"Tunggu, tadi kau bilang dia melawan vampir? jadi... orang yang menculik Alyuura adalah anggota bangsa vampir?"
Lyzzia mengangguk. Lucas menggeleng, dia merasa sangat malas dan jengah ketika sudah mendengar nama bangsa vampir. Bukannya dia menghindari, namun dia sangat tidak suka dengan bangsa penghisap darah itu.Bukannya bangsa vampir dan werewolf sudah berdamai, hanya saja mereka memilih untuk diam sambil mempertahankan keadaan yang damai dan tentram. Mereka ingin suasana tetap kondusif, karena di dunia yang modern dan dikuasai dengan oaham kapitalisme ini, kelancaran dalam berbisnis itu lebih penting dari beberapa hal.Maka dari itu, kalau masih didiamkan, lebih baik saling mendiamkan satu sama lain dan sibuk pada urusan sendiri. Tapi bukan berarti mereka akan tinggal diam kalau salah satu dari pihak lawan memulai konflik terlebih dahulu. Sebuah konflik yang memang sudah kelewat batas untuk dimaklumi."Benar, Tuan. Nona Alyuura diculik oleh seorang vampir. Saya masih belum dapat memastikan siapa sosok vampir itu dan dari kelompok vampir mana dia. Sebab auranya cukup tipis dan dia menutupi wajahnya," tukas Lyzzia.Rahang Lucas mengeras, dia nampaknya sangat geram. Ini adalah sebuah penghinaan besar dan juga merupakan sebuah deklarasi perlawanan secara terang-terangan. Sebab sudah selama ini, mereka semua dari golongan satu sama lain sudah sepakat untuk tidak melakukan perlawanan atau penyerangan, juga tidak merebut sesuatu bila salah satu dari kubu mereka sudah memilikinya. Dan kejadian ini telah menyulut api kemarahan dari Lucas selaku seorang alpha berkuasa besar di kawanan werewolf."Permisi Tuan, maaf atas kelancangan saya. Anda hendak kemana malam-malam seperti ini?" tanya Lyzzia.Dia khawatir kalau akan terjadi pertempuran. Bukannya dia takut, hanya saja dia tidak ingin adanya kekacauan. Apalagi setelah kekacauan itu terjadi, dia adalah salah satu werewolf yang menangani kekacauan itu."Kau tidak perlu khawatir. Lebih baik kau mengistirahatkan diri. Aku baik-baik saja tanpa kau kawal. Jaga Alyuura baik-baik, kalau sampai calon mate ku celaka, kau juga bertanggungjawab atas hal itu," ujar Lucas mewanti-wanti Lyzzia."B-baiklah, Tuan. Maaf saya lancang, Tuan. Saya permisi undur diri, Tuan."Tanpa menjawab, Lucas hanya berpaling dan membelakangi Lyzzia. Lyzzia memahami maksud dari Lucas itu, dan dia segera pergi dari sana menuju ke ruangan tempat Alyuura dirawat.Setelah Lyzzia beralih dari sana. Lucas melangkah keluar rumahnya, hanya sedikit saja dari ruang tamunya yang luas dan megah itu, kini dia sudah berada di depan rumahnya. Lucas kemudian sedikit membungkuk dan mengambil ancang-ancang. Menarik nafas lebih dalam dan kemudian...BwosshhhLucas sudah berada puluhan meter dari tempat ia berdiri tadi hanya dengan sekali loncatan. Dia begitu santai melakukannya seperti sedang melewati sebuah rintangan kecil yang tak berarti.Loncatan demi loncatan yang begitu jauh jaraknya itu membuat dia lsampai ke kawasan tempat tinggal para vampir hanya dengan waktu beberapa menit.Di sana hawa dingin dan kesunyian begitu terasa. Bangsa vampir memang suka mempertahankan kesunyian dan ketenangan dibandingkan dengan para werewolf yang masih suka berkumpul dan membuat kerumunan yang ramai di malam hari.Tapi bukan berarti vampir tidak aktif di malam hari. Mereka juga beraktivitas di malam hari. Hanya saja mereka melakukannya tanpa berkerumun, diam-diam, dan tak diketahui oleh banyak orang. Maka dari itu, manusia biasa jauh lebih takut kalau ada vampir yang tiba-tiba sudah berada