Melihat Ambrose yang menembak secara brutal, Xavier dan Julian saling menatap dengan ekspresi bingung. Apa yang salah dengan otak pria tua ini?!Apakah dia tidak khawatir jika pelurunya mengenai pengunjung lain?Atau, apakah mungkin dia tidak memperdulikan hal itu?Keduanya perlahan mulai mengenal sifat Ambrose. Sejujurnya, dia adalah pria yang penyayang, terutama untuk mereka yang berbakat. Dia seperti sosok ayah yang baik yang melatih putranya dengan tulus.Keduanya pikir, Ambrose sepenuhnya memiliki sifat penyayang seperti itu. Dia akan selalu memperlakukan orang lain secara sama. Namun, mereka salah!Menarik kesimpulan dari apa yang Ambrose lakukan saat ini, dia sepertinya hanya peduli dengan apa yang dia miliki. Dia tidak peduli dengan orang lain!Sejujurnya, sifat Ambrose ini sangat realistis. Kebanyakan manusia pada hakikatnya memang seperti ini, 'kan? Hanya saja, Ambrose tidak peduli jika dipandang buruk oleh orang lain.Secara keseluruhan, adalah sangat beruntung jika menjali
Mendapatkan kabar bahwa masalah telah selesai, Tobias segera meninggalkan pekerjaannya dan menuju rumah untuk menemui putrinya.Tiba di sana, dia menemukan Rery dan keempat kaki tangannya yang tergeletak tak berdaya di lantai, serta Ambrose, Zolan, Erlan, dan seorang pria asing yang dia yakini sebagai Elan, berdiri tak jauh dari mereka.Segera, Tobias menghampiri putrinya untuk memeriksa kondisinya, "Apakah kau baik-baik saja, Zolan? Apakah ada bagian tubuhmu yang terluka?"Mendengar itu, Zolan sontak menangis dan membalas, "Aku baik-baik saja, Ayah. Elan melindungiku."Pandangan Tobias segera berpindah ke arah Lein. Dia menunjukkan ekspresi rumit. Tentu saja, dia sedang menilai Lein. Setelah beberapa saat, dia menarik kesimpulan bahwa Lein terlihat seperti pria biasa. Hampir tidak ada yang istimewa darinya selain wajahnya yang tampan. Sampai titik ini bahkan sulit untuknya mempercayai bahwa pria ini adalah pria yang sama yang mengalahkan salah satu mafia narkoba terbesar di dunia!P
Semua orang mulai mengangkat gelas wine mereka. Tawa ceria menghiasi pesta meriah itu."Aku persembahkan ini untukmu, Elan. Kau telah menjadi penyelamat Zolan, salah satu anggota penting di Keluarga Beldiq yang makmur. Kau pantas mendapatkan sebuah penghargaan. Aku harap namamu akan selalu dikenang oleh seluruh keturunan keluarga ini," kata Ambrose sebelum akhirnya meneguk habis winenya.Mendengar itu, semuanya secara serempak melakukan hal yang sama, sebelumnya akhirnya tawa bahagia terdengar lagi setelahnya.Di atas meja, tersedia banyak sekali hidangan mewah. Lein tentu saja sangat terbiasa dengan pemandangan ini. Dia bahkan merasa muak karena rasa dari itu tidak terlalu mengejutkan selain harganya. Namun, dalam penyamarannya, dia adalah pria miskin yang berasal dari desa, 'kan?Sudah seharusnya dia terkejut dengan semua pemandangan ini.Karenanya, Lein mulai berakting seolah-olah baru pertama kali melihat semua hidangan itu. Ekspresi terkejut yang tidak terlukiskan dia tunjukan. T
