Kenneth memperhatikan Bella, botol yang Bella pegang sampai bergetar seperti orang yang sedang ketakutan.
"Bella, ada apa?" tanya Kenneth.
Bella menggeleng, matanya melirik ke arah dimana Anthony berada dan pria itu masih di sana melihatnya, tidak lama kemudian Anthony pun pergi, Kenneth ikut melihat arah pandangan Bella.
"Kalau kamu takut dengan para fans, sebaiknya tidak perlu kamu pikirkan. Acara variety ini hanya akan berlangsung dua minggu lagi, kamu pasti bisa menahannya." kata Kenneth.
Bella mengangguk, kegugupan dan rasa takut itu membuatnya sering minum. Bagaimana tidak takut kalau Anthony sudah mengetahui posisinya saat sedang bersama Kenneth, ini bahkan lebih menakutkan dari sebuah teror karena keberadaan Anthony di sekitar Bella sudah seperti ancaman.<
Malam itu juga Sean mengantarkan Bella pulang, selama perjalanan sampai tiba di depan rumah Kenneth, Bella masih belum sadarkan diri. Sean menggendong Bella keluar dari mobil sambil meneriakkan nama Kenneth agar membukakan pintu."Kenneth! Cepat buka pintunya!" panggil Sean dengan tergesa-gesa.Kenneth yang saat itu baru keluar dari ruang kerjanya berlari ke arah suara teriakan, pintu di buka lalu Sean yang menggendong Bella langsung masuk tanpa permisi, melihat Bella yang tidak sadarkan diri membuat Kenneth membelalak kaget."Bella!""Kemana aku membawa Bella untuk istirahat?" tanya Kenneth.Kenneth yang ikut panik menyuruh Sean membawa Bella ke kamar tamu untuk sementara sambil menunggu perempuan itu sadar, te
Syuting kembali di lakukan dan berjalan sebagai mana mestinya, tinggal beberapa hari lagi sampai syuting itu selesai, Bella pun dengan senang hati melewati proses tersebut meski saat itu tak sengaja Bella kembali melihat keberadaan Anthony.Lagi-lagi pria itu mengawasinya, Bella sudah menduga kalau uang yang ia berikan kemarin masih kurang untuk pria itu, inilah yang membuat Bella sangat tidak ingin bertemu dengan ayahnya sendiri karena jika pria itu mengetahui keberadaannya pasti akan datang menyusul.Dugaan Bella tidak meleset, Anthony datang lagi dengan tujuan yang tidak ia tahu apa. Tapi selama Kenneth tidak mengenali Anthony maka setidaknya bisa membuat Bella merasa sedikit tenang.Selesai syuting ada jeda istirahat setengah jam, Bella sengaja menjauh untuk menemui ayahnya.
Nama Kenneth dan Bella semakin dikenal luas dengan peran mereka, tidak terasa kalau syuting selama dua bulan lebih akhirnya selesai.Besok akan ada acara khusus penghargaan atas peran yang sudah mereka lakukan, Bella tentunya senang melihat acara yang dilakukan bersama Kenneth berjalan lancar bahkan bisa masuk dalam kategori pilihan terbaik selama tayang.Ini termasuk perkembangan yang sangat pesat, terlebih lagi semenjak Kenneth meninju dan mengancam Anthony malam itu, Anthony tidak pernah lagi mengganggu Bella. Rasanya kehidupan tenang seperti ini belum pernah benar-benar Bella rasakan, tapi setidaknya bisa lebih tenang."Pakaian seperti apa yang ingin kamu gunakan? Apa menurutmu ini cocok?" Kenneth menunjukkan gaun untuk Bella yang akan di pakai saat acara malam penghargaan.
Keesokan pagi, Bella bangun dari tidurnya tapi tidak melihat Kenneth di sebelahnya seperti biasa. Bella duduk bersandar sambil mengembalikan kesadaran sepenuhnya, Kenneth pun mendekat dengan wajah pucat."Kamu sakit?" Tanya Bella khawatir kemudian beringsut untuk memastikan suhu tubuh Kenneth dengan telapak tangannya."Hanya sedikit tidak enak badan," Kenneth bersandar dengan lemas.Ya sejak pukul empat pagi tadi, Kenneth sudah bangun dan merasa tak nyaman pada perutnya, ia sudah beberapa kali bolak-balik ke kamar mandi karena rasa mual yang tidak membuatnya bisa istirahat dengan baik. Perutnya seakan diaduk-aduk, namun tidak ada yang keluar.Suhu tubuh Kenneth tidak panas sama sekali. "Mau aku ambilkan obat, tunggu sebentar," ucap Bella lembut.