di belakang mereka dengan taring yang mencuat tajam.Namun keberadaan werewolf liar juga sama berbahayanya dengan vampir.Yah, kehidupan manusia biasa jauh berubah drastis setelah berubahnya sistem tatanan kehidupan yang bercampur aduk dengan makhluk berkekuatan magis seperti vampir dan werewolf.Kembali ke situasi Lucas sekarang. Dia melangkah tanpa rasa takut, wajahnya yang terkesan angkuh itu biasa saja ketika menyadari ada tatapan mata yang mengawasinya. Mata yang berwarna merah darah itu mengawasi pergerakan Lucas dengan saksama. Bersiap menyerang kalau Lucas sengaja membuat keributan di sana.'Sialan, mereka kira aku akan mencuri? tch, harta dan kekuasaan ku jauh lebih besar daripada apa yang para cecunguk itu punya,' ujar Lucas membatin. 'Dimana si pendiam sialan itu sekarang? apa dia bersembunyi di mansion nya?'Lucas menyusuri kawasan itu sampai akhirnya dia sampai ke depan pagar yang tinggi dan megah. Di balik pagar itu ada taman yang begitu luas, namun tak menghalangi pemandangan sebuah mansion verkuran besar dan tinggi di balik taman yang rimbun akan pepohonan itu.Pagar itu terbuka dengan sendirinya. Tanpa ada yang membuka, dan tanpa Lucas buka. Seakan-akan kehadiran sosok Lucas sudah ditunggu-tunggu.TapTapTapSepatu pantofel hitam milik Lucas bergesekan dengan jalanan di sana. Menimbulkan bunyi ketukan yang anggun dan juga penuh wibawa. Hembusan angin sedikit menggerakkan kerah kemeja putih yang satu kancing atasnya terbuka. Menampilkan sedikit belahan dada bidang yang ototnya sudah terbentuk jelas itu. Sebuah tubuh yang sangat sempurna dan indah.Tak jauh dari sana, sudah berdiri seorang pria dengan rambut sedikit panjang. Rambutnya berwarna hitam legam, namun sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat. Wajahnya yang cantik sekaligus tampan itu tak dapat ditutupi oleh gelapnya malam.Padahal sebelum pagar itu terbuka, tidak ada siapa-siapa di sana. Namun dalam sekejap mata terpejam, Rai sudah berdiri di sana menghadapi sosok Lucas yang mendatanginya."Sudah lama tidak ke sini. Pasti ada sesuatu yang sangat penting sampai seorang Lucas Efword menginjakkan kakinya di tanah tempat tinggal para vampir," ucap Rai. Wajahnya tetap datar, tak ada ekspresi apapun yang dia tampilkan."Aku baru saja mendapati kabar bahwa salah satu dari kami diculik oleh vampir. Beruntung rekan kami itu tidak terluka parah, tapi vampir itu sudah berniat untuk membunuh rekan kami itu," jelas Lucas.Rai cukup terkejut, dia tak menyangka akan mendengar kabar seperti itu. Meskipun bergerak dengan tersebar dan tanpa banyak memberi kabar, para vampir selama ini tetap patuh pada ketentuan yang telah di tetapkan oleh Rai. Dan selama ini tidak ada laporan mengenai kasus pelanggaran yang dilakukan oleh bangsa vampir.Terkecuali untuk menyeret beberapa manusia agar bisa dihisap darahnya.Itu memang sebuah hal yang sudah biasa terjadi, dan bukan sebuah keanehan. Malah kehidupan normal tanpa ada vampir dan makhluk magis lainnya yang dianggap kurang normal sekarang ini.Namun Rai tidak mau terburu-buru percaya. Dia harus mendapatkan info yang runtut dan benar-benar dapat dipercaya. Meskipun rasanya tidak etis bagi seorang pemimpin seperti Lucas membual dan membawa-bawa nama bangsa lain. Terkecuali kalau Lucas memang ingin mengambil keuntungan untuk itu, begitulah kesimpulan Rai sementara ini."Kalau kau tidak percaya, maka aku bisa menghadapkan kedua rekan ku di sini. Mereka berdua yang telah menyelamatkan kerabat kami dari kejahatan vampir itu. Dan aku tidak keberatan kalau kau