Ketika Alyuura sibuk dengan pikirannya sendiri, tuan Mock sudah siap berdiri. Dia dengan wajah tersenyum mengerikan berdiri dari tempat dimana dia duduk.
Di kamar itu sudah dipenuhi pemandangan yang tidak pantas untuk dilihat. Darah terciprat hampir di seluruh bagian dinding ruangan itu, bau amis yang menguar ke seluruh bagian ruangan itu menguar dimana-mana, ditambah dengan sebuah tubuh tak bernyawa yang bentuknya sangat tidak enak untuk dilihat. Ada beberapa bagian tubuh yang sudah tak jelas kondisinya, rusak dan hilang karena telah disantap oleh Tuan Mock.Alyuura mematung, dia tidak bergerak sama sekali. Sedangkan Tuan Mock semakin mendekatinya. Tetesan air liur merembes dari sudut mulut Tuan Mock, dia tidak lagi terlihat seperti seorang manusia baik hati yang biasanya Alyuura temui. Namun dia berubah menjadi monster mengerikan yang menakutkan. Taring yang panjang, matanya yang menyala warnanya, Tuan Mock juga mengeluarkan suara yang mirip seperti suara serigala yang sedang bersiap menerkam mangsa.Tuan Mock berlari, menuju ke arah Alyuura yang diam tak bergerak. Dari ekspresi wajahnya, terlihat sekali kalau Tuan Mock sedang lapar. Dia pasti hendak menyantap Alyuura juga, tak puas rasa laparnya memakan daging alot milik Austya, kini dia ingin memakan daging segar dari gadis muda seperti Alyuura."Kau bersedih? kalau begitu, saya akan membantu kamu agar bisa menyusul Nenekmu itu ke neraka," ujar Tuan Mock berseru penuh semangat. Walau perkataannya sedikit kurang jelas karena lidahnya yang sudah menjulur keluar seperti anjing gila.BRAKKDARRRDESHHHSedikit lagi sebelum Tuan Mock berhasil menerkam Alyuura. Sudah ada sosok lain yang masuk ke ruangan itu dengan cara yang tidak biasa. Ruangan itu sudah setengah hancur karena perbuatannya tersebut."Menjijikan, padahal para Lycanoid sudah berjanji untuk hidup dengan cara normal dan hanya memakan daging mentah hewan saja. Tapi rupanya masih banyak yang menyantap manusia hidup-hidup seperti itu. Aku sebagai seorang alpha terkuat di sini merasa dipermalukan atas nama bangsa werewolf yang telah kau hina," ucap pria itu.Sebuah aura tak biasa begitu terasa. Aura yang mengintimidasi dengan tekanan yang luar biasa. Aura itu seakan-akan sudah dapat membuat orang-orang lumpuh tak berdaya, baru menatap sinis saja sudah membuat tubuh merinding saking mengerikannya aura tersebut.Tuan Mock yang terkena dampak dari hantaman pria itu langsung terlempar ke sudut ruangan. Tertimbun beberapa bagian ruangan yang runtuh, namun nampaknya dia masih hidup dan baik-baik saja di bawah reruntuhan itu."Dan kesalahan yang paling tidak ku maafkan darimu adalah..." Pria itu menggantung ucapannya. Dia melangkah mendekati tumpukan reruntuhan bangunan itu. "Kau hendak memangsa calon mate ku."Alyuura melotot, dia terlihat semakin tidak mengerti tentang apa yang terjadi sekarang. Tiba-tiba saja dia hendak dimangsa oleh orang yang sudah menolongnya selama bertahun-tahun, dan sekarang dia dihadapkan dengan keadaan dimana ada seorang alpha dari kalangan werewolf yang mengatakan bahwa Alyuura adalah calon Luna dari werewolf tersebut."Lebih baik kau mundur," ucap pria itu. Nada suaranya terdengar lebih pelan namun suaranya lebih berat. Dapat Alyuura simpulkan kalau pria itu menyuruh Alyuura.Tanpa menjawa perkataan pria itu, Alyuura mundur perlahan