Malam harinya, Bella dan Kenneth berangkat ke acara penghargaan dan ternyata acara itu cukup mewah dari apa yang Bella pikirkan. Gaun hitam yang Bella pakai senada dengan baju Kenneth, mereka berdua tampak sangat cocok meski tak sedikit pula yang mencibir mengenai Bella yang memanfaatkan Kenneth untuk bisa mendapatkan karir yang bagus."Kamu tidak mau menggandeng lenganku?" tanya Kenneth, padahal sejak turun dari mobil ia sudah menawarkan diri, tapi Bella menolak dengan alasan yang diakui Kenneth masuk akal yaitu karena hubungan mereka belum di resmikan secara publik."Aku tidak menjawab pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya, Kenneth." jawab Bella.Kenneth mengangguk mengerti, tidak lama kemudian beberapa orang menghampiri Kenneth dan berbincang, Bella pun menyingkir untuk memberikan ruang bagi Kenneth bersama re
"Maaf, tapi kau tidak bisa sembarangan bicara." ucap Bella.Sergio menyeringai, ia melemparkan sesuatu pada Bella yang langsung perempuan itu terima, sebuah kertas yang menunjukkan hasil tes DNA Bella dan Gio positif yang artinya mereka adalah ibu dan anak.Bella semakin tidak habis pikir mengapa sampai Sergio melakukan semua ini padanya, Bella ingat ia tak pernah mencari gara-gara pada pria ini, lalu mengapa dia datang seolah menyerang Bella secara tiba-tiba."Menurutmu bagaimana kalau Kenneth tahu selama ini kau sudah menipunya?"Bella menatap Sergio, "Aku tidak pernah ikut campur dalam masalahmu, lalu mengapa kau datang menyerangku?"Sergio melipat tangan di depan perut, "Entahlah, mungkin kamu tidak sadar melakukan apa ta
Dua hari berlalu dan sejak itu pula Bella kerap di hantui oleh keberadaan Sergio sementara Bella sendiri tidak tahu masalahnya dengan pria itu apa. Tapi untuk menutupi ketakutannya, Bela berusaha untuk terlihat biasa saja meski hatinya sibuk penuh rasa cemas.Malam hari Bella pulang, di depannya sudah ada Kenneth menantikannya tiba."Kamu terlambat hari ini sampai aku harus menjemput Gio." kata Kenneth."Maaf, tadi rekan shift sore tidak datang jadi aku harus menggantikannya, lain kali aku akan memastikan Gio pulang saat aku di rumah."Bella melihat Gio sudah asik bermain kemudian Bella menatap Kenneth, pria itu masih menatapnya."Bisakah kamu berhenti dari pekerjaanmu itu, aku sudah memberimu banyak uang tapi mengapa masih b
Pukul sepuluh, Bella memastikan Gio sudah tidur sebelum apa yang ia lakukan dengan Kenneth kembali berlanjut. Kali ini tak ada sehelai benang pun yang menghalangi tubuh mereka, Kenneth bebas menyentuh bagian tubuh Bella yang ia suka, begitu juga dengan Bella.Keduanya seperti dua orang yang baru pertama kali merasakan gelora cinta panas bersama, sialnya lagi Bella juga tidak mengerti kenapa ia tiba-tiba bisa menandingi kemampuan Kenneth dalam bermain hubungan seperti ini.Pria itu juga tanpa rasa geli berada di antara paha Bella, memainkan lidahnya di sana."Kenneth, itu kotor." ucap Bella tapi sambil menikmatinya.Kenneth tidak peduli teguran Bella, ia hanya ingin membuat wanita ini menikmati hasil sentuhannya, terlebih lagi Kenneth juga tidak keberatan me
Beberapa bulan berlalu, Bella membuka salah satu ruangan kosong yang mana kini Kenneth sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran anak ketiganya, Kenneth bahkan membuat tempat tidur bayi seorang diri dan mendekorasi kamar. Antusias Kenneth tak pernah pudar sejak mengetahui Bella hamil, pria itu melakukan semuanya sendiri agar bisa membuat Bella tetap bahagia, sekarang saja Kenneth sedang menyiapkan kamar calon anaknya yang akan lahir sebentar lagi. "Ini sudah malam, sebaiknya kamu lanjutkan besok saja." Kenneth berbalik, "Aku tidak akan sempat, aku akan selesaikan pekerjaan ini dengan baik. Kita tidak tahu kapan bayinya akan lahir, mengingat usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, jadi aku harus siap semuanya." Bella tersenyum, "Tapi ini sudah jam sebelas malam, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan tidur." ancamnya. Tanpa mengatakan apapun kenneth langsung meletakkan alat yang ia pegang untuk membuat tempat tidur bayi, pria itu menghampiri Bella, meng
Perjalanan ke pusat perbelanjaan mereka jalani bersama, Kenneth menggandeng tangan Gio dan Flo bersamaan melewati setiap toko di sebelah mereka, tapi tujuannya sekarang adalah baju cantik untuk Flo dan juga hadiah untuk gadis kecil mereka. Bella mengikut di belakang memperhatikan kedekatan Kenneth, tiba-tiba Gio berhenti, anak itu berbalik menghampiri Bella dan menggandeng tangan ibunya, Gio mendongak seraya tersenyum. "Kalau Flo untuk daddy, aku akan bersama mommy." katanya. Bella mengusap kepala Gio, "Kalian itu tidak ada bedanya, sama-sama kesayangan mommy." jawab Bella. "Dad," panggil Flo, Kenneth menoleh dan putrinya sudah mengulurkan tangan minta gendong, dengan senang hati Kenneth mengangkat putrinya dan mereka berjalan menuju sebuah toko pakaian anak. "Aku ingin baju biru itu!" tujuk gadis kecil di gendongan Kenneth. Bella mendongak, setinggi itu bagaimana Flo bisa tahu ada baju cantik di sana, "Tolong turunkan baju itu, kami ingin melihatnya." ucap Bella pada pegawai.