mau memeriksa langsung ke lokasi dimana mereka tadi bertarung, pastinya bekas darah dari kekuatan anggota kawanan kalian itu masih tertinggal juga di sana," ucap Lucas. Seakan-akan dia bisa membaca pikiran Rai.Baru saja Rai hendak bertanya, Lucas sudah menjawabnya lebih dulu. Rai dan Lucas masih berdiri tegak dan berhadapan satu sama lain. Mereka saling mencari kebenaran lewat tatapan mata lawan bicara mereka masing-masing."Aku benar-benar terkejut mendengar hal ini. Padahal selama ini, aku tidak pernah melihat kalau ada anggota kawanan vampir yang berniat untuk mengganggu ketentraman kawanan werewolf. Wilayah kami juga selalu tertutup bila tidak dalam urusan berburu darah. Dan, aku juga tidak menemukan titik permasalahan hingga seorang vampir menculik kerabat dari kawanan werewolf. Tidak ada masalah secara umum menurutku, terkecuali itu adalah masalah khusus antar individu. Mungkin saja mereka ada terpicu konfil dan menimbulkan dendam antara satu sama lain," tukas Rai.Rai tidak bohong, dia tidak gentar sedikitpun ketika menuturkan hal itu. Sebab, dia tidak merasa melakukan kesalahan. Dia juga selalu mengamati bahwa kawanan vampir tidak mencari masalah kepada kawanan werewolf.Lucas menyimpan kecurigaan bahwa ini disengaja oleh Rai yang mengutus orang untuk mencelakakan atau menculik Alyuura, sedangkan Rai sendiri curiga kalau Lucas hanya berbohong. Sebab baik dari mereka sama-sama punya alasan kuat untuk mendorong rasa curiga mereka.Namun tak lama setelah itu Rai percaya. Lucas sempat memberi pernyataan bahwa dia bisa memberikan lokasi dimana ada bekas pertarungan antara anggota klan nya dengan rekannya, hal itu sedikit memberikan rasa percaya dari Rai.Sedangkan Lucas sendiri juga berpikir, sedikit konyol bila Rai tiba-tiba mengutus orang untuk mencelakakan Alyuura tanpa sebab. Sedangkan kenal dan bertemu saja tidak pernah.Lalu masing-masing dari mereka mulai menahan emosi mereka. Lucas yang tadi emosinya meledak-ledak kini sudah lebih tenang. Daripada protes, kini mereka berdua lebih mengarah ke percakapan untuk berdiskusi."Aku harap tidak akan ada kejadian seperti ini lagi. Sudah sangat bagus bila kita tidak saling mengurusi satu sama lain. Hidup dalam wilayah sendiri dan hanya bertemu dalam urusan bisnis atau bertemu di jalanan seperti biasa. Jangan sampai karena sebuah hal saja, ketenangan yang selama ini dibangun menjadi hancur," ucap Lucas. Ada sedikit sindiran di bagian akhirnya."Ya, aku juga berharap begitu. Lebih baik kita tidak bersinggungan, tidak ikut campur urusan satu sama lain, aku akan memeriksa tentang hal ini kepada para anggota klan ku. Mungkn ada sesuatu yang tidak ku ketahui. Aku tidak ingin tergesa-gesa, sebab bisa saja ada sesuatu yang sengaja dibuat-buat sehingga menimbulkan kekacauan," balas Rai. Dia juga tidak lupa untuk menyisipkan sindiran di bagian akhir perkataannya......"Loh? kenapa tamunya tidak diajak masuk? sepertinya tamu mu itu penting," sapa Rusha. Itu hanya alibinya saja, padahal dia penasaran tentang apa yang dibicarakan oleh Rai dan Lucas."Bukan siapa-siapa, kau tidak perlu banyak bicara. Nikmati saja teh hangat mu itu," balas Rai.Dia tidak mempedulikan wajah Rusha yang sudah cemberut. Rusha tidak suka dengan sifat Rai yang terlalu suka menutupi sesuatu dan selalu mengurus sesuatu sendirian."Ada apa sampai-sampai seorang pemimpin dari kawanan werewolf mau datang kemari?" tanya Rusha. Dia tidak terlihat terkejut ataupun heran, namun juga tidak ada yang bisa membaca ekspresi wajah Rusha. Rusha tidak pernah menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan maksud ucapannya."Bukan hal yang penting, hanya tentang pembagian wilayah dan juga beberapa hal terkait bisnis," elak Rai. Dia sengaja berbohong agar Rusha tidak banyak bicara dan merusak suasana.Dia tidak suka bila Rusha ikut campur apapun urusannya. Bagi Rai, Rusha hanyalah sosok pengganggu dengan sifat kekanak-kanakan. Seharusnya yang menjadi seorang kaka adalah Rai, bukannya Rusha."Begitu ya? hm, membosankan. Aku kira ada sesuatu yang penting," cibir Rusha. Dan langsung tak dipedulikan oleh Rai. Rai memang buka tipe orang yang bisa diajak berbasa-basi."Ugh, kepalaku sakit," keluh Alyuura. Dia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut-denyut. Bangun setelah pingsan adalah salah satu hal yang sangat tidak nyaman dirasakan. "Anda sudah bangun? apa ada yang terluka? apa anda merasa ada sesuatu yang sakit pada bagian tubuh anda?" tanya seorang pelayan di situ. Alyuura bingung untuk menjawab pertanyaan yang mana terlebih dahulu. Jangankan untuk menjawab pertanyaan, untuk duduk dengan posisi yang benar saja rasanya cukup sulit. Padahal baru saja dia dibawa begitu saja ke istana Lucas, namun semakin banyak hal membingungkan yang Alyuura alami.Tapi bukan berarti kehidupan Alyuura sebelum dibawa ke istana ini merupakan kehidupan yang indah dan penuh kebahagiaan. Dia tak jauh dari yang namanya permasalahan dan juga air mata. Flashback On."Wah! hari ini pie apel ya? enak sekali pastinya," puji seorang pria gendut, pria itu membeli kue yang Alyuura bawakan ke toko nya. "Iya, kali ini pie apel. Besok mungkin akan ada pie susu. Kalau tida
Ketika Alyuura sibuk dengan pikirannya sendiri, tuan Mock sudah siap berdiri. Dia dengan wajah tersenyum mengerikan berdiri dari tempat dimana dia duduk. Di kamar itu sudah dipenuhi pemandangan yang tidak pantas untuk dilihat. Darah terciprat hampir di seluruh bagian dinding ruangan itu, bau amis yang menguar ke seluruh bagian ruangan itu menguar dimana-mana, ditambah dengan sebuah tubuh tak bernyawa yang bentuknya sangat tidak enak untuk dilihat. Ada beberapa bagian tubuh yang sudah tak jelas kondisinya, rusak dan hilang karena telah disantap oleh Tuan Mock. Alyuura mematung, dia tidak bergerak sama sekali. Sedangkan Tuan Mock semakin mendekatinya. Tetesan air liur merembes dari sudut mulut Tuan Mock, dia tidak lagi terlihat seperti seorang manusia baik hati yang biasanya Alyuura temui. Namun dia berubah menjadi monster mengerikan yang menakutkan. Taring yang panjang, matanya yang menyala warnanya, Tuan Mock juga mengeluarkan suara yang mirip seperti suara serigala yang sedang bers
"Bagaimana, keadaan gadis itu? apa dia baik-baik saja?"Samar-samar dapat akyuura dengan suara bariton dari luar kamarnya. Suara pria yang nampaknya sedang berbicara dengan seorang pelayan rumah itu. Alyuura tahu itu suara siapa, itu adalah suaranya Lucas. Bukannya merasa tenang, Alyuura malah merasa cemas. Dia tidak pernah dapat tertidur nyenyak setelah berada di istana ini. Walau tempat tidurnya kini adalah sebuah kasur empuk yang nyaman, walau ia mandi dengan sabun yang begitu harum, walaupun semua kebutuhannya disediakan, Alyuura tak merasa nyaman sama sekali. Padahal dia baru saja berduka. Namun yang dilakukan oleh Lucas adalah pelecehan yang membuat akyuura merasa sangat terhina. Untung saja, ada suatu keajaiban dimana dia bisa menghindari hal buruk itu. Tapi tinggal menunggu waktu sebelum Lucas benar-benar bisa menyentuh seluruh tubuh Alyuura.Dan itulah yang Alyuura takutkan sampai sekarang."Hiks hiks, Nenek. Aku rindu padamu," ucap Alyuura. "Padahal, baru beberapa hari Nen
