Makanan telah habis di santap Kenneth dan Gio, melihat dua orang itu menyukai masakannya tentu saja Bella senang. "Aku sangat kenyang." ucap Gio sambil bersandar di kursi dan mengusap perutnya. Bella tersenyum, tangannya mengemasi kotak bekal untuk ia bawa pulang, "Kamu pasti sibuk, aku dan Gio akan pulang kalau begitu." "Aku ingin dengan daddy." sahut Gio. Bella menoleh, ia siap bicara untuk mengajak Gio pulang bersama tapi Kenneth lebih dulu berucap. "Aku tidak sibuk hari ini, jadi kamu bisa pulang sementara Gio akan bersamaku, tiga jam lagi aku sudah selesai dengan pekerjaanku." "Bagaimana kalau Gio mengganggu?" Kenneth menggeleng, "Gio anak yang pintar jadi tidak akan menggangguku, benar begitu, Son?" Gio mengangguk sambil mengacungkan jempolnya, Kenneth pun mengacak gemas rambut putranya, "Anak pintar." "Kalau begitu aku akan meninggalkan Gio denganmu." "Terima kasih untuk makanan yang kamu bawa." ucap Kenneth, Bella mengangguk lalu keluar dengan membawa kotak bekal makan
Kenneth menghabiskan kesenangan bersama Bella, saling memberikan kepuasan tanpa ada penolakan. Setiap sentuhan yang Kenneth berikan bagi Bella seperti sebuah pujian.Pria empat tahun yang ia kenal kini berstatus sebagai suaminya, pria dingin dan arrogan dengan dalih tak ingin menikah hanya untuk terikat dengan satu wanita, tapi kini Bella justru menjadi istri Kenneth.Gerakan yang Kenneth berikan tak bisa membuat Bella menahan suaranya, nafasnya tersengal setiap guncangan di terima tubuhnya. Milik Kenneth membuatnya semakin basah sampai akhirnya kepuasan tiba secara bersamaan.Erangan terdengar dari bibir Kenneth dan lagi-lagi Bella merasakan sesuatu memenuhinya di bawah sana. Saat Kenneth melepaskan sesuatu dari dalam diri Bella, saat itu juga Bella merasa kehilangan sesuatu."Kau membuatku merasa nikmat." Kecupan Kenneth berikan di bibir Bella sekilas, tatapannya turun ke bawah tapi Bella langsung merapatkan kakinya."Jangan menatapnya,
Kenneth menghabiskan beberapa jam untuk memikirkan ucapakan Bella.Cinta, Kenneth tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta pada siapapun. Tapi kalimat Bella membuatnya kembali berpikir dua kali.Mau mengelak seperti apa, Kenneth sudah menjadi seorang suami dan dia sendiri lah yang mengajak Bella untuk menikah, jadi wajar kalau memang Bella mengharapkan cinta dari pria yang sudah menikahinya.Kenneth mematikan treadmill dan mengakhiri olahraga, keringat membanjiri baju seperti orang kehujanan. Tanpa mengganti pakaian, Kenneth pulang. Di rumah, Kenneth melihat Bella di dapur dengan Gio, itu bukan pemandangan langka karena Bella memang sering berkreasi membuat makanan bersama Gio."Apa yang salah denganku sebenarnya?" batin Kenneth sembari memalingkan wajah saat matanya berpandangan dengan Bella. Kakinya menuju kamar, bergegas membersihkan diri kemudian sebuah panggilan masuk di ponselnya."Sir, laporan bulanan sudah saya kirim lewat email. Ada beberapa proposal dari beberapa perusahaan i
Bella baru saja merapikan kamar Gio dengan alas tempat tidur yang bersih saat tak sengaja tatapan matanya melihat bundaran di dalam kalender milik Gio. Bella pun melihat tanggal berapa sekarang sampai Bella ingat kalau hari ini adalah ulang tahun Kenneth.Selama empat tahun bekerja di rumah ini, Bella tidak pernah sekalipun melihat Kenneth merayakan ulang tahun, keluarga Kenneth juga hanya satu yaitu nenek dari mendiang ayahnya."Mom, aku tidak punya uang untuk membeli hadiah untuk Daddy."Bella berbalik, saat itu Gio memegang piggy bank yang hanya berisi lima dolar karena memang jarang di isi. Bella teringat black card pemberian Kenneth, sepertinya kini Bella perlu menggunakan isinya."Ayo, kita beli hadiah untuk ayahmu." ucap Bella.Gio mengangguk antusias, kini mereka ada di pusat perbelanjaan, Bella mengikuti Gio untuk membebaskan apa yang akan putranya pilih sebagai hadiah ulang tahun Kenneth, setelah berputar beberapa kali di pusat
