Share

45. Kantin.

Author: Shaveera
last update Last Updated: 2022-12-22 22:00:07

Aku pun akhirnya pulang kembali ke kantor, mungkin dengan tidak melihat kedekatan mereka akan membuatku bisa segera lupa. Namun, peristiwa tadi terus memutar di pelupuk mataku. Sungguh aku tidak mengerti dengan semua ini. Apa maksud dari Mas Jasen. Dirumah ada Audre sedangkan di dunia bisnis ada Adel, muncul berbagai pertanyaan di otakku.

Kuhempaskan tangan ini pada setir mobil, panas dan nyeri seperti itulah rasanya hati dan jiwa. Sungguh aku tidak mengerti. Benar apa yang di katakan oleh Yoga, lebih baik aku tidak terima tender ini. Apakah semua tingkah laku Mas jasen, Yoga juga mengetahui? Sungguh kamu sangat teledor, Mas.

Meski aku sakit hati, tetapi ada kepuasan tersendiri yang aku rasakan ketika ada wanita lain lagi yang memasuki hati Mas Jasen selain Audre. Yang membuat aku semakin bingung dan pening adalah sejak kapan lelakiku menjadi seperti itu, seakan dia kekurangan lawan.

"Oh Tuhan, telah kamu selamatkan aku dari seorang buaya," lirihku tanpa sadar.

Segera kulajukan mobil
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   46. Kenyataan

    Ku ucap kata Bismillah, semoga hari ini adalah hari baik untuk perusahaan yang menaungi karierku dalam dunia desain. Pagi ini, Aku berangkat ke kantor dengan semangat empat lima berharap semua berjalan lancar hingga akhir dan bisa mendongkrak perusahaan lebih maju dan menjauh dari kebangkrutan sesuai kata Irene kemarin sore.Aku membawa mobilku langsung ke lokasi lahan yang akan di bangun resort tersebut, dalam perjalanan yang lumayan padat merayap akhirnya sampai juga aku di sebuah lahan yang lumayan lebat hutannya. Kawasan hutan lindung kota Situbondo. Daerah yang masih cukup alami dan jauh dari pemukiman penduduk membuat lokasi terbilang masih sepi. Namun, kulihat banyak sekali wisatawan yang melihat indahnya laut Jawa.Kini Pantai Pathek sangat ramai dan sedang berkembang, membuat banyak pengembang yang berbondong-bondong membangun beberapa penginapan dan resort kelas menengah yang mampu untuk kaum menengah. Seperti yang kulihat beberapa proposal di rapar kemarin mereka mengusung

    Last Updated : 2022-12-23
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   47. Terendus

    Waktu terus berjalan, proyek kerja sama dengan Mas Jasen sedang berlangsung, sejauh ini semua masih aman terkendali tanpa suatu halangan atau apapun. Kini tinggal sedikit lagi semua pasti akan selesai, tetapi tiba-tiba ada notif m-bankingku. Mataku membola melihat jumlah uang yang masuk dalam rekeningku. Aku semakin gelisah melihat nominal tersebut."Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan? Sebaiknya aku konfirmasi saja dengan Irene," ucapku dalam kesendirian.Akhirnya kuputuskan menghubungi Irene, mungkin ini akan meringankan beban pikirku saat ini. Aku sungguh sangat gelisah, nominal itu terus membayang di pelupuk mataku. Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi. Sungguh aku sangat resah dan gelisah. Kuambil ponselku yang tergeletak begitu saja di meja. Kulihat ada beberapa panggilan masuk dari Irene. Hatiku berdebar, apakah Irene sedah tahu sebelum aku memberi tahu dia? Bagaimana ini Irene telepon lagi."Sebaiknya aku angkat saja," putusku saat melihat pada layar ponselku ada nama I

    Last Updated : 2022-12-25
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   48. Masalah