Alyuura berusaha untuk menolak sentuhan Lucas. Namun yang anehnya adalah, tubuh Alyuura seperti menerima segala sentuhan yang Lucas berikan. Alyuura merasakan perasaan yang aneh, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi, tak lama setelah itu Lucas menghentikan perbuatannya. Padahal Alyuura tidak memberikan perlawanan, dan tidak ada sesuatu yang terjadi. Ini memberikan tanda tanya di dalam pikiran Alyuura, ada perihal apa yang membuat Lucas mengurungkan niatnya tersebut. Mata Lucas bertemu dengan mata Alyuura, sempat saling pandang beberapa saat dan dengan sendirinya ia meninggalkan Alyuura seorang diri di kamar itu. 'Ada apa dengan dia? ah! persetan dengan itu. Yang terpenting aku sekarang bisa selamat. Hampir saja dia melecehkan aku,' batin Alyuura. Dia terlihat lega sekali. Jempol Lucas mengusap sudut bibirnya yang terasa perih, seperti baru disengat listrik, Lucas tidak bisa menepis rasa sakit itu. Darah Alyuura sempat menetes, walau hanya sedikit sekali. Tapi ket
"Kenapa tiba-tiba mengajakku untuk bertemu?" Pria dengan tatapan sinis itu meniup asap rokok nya hingga memenuhi mobil mewah Lucas. "Kau mau ku tinju? tunjukkan sopan santun mu di depan pemimpin peck mu," tegur Lucas. Setelah itu dia menghela nafas singkat. "Damian tidak ahli untuk hal yang satu ini. Tapi ini masih prediksi ku. Jadi aku ingin kau menemui dia langsung. Aku hari ini banyak urusan, kalau aku sudah selesai aku akan menyusul.""Aku sibuk," sahut pria itu tak peduli. "Sibuk kau bilang? aku lihat kau hanya duduk tertidur di taman kota sampai jam enam sore. Aku rasa kau bisa menyisihkan waktu mu yang terbuang itu walau satu jam saja," ujar Lucas. "Memangnya sepenting apa hal itu?"Mobil mewah itu berhenti tiba-tiba, membuat tubuh pria itu terdorong ke depan. Tanpa diberi waktu untuk bertanya, pria itu langsung disergap oleh Lucas dan dicekik sekuat tenaga. Wajah Lucas yang tadinya masih menunjukkan wujud manusia seutuhnya, berubah menjadi wajah berbulu seperti serigala.
"Hm, aku harus mulai dari mana ya?" tanya Yaris pada dirinya sendiri. Dia memegangi dagunya pertanda sedang berpikir. Yaris adalah tipe orang yang malas berpikir, malas bergerak, dan malas melakukan apapun. Tapi nyatanya, dia terlalu banyak mengetahui hal-hal di dunia ini. Sangat kontradiktif mengingat dirinya yang memiliki pengetahuan dan keahlian tapi dirinya sangat malas melakukan hal apapun selain tidur. Bahkan dia bisa lupa untuk makan selama dua hari bila sedang tertidur. Tak banyak yang mengetahui tentang Yaris, dia adalah salah satu anggota dari peck yang dipimpin oleh Lucas. Dia menyembunyikan diri dan tidak suka membaur bersama orang banyak. Namun sebenarnya, dia hidup jauh lebih lama daripada yang lainnya. Bisa dibilang, tingkatannya sedikit saja dibawah para Werewolf yang sudah berumur. Okay, konteks umur bagi Werewolf itu jauh berbeda dengan kita. Untuk mempermudah, anggap saja Yaris itu lima abad lebih tua daripada Werewolf seumuran Lucas lainnya. Jadi tidak menjadi