dari sana. Dia tidak ingin menjadi pengganggu pria itu. Jadi lebih baik dia menjauh dari sana.Alyuura memang terlihat tegar, namun dia sebenarnya sangat ketakutan dan terguncang perasaannya. Dia merasa sangat terpukul atas kejadian mengerikan yang ia saksikan tadi. Ia melihat secara langsung kondisi neneknya yang meninggal dalam keadaan tragis. Tubuh neneknya tercabik-cabik dengan berlumuran darah, sudah tidak jelas lagi bagaimana bentuk tubuh sang nenek. Alyuura tidak menyangka bahwa dia akan mendapati kenyataan seperti itu.Dari sudut matanya, pria itu dapat melihat kesedihan Alyuura yang mendalam. Alyuura menahan air matanya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa Alyuura sedang bersedih. Air mata Alyuura sedikit demi sedkit keluar dan tidak dapat ditahan olehnya."Baiklah, aku tidak ingin bertele-tele lagi. Mari kita selesaikan ini, dasar makhluk hina," ujar pria itu menghardik Tuan Mock yang sudah bangkit dari dalam reruntuhan bangunan tersebut."Grrwwwghhh." Makhluk itu menggeram layaknya seekor serigala liar.Sosok Tuan Mock tak lagi berwujud setengah serigala, melainkan sudah berubah menjadi serigala seutuhnya. Dari wajah sampai ujung kaki semuanya sudah menyerupai seekor serigala. Dengan bentuk lain berupa gigi taring yang amat panjang serta mata yang memancarkan cahaya mengerikan.Dan ada darah yang menetes dari mulutnya, rupanya saat tertindih reruntuhan tadi, Tuan Mock mengisi tenaganya dengan memakan daging Austya sampai tak tersisa. Itulah yang membuatnya memiliki energi tambahan walau sudah terkena serangan.Rupanya Tuan Mock adalah werewolf yang masuk ke dalam jenis Lycanoid. Namun tidak jelas alasan kenapa beliau bisa hilang kendali seperti itu. Mungkin saja, beliau punya nafsu makan yang besar terhadap daging manusia.Ada beberapa kasus dimana seorang werewolf menahan rasa laparnya dalam memakan daging manusia. Mereka berusaha mempertahankan kewarasan akal mereka dikala keinginan mereka untuk memakan daging manusia semakin besar.Bukan berarti semua werewolf itu seperti itu, ini hanya sebagian saja. Ada yang bisa hidup tanpa memakan daging manusia, dan ada yang hidup dengan tetap memakan daging manusia.Dan seperti inilah contohnya bila werewolf yang terlalu lama menahan rasa laparnya terhadap daging manusia. Dia tak terkendali dan menjadi tidak waras.Tuan Mock yang sudah berada dalam wujud serigala utuh langsung menyerang pria itu. Dia menerjang pria itu dengan kekuatan yang besar, menerkam dan membuka mulutnya lebar-lebar, dia ingin mengigit bagian tubuh pria itu dengan giginya yang memiliki panjang setengah meter.Tubuh serigala pada umumnya memang besar, dan dibandingkan dengan wujud Tuan Mock sekarang. Ukuran tubuh serigala biasa itu hanya sepertiganya saja. Maka dari itu, kekuatan fisik Tuan mock sekarang juga berkali-kali lipat lebih besar daripada serigala biasa.Debu mengepul di sekliling ruangan itu, seisi toko kue tersebut dipenuhi oleh debu akibat pertarungan mereka berdua. Alyuura tidak bisa melihat ke sekeliling tempat itu, dia panik juga cemas. Hanya terdengar bunyi dari kegiatan pertarungan tersebut.'Astaga, bagaimana keadaan orang itu? apa dia tidak apa-apa? wujud Tuan Mock begitu besar dan mengerikan, semoga saja pria yang menolongku tadi itu tidak mengalami cidera. Selamatkan lah dia ya Tuhan,' ujar Alyuura