    Jantungku berdetak dengan cepat saat harus menghadapi semua tokoh penting dalam tender tersebut. Keringatku seakan mengalir bak air sungai dengan aliran derasnya. Berbagai alasan muncul membuat otakku berpikir cepat, apa yang harus aku ucapkan jika mereka bertanya mengenai hal ini. Namun, hingga tiga puluh detik tidak juga ada yang membuka omongan membuatku semakin gelisah.Irene ikut menatapku gelisah, gadis itu kulihat seperti bingung harus memulai dari mana. Aku hanya bisa pasrah dan diam menunggu apa yang akan mereka katakan. Aku beranikan diri mengangkat dagu untuk melirik Mas Jasen yang kebetulan juga ada di deretan itu. Mantan lelakiku hanya diam, untuk senyum pun bibirnya tidak mampu. Seakan bibir itu terikat kuat.Tiba-tiba sebuah map biru terlempar di depanku, semua file yang ada di dalam ikut keluar akibat daya lempar map itu. Aku berjengit kaget, lalu perlahan kulihat arah asal lemparan tersebut. Bapak Yunus berdiri dengan menatap tajam ke arahku dan Irene bergantian, seda

    Last Updated : 2022-12-26
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   49. Hasil

    "Apa yang kau bawa, Sayang?" tanya Jasen lembut sambil meraih pinggang ramping milik Adel.Aku terpana melihat pemandangan itu, sungguh liar mantan lelakiku. Bagaimana bisa dia mengumbar kemesraan di depan umum dengan dua wanita berbeda bahkan masih ada aku berdiri mematung menatapnya. Semua mata menatap keberadaan dua wanita yang berdiri di samping Mas Jasen. Mereka ada yang tersenyum masam ada pula yang menatap jengah, tetapi banyak juga yang tersenyum lebar karena keberhasilan Jasen dalam menggaet aset berharga tersebut.Adel, adalah seorang gadis keturunan cina yang memiliki kekayaan lumayan. Mungkin karena alasan itulah mereka terlihat mengelu-elukan pasangan tersebut. Aku hanya menatap dan menanti kabar apa yang dibawa oleh gadis itu. Namun, kulihat Abian angkat kepalanya dan menatapku. Aku berusaha menetralkan detak jantungku."Sudahkah kamu mangcopy informasi ini?" tanya Jasen pada Adel sambil melirik padaku."Sebar pada mereka semua!" titah Jasen kala kulihat Adel menganggukk

    Last Updated : 2022-12-26
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   50. Hasil 2

    "Tidak perlu, semua sudah ada bukti. Sebaiknya kau angkat kaki dari tander ini dan tinggalkan semua aset perusahaan yang sudah kau nikmati selama kurang lebih dua tahun ini!" hentak Pak Yunus dengan menatap tajam ke arahku."Tidak bisa, Pak. Ibu Ann masih banyak kerjaan yang belum selesai, semua adalah oelanggan tetap kita bahkan ada yang vvip," tegas Abian."Disini aku yang menjadi pucuk pimpinan, jadi aku yang berhak memberhentikan karyawan. Bukan kau, Bapak Abian!" balas Pak Yunus penuh tekanan.Aku hanya diam melihat perdebatan mereka, sedangkan Adel kulihat gadis itu tersenyum penuh kemenangan. Abian dan Irenen terus memberi pembelaan atas kasusku, mereka berdua sangat tidak terima jika aku dikeluarkan dengan cara tidak hormat juga dihadapan sang mantan. Dengan napas panjang, aku pun mencoba mengeluarkan segala isi di kepalaku setelah membaca keseluruhan laporan hasil akhir tender tersebut."Maaf Bapak Bapak sekalian, sebenarnya pada laporan ini terdapat beberapa ketimpangan yan

    Last Updated : 2022-12-27
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   51. Bertemu Dengan Dr. Frans

