"Kemari kau, Sialan! Kenapa tugas yang kau selesaikan tidak memiliki nilai yang sempurna? Apakah kau mencari kematian?!" kata salah satu dari lima gadis yang memiliki ekspresi mengerikan dan kejam.Lontaran makian tersebut ditujukan kepada seorang gadis yang saat ini duduk di lantai dengan wajah menyedihkan. Dia adalah Emily Asfort, yang di sampingnya ditemani oleh Candie; gadis yang sebelumnya menelepon Lein.Kelimanya tidak mendapatkan nilai sempurna dari tugas yang diselesaikan oleh Emily. Itu hanya 9,5! Karenanya, mereka ingin memberikan pelajaran untuknya karena telah menjadi sangat bodoh!Pada titik ini, Emily yang tidak tahan dengan rundungan tersebut, menangis. Dia memiliki kebencian yang besar terhadap mereka. Bukankah itu hanya kurang 0,5 dari yang mereka harapkan? Lagipula, itu karena kebingungan ekstrim yang dia hadapi sehingga menyebabkan kesalahan kecil. Menyelesaikan lima tugas sekaligus dalam satu waktu membuatnya menguras terlalu banyak emosi dan pikiran."Itu hanya 0
Mendengar apa yang dikatakan Lein, gadis yang bernama Zoe tersebut kaku di tempatnya. Cara Lein menatapnya terasa seperti dia benar-benar telah berhasil menghancurkan Keluarga Keith. Di saat yang bersamaan, Zoe merasakan ketidaknyamanan yang tiba-tiba muncul di hatinya. Apakah yang dia katakan itu benar?Ketika Zoe jatuh dalam dilema antara menghubungi ayahnya atau tidak, ponselnya tiba-tiba berdering yang segera membuatnya bergidik. Pada saat ini, ketidaknyamanan itu menjadi semakin besar dan besar; bahkan berubah menjadi kekhawatiran yang ekstrim."Angkat panggilan itu!" kata Lein sembari menampilkan senyum mengerikan, seperti seseorang yang telah berhasil menyudutkan lawannya di medan perang. Dia seolah mengetahui apa yang ada di balik panggilan itu.Pada titik ini, ekspresi Zoe menjadi semakin gelap, tapi itu sebenarnya karena khawatirannya yang besar terhadap perkataan Lein yang mungkin menjadi kenyataan.Dia kemudian mengambil ponselnya, dan melihat nama si pemanggil adalah ibun
Beban di tubuh dan pikiran Emily sangat berat, sehingga dia mencurahkan seluruhnya kepada Lein. Dia sudah tidak tahan dengan semua ini, dan ingin Lein menyelesaikan semua untuknya.Karenanya, Lein melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada Emily. "Aku akan melakukannya untukmu."Pada titik ini, Zoe memberikan isyarat kepada Zuri untuk menghentikan tangisannya. Ini adalah momen penting mereka, dan memintanya untuk menunggu sejenak. Dia takut itu justru membuat mereka mendapatkan lebih banyak masalah karena mengganggu keduanya.Sementara itu, tanpa mereka sadari, itu diperhatikan oleh Lein. Itu membuatnya tersenyum secara alami. Gadis ini menarik! Dia tahu kapan harus bertindak dan kapan harus berhenti. Pengamatannya terhadap lingkungan cukup mengagumkan. Gadis ini sepertinya akan berguna! Setelah semua ini berakhir, Lein berencana menemui Zoe. Namun, Lein akan menunggu terlebih dahulu dia jatuh dalam kesengsaraan dan keputusasaan yang dalam, sehingga saat itu terjadi, dia tidak memili