Satu minggu setelahnya, baik Kenneth maupun Bella disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga jarang di rumah sehingga sementara waktu Gio dan Flo di jaga oleh Delina. Tampaknya keinginan Delina pulang ke rumahnya harus tertunda demi menjaga kedua cucunya ketika orang tua mereka sibuk bekerja. Tiga hari terakhir, Bella dan Kenneth nyaris tidak saling sapa, jika Bella pulang ke rumah, terkadang Kenneth tidak ada karena dinas di kota lain. Kesibukan itu terus berlanjut sampai minggu kedua, dan hari ini Kenneth juga masih belum pulang. Ketika Bella tiba di rumah, Gio dan Flo sudah tidur. "Kamu dan Kenneth terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini." ucap Delina. Bella menoleh sambil meletakkan lembaran dokumen dan tasnya ke atas meja, "Ada proyek baru yang harus aku tangani di perusahaan, aku tidak bisa lepas tanggung jawab karena posisiku sebagai pemimpin di perusahaan cabang." "Jangan lupa untuk mengatur jadwal makan mu, meski sibuk, kau juga butuh tenaga."
Dress hitam yang dibeli tadi siang kini Bella pakai untuk bersiap datang ke pesta, rambutnya ditata sedemikian rupa untuk menampilkan leher jenjang dan aksesoris yang Bella gunakan. Penampilannya sepuluh kali lipat lebih cantik jika Bella merias dirinya dengan serius, tapi bagi Kenneth merias diri atau tidak, wanita berbaju hitam yang berjalan ke arahnya itu adalah yang paling cantik diantara wanita lainnya. "Perfect!" puji Kenneth seraya menawarkan lengannya untuk Bella gandeng. Bella tersenyum tipis, mereka pun pergi setelah mobil jemputan tiba, Kenneth membukakan pintu mempersilahkan Bella masuk ke dalam mobil lebih dulu. Tempat pesta digelar terlihat sudah ramai, banyak kendaraan juga yang tampaknya baru tiba, supir membukakan pintu agar penumpang di belakang turun. "Biarkan aku memperbaiki penampilanmu sedikit." ucap Bella sambil merapikan dasi kupu-kupu di leher Kenneth agar terlihat lebih nyaman dipandang. "Ayo kita masuk?" Kenneth kembali menawarkan lengannya, dengan senan
Pukul sembilan malam, Bella dan Kenneth sudah bersiap mengambil posisi berbaring ketika mereka melihat pintu terbuka, Flo muncul sembari memeluk boneka unicorn miliknya."Hai, dad.""Hai sayang, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Kenneth.Flo menjatuhkan bonekanya, "Apa aku bisa tidur dengan daddy malam ini?""Tentu saja, kemarilah." Kenneth mengulurkan tangan menggendong Flo dan membiarkan putrinya itu tidur sambil memeluknya seperti anak koala.Tatapan Flo melihat Bella yang sedang melipat tangan di depan perut, namun dengan jahilnya Flo semakin erat memeluk Kenneth, "Ini daddyku.""Jadi apa putriku merebut suamiku sekarang?" "Tidak, ini suamiku." jawab Flo.Bella mendelik sementara Kenneth tertawa sambil mengusap punggung Flo, gadis kecil itu tiba-tiba bangun sambil mendorong jauh selimut yang sering Bella pakai."Ini, mommy tidur saja dengan selimut ini.""Astaga, apa kamu mengusir ibumu sendiri?" sahut Bella melihat putrinya mendorong selimut ke arahnya, Flo diam sebentar menatap B