membatin.Namun tidak seperti yang Alyuura pikirkan. Awalnya Alyuura mengira bahwa dia akan melihat pria itu dipenuhi luka di sekujur tubuhnya. Tapi kenyataannya, dia melihat serigala yang merupakan perwujudan dari Tuan Mock itu sudah terpenggal tubuhnya. Tubuh serigala itu terbelah menjadi beberapa bagian.Sungguh mengerikan, namun juga memberikan rasa aman bagi Alyuura. Miris sekali, Alyuura tak pernah menyangka bahwa dia akan melihat sosok orang yang sudah berbaik hati padanya selama bertahun-tahun itu memangsa neneknya dan terbunuh dalam kondisi tubuh menyerupai serigala.Alyuura melihat tangan pria itu berubah bentuk menjadi tangan penuh buku tebal. Bulu itu adalah bulu serigala, warnanya biru bercampur keabu-abuan, sangat indah dan mengkilap. Namun sedikit kontradiktif dengan kuku panjang dan tajam yang memberikan kesan menakutkan tersebut.Tidak ada noda atau bekas darah di tangan pria yang menolong Alyuura tersebut. Menandakan bahwa pria itu membunuh lawannya tidak dengan sentuhan langsung, melainkan dari serangan energi magis miliknya. Pria itu pastinya sangat kuat."Semuanya sudah selesai, bawahan saya yang akan membereskan ini semua. Saya tidak bisa menyelamatkan Nenekmu, saya harap kamu cukup tabah."Ucapan itu menggambarkan perasaan bersalah bahwa pria itu tidak bisa menyelamatkan sosok Austya. Namun karena ucapan itu dilontarkan dengan sorot mata yang dingin dan juga nada bicara yang datar, membuat Alyuura sedikit tersinggung dan juga bingung untuk bereaksi seperti apa.Tapi intinya dia harus berterimakasih."Anda sudah melakukan yang terbaik, Tuan. Saya... saya sangat berterimakasih pada anda. Kalau bukan karena anda, mungkin saya juga akan berakhir dengan keadaan mengenaskan," ujar Alyuura."Ya, sama-sama. Tapi, karena saya sudah menyelamatkan kamu. Kamu harus membayar kebaikan ku dengan balasan yang setimpal," ucap pria itu.Alyura terlihat kebingungan. Tidak, dia bukannya merasa tertipu oleh pria itu, melainkan dia sedang kebingungan. Alyuura bingung harus membalas pertolongan pria itu dengan apa. KarenA dia tidak punya sesuatu yang berharga untuk dia berikan sebagai ucapan terimakasih dan balas budinya pada pria itu."Saya akan membalas kebaikan anda, Tuan.saya pasti akan membalas kebaikan anda itu dengan setimpal. Namun, untuk sekarang ini saya tidak bisa membalasnya. Tapi saya pasti akan membalas kebaikan anda, Tuan."Pria itu menyeringai, dia kemudian mendekati Alyuura. "Kau bisa membalasnya sekarang juga."BrukAlyuura jatuh pingsan, dengan sedikit tepukan di tengkuk gadis itu, dia langsung pingsan. Tak perlu banyak hal yang dilakukan oleh pria itu untuk membawa Alyuura pergi dari sana.Pria tersebut kemudian menggendong Alyuura, melangkahkan kaki menuju ke pintu keluar toko kue tersebut. Suasana hening yang ada di dalam toko kue itu berbanding terbalik dengan keadaan di luar toko yang sudah dipenuhi oleh puluhan orang bawahan pria tersebut.Nampaknya mereka menunggu kedatangan serta aba-aba dari Tuan mereka. Dan setelah pria itu keluar, mereka langsung menghampirinya."Apa yang harus kami lakukan, Tuan?" tanya salah satu dari mereka."Cukup bereskan toko ini, pemiliknya juga sudah tiada. Jangan sisakan sedikitpun dari tempat ini. Dan mayat serigala itu, terserah saja mau kalian apakan. Aku hendak membawa gadisku kembali ke istana," ujar pria