"Sistem, pindahkan 5 poin ke kekuatan dan 4 poin ke kelincahan," kata Lein begitu melihat empat remaja laki-laki yang memiliki tubuh tinggi dan besar, berlari ke arahnya dengan wajah penuh kebencian.Mereka jelas berbeda dengan Olsen dan kawan-kawannya, yang saat itu hampir tidak dalam kondisi siap untuk bertarung. Tidak ada satu pun dari mereka yang berpikir Lein akan melawan. Namun, kali ini berbeda. Mereka tahu kekuatannya, dan tentu saja mereka akan lebih waspada. Karenanya, Lein tidak akan ragu menghabiskan seluruh poinnya untuk ini.Setengah detik berikutnya, Lein merasakan kekuatannya meningkat. Tapi, dia tidak memiliki waktu untuk meresapi itu. Saat itu terjadi, satu tinjuan sudah mengarah ke wajahnya dengan cukup cepat!Namun, menurut penglihatan Lein, gerakan itu lambat, seperti slow motion. Itu membuat Lein tertawa di dalam benaknya. "Sistem adalah yang terhebat! Hanya dengan sistem, bahkan babi pun bisa menjadi dewa babi!"Setengah detik berikutnya, Lein memiringkan sedik
Lein saat ini duduk sendirian di sebuah ruangan persegi dan hanya ditemani sebuah meja sepanjang 1 meter, dan satu kursi kayu di depannya.Ruangan itu hanya memiliki lampu yang redup, sehingga sudut-sudut ruangan menjadi gelap karena ketidakmampuan cahaya untuk menembak lebih jauh, sehingga memberikan kesan horor yang kuat. Titik-titik gelap itu seolah menyembunyikan monster mengerikan yang sedang memantau Lein dari sana.Sekitar tiga puluh menit duduk diam, pintu didorong terbuka, dan dua orang muncul di baliknya.Mereka adalah seorang pria setengah baya dengan perawakan menyeramkan, mengenakan jaket kulit hitam yang tidak dikancingkan, dan kaos putih polos. Sementara yang lainnya, adalah seorang pria dewasa berusia sekitar 25-27 tahun, dengan wajah tampan dan kulit yang putih. Dia lebih tampak seperti aktor ketimbang polisi dengan kumis tipisnya yang menawan.Kemudian, polisi setengah baya itu duduk di kursi kayu yang tepat menghadap Lein, sementara polisi yang lebih muda berdiri d
"Aku akan membuat dokumennya terlebih dahulu, tunggu di sini," kata Jhon tanpa daya. Pemuda ini sungguh tidak sopan. Jika ternyata ini hanya untuk membuang-buang waktunya, Jhon tidak segan memukuli Lein sampai mati.Kemudian, Jhon meninggalkan ruangan, hanya menyisakan Lein dan Harald di dalam. Setelah memastikan Jhon jauh dari ruangan, juga memastikan tidak ada penyadap suara di bawah meja dengan meraba menggunakan tangan, Harald membuka percakapan."Siapa kau?" katanya dengan ekspresi mengancam. Wajah tampannya bahkan tertutupi oleh kengerian yang tertampil di sana."Apakah aku memiliki keharusan untuk menjawab pertanyaanmu?" balas Lein dengan nada acuh tak acuh."Apakah kau salah satu saksi yang berhasil lolos dari pandanganku?""Kau tidak akan percaya jika aku mengatakan fakta sebenarnya. Yang pasti, kau adalah batu loncatan untukku lolos dari pidana."Mendengar itu, Harald hampir tertawa. Sejak kapan dia menjadi batu loncatan untuk orang lain? Bukankah itu yang selalu dia lakukan
"Siapa orang ini sebenarnya?!"Lein mengetahui seluruh detail dari rahasia terbesarnya. Tidak ada hal yang salah dari apa yang dia katakan! Semua adalah kebenaran yang sempurna! Semakin Harald memikirkan siapa Lein, semakin pusing dia. Hal yang paling mungkin dari itu adalah menganggap Lein sebagai hantu yang selama ini tinggal di rumahnya dan mengawasinya!Menyadari wajah pucat Harald, Jhon sekarang menyakini bahwa itu adalah kebenaran. Pada titik ini, dia ingin sekali memukul wajah Harald