    Aku melangkah meninggalkan ruang rapat tersebut dengan langkah pasti, sudah tidak aku pedulikan teriakan Irene dan Abian yang berusaha mencegahku. Bahkan Adel pun kudengar sedang tertawa sumbang. Dia meminta pada semua pemegang saham untuk mengijinkan dirinya menggantikan posisiku yang aku tinggalkan.Aku sudah tidak peduli lagi, biarlah semua menjadi tanggung jawab Adel. Aku masuk dalam ruang desain dengan mengulas senyum pada semua anggota. Kulihat Anton duduk terpekur dengan menyembunyikan kepalanya dalam tumpuan kedua tangan. Amel sendiri juga terlihat sedih, aku berusaha menyapa keduanya dengan ramah."Hai, semua!" sapaku dengan nada riang."Mbak Ann," balas Amel dan Anton hampir bersamaan."Apa kabar kalian? Semoga setelah aku keluar dari sini karier kalian makin maju pesat!" harapku pada semua yang hadir.Anton berjalan memdekat padaku, kedua jemariku diraihnya lalu pria itu jongkok di depanku. Tatapan sendu mengarah tepat pada manik mataku hingga menembus jantung."Jangan perg

    Last Updated : 2022-12-27
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   52.Termangu.

    "Mengapa harus pergi, Ann?" tanya Dr. Frans padaku yang sedang berdiri menatap lukisan Frans bersama gadis kecil."Ini, kapan kamu membuat lukisan ini, Frans?" tanyaku tanpa berbalik badan."Lukisan itu sudah lama aku buat sekitar satu tahun yang lalu, saat aku bertemu dengan Amel yang sedang menangis tersedu di depan restoran siap saji, Ann. Dan saat itu aku tidak tahu jika gadis kecil itu adalah keponakanku sendiri, parahnya aku juga tidak tahu jika kamulah ibunya," papar Frans sambil berjalan mendekat padaku."Kembalilah padaku, Ann!" pinta Frans lembut sambil meraih jemariku.Aku terhenyak saat jemari panjang itu menautka jari jemarinya, aku sempat menolaknya tetapi jemari itu memaksa untuk saling terkait."Hubungan kita tinggal kenangan, Frans. Sudahlah!" kataku tegas."Jika kamu pergi, kemana tujuanmu, Ann?" tanyanya padaku."Aku ingin pulang kembali ke kotaku dulu, disana aku ingin membangun usaha," jawabku mantap."Kamu akan membuka usaha apa, Ann? Sebaiknya bukalah usaha kue

    Last Updated : 2022-12-29
  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   53. Jual Nasi Pecel

    Dan sampai lah aku di sini Terminal Bungurasih, Surabaya. Dengan langkah pasti, kakiku mulai berjalan seirama otakku memberi perintah. Lorong demi lorong aku lewati hingga tertulis jurusan Surabaya-Madiun-Ponorogo, Toll Panjang. Aku pilih lorong ini, dan aku oun akhirnya naik sebuah bis berwarna hijau memiliki logo Panda berayun diantara pohon bambu."Masuk, masuk. Madiun-Ponorogo toll panjang. Ayo! Ayo!" teriak kenek bis tersebut.Aku melangkah naik ke bis tersebut, kuedarkan pandanganku mencari tempat yang kosong. Akhirnya aku memilih lajur kanan nomer tiga dari depan yang memang dalam keadaan kosong. Aku tidak membawa barang banyak, hanya tas punggung berisi beberapa helai pakaian dan hijabku. Sengaja aku tidak membawa pakaian banyak, karena suatu hari nanti pasti pakaian itu tidak terpakai. Jadi lebih baik aku sumbangkan pada orang yang lebih membutuhkan.Bis mulai melaju kencang, tetapi kami merasa jalannya bis itu masih pelan tanpa ada goncangan. Perjalanan dari Surabaya-Madiun