itu memerintahkan bawahannya."Baik, Tuan Lucas. Kami akan melaksanakannya," ujar para pria berpakaian hitam itu dengan anggukan patuh dan suara serentak.Lucas melengos begitu saja, masuk ke dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam. Kemudian mobil tersebut melaju meninggalkan kawasan tersebut.Flashback Off."Bagaimana, keadaan gadis itu? apa dia baik-baik saja?"Samar-samar dapat akyuura dengan suara bariton dari luar kamarnya. Suara pria yang nampaknya sedang berbicara dengan seorang pelayan rumah itu. Alyuura tahu itu suara siapa, itu adalah suaranya Lucas. Bukannya merasa tenang, Alyuura malah merasa cemas. Dia tidak pernah dapat tertidur nyenyak setelah berada di istana ini. Walau tempat tidurnya kini adalah sebuah kasur empuk yang nyaman, walau ia mandi dengan sabun yang begitu harum, walaupun semua kebutuhannya disediakan, Alyuura tak merasa nyaman sama sekali. Padahal dia baru saja berduka. Namun yang dilakukan oleh Lucas adalah pelecehan yang membuat akyuura merasa sangat terhina. Untung saja, ada suatu keajaiban dimana dia bisa menghindari hal buruk itu. Tapi tinggal menunggu waktu sebelum Lucas benar-benar bisa menyentuh seluruh tubuh Alyuura.Dan itulah yang Alyuura takutkan sampai sekarang."Hiks hiks, Nenek. Aku rindu padamu," ucap Alyuura. "Padahal, baru beberapa hari Nen
Alyuura berusaha untuk menolak sentuhan Lucas. Namun yang anehnya adalah, tubuh Alyuura seperti menerima segala sentuhan yang Lucas berikan. Alyuura merasakan perasaan yang aneh, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi, tak lama setelah itu Lucas menghentikan perbuatannya. Padahal Alyuura tidak memberikan perlawanan, dan tidak ada sesuatu yang terjadi. Ini memberikan tanda tanya di dalam pikiran Alyuura, ada perihal apa yang membuat Lucas mengurungkan niatnya tersebut. Mata Lucas bertemu dengan mata Alyuura, sempat saling pandang beberapa saat dan dengan sendirinya ia meninggalkan Alyuura seorang diri di kamar itu. 'Ada apa dengan dia? ah! persetan dengan itu. Yang terpenting aku sekarang bisa selamat. Hampir saja dia melecehkan aku,' batin Alyuura. Dia terlihat lega sekali. Jempol Lucas mengusap sudut bibirnya yang terasa perih, seperti baru disengat listrik, Lucas tidak bisa menepis rasa sakit itu. Darah Alyuura sempat menetes, walau hanya sedikit sekali. Tapi ket
"Kenapa tiba-tiba mengajakku untuk bertemu?" Pria dengan tatapan sinis itu meniup asap rokok nya hingga memenuhi mobil mewah Lucas. "Kau mau ku tinju? tunjukkan sopan santun mu di depan pemimpin peck mu," tegur Lucas. Setelah itu dia menghela nafas singkat. "Damian tidak ahli untuk hal yang satu ini. Tapi ini masih prediksi ku. Jadi aku ingin kau menemui dia langsung. Aku hari ini banyak urusan, kalau aku sudah selesai aku akan menyusul.""Aku sibuk," sahut pria itu tak peduli. "Sibuk kau bilang? aku lihat kau hanya duduk tertidur di taman kota sampai jam enam sore. Aku rasa kau bisa menyisihkan waktu mu yang terbuang itu walau satu jam saja," ujar Lucas. "Memangnya sepenting apa hal itu?"Mobil mewah itu berhenti tiba-tiba, membuat tubuh pria itu terdorong ke depan. Tanpa diberi waktu untuk bertanya, pria itu langsung disergap oleh Lucas dan dicekik sekuat tenaga. Wajah Lucas yang tadinya masih menunjukkan wujud manusia seutuhnya, berubah menjadi wajah berbulu seperti serigala.