hingga hancur. Tapi, dia juga ingin melihat bukti itu terlebih dahulu. Apakah Harald benar-benar seorang psikopat gila? Apakah seseorang yang selama ini dia kagumi dan percayai sebenarnya adalah musuh dalam selimut?Karenanya, Jhon mengambil ponselnya untuk menghubungi tim khusus yang berada di bawah naungannya. Itu bertujuan untuk melihat apakah bukti tersebut benar adanya. Namun, melihat Jhon mengambil tindakan untuk itu, Harald segera menghentikannya dengan meraih ponselnya."Tidak ada yang per
Lein kembali ke Baldwin National High School dengan menggunakan jasa taksi.Ketika dia sampai, dia pertama kali menuju kantor kepala sekolah. Dia ingin meminta bantuan Aston untuk membuat pengumuman. Namun, ketika dia sampai di pintu kantor yang terbuka, itu dipenuhi oleh beberapa orang yang sedang membuat keributan."Bagaimana tanggapan sekolah atas masalah ini?!! Anakku sedang koma di rumah sakit! Tulang hidupnya patah dan rahangnya retak! Bajingan yang melakukan ini harus diberikan hukuman mati!" kata seorang wanita setengah baya yang mengenakan mantel berbulu."Istriku benar! Jangan salahkan aku jika reputasi sekolah ini menjadi buruk karena mengabaikan para siswanya! Kau tahu, aku bisa melakukan itu semudah membalikkan telapak tangan," lanjut pria setengah baya yang berdiri di sampingnya. Pria itu memiliki kumis tebal dan mata yang tajam; membuatnya tampak memiliki tempramen yang buruk.Sementara itu, yang lainnya ikut memberikan respon serupa. Mereka ingin orang yang menyebabkan
Tanpa mengetahui rencana kejam Benedict, Lein terus melakukan pembantaian. Saat ini, ada lebih dari delapan puluh ribu tentara yang tewas.Tentu saja, Lein tidak berencara membunuh semuanya. Dia tahu jika dia melakukan itu, tidak ada sandera yang dia miliki, sehingga pada akhirnya mereka akan menggunakan senjata pemusnah jarak jauh untuk membunuhnya.Karenanya, dia akan menyisakan yang terlemah dari mereka, membuat para pemerintah dunia bimbang untuk membuat keputusan!Namun, tiba-tiba Lein merasakan sesuatu yang besar dan berbahaya mengarah padanya. Ini merupakan pertama kalinya Lein merasakan niat membunuh yang sebesar ini, membuatnya secara alami menjatuhkan keringat dingin.Tentu saja, Lein bisa menebak sesuatu yang akan datang itu! "Mereka menggunakan sebuah nuklir?! Mereka menggunakan sebuah nuklir untuk membunuhku?!"Ini sangat mengejutkan Lein.Apakah mereka tidak peduli dengan ratusan ribu pasukan militer ini?! Apakah mereka menggunakan seluruh manusia ini sebagai tameng hid
Merasakan aura yang begitu kuat dan mendominasi dari Lein, pria itu tidak bisa menyembunyikan ekspresi panik di wajahnya.Karenanya, dia segera menekan sebuah alat kecil di telinganya, membuatnya langsung terhubung dengan Benedict, dan berkata dengan suara gemetar, penuh ketakutan, "Tuan Tua Benedict, bisakah saya menembak pria itu sekarang? Kehadirannya membuat kami semua merasa tidak nyaman, seolah tercekik."Bahkan Benedict yang mengamati melalui sebuah rekaman, bisa merasakan aura yang begitu kuat dan mengerikan dari Lein.Dia hanya terlihat seperti pria muda biasa. Namun, bagaimana mungkin dia memiliki aura sebesar ini?! Setiap langkah yang dia ambil selalu memberikan tekanan yang begitu mengerikan! Pada titik ini, Benedict memberikan perintah, "Tunggu sebentar. Biarkan dia melakukan sesuatu terlebih dahulu, sehingga aku dapat menentukan rencana kita selanjutnya. Kau..."Namun, sebelum Benedict dapat menyelesaikan kalimatnya, Lein tiba-tiba muncul di depan pria itu dan berkata d
Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim, seorang pria tua dengan penampilan menyeramkan menatap layar komputer yang ada di depannya dengan ekspresi serius. Dia memiliki rahang yang tegas dan mata yang tajam, memberikan kesan intimidasi yang kuat. Terdapat beberapa bekas sayatan dan tembakan Di kedua lengan dan wajahnya, menunjukkan bahwa dia adalah seorang veteran perang, seolah telah menghadapi ribuan peperangan.Di layar komputer, terdapat beberapa orang dengan penampilan yang mengesankan. Masing-masing dari mereka menunjukkan ekspresi yang sama seperti dia, keseriusan yang dalam.Mereka sedang berdiskusi mengenai seorang pria yang baru saja menyatakan perang terhadap seluruh dunia!"Di Gedung Pengadilan Internasional terdapat 1257 prajurit militer yang disewa oleh Keluarga Beldiq, khusus untuk membunuh seorang pria bernama Lein, Tuan Tua Benedict. Mereka merupakan para veteran dengan segudang pengalaman. Mereka adalah orang-orang terlatih dan kuat. Namun, mereka semua mati,
Apa yang terjadi pada Ambrose membuat seluruh anggota Keluarga Beldiq bergidik, sebelum akhirnya mereka berteriak. Ambrose telah dibunuh?! Pelindung Keluarga Beldiq yang sangat kuat terbunuh dengan cara yang paling mengenaskan?! Tidak! Ini tidak bisa dipercaya! Detik berikutnya, mereka mulai menangis sembari menunjukkan ekspresi terkejut yang tidak terlukiskan.Zolan di sisi lain, kembali melontarkan kutukan kepada Lein, "Kau benar-benar seorang monster! Kau membunuh Paman Ambrose?! Kau benar-benar layak untuk mati! Kau pantas..."Tanpa menunggu Zolan menyelesaikan kalimatnya, Lein meninju keras wajahnya, membuatnya memiliki nasib yang sama seperti Ambrose. Lein benar-benar tanpa ampun kali ini! "Kau seharusnya tetap di rumahmu dan hidup dengan damai, Zolan! Mengangguku merupakan keputusan terburuk yang pernah kau ambil!" kata Lein dengan nada dingin, bersikap acuh tak acuh pada kekejaman yang dia lakukan.Lagipula, ini adalah kesalahan Zolan. Jika dia tidak membuat rencana ini, di
Semua orang di Gedung Pengadilan Internasional disibukkan dengan mencari keberadaan Lein dan ketiganya. Mereka mencari ke setiap titik, yakin bahwa keempatnya belum pergi terlalu jauh.Zolan di sisi lain, menunjukkan ekspresi pahit. Dia telah menyusun rencana ini dengan sangat matang. Dia menghabiskan banyak sekali uang, meminta bantuan Pengadilan Internasional untuk membantunya. Dia menguras banyak tenaga dan waktunya hanya untuk mempersiapkan segalanya mencapai titik ini!Namun, siapa yang akan menyangka bahwa Lein akan kembali menghilang seperti sebelumnya?! Keinginannya hanya satu, yaitu membunuh Lein demi membalaskan dendam atas kematian Galen! Dia tidak akan membiarkan seseorang yang telah membunuh saudara laki-lakinya berkeliaran dengan bebas! Lein harus mati!Namun, rencana yang dibuatnya dengan sangat matang, hancur dan berantakan begitu saja. Para tawanan yang dia harapkan dapat melumpuhkan sedikit gerakan Lein, pada faktanya ikut menghilang bersamaan dengan hilangnya Lein.