"Alyuura, kau adalah tipikal orang yang suka membaca dan sangat berwawasan. Apakah kau seorang gadis dari lulusan sekolah terkemuka?" tanya Yaris. Kini Alyuura dan Yaris sudah berada di dalam sebuah perpustakaan besar di istana Lucas. Beruntung Yaris mengikuti insting dan ketajaman matanya. Yaris mempunyai kelebihan yaitu dapat melihat sesuatu benda atau bekas sesuatu yang tertinggal di suatu tempat, walau bekasnya tidak dapat dilihat dengan mata oleh orang lain, namu Yaris dapat melihatnya. Jejak kaki di lantai yang bersih pun juga dapat dilihat oleh Yaris saking tajamnya indra penglihatan pria tersebut. Dari jejak kaki yang jarang itu dapat terlihat bahwa arah perpustakaan itu di situ, karena pelayan tidak terlalu sering melintas di lorong tersebut. Dan juga ada bekas jejak kaki Lucas di sana, hal itulah yang dijadikan acuan Yaris untuk menemukan perpustakaan tersebut. Menghubungi Lucas menggunakan ponsel di saat sedang melakukan rapat pertemuan antar anggota peck hanya akan men
"Aku melukainya sedikit."Lucas melirik Yaris. Yaris bukannya tidak tahu reaksi Lucas tersebut. Tapi ia berpura-pura tidak menyadarinya, sebab tatapan Lucas saat itu benar-benar memperlihatkan tatapan seorang pembunuh. Yaris menarik kerahnya sendiri, memberikan celah agar udara dapat masuk ke celah-celah kerahnya itu. Entah kenapa dia tiba-tiba merasa gerah. Dengan gerakan yang cepat, Yaris melirik ke arah Lucas dan mendapati di tangan Lucas ada sebuah gumpalan energi magis yang sudah siap dilemparkan ke Yaris pada saat itu juga. Pantas saja ruangan itu tiba-tiba terasa panas sekali, rupanya itu dampak dari kekuatan magis Lucas. "Aku sudah mengobatinya, dasar sentimentil." Yaris mencibir. "Lagipula, darah perak itu rupanya punya tingkat regenerasi yang cukup bagus. Setingkat lebih baik dari regenerasi yang dapat dilakukan oleh manusia asalkan kau tahu."Cahaya terang di tangan Lucas itu menjadi redup, seiring dengan itu rasa panas yang mengelilingi ruangan itu juga menghilang. Aten
Namun, saat Alyuura hendak menunduk dan menangis, ia mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia segera mendongak dan mendapati Lucas kembali menghampirinya. "Jika kamu ingin tahu, sekarang masukkan darahmu ke dalam wadah ini. Atau kamu bisa meneteskan darahmu ke dalam mulutku agar aku bisa menelan darahmu. Karena aku tidak bisa mengatakan apapun dengan kata-kata, maka aku akan membuktikan kata-kataku dengan tindakanku," kata Lucas sambil memberikan pisau pada Alyuura. Alyuura melotot, ia tahu bahwa tindakan Lucas sangat sembrono. Tapi apakah sesulit itu untuk mengungkapkan semuanya sehingga dia harus melakukan hal yang berbahaya seperti itu? Alyuura terperangah, matanya menangkap pisau tajam yang disodorkan Lucas padanya. Pisau itu masih terlihat sangat berkilau. Tidak ada keraguan sama sekali di wajah Lucas saat dia mengulurkan pisau itu. Segera Lucas menaruh pisau itu di tangan Alyuura, Alyuura terdiam dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia tidak mengerti pilihan Lucas. Dia l
"A-apa kau tidak khawatir kalau darah ku akan membuat kekacauan untuk pesta ini?" tanya Alyuura. Lucas menghela napas, lalu dia mengalihkan pandangannya dan menghadap ke arah lain. "Aku sudah memikirkannya sebelum aku mengadakan acara ini. Kau tidak perlu khawatir.""Benarkah? apa kau yakin setelah ini semuanya akan benar-benar kondusif? aku khawatir sekali kalau saja setelah ini pesta ini akan berantakan. Bahkan sampai sekarang kita belum punya solusi mengenai kutukan ini---""Kalau kau ingin acara ini dibatalkan katakan saja," balas Lucas, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. Sebuah ucapan yang memberikan dua opsi untuk Alyuura. Sebenarnya Lucas tidak memaksa Alyuura kalau memang Alyuura tidak ingin acara ini diberlangsungkan. Meskipun sebenarnya Lucas sangat ingin bertunangan dengan Alyuura. Ucapan yang cukup menyakiti hati Alyuura, tapi Alyuura sudah terbiasa dengan semua perlakuan Lucas tersebut. Meskipun ucapan Lucas seringkali membuat Alyuura tersinggung atau menyaki