"Hm, aku harus mulai dari mana ya?" tanya Yaris pada dirinya sendiri. Dia memegangi dagunya pertanda sedang berpikir. Yaris adalah tipe orang yang malas berpikir, malas bergerak, dan malas melakukan apapun. Tapi nyatanya, dia terlalu banyak mengetahui hal-hal di dunia ini. Sangat kontradiktif mengingat dirinya yang memiliki pengetahuan dan keahlian tapi dirinya sangat malas melakukan hal apapun selain tidur. Bahkan dia bisa lupa untuk makan selama dua hari bila sedang tertidur. Tak banyak yang mengetahui tentang Yaris, dia adalah salah satu anggota dari peck yang dipimpin oleh Lucas. Dia menyembunyikan diri dan tidak suka membaur bersama orang banyak. Namun sebenarnya, dia hidup jauh lebih lama daripada yang lainnya. Bisa dibilang, tingkatannya sedikit saja dibawah para Werewolf yang sudah berumur. Okay, konteks umur bagi Werewolf itu jauh berbeda dengan kita. Untuk mempermudah, anggap saja Yaris itu lima abad lebih tua daripada Werewolf seumuran Lucas lainnya. Jadi tidak menjadi
"Alyuura, kau adalah tipikal orang yang suka membaca dan sangat berwawasan. Apakah kau seorang gadis dari lulusan sekolah terkemuka?" tanya Yaris. Kini Alyuura dan Yaris sudah berada di dalam sebuah perpustakaan besar di istana Lucas. Beruntung Yaris mengikuti insting dan ketajaman matanya. Yaris mempunyai kelebihan yaitu dapat melihat sesuatu benda atau bekas sesuatu yang tertinggal di suatu tempat, walau bekasnya tidak dapat dilihat dengan mata oleh orang lain, namu Yaris dapat melihatnya. Jejak kaki di lantai yang bersih pun juga dapat dilihat oleh Yaris saking tajamnya indra penglihatan pria tersebut. Dari jejak kaki yang jarang itu dapat terlihat bahwa arah perpustakaan itu di situ, karena pelayan tidak terlalu sering melintas di lorong tersebut. Dan juga ada bekas jejak kaki Lucas di sana, hal itulah yang dijadikan acuan Yaris untuk menemukan perpustakaan tersebut. Menghubungi Lucas menggunakan ponsel di saat sedang melakukan rapat pertemuan antar anggota peck hanya akan men
"Aku melukainya sedikit."Lucas melirik Yaris. Yaris bukannya tidak tahu reaksi Lucas tersebut. Tapi ia berpura-pura tidak menyadarinya, sebab tatapan Lucas saat itu benar-benar memperlihatkan tatapan seorang pembunuh. Yaris menarik kerahnya sendiri, memberikan celah agar udara dapat masuk ke celah-celah kerahnya itu. Entah kenapa dia tiba-tiba merasa gerah. Dengan gerakan yang cepat, Yaris melirik ke arah Lucas dan mendapati di tangan Lucas ada sebuah gumpalan energi magis yang sudah siap dilemparkan ke Yaris pada saat itu juga. Pantas saja ruangan itu tiba-tiba terasa panas sekali, rupanya itu dampak dari kekuatan magis Lucas. "Aku sudah mengobatinya, dasar sentimentil." Yaris mencibir. "Lagipula, darah perak itu rupanya punya tingkat regenerasi yang cukup bagus. Setingkat lebih baik dari regenerasi yang dapat dilakukan oleh manusia asalkan kau tahu."Cahaya terang di tangan Lucas itu menjadi redup, seiring dengan itu rasa panas yang mengelilingi ruangan itu juga menghilang. Aten
"Ya? siapa?" Terdengar sahutan dari dalam kamar itu. "Ini aku, Lucas. Bolehkah aku masuk?" tanya Lucas. Ada jeda beberapa saat antara pertanyaan Lucas dengan jawaban dari Alyuura. Nampaknya Alyuura sedikit ragu untuk memperbolehkan Lucas masuk ke kamarnya. Tapi, mau tidak mau dia tidak bisa melarang Lucas masuk. Sebab meskipun itu adalah kamarnya Alyuura, tapi kamar Alyuura itu berada di dalam istana Lucas. Alyuura harus sopan santun ketika berada di rumah orang lain, terlebih-lebih dia sedang menumpang di rumah Lucas. Walau pun sebenarnya dia ini diculik oleh Lucas. "Ya, silakan masuk." Terdengar jawaban Alyuura dari dalam kamar itu. Lucas kemudian memutar kenop pintu itu, masuk perlahan ke kamar Alyuura dan melihat langsung ke dalam kamar Alyuura. Tidak ada yang berantakan, semua barang disitu tertata rapih. Juga tidak terdengar teriakan dan tangisan dari Alyuura. Tidak seperti gambaran orang yang sedang diculik atau disekap. Namun, kondisi Alyuura sendiri lah yang terlihat m