Ada begitu banyak mainan dan souvenir yang Bella bawa untuk kedua anaknya, terlihat wajah antusias mereka ketika melihat setiap mainan yang ada, Bella dengan Kenneth duduk memperhatikan tanpa mengganggu Gio dan Flo mengacak acak tas berisi barang yang Bella beli di tempat liburannya."Kalian sudah datang?""Ibu," Bella membantu membawa belanjaan ke arah dapur, "banyak sekali.""Sudah tidak apa, karena kau dan suamimu sudah pulang, jadi ibu ingin membuat masakan kesukaan kalian. Tapi apa makanan kesukaan suamimu?" tanya Delina.Bella merapikan belanjaan, "Kenneth bukan pemilih makanan, oh ya, Gio punya alergi dengan seafood."Delina mengangguk mengerti, wanita paruh baya itu memperhatikan wajah putrinya. Sebelumnya ia sempat khawatir kalau pernikahan Bella dengan Kenneth akan berakhir sama seperti sebelumnya, tapi begitu melihat wajah Bella yang berseri seri seperti ini membuatnya turut bahagia."Bagaimana liburanmu dengan Kenneth?""Sangat baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya." ja
Beberapa hari setelahnya liburan masih berlanjut, keesokan harinya Kenneth mengajak Bella untuk mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi mereka liburan, ada banyak souvenir cantik di tempat tersebut dan Bella membeli beberapa untuk Gio dan Flo."Bagaimana menurutmu kalau aku membeli ini juga?" Bella menunjukkan hiasan meja yang pasti akan cantik kalau diletakkan di meja belajar Gio.Kenneth mengangguk, "Beli saja apapun yang kamu suka." jawabnya.Bella tersenyum tipis, tanpa ragu memilih beberapa barang lain baru kemudian memilih menu makanan di salah satu restoran, makanan di sana cukup khas tapi juga cocok di lidah mereka."Cobalah, ini enak." Bella menawarkan menu pesanannya untuk Kenneth, pria itu dengan senang hati menerima suapan yang Bella berikan."Menu kesukaanmu tidak pernah berubah."Bella menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, "Setiap selera orang itu berbeda, dan aku akan selalu menyukai jenis makanan seafood.""Makanlah, kamu butuh banyak energi untuk membuahi."So
"Tunggu sebentar!" Bella mendorong wajah Kenneth, "kau serius kita melakukannya di tempat terbuka seperti ini?" "Kenapa tidak?" jawab Kenneth dengan sangat yakin, "ini momen yang mungkin tidak akan kamu lupakan setelah kita kembali menemui anak-anak, ketika kita pulang nanti, mari berikan kejutan untuk mereka." Kenneth kembali mencium Bella yang duduk di pangkuannya, lantas tanpa menunggu waktu lama diam-diam Kenneth memasukkan kegagahannya ke area sensitif Bella di bawah sana, erangan keluar dari bibir wanita itu, terlihat wajahnya sangat menikmatinya. Bella juga tak segan bergerak di pangkuan Kenneth untuk mendapatkan posisi ternikmat, duduk saling berhadapan seperti ini dan di bawah sana mereka saling terhubung untuk mengirimkan cinta lewat sentuhan yang dalam. Ini merangsang Kenneth untuk lebih bergairah, tanpa sadar menekan Bella untuk melakukan lebih cepat. "Babe, itu terlalu dalam." rintih Bella. "Kamu menyukai yang seperti ini kan?" balas Kenneth, Bella mengangguk mengiya
Liburan masih berlanjut dengan segala keromantisan yang Kenneth berikan, Bella bisa merasakan jika perubahan Kenneth sangatlah banyak, pria itu lebih sering tersenyum bahkan tak segan tertawa, berbeda dengan sikapnya dulu yang kaku dan dingin.Bella merasa lebih nyaman di dekat Kenneth, honeymoon bersama pria yang ia cintai tidaklah buruk, banyak tempat yang Bella dan Kenneth kunjungi seperti pasangan remaja yang baru saja mendapatkan pubertas pertamanya.Tak peduli usia mereka yang tidak lagi muda, tapi kebahagiaan yang menjadi pondasi utama hubungan telah dibangun sejak pernikahan resmi yang disaksikan oleh banyak orang.Dan yang paling penting sekarang adalah membuat anak ketiga yang mereka sepakati, entah itu akan lahir kembar atau tidak bukan masalah, toh dari pihak Bella maupun Kenneth mereka tidak punya gen untuk bisa memiliki bayi kembar."Aku merindukan Gio dan Flo." ucap Bella.Kenneth menoleh, "Ini baru tiga hari kita liburan, tidak mungkin kita pulang saat sedang menikmati