Ya, itu berarti cepat atau lambat Lucas dan Alyuura akan menikah. Itu adalah rencana Lucas. Apapun halangannya, mereka akan tetap menikah. Karena Lucas khawatir bila mereka tidak terikat sama sekali, akan ada alpha tekriat lainnya yang mengincar Alyuura dan hendak mempersunting Alyuura. "Silakan untuk meneteskan darah kalian di sini," ucap pendeta tersebut. Biarawati di situ langsung maju mendekati Lucas dan Alyuura sambil membawa sebuah wadah berbentuk mangkok yang terbuat dari berlian utuh. Alyuura ingin sekali memotong pembicaraan dan menanyakan perihal pertunangan ini pada Lucas. Mereka sama sekali belum berdiskusi tentang pertunangan ini. Bahkan acara ini diadakan mendadak sekali, kemarin seperti tidak terjadi apa-apa dan hari ini sudah ada pesta pertunangan yang diadakan besar-besaran. Mulut alyuura tergerak, bibirnya alyuura terbuka. Dia sudah memaksa dirinya sendiri untuk berbicara, namun lidahnya terasa kaku. Lidahnya tercekat, suaranya tidak bisa keluar pada saat itu juga
"Itu kan kalau kau menuduh ku lagi. Kalau kau tidak melakukannya, aku tidak akan meminta benda langka itu," ujar Dianne dengan mudahnya. Di saat kedua gadis cantik itu tengah berbincang, kepala pelayan istana mendatangi Alyuura. "Nona, anda dipanggil Tuan Lucas. Saya akan mengantarkan anda untuk bertemu dengan beliau, mari ikuti saya."Alyuura melirik ke arah Dianne. Dianne malah dengan santai menggerakkan tangannya seakan menyuruh Alyuura menjauh darinya. Alyuura mengeluarkan ekspresi tak percaya. Setelah acara ini selesai, Alyuura pasti akan mengambilkan kecoa sebanyak-banyaknya untuk menakut-nakuti Dianne nanti. Tapi sebenarnya Alyuura takut dengan katak, dan Dianne berani dengan katak. Bisa jadi nantinya malah Alyuura yang ditakut-takuti Dianne menggunakan katak. "Baiklah, ayo kita pergi." Alyuura kemudian berjalan di samping pelayan terebut. Dia sebenarnya masih enggan untuk mengakhiri perbincangannya bersama Dianne. Selama berada di istana Lucas, Alyuura hanya dapat berbinc
"Apa kau punya darah perak?" "Kalau kau tidak mau menjawab tidak apa-apa---""Siapa kau? apa yang dilakukan oleh Damian selama ini?" Alyuura mendadak menjadi sensitif. Meskipun dia sangat ramah dan juga lembut kepada orang lain, namun dia selalu mengingat pesa Lucas untuk bersikap waspada dan tidak terlalu mempercayai orang lain dengan mudah. Setelah insiden yang menewaskan neneknya, Alyuura tidak pernah percaya sepenuhnya pada orang lain terkecuali pada Lucas. Hanya Lucas satu-satunya orang yang Alyuura percaya kini. Pantas saja Rai tidak bisa menghubungi Alyuura sama sekali menggunakan kekuatannya. Rupanya rasa tidak percaya yang Alyuura miliki sekarang membuat Alyuura tidak mempceryaia Rai sehingga Rai tidak bisa menghubungkan dimensi miliknya secara langsung dengan Alyuura untuk bertemu. Ditambah lagi dengan penjagaan yang diperketat oleh Lucas. Lucas rupanya sudah banyak belajar bahwa dia bukannya harus mengekang Alyuura, namun menambah pengawasan terhadap lingkungan di sekita