    Last Updated : 2022-12-30

Latest chapter

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   183. Akhir yang Pilu

    "Bunda?" Aku langsung terhenyak kala mendengar panggilan Amelia, segera kuanggukkan kepala tanda membenarkan pertanyaannya. Sungguh saat melihat anggukan kepalaku, putriku itu seketika menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan abangnya. Sementara Quinsa sedikit merapat pada palukan Yoga. Kepalanya menelusup pada dada abangnya.Pandangan matanya terlihat ketakutan pada Amelia, aku semakin heran dengan perilaku Quinsa. Beberapa kali kudengar Yoga bersenandung islami untuk menenangkan emosi adik tirinya tersebut. Dahiku langsung mengernyit kala mengenal senandung itu. "Yoga, tolong jelaskan pada bunda, apa yang terjadi dengan adik kamu itu!" desakku."Sini, Sayang. Quinsa ikut kak Amel dulu. Biarkan Abang ngobrol sama Bunda, ya. Ayo!" ajak Amelia lembut.Perlahan pelukan Quinsa mengurai dan mulai mengendur, tatapannya menatap sendu pada Yoga. Begitu ada anggukan dari putraku, barulah Quinsa mau turun dari pangkuan sang abang. Amelia segera melebarkan senyumnya agar adik tirinya mau

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   182. Quinsa

    Setelah menghabiskan satu roll roti gulung, Quinsa tertidur di sofa. Aku hanya memandang kasian pada anak tersebut. Sedangkan Yoga masih terlelap di pangkuanku. Sangat terlihat jika aura di wajahnya begitu lelah. Kusurai rambutnya yang sedikit panjang, jariku menelusuri setiap lekuk wajah putraku tersebut."Sungguh indah pahatan ini, satu kata untuk mengambarkan seluruhnya. Tampan!" lirihku."Tampan saja tidak akan cukup untuk menatap dunia, Bunda!" kata Yoga dengan mata masih terpejam.Seketika kutarik ujung jariku yang sudah menyusuri hidungnya yang tinggi. Sungguh hampir kesemua permukaan wajahnya menirukan Jasen. Mungkin hanya bentuk hidung dan bibir yang membedakan mereka. "Lalu dengan apa kamu tatap duniamu, Sayang?" tanyaku."Dengan agama dan ilmu, Bunda. Seperti yang selalu Bunda ajarkan pada kami," jawab Yoga sambil mencoba bangkit dan duduk.Mata cokelat terang yang indah itu kini menatapku sendu, aku hanya mampu membalas tatapannya penuh tanya. Kemudian kudengar napas pan

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   181. Tamu yang Sudah Aku Tunggu

    Siluet tubuhnya masih aku ingat, tetapi ini mengapa dia membawa seorang anak perempuan? Mungkinkah dia anaknya dengan Rowena, jika kuhitung usia anak itu saat ini berkisar di usia sepuluh tahun. Apakah itu sosok Quinsa, bayi imut yang dulu sempat aku timang.Oh, Tuhan. Kuatkan hatiku, cobaan apa lagi yang Engkau hadirkan dalam hidupku kali ini. Sekuat apapun hati ini, jika bersangkutan dengan Mas Jasen pasti akan membawa luka. Meskipun terkadang rasa sepi melandaku tetapi jika dia datang bersama dengan yang lain, sakit itu kian terasa. Apakah ini maksud mimpiku beberpa hari yang lalu. Untuk apa Mas Jasen datang lagi dalam hidupku setelah sepuluh tahun tidak berhubungan dan apa maksudnya membawa Quinsa. Kemana Rowena? Berbagai pertanyaan muncul di otak kasarku. Sungguh rasanya aku tidak sanggup Tuhan."Bunda!" sapa lembut suara Quinsa.Naluriku sebagai ibu tidak dapat mengindahkan panggilan itu. Bagiku yang salah bukan anaknya melainkan kedua orang tuanya. Para karyawanku akhirnya pam