Beberapa detik sebelumnya.Lein tidak menyangka bahwa keduanya akan berkhianat. Dia tidak pernah lagi membuka detail status mereka karena tentu saja dia tidak memiliki waktu untuk itu. Lagipula, mereka adalah kaki tangan terbaik Keluarga Anthony. Siapa yang akan menyangka bahwa mereka akan berkhianat begitu cepat?!Apakah Lewis yakin bahwa mereka adalah kaki tangan terbaiknya?! Apa yang telah kau berikan kepada mereka sehingga mereka begitu mudah membelot darimu?!Sialan! Apakah penting untuk membahas itu saat ini?!Hal terpenting saat ini adalah bagaimana cara untuknya melarikan diri!Pada awalnya, Lein berencana menggunakan keduanya sebagai tameng. Mengingat banyaknya pengawal yang tersebar di kediaman Keluarga Beldiq, akan sangat sulit untuk melarikan diri tanpa ada yang berkorban. Lein membutuhkan sesuatu yang mampu mengulur sedikit waktu.Namun, di luar dugaan Lein, keduanya bahkan menjadi bagian dari musuh! Mereka bahkan secara terang-terangan mengungkapkan rahasianya!Pada tit
Tepat ketika Xavier jatuh dan mati, Julian memberikan serangan bersamaan dengan satu pengawal lainnya.Lein sejujurnya mengakui bahwa Xavier dan Julian memiliki kemampuan bertarung yang memumpungi. Mereka memiliki bakat yang besar dalam hal ini. Tidak salah untuk menyebut mereka master! Namun, karena sistem, bakat alami itu bahkan hanya seperti setetes air di lautan yang luas.Lein yang kurang dari dua bulan bersama sistem, dapat melihat seluruh kelemahan dalam serangan mereka. Lein menemukan puluhan celah dari itu!Karenanya, sama seperti Xavier, keduanya berakhir mengenaskan, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka jatuh dan mati hanya dalam satu serangan!Di sisi lain, Zolan memiliki ekspresi tidak percaya. Matanya yang melebar dipenuhi oleh kejutan.Apakah Elan yang dia kenal merupakan musuh Keluarga Beldiq?!Apakah seseorang yang dia cintai adalah musuhnya yang sebenarnya?!Kejutan itu belum juga hilang bahkan setelah Lein berhasil membunuh tiga orang dalam waktu yang sang
Melihat Ambrose mengambil langkah panjang menyerangnya, Lein juga turut mengambil langkah yang sama.Detik berikutnya, tinju keduanya bentrok, mengakibatkan kibasan angin yang kuat. Pada titik ini, keduanya dipaksa mundur dua langkah. Tekanan dari serangan itu cukup untuk mendorong tubuh mereka.Tentu saja, serangan tidak berhenti. Ambrose kembali memberikan perlawanan. Dia memberikan sebuah serangan yang lebih kuat dari sebelumnya. Itu mengarah langsung ke arah pelipis kiri Lein.Menyadari tanda bahaya, Lein menunduk untuk menghindar. Namun, siapa yang akan menduga bahwa itu hanyalah serangan tipuan untuk memberikan celah kepada serangan utama?Kurang dari setengah detik berikutnya, Lein menerima pukulan keras dari Ambrose. Itu mengarah langsung ke arah perut, sehingga membuat Lein terbatuk.Sialan! Ini sakit sekali! Apakah memiliki vitality sebesar 200 masih belum cukup?!Sejujurnya, ini bahkan lebih menyakitkan daripada tembakan peluru!Akibatnya, Lein terlempar mundur sejauh tiga
"Bisakah kau sekarang menjelaskan kepadaku tentang apa yang terjadi, Galen?!" tanya Zolan dengan napas terengah-engah dan wajah kesal.Mereka telah berlari sejauh 600 meter, dan Zolan telah menanyakan pertanyaan yang sama sebanyak tiga kali. Namun, Galen mengabaikan pertanyaan itu dan memilih untuk terus berlari, sehingga membuat Zolan menjadi semakin tidak sabar.Pada titik ini, Galen akhirnya berhenti sembari menghela napas tanpa daya. Rentetan pertanyaan itu sesungguhnya juga membuatnya