.Setelah selesai mengoleskan salep, Eleanor hendak menarik tangannya kembali. Namun, Jeremy tiba-tiba mengangkat tangannya dan menggenggam tangan Eleanor.Tangan Eleanor begitu lembut dan sentuhannya sangat nyaman. Dia mencoba menarik tangannya kembali, tetapi genggaman Jeremy justru semakin erat.Eleanor mengerutkan kening dan tanpa sadar pandangannya bertemu dengan mata Jeremy. Hatinya seperti terkena sentakan kecil sehingga menimbulkan riak yang sulit dijelaskan.Eleanor segera menguasai dirinya. "Aku cuma mengoleskan obat. Kamu masih sempat-sempatnya bertingkah menyebalkan?"Jeremy tersenyum samar. "Bukankah di matamu aku memang menyebalkan? Kalau aku bertindak seperti ini, bukankah itu normal?"Nada bicara yang penuh percaya diri itu membuat Eleanor

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 327

    Wajah Simon langsung berubah menjadi serius dengan menyembunyikan senyumannya sebelumnya. Ekspresinya kembali dingin dan penuh wibawa.Justin yang berdiri di samping segera menjelaskan, "Tuan Jeremy, Tuan hanya kebetulan mampir untuk melihat anak-anak."Jeremy melirik kedua anak yang sedang tidur, lalu memandang Simon. "Ada urusan?""Begitukah caramu menyambut kedatanganku?" Simon menatap Jeremy dengan tajam."Lalu bagaimana seharusnya? Apakah aku harus berlutut menyambutmu sambil berseru 'Kakek panjang umur'?"Ucapan itu membuat Simon terdiam, bahkan Justin pun tidak tahu harus berkata apa."Lihat, lihat itu." Simon menunjuk Jeremy dan berbicara kepada Justin. "Hanya karena masalah tadi siang, dia marah-marah sama aku."Justin segera mencoba meredakan ketegangan. "Tuan, jangan marah. Tuan Jeremy cuma bercanda."Simon mendengus dengan nada rendah, meskipun amarahnya jelas terlihat dari pelipisnya yang mulai berdenyut.Eleanor keluar dari kamar mandi setelah merapikan pakaian dengan rap

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 326

    Jeremy akhirnya menuruti permintaan Eleanor. Setelah meliriknya sekilas, dia berbalik dengan tenang. Karena luka di punggungnya, akhir-akhir ini Eleanor memakai pakaian yang longgar sehingga mudah dilepas.Meskipun Jeremy sudah membelakanginya, suara samar dari pakaian yang dilepas masih bisa terdengar di telinganya. Setelah sekitar satu menit berusaha, Eleanor akhirnya berkata, "Sudah."Jeremy berbalik dan melihat punggung Eleanor yang terpapar. Pakaiannya kini dipegang erat di depan dadanya untuk menutupi bagian depannya, sementara punggungnya yang putih mulus terlihat jelas.Pandangan Jeremy jatuh pada punggungnya. Punggung Eleanor yang putih bersih, kini dihiasi perban yang melekat di atas kulitnya. Tampak begitu kontras dan tidak wajar.Mata Jeremy sedikit muram.Melihat Jeremy hanya berdiri diam tanpa bergerak, Eleanor menggigit bibirnya dan menoleh sedikit. "Bisa lebih cepat nggak?""Mm."Jeremy melangkah maju dan tangannya mulai melepas perban yang melilit punggung Eleanor. Ket

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 325

    Simon berpikir sejenak dan mengangguk. "Hmm, terlepas dari masalah ini, Yoana memang istri yang paling cocok untuk Remy."Keluarga, penampilan, dan pendidikannya tak bercela, menjadikannya pilihan yang sangat pantas sebagai seorang istri. Jika bukan Yoana, maka perempuan dari keluarga terpandang lainnya yang akan dipilih, tapi pasti bukan Eleanor."Baik, Tuan.""Simpan baik-baik hasil tes DNA ini. Suruh pengawal itu tutup mulut dan buatkan laporan DNA palsu. Mengenai kebenaran ini, aku akan mencari waktu yang tepat untuk memberi tahu Remy.""Baik, saya akan segera mengurusnya." Justin buru-buru pergi untuk melaksanakan perintah.Simon kembali memandang foto di depannya dan tatapannya semakin dalam. Kemudian, dia berbalik dan berjalan keluar. "Pelayan, siapkan mobil. Aku mau ke rumah sakit."Dia ingin melihat kedua anak itu.Cicit-cicitnya.....Di rumah sakit, dalam ruang rawat.Setelah melihat anak-anak itu, Bella tidak tinggal lama dan segera pergi.Eleanor membungkuk untuk merapikan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status