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   180. Kubebaskan Hatiku

    Sore semilir angin menerpa wajahku. Bayangan Jupri bersama Halimah masih nyata di pelupuk mata. Entah mengapa hati ini terasa sakit dan kecewa. Apakah aku sempat jatuh hati pada Jupri? Sejak mula semua rasa ini aku tolak. Namun, saat kulihat lelaki itu datang ke toko dengan membawa wanita hamil, hatiku sakit. Aku sendiri juga bingung dengan rasaku ini. Bagaimana bisa aku memupuk rasa yang belum tentu ada pada diri Jupri. Saat itu memang dia tidak ada cerita sedang dekat dengan seorang wanita manapun. Namun, pernah satu kali lelaki itu kelepasan bertanya mode baju syari terbaik dan berapa harganya. Hal ini sempat membuatku penasaran. Mungkin aku harus berusaha menepis segala rasa pada lelaki itu. Sejak kunjungan pertama Jupri dam istri menjadi sering datang dengan alasan Halimah susah makan nasi jadi dia lebih memilih kue basah ataupun roti bolu. "Aku harus segera pupus rasa ini dan lupakan semua. Kamu sudah mendapatkan bidadari yang terbaik, Jupri. Selamat!" batinku saat kulihat se

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   179. Gibran 2

    "Tadi Gibran sudah bilang lho, Nenek. Hanya itu Onty Dahlia," jawab Gibran."Iya, Sayang. Onty kan lama tidak jumpa Adik. Mungkin dia lebih senang menggoda, jadi maafkan Onty nya dong?" kataku pada Gibran sambil kuangkat dia ke pangkuanku.Namun, lelaki kecil menggeleng tanda dia tidak mau memaafkan Dahlia. Aku tersenyum melihat tingkah cucuku itu, dia sangat menggemaskan apalagi jika pipinya menggembung dengan bola mata yang berputar. Pasti bikin semua yang ada di sana ingin mencubit pipinya."Nenek, besok jika onty Dahlia pulang tidak usah dimasakin opor ayam, Ya. Biar tahu rasa!" dengusnya geram.Kulihat sejak tadi Dahlia hanya diam menatap Gibran, wanita muda itu menahan tawanya agar tidak terdengar oleh ponakannya yang lucu itu. Sementara Andin sejak tadi hanya berdiri, kini dia berjalan menuju dapur. Beberapa saat kemudian Andin sudah kembali dengan membawa piring berisi nasi opor ayam. "Ayo turun dari pangkuan nenek, Adik makan dulu!" ajak Andin."Lho Adik belum makan, sini bi

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   178. Gibran

    Dahlia dan Amelia terlihat semakin kompak dan solid. Aku sangat bahagia melihat perkembangan mereka berdua. Setelah makan siang aku pun ngobrol dengan keduanya untuk sesaat sebelum aku kembali lagi ke toko. O ya, toko kue ku sekarang sudah maju pesat dan dikenal oleh berbagai kalangan. Bahkan setiap Dahlia pulang, ada saja temannya yang nitip buat oleh-oleh.Sedangkan Amelia, dia terkadang ikut membantu di toko bila sedang senggang. Aku juga sangat bahagia karena sudah di panggil nenek oleh anaknya si Andin. Gadis itu sekarang sudah bukan gadis lagi melainkan sudah menjadi seorang ibu muda dengan anak satu."Bund, si ucrit bagaimana kabarnya?" tanya Dahlia."Jangan bilang ucrit, anak itu punya nama, Lho! Nanti jika Mbak kamu tiba-tiba dengar kamu yang akan kena omelannya," kataku."Hehe, iya ini Mbak Lia parah!" kelakar Amelia.Aku geleng kepala melihat keakraban mereka berdua. Aku dan kedua putriku selalu berbincang akrab seperti ini dalam menunggu waktu untuk memulai aktifitas kemba