kesal. "Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu!"Perlu diketahui bahwa kediaman Keluarga Beldiq berada di tengah pegunungan Belim. Kediaman mereka dilingkari oleh hutan lebat, dengan luas kediaman sekitar 10 KM². Tentu saja, jarak antara pos utama dengan kediaman utama cukup jauh. Itu juga dijaga dengan sangat ketat. Sehingga, ketika ingin menuju pos utama dengan cepat, Galen dan Zolan harus menghubungi pengawal yang berada di sana untuk datang menjemput mereka.Tentu saja, alasan kenapa k
Melihat Lein mengambil langkah panjang untuk kabur, Crist segera berkata, "Kejar dia!"Semua anggotanya memberikan anggukan dan mengambil langkah panjang untuk mengejar Lein.Pada titik ini, Crist menghampiri Ambrose untuk melihat kondisinya. Melihat Ambrose lebih dekat, Crist bergidik. Apakah Lein benar-benar sekuat itu sehingga mampu membuat Ambrose berada dalam kondisi mengenaskan ini?!Tidak hanya berhasil menghancurkan Ambrose, dia juga berhasil mengalahkan keenam anggota terbaik Ambrose. Siapa Lein sebenarnya?!"Bagaimana kau bisa sehancur ini, Ambrose?! Bukankah kau adalah pria terkuat di Keluarga Beldiq?!" tanya Crist dengan ekspresi tidak percaya. Tentu saja, dia mengenal Ambrose dengan baik. Dia tahu seberapa kuat Ambrose.Jika diilustrasikan, Ambrose seorang diri bahkan mampu mengalahkan 100 pria biasa tanpa kesusahan. Lalu, bagaimana mungkin Lein, pria muda yang tidak diketahui asal usulnya, bisa mengalahkan Ambrose dengan sangat parah?Apakah Lein adalah sosok yang sering
Tanpa mengetahui rencana kejam Benedict, Lein terus melakukan pembantaian. Saat ini, ada lebih dari delapan puluh ribu tentara yang tewas.Tentu saja, Lein tidak berencara membunuh semuanya. Dia tahu jika dia melakukan itu, tidak ada sandera yang dia miliki, sehingga pada akhirnya mereka akan menggunakan senjata pemusnah jarak jauh untuk membunuhnya.Karenanya, dia akan menyisakan yang terlemah dari mereka, membuat para pemerintah dunia bimbang untuk membuat keputusan!Namun, tiba-tiba Lein merasakan sesuatu yang besar dan berbahaya mengarah padanya. Ini merupakan pertama kalinya Lein merasakan niat membunuh yang sebesar ini, membuatnya secara alami menjatuhkan keringat dingin.Tentu saja, Lein bisa menebak sesuatu yang akan datang itu! "Mereka menggunakan sebuah nuklir?! Mereka menggunakan sebuah nuklir untuk membunuhku?!"Ini sangat mengejutkan Lein.Apakah mereka tidak peduli dengan ratusan ribu pasukan militer ini?! Apakah mereka menggunakan seluruh manusia ini sebagai tameng hid
Merasakan aura yang begitu kuat dan mendominasi dari Lein, pria itu tidak bisa menyembunyikan ekspresi panik di wajahnya.Karenanya, dia segera menekan sebuah alat kecil di telinganya, membuatnya langsung terhubung dengan Benedict, dan berkata dengan suara gemetar, penuh ketakutan, "Tuan Tua Benedict, bisakah saya menembak pria itu sekarang? Kehadirannya membuat kami semua merasa tidak nyaman, seolah tercekik."Bahkan Benedict yang mengamati melalui sebuah rekaman, bisa merasakan aura yang begitu kuat dan mengerikan dari Lein.Dia hanya terlihat seperti pria muda biasa. Namun, bagaimana mungkin dia memiliki aura sebesar ini?! Setiap langkah yang dia ambil selalu memberikan tekanan yang begitu mengerikan! Pada titik ini, Benedict memberikan perintah, "Tunggu sebentar. Biarkan dia melakukan sesuatu terlebih dahulu, sehingga aku dapat menentukan rencana kita selanjutnya. Kau..."Namun, sebelum Benedict dapat menyelesaikan kalimatnya, Lein tiba-tiba muncul di depan pria itu dan berkata d
Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim, seorang pria tua dengan penampilan menyeramkan menatap layar komputer yang ada di depannya dengan ekspresi serius. Dia memiliki rahang yang tegas dan mata yang tajam, memberikan kesan intimidasi yang kuat. Terdapat beberapa bekas sayatan dan tembakan Di kedua lengan dan wajahnya, menunjukkan bahwa dia adalah seorang veteran perang, seolah telah menghadapi ribuan peperangan.Di layar komputer, terdapat beberapa orang dengan penampilan yang mengesankan. Masing-masing dari mereka menunjukkan ekspresi yang sama seperti dia, keseriusan yang dalam.Mereka sedang berdiskusi mengenai seorang pria yang baru saja menyatakan perang terhadap seluruh dunia!"Di Gedung Pengadilan Internasional terdapat 1257 prajurit militer yang disewa oleh Keluarga Beldiq, khusus untuk membunuh seorang pria bernama Lein, Tuan Tua Benedict. Mereka merupakan para veteran dengan segudang pengalaman. Mereka adalah orang-orang terlatih dan kuat. Namun, mereka semua mati,
Apa yang terjadi pada Ambrose membuat seluruh anggota Keluarga Beldiq bergidik, sebelum akhirnya mereka berteriak. Ambrose telah dibunuh?! Pelindung Keluarga Beldiq yang sangat kuat terbunuh dengan cara yang paling mengenaskan?! Tidak! Ini tidak bisa dipercaya! Detik berikutnya, mereka mulai menangis sembari menunjukkan ekspresi terkejut yang tidak terlukiskan.Zolan di sisi lain, kembali melontarkan kutukan kepada Lein, "Kau benar-benar seorang monster! Kau membunuh Paman Ambrose?! Kau benar-benar layak untuk mati! Kau pantas..."Tanpa menunggu Zolan menyelesaikan kalimatnya, Lein meninju keras wajahnya, membuatnya memiliki nasib yang sama seperti Ambrose. Lein benar-benar tanpa ampun kali ini! "Kau seharusnya tetap di rumahmu dan hidup dengan damai, Zolan! Mengangguku merupakan keputusan terburuk yang pernah kau ambil!" kata Lein dengan nada dingin, bersikap acuh tak acuh pada kekejaman yang dia lakukan.Lagipula, ini adalah kesalahan Zolan. Jika dia tidak membuat rencana ini, di
Semua orang di Gedung Pengadilan Internasional disibukkan dengan mencari keberadaan Lein dan ketiganya. Mereka mencari ke setiap titik, yakin bahwa keempatnya belum pergi terlalu jauh.Zolan di sisi lain, menunjukkan ekspresi pahit. Dia telah menyusun rencana ini dengan sangat matang. Dia menghabiskan banyak sekali uang, meminta bantuan Pengadilan Internasional untuk membantunya. Dia menguras banyak tenaga dan waktunya hanya untuk mempersiapkan segalanya mencapai titik ini!Namun, siapa yang akan menyangka bahwa Lein akan kembali menghilang seperti sebelumnya?! Keinginannya hanya satu, yaitu membunuh Lein demi membalaskan dendam atas kematian Galen! Dia tidak akan membiarkan seseorang yang telah membunuh saudara laki-lakinya berkeliaran dengan bebas! Lein harus mati!Namun, rencana yang dibuatnya dengan sangat matang, hancur dan berantakan begitu saja. Para tawanan yang dia harapkan dapat melumpuhkan sedikit gerakan Lein, pada faktanya ikut menghilang bersamaan dengan hilangnya Lein.