Alyuura lebih memilih untuk diam, daripada dia hnaya tersudutkan oleh ucapan Lucas. Mengajak bicara lelaki yang selalu ingin menang sendiri hanya akan membuat Alyuura merasa jengkel.Namun setelah Alyuura pikir sekali lagi, rasanya terasa aneh bila Lucas mengajak dia bepergian hanya karena alasan untuk membeli pakaian. Bukankah selama ini pakaian yang Alyuura kenakan itu selalu dibelikan oleh Lucas oleh orang lain. Bukan langsung Alyuura beli sendiri. Alyuura menebak kalau Lucas sengaja mengajaknya keluar dari istana. Tapi alasan Lucas melakukan hal itu masih belum dapat Alyuura prediksi. Alyuura tidak berpikir bahwa Lucas akan iba dan memiliki tenggang rasa terhadap Alyuura. Setelah hampir dua puluh menit berlalu, mobil yang membawa Alyuura dan Lucas kini sampai di sebuah pusat perbelanjaan besar di pusat kota. Pusat perbelanjaan itu adalah yang terbesar di negara itu. Dan kebetulan, pusat perbelanjaan tersebut sahamnya sudah dimiliki oleh Lucas sebanyak tujuh puluh persen. Jadi,
Namun, saat Alyuura hendak menunduk dan menangis, ia mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia segera mendongak dan mendapati Lucas kembali menghampirinya. "Jika kamu ingin tahu, sekarang masukkan darahmu ke dalam wadah ini. Atau kamu bisa meneteskan darahmu ke dalam mulutku agar aku bisa menelan darahmu. Karena aku tidak bisa mengatakan apapun dengan kata-kata, maka aku akan membuktikan kata-kataku dengan tindakanku," kata Lucas sambil memberikan pisau pada Alyuura. Alyuura melotot, ia tahu bahwa tindakan Lucas sangat sembrono. Tapi apakah sesulit itu untuk mengungkapkan semuanya sehingga dia harus melakukan hal yang berbahaya seperti itu? Alyuura terperangah, matanya menangkap pisau tajam yang disodorkan Lucas padanya. Pisau itu masih terlihat sangat berkilau. Tidak ada keraguan sama sekali di wajah Lucas saat dia mengulurkan pisau itu. Segera Lucas menaruh pisau itu di tangan Alyuura, Alyuura terdiam dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia tidak mengerti pilihan Lucas. Dia l
"A-apa kau tidak khawatir kalau darah ku akan membuat kekacauan untuk pesta ini?" tanya Alyuura. Lucas menghela napas, lalu dia mengalihkan pandangannya dan menghadap ke arah lain. "Aku sudah memikirkannya sebelum aku mengadakan acara ini. Kau tidak perlu khawatir.""Benarkah? apa kau yakin setelah ini semuanya akan benar-benar kondusif? aku khawatir sekali kalau saja setelah ini pesta ini akan berantakan. Bahkan sampai sekarang kita belum punya solusi mengenai kutukan ini---""Kalau kau ingin acara ini dibatalkan katakan saja," balas Lucas, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. Sebuah ucapan yang memberikan dua opsi untuk Alyuura. Sebenarnya Lucas tidak memaksa Alyuura kalau memang Alyuura tidak ingin acara ini diberlangsungkan. Meskipun sebenarnya Lucas sangat ingin bertunangan dengan Alyuura. Ucapan yang cukup menyakiti hati Alyuura, tapi Alyuura sudah terbiasa dengan semua perlakuan Lucas tersebut. Meskipun ucapan Lucas seringkali membuat Alyuura tersinggung atau menyaki