"Damian?""Nona Alyuura? astaga, saya tidak menyangka bahwa adik saya berteman dengan anda. Senang bisa bertemu dengan anda, Nona.""Kakak mengenal Alyuura? oh iya, aku hampir lupa kalau kau adalah temannya Lucas," celetuk Dianne. "Rupanya Damian adalah kakak mu ya, Dianne?" tanya Alyuura, dia tidak menyangka sama sekali. Meskipun mereka memang mirip, namun Alyuura tidak terpikir bahwa akan terjadi sebuah kebetulan seperti ini. "Ya, lelaki menyebalkan ini adalah kakak ku. Maaf kalau ada perbuatannya yang membuat mu tidak nyaman. Di istana kami, kakak ku adalah orang paling menyebalkan yang sangat sering melakukan hal usil kepada ku," ujar Dianne, tentunya dengan sedikit Dilebih-lebihkan. Alyuura terkekeh. "Kakak mu adalah orang yang menyenangkan. Sewaktu aku baru datang pertama kali ke sini, dia orang yang menyapa ku dengan ramah. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Lucas yang sangat ramah. Aku yang gugup dan tidak nyaman pad aawalnya berada di istana ini kemudian bisa merasa s
"Wah, dia cantik sekali.""Benar-benar seperti seorang malaikat.""Rupanya rumor kalau Tuan Lucas punya seseorang kekasih itu benar.""Dia benar-benar manusia, kan? manusia memang banyak yang cantik, tapi aku tidak pernah melihat yang seperti ini.""Langkahnya juga sangat anggun, tak hanya cantik, tapi perilakunya sangat manis.""Aku sangat iri pada Tuan Lucas. Aku tidak pernah melihat Tuan Lucas bersanding dengan seornag gadis, dan sekarang dia tengah menggandeng gadis misterius yang kecantikannya luar biasa.""Andai saja aku secantik gadis itu. Aku pasti akan sangat bahagia.""Apa mungkin gadis itu adalah elf? tapi telinganya tidak panjang.""Tidak, gadis itu adalah manusia. Aku bisa merasakan aura tubuhnya, dia juga tidak punya energi magis semacam elf. Hm, tapi ada yang aneh. Tubuhnya punya energi magis, apa dia benar-benar manusia?""Sudahlah, jangan membicarakan hal yang tidak kita ketahui. Tuan Lucas akan memenggal kepala kita dan mengoyak kita dengan kekuatan magisnya yang san
Tangan Alyuura digenggam oleh Lucas. Alyuura melirik ke arah Lucas yang rupanya sedang tersenyum kepadanya. "Jangan merajuk, dasar kelinci manja. Kalau kau merajuk, aku akan mencium mu sekarang juga."Alyuura tertegun, dia tidak pernah melihat Lucas tersenyum seperti itu. Bagi Alyuura, itu adalah senyuman yang sangat menawan. Meskipun Alyuura sering melihat aktor tampan di film yang ia tonton di televisi, namun wajah Lucas jauh lebih tampan daripada mereka.Dan setelah Alyuura perhatikan, Lucas rupanya memakai pakaian yang lebih formal daripada biasanya. Dia terlihat snagat sempurna. Oh tidak, dia memang sempurna. Tidak ada kekurangan yang terletak pada dirinya. Apa kalian bisa menyebutkan apa kekurangan Lucas? "Kenapa kau---""Simpan pertanyaan mu, mereka sudah menunggu kita."Alyuura dan Lucas kini melangkah menuju ke tempat di istana yang digunakan sebagai tempat diadakannya acara yang mewah itu. Dari lantai atas, tepatnya di ujung tangga sudah terdengar suara dari orang-orang
"Tahan dulu ya, Nona. Anda tidak boleh membuat lipstik anda terkena noda es krim. Setelah acaranya nanti selesai, maka anda boleh makan es krim sepuasnya. Tuan Lucas sudah menyiapkan hidangan yang sangat lezat untuk acara besar hari ini," ujar salah satu pelayan dengan warna rambut biru tua. Dia dengan telaten memoles kuku Alyuura, dengan cat kuku berwarna merah muda bercampur putih."Acara? ada acara apa memangnya hari ini? Lucas tidak memberitahu ku kalau dia mengadakan sebuah acara."Pelayan itu hanya bisa diam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Alyuura sudah tidak sabar untuk mendengarkan jawaban dari pertanyaannya tadi."Mercy, katakan padaku ada acara apa hari ini? Kenapa semuanya seakan-akan merahasiakannya padaku?" tanya Alyuura. Dia sedikit mengguncang lengan pelayan berambut biru tua itu. Sontak para pelayan di situ melirik ke arah Mercy, ya naman pelayan itu adalah Mercy. Mereka semua nampaknya sudah sepakat untuk merahasiakan tentang acara apa yang akan diselen