Beberapa saat sebelumnya, sebelum Lein menerima hukuman matinya, sistem memberikannya sebuah notifikasi.Namun, isi misi yang kali ini berbeda. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah Lein bayangkan akan terjadi hari ini![Misi Gila Darurat: Dibuka][Ini adalah misi terakhir Anda, Tuan Rumah! Anda sebentar lagi akan menerima hukuman mati dari Pengadilan Internasional. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Internasional diatur oleh negara-negara adidaya dan super kuat yang tersebar di seluruh dunia. Melawan mereka sama artinya dengan melawan seluruh dunia! Ini adalah misi terbesar sekaligus terakhir Anda! Anda harus melawan seluruh dunia!Hadiah: ~~ Error]Menerima misi itu, Lein melebarkan matanya karena terkejut. Ini adalah misi terakhirnya?! Apa yang akan terjadi setelah misi ini selesai?! Apakah sistem akan menghilang, atau ada sesuatu yang lain yang berada di luar imajinasinya yang akan terjadi? Terlebih, tidak disebutkan hadiah yang akan dia terima.Apakah ini artinya sistem tidak a
"Kau terkejut melihat kemunculanku?!" tanya Zolan sembari menatap Lein dengan dingin. Dia melanjutkan, "Aku telah menunggu dengan sangat sabar momen ini! Ini adalah saat di mana kau akan menghadapi kehancuranmu, Lein!"Kemudian, dia memberikan sinyal kepada para pasukan yang ada di belakangnya sembari berkata, "Tangkap ketiga bajingan ini! Jika ada yang melawan, tembak mereka di tempat!"Semua orang yang ada di belakang Zolan memberikan anggukan setuju dan mengambil langkah panjang ke arah ketiganya.Lein di sisi lain tentu saja bisa membunuh mereka dengan mudah. Dia pada faktanya jauh lebih kuat dibandingkan saat terakhir kali mengacak-acak kediaman Keluarga Beldiq.Namun, Victor dan Marion saat ini ada di belakangnya. Jika mereka mulai menembaknya secara membabi buta, Lein tidak yakin dia bisa melindungi keduanya. Karenanya, yang dia lakukan hanyalah diam dengan tenang, menunggu saat di mana mereka berada di tempat yang aman!Di saat yang bersamaan, Lein sedikit bingung tentang sesu
Besok malamnya, sekitar pukul 9 malam, Lein bersama dengan Victor dan Marion pergi menuju Rumah Lelang Thundral Peak. Itu adalah rumah lelang milik Keluarga Ghufron, salah satu keluarga paling berpengaruh di Kota Dorhaven.Lelang akbar ini merupakan salah satu lelang terbesar di Megaland, sehingga ada banyak orang-orang kaya yang hadir. Ada ratusan mobil mewah yang terparkir di lahan parkir, memberikan pemandangan yang menakjubkan.Ketika turun dari mobil, Marion mengenakan gaun hitam panjang yang pas yang memamerkan lehernya yang elegan dan pinggangnya yang ramping. Dapat dilihat bahwa dia telah memakai lapisan riasan yang ringan dan halus. Ditambah dengan kulitnya yang putih, dia terlihat lembut dan manis, sangat cantik dan mempesona.Di sampingnya ada Victor yang mengenakan setelan jas mahal dan dasi abu-abu, memancarkan aura bangsawan yang mengesankan.Lein di sisi lain tidak kalah mempesona. Dia mengenakan setelan jas yang mahal dengan rambut yang disisir dengan rapi. Dia terliha
Namun, Marion memaksakan wajahnya untuk membuat ekspresi serius saat dia berkata, "Bisakah aku jujur kepadamu, Lein?""Katakan, Marion," balas Lein segera.Marion menghela napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya berkata dengan ekspresi serius, "Jadikan aku yang kedua, Lein! Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku benar-benar menyukaimu...""Ketiga! Apakah kau bersedia menjadi yang ketiga?!" Lein seketika menyela.Mendengar itu, Marion mengerutkan keningnya dan menatap Lein dengan ekspresi bingung. Apakah ini artinya Lein memiliki wanita lain, selain Rylie?!"Apa yang kau pikirkan sepenuhnya benar, Marion. Aku memiliki wanita lain. Aku mencintai keduanya," lanjut Lein sembari menatap Marion dengan tajam.Pernyataan Lein membuat Marion tercengang. Dia sejujurnya tidak tahu harus merasa senang atau tertekan mengenai hal ini. Dia awalnya ragu Lein akan menerimanya. Melihat Lein yang bersikap begitu hangat dan baik pada Rylie, dia besar kemungkinan adalah pria yang setia. Dia hanya aka