Ya, itu berarti cepat atau lambat Lucas dan Alyuura akan menikah. Itu adalah rencana Lucas. Apapun halangannya, mereka akan tetap menikah. Karena Lucas khawatir bila mereka tidak terikat sama sekali, akan ada alpha tekriat lainnya yang mengincar Alyuura dan hendak mempersunting Alyuura. "Silakan untuk meneteskan darah kalian di sini," ucap pendeta tersebut. Biarawati di situ langsung maju mendekati Lucas dan Alyuura sambil membawa sebuah wadah berbentuk mangkok yang terbuat dari berlian utuh. Alyuura ingin sekali memotong pembicaraan dan menanyakan perihal pertunangan ini pada Lucas. Mereka sama sekali belum berdiskusi tentang pertunangan ini. Bahkan acara ini diadakan mendadak sekali, kemarin seperti tidak terjadi apa-apa dan hari ini sudah ada pesta pertunangan yang diadakan besar-besaran. Mulut alyuura tergerak, bibirnya alyuura terbuka. Dia sudah memaksa dirinya sendiri untuk berbicara, namun lidahnya terasa kaku. Lidahnya tercekat, suaranya tidak bisa keluar pada saat itu juga
"Itu kan kalau kau menuduh ku lagi. Kalau kau tidak melakukannya, aku tidak akan meminta benda langka itu," ujar Dianne dengan mudahnya. Di saat kedua gadis cantik itu tengah berbincang, kepala pelayan istana mendatangi Alyuura. "Nona, anda dipanggil Tuan Lucas. Saya akan mengantarkan anda untuk bertemu dengan beliau, mari ikuti saya."Alyuura melirik ke arah Dianne. Dianne malah dengan santai menggerakkan tangannya seakan menyuruh Alyuura menjauh darinya. Alyuura mengeluarkan ekspresi tak percaya. Setelah acara ini selesai, Alyuura pasti akan mengambilkan kecoa sebanyak-banyaknya untuk menakut-nakuti Dianne nanti. Tapi sebenarnya Alyuura takut dengan katak, dan Dianne berani dengan katak. Bisa jadi nantinya malah Alyuura yang ditakut-takuti Dianne menggunakan katak. "Baiklah, ayo kita pergi." Alyuura kemudian berjalan di samping pelayan terebut. Dia sebenarnya masih enggan untuk mengakhiri perbincangannya bersama Dianne. Selama berada di istana Lucas, Alyuura hanya dapat berbinc
"Apa kau punya darah perak?" "Kalau kau tidak mau menjawab tidak apa-apa---""Siapa kau? apa yang dilakukan oleh Damian selama ini?" Alyuura mendadak menjadi sensitif. Meskipun dia sangat ramah dan juga lembut kepada orang lain, namun dia selalu mengingat pesa Lucas untuk bersikap waspada dan tidak terlalu mempercayai orang lain dengan mudah. Setelah insiden yang menewaskan neneknya, Alyuura tidak pernah percaya sepenuhnya pada orang lain terkecuali pada Lucas. Hanya Lucas satu-satunya orang yang Alyuura percaya kini. Pantas saja Rai tidak bisa menghubungi Alyuura sama sekali menggunakan kekuatannya. Rupanya rasa tidak percaya yang Alyuura miliki sekarang membuat Alyuura tidak mempceryaia Rai sehingga Rai tidak bisa menghubungkan dimensi miliknya secara langsung dengan Alyuura untuk bertemu. Ditambah lagi dengan penjagaan yang diperketat oleh Lucas. Lucas rupanya sudah banyak belajar bahwa dia bukannya harus mengekang Alyuura, namun menambah pengawasan terhadap lingkungan di sekita