Beberapa saat sebelumnya, sebelum Lein menerima hukuman matinya, sistem memberikannya sebuah notifikasi.Namun, isi misi yang kali ini berbeda. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah Lein bayangkan akan terjadi hari ini![Misi Gila Darurat: Dibuka][Ini adalah misi terakhir Anda, Tuan Rumah! Anda sebentar lagi akan menerima hukuman mati dari Pengadilan Internasional. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Internasional diatur oleh negara-negara adidaya dan super kuat yang tersebar di seluruh dunia. Melawan mereka sama artinya dengan melawan seluruh dunia! Ini adalah misi terbesar sekaligus terakhir Anda! Anda harus melawan seluruh dunia!Hadiah: ~~ Error]Menerima misi itu, Lein melebarkan matanya karena terkejut. Ini adalah misi terakhirnya?! Apa yang akan terjadi setelah misi ini selesai?! Apakah sistem akan menghilang, atau ada sesuatu yang lain yang berada di luar imajinasinya yang akan terjadi? Terlebih, tidak disebutkan hadiah yang akan dia terima.Apakah ini artinya sistem tidak a
"Kau terkejut melihat kemunculanku?!" tanya Zolan sembari menatap Lein dengan dingin. Dia melanjutkan, "Aku telah menunggu dengan sangat sabar momen ini! Ini adalah saat di mana kau akan menghadapi kehancuranmu, Lein!"Kemudian, dia memberikan sinyal kepada para pasukan yang ada di belakangnya sembari berkata, "Tangkap ketiga bajingan ini! Jika ada yang melawan, tembak mereka di tempat!"Semua orang yang ada di belakang Zolan memberikan anggukan setuju dan mengambil langkah panjang ke arah ketiganya.Lein di sisi lain tentu saja bisa membunuh mereka dengan mudah. Dia pada faktanya jauh lebih kuat dibandingkan saat terakhir kali mengacak-acak kediaman Keluarga Beldiq.Namun, Victor dan Marion saat ini ada di belakangnya. Jika mereka mulai menembaknya secara membabi buta, Lein tidak yakin dia bisa melindungi keduanya. Karenanya, yang dia lakukan hanyalah diam dengan tenang, menunggu saat di mana mereka berada di tempat yang aman!Di saat yang bersamaan, Lein sedikit bingung tentang sesu
Besok malamnya, sekitar pukul 9 malam, Lein bersama dengan Victor dan Marion pergi menuju Rumah Lelang Thundral Peak. Itu adalah rumah lelang milik Keluarga Ghufron, salah satu keluarga paling berpengaruh di Kota Dorhaven.Lelang akbar ini merupakan salah satu lelang terbesar di Megaland, sehingga ada banyak orang-orang kaya yang hadir. Ada ratusan mobil mewah yang terparkir di lahan parkir, memberikan pemandangan yang menakjubkan.Ketika turun dari mobil, Marion mengenakan gaun hitam panjang yang pas yang memamerkan lehernya yang elegan dan pinggangnya yang ramping. Dapat dilihat bahwa dia telah memakai lapisan riasan yang ringan dan halus. Ditambah dengan kulitnya yang putih, dia terlihat lembut dan manis, sangat cantik dan mempesona.Di sampingnya ada Victor yang mengenakan setelan jas mahal dan dasi abu-abu, memancarkan aura bangsawan yang mengesankan.Lein di sisi lain tidak kalah mempesona. Dia mengenakan setelan jas yang mahal dengan rambut yang disisir dengan rapi. Dia terliha
Namun, Marion memaksakan wajahnya untuk membuat ekspresi serius saat dia berkata, "Bisakah aku jujur kepadamu, Lein?""Katakan, Marion," balas Lein segera.Marion menghela napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya berkata dengan ekspresi serius, "Jadikan aku yang kedua, Lein! Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku benar-benar menyukaimu...""Ketiga! Apakah kau bersedia menjadi yang ketiga?!" Lein seketika menyela.Mendengar itu, Marion mengerutkan keningnya dan menatap Lein dengan ekspresi bingung. Apakah ini artinya Lein memiliki wanita lain, selain Rylie?!"Apa yang kau pikirkan sepenuhnya benar, Marion. Aku memiliki wanita lain. Aku mencintai keduanya," lanjut Lein sembari menatap Marion dengan tajam.Pernyataan Lein membuat Marion tercengang. Dia sejujurnya tidak tahu harus merasa senang atau tertekan mengenai hal ini. Dia awalnya ragu Lein akan menerimanya. Melihat Lein yang bersikap begitu hangat dan baik pada Rylie, dia besar kemungkinan adalah pria yang setia. Dia hanya aka