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   177. 10 Tahun Kemudian

    Akhirnya aku mendapatkan bis tepat di jam empat sore. Kali ini aku naik bis cepat antar kota jurusan Jogyakarta. Bis yang terkenal dengan kecepatannya melebihi bis yang lain. Bis ini paling banyak peminatnya. Aku pun merasa bahwa pelayanan kondektur bis juga sangat ramah dan sopan.Bis melaju dengan kecepatan rata-rata. Mungkin bila dilihat dari kuar kecepatan bis itu tinggi. Tetapi bagi kami para penumpang terasa nyaman, hal ini terbukti para penumpang bisa tidur dengan lelap termasuk aku. Tanpa tetasa waktu terus berjalan hingga terdengar suara kondektur memberitahukan pada kami bahwa sebentar lagi bis akan memasuki kawasan Madiun."Madiun terakhir, terminal Madiun terakhir." Terdengar wakil kondektur berteriak memberitahukan pada para penumpang agar bersiap-siap. Aku pun segera terbangun dari tidurku. Perjalanan Surabaya - Madiun hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam dengan bis antar kota."Bunda pulang, Sayang!" batinku.Sungguh aku sangat rindu dengan putriku itu. Hampir

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   176. Menunggu Bis

    "Andin, apakah kamu masih di sana?" tanyaku.Hening, lambat laun kudengar isak tangis lirih. Mendengar suaranya aku semakin bingung dan resah. Memangnya sedang ada apa hingga membuat Andin sampai terisak. Aku semakin penasaran."Andin, katakan pada Mbak. Apa yang terjadi pada kalian?" tanyaku."Selamat ya, Mbak Ann. Semua sudah selesai hingga sesuai dengan angannya Mbak. Dan satu lagi semua keperluan toko aman dan terkendali, Kok!" balas Andin."Lalu mengenai gaji? Dan apa yang menyebabkan kamu tadi terisak, Lho?" tanyaku beruntun."Nanti lah, tunggu Mbak pulang," balas Andin.Lama aku berbincang dengan Andin. Meski aku berusaha mengorek keterangan mengenai gaji karyawan, Andin tidak mau cerita. Dia masih kekeh menunggu kepulanganku. Karena ini aku menjadi tidak nyaman dan ingin segera pulang. Kemudian aku mendengar suara klakson sebuah mobil yang berhenti. Seketika aku tersadar dan pamit pada Andin menyudahi panggilan."Lagi asyik menelepon siapa lho, Ann?" tanya Irene saat aku sudah

  • Menjandakan Istri Demi Selingkuhan   175. Sosok Itu

    Aku menoleh pada sosok itu, mataku seketika membelalak. Sebuah nama yang aku ingat pada sosok itu, Jupri. Iya dia adalah Jupri. Tetapi siapakah dua sosok itu? "Ibu Ann, maaf bisakah kita mulai sekarang?" "oh, ya. Silahkan, Pak!" jawabku."Ini surat janda dan ini semua yang menyangkut persidangan kemarin, Ibu Ann. Saya mengucapkan terima kasih atas undangan Anda," kata pengacaraku."Saya juga berterim kasih atas bantuan Bapak. Untuk fee sudah saya transfer ke rekening Anda, Pak. Saya terima kasih," kataku sambil menjabat tangan si pengacara.Akhirnya kami melanjutkan makan siang bersama. Saat di sela makan siang kulihat sekeliling mencari sosok yang tadi sempat aku lihat. Rupanya Jupri ada di sudut kanan ruangan ini pada meja nomer lima puluh. Di sana dia sedang bersama seorang Kyai dan seorang gadis yang cantik. "Apakah dia istrinya?" lirihku."Siapa yang Anda maksud, Ibu Ann?" tanya Pengacaraku."Seorang sahabat lama, Pak. Eeh, maaf, silahkan dilanjut!" ucapku.Beberapa saat kemud

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status