"Damian?""Nona Alyuura? astaga, saya tidak menyangka bahwa adik saya berteman dengan anda. Senang bisa bertemu dengan anda, Nona.""Kakak mengenal Alyuura? oh iya, aku hampir lupa kalau kau adalah temannya Lucas," celetuk Dianne. "Rupanya Damian adalah kakak mu ya, Dianne?" tanya Alyuura, dia tidak menyangka sama sekali. Meskipun mereka memang mirip, namun Alyuura tidak terpikir bahwa akan terjadi sebuah kebetulan seperti ini. "Ya, lelaki menyebalkan ini adalah kakak ku. Maaf kalau ada perbuatannya yang membuat mu tidak nyaman. Di istana kami, kakak ku adalah orang paling menyebalkan yang sangat sering melakukan hal usil kepada ku," ujar Dianne, tentunya dengan sedikit Dilebih-lebihkan. Alyuura terkekeh. "Kakak mu adalah orang yang menyenangkan. Sewaktu aku baru datang pertama kali ke sini, dia orang yang menyapa ku dengan ramah. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Lucas yang sangat ramah. Aku yang gugup dan tidak nyaman pad aawalnya berada di istana ini kemudian bisa merasa s
"Wah, dia cantik sekali.""Benar-benar seperti seorang malaikat.""Rupanya rumor kalau Tuan Lucas punya seseorang kekasih itu benar.""Dia benar-benar manusia, kan? manusia memang banyak yang cantik, tapi aku tidak pernah melihat yang seperti ini.""Langkahnya juga sangat anggun, tak hanya cantik, tapi perilakunya sangat manis.""Aku sangat iri pada Tuan Lucas. Aku tidak pernah melihat Tuan Lucas bersanding dengan seornag gadis, dan sekarang dia tengah menggandeng gadis misterius yang kecantikannya luar biasa.""Andai saja aku secantik gadis itu. Aku pasti akan sangat bahagia.""Apa mungkin gadis itu adalah elf? tapi telinganya tidak panjang.""Tidak, gadis itu adalah manusia. Aku bisa merasakan aura tubuhnya, dia juga tidak punya energi magis semacam elf. Hm, tapi ada yang aneh. Tubuhnya punya energi magis, apa dia benar-benar manusia?""Sudahlah, jangan membicarakan hal yang tidak kita ketahui. Tuan Lucas akan memenggal kepala kita dan mengoyak kita dengan kekuatan magisnya yang san
Tangan Alyuura digenggam oleh Lucas. Alyuura melirik ke arah Lucas yang rupanya sedang tersenyum kepadanya. "Jangan merajuk, dasar kelinci manja. Kalau kau merajuk, aku akan mencium mu sekarang juga."Alyuura tertegun, dia tidak pernah melihat Lucas tersenyum seperti itu. Bagi Alyuura, itu adalah senyuman yang sangat menawan. Meskipun Alyuura sering melihat aktor tampan di film yang ia tonton di televisi, namun wajah Lucas jauh lebih tampan daripada mereka.Dan setelah Alyuura perhatikan, Lucas rupanya memakai pakaian yang lebih formal daripada biasanya. Dia terlihat snagat sempurna. Oh tidak, dia memang sempurna. Tidak ada kekurangan yang terletak pada dirinya. Apa kalian bisa menyebutkan apa kekurangan Lucas? "Kenapa kau---""Simpan pertanyaan mu, mereka sudah menunggu kita."Alyuura dan Lucas kini melangkah menuju ke tempat di istana yang digunakan sebagai tempat diadakannya acara yang mewah itu. Dari lantai atas, tepatnya di ujung tangga sudah terdengar suara dari orang-orang
"Tahan dulu ya, Nona. Anda tidak boleh membuat lipstik anda terkena noda es krim. Setelah acaranya nanti selesai, maka anda boleh makan es krim sepuasnya. Tuan Lucas sudah menyiapkan hidangan yang sangat lezat untuk acara besar hari ini," ujar salah satu pelayan dengan warna rambut biru tua. Dia dengan telaten memoles kuku Alyuura, dengan cat kuku berwarna merah muda bercampur putih."Acara? ada acara apa memangnya hari ini? Lucas tidak memberitahu ku kalau dia mengadakan sebuah acara."Pelayan itu hanya bisa diam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Alyuura sudah tidak sabar untuk mendengarkan jawaban dari pertanyaannya tadi."Mercy, katakan padaku ada acara apa hari ini? Kenapa semuanya seakan-akan merahasiakannya padaku?" tanya Alyuura. Dia sedikit mengguncang lengan pelayan berambut biru tua itu. Sontak para pelayan di situ melirik ke arah Mercy, ya naman pelayan itu adalah Mercy. Mereka semua nampaknya sudah sepakat untuk merahasiakan tentang acara apa yang akan diselen