Malam berlangsung sangat singkat, Kenneth menghabiskan perayaan kecil ulang tahun bersama Bella dan Gio, sederhana tapi bisa di bilang ini ulang tahun pertama Kenneth yang terasa ada maknanya.Ia punya anak, punya seorang istri yang menyambutnya pulang setelah lelah bekerja seharian."Terima kasih untuk kejutan dari kalian." Ucap Kenneth."Dad, aku sempat kelaparan karena menunggu Daddy pulang." Kata Gio mengadu.Kenneth terkekeh, "Tadi ada kendala di perjalanan, Daddy minta maaf karena membuat putra kesayanganku ini kelaparan.""Sekarang aku mengantuk." Ucap Gio.Kenneth melihat Bella sedang membersihkan wadah sisa makannya barusan. Kenneth pun menatap Gio."Bersihkan wajah, gigi dan tidur dengan baik. Besok Daddy akan mengantarmu ke sekolah untuk pelajaran tahun ini, mengerti?""Yey! Aku akan sekolah!" Gio melompat dari kursi meja makan menuju kamarnya, untuk melakukan apa yang Kenneth katakan.Bella mengeringkan tangan, "Apa yang membuat Gio sangat bersemangat?""Besok waktunya Gio
Hubungan Bella dan Kenneth semakin membaik, rasa canggung perlahan mulai menghilang. Semalaman mereka menghabiskan waktu bersama berbagai keringat dan kepuasan.Pagi ini Bella masih tidur, tapi sisa semalam masih membasahi area sensitif Bella, sialnya lagi Kenneth tidak bisa diam setelah kelopak matanya terbuka. Tangannya bergerak ke bawah selimut, menyentuh area sensitif Bella dengan jeari tangan.Erangan halus keluar dari bibir Bella sementara pandangan Kenneth ke wajah wanita ini denga sudut bibirnya mengukir senyum."Ugh!" desis Bella.Perlahan matanya terbuka, kini sentuhan jari tangan Kenneth terasa lebih jelas bermain di bawah sana."Apa semalam belum cukup?" tanya Bella.Bagaimana bisa Kenneth merasa puas, tubuh Bella selalu membuatnya merasa tertantang. Selimut Kenneth singkap, ia berpindah posisi ke atas tubuh Bella.Menyentuh setiap kulit lembut wanita ini dengan ciuman yang basah."Bagaimana aku merasa cukup kalau milikmu menelanku sangat dalam. Kamu berhasil membuatku meng
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Gio bersenandung mengikuti lagu yang Kenneth putar di radio mobil. Terlihat jelas kebahagiaan Gio untuk memulai sekolah pertamanya.Tiga puluh lima menit perjalanan, mobil pun berhenti di depan gedung sekolah. Gio turun lebih dulu dari mobil menghampiri teman sebayanya sementara Kenneth dan Bella menemui pengurus sekolah tersebut."Tempat ini perlu akses khusus, jadi tidak semua orang bisa keluar masuk menjemput anak-anak saat pulang sekolah." ucap Kenneth saat melewati koridor.Bella mengangguk mengerti, mereka tiba di ruangan pengurus sekolah. Membahas beberapa hal sampai akhirnya Kenneth perlu mendaftar di sebuah aplikasi sekolah untuk membuat kode khusus.Sekarang Kenneth dan Bella diarahkan menuju kelas pertama Gio, di satu ruangan ada sekitar lima belas anak berusia empat hingga lima tahun. Gio sendiri sudah asik bermain dengan teman barunya."Ini di luar dugaan, Gio lebih mudah berbaur dengan or
Bella terdiam cukup lama menatap selembar kertas izin kerja dari perusahaan Kenneth."Kenapa, kamu tidak suka?" Kenneth mengernyitkan kening sampai Bella membalas tatapannya."Aku tidak meminta mu menawarkan pekerjaan untukku.""Bukankah kamu ingin bekerja, dan aku memberikan apa yang kamu inginkan, dengan kamu bekerja di perusahaan yang sama denganku maka kita bisa lebih sering bertemu." sahut Kenneth.Bagaimana bisa Bella menerima pekerjaan di perusahaan Kenneth, tempat itu seperti siksaan bagi Bella karena tatapan sinis setiap karyawan kerap kali Bella rasakan.Kertas kembali Bella berikan, "Aku terima kasih atas niat baikmu, tapi aku tidak bisa menerimanya. Lagi pula itu perusahaan besar sedangkan aku tidak punya pengalaman kerja. Bagaimana bisa dari orang yang berstatus sebagai pengasuh putramu tiba-tiba saja menjadi karyawan di perusahaan milikmu, orang lain pasti akan memandangku buruk.""Kamu akan menjadi sekr
Beberapa bulan berlalu, Bella membuka salah satu ruangan kosong yang mana kini Kenneth sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran anak ketiganya, Kenneth bahkan membuat tempat tidur bayi seorang diri dan mendekorasi kamar. Antusias Kenneth tak pernah pudar sejak mengetahui Bella hamil, pria itu melakukan semuanya sendiri agar bisa membuat Bella tetap bahagia, sekarang saja Kenneth sedang menyiapkan kamar calon anaknya yang akan lahir sebentar lagi. "Ini sudah malam, sebaiknya kamu lanjutkan besok saja." Kenneth berbalik, "Aku tidak akan sempat, aku akan selesaikan pekerjaan ini dengan baik. Kita tidak tahu kapan bayinya akan lahir, mengingat usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, jadi aku harus siap semuanya." Bella tersenyum, "Tapi ini sudah jam sebelas malam, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan tidur." ancamnya. Tanpa mengatakan apapun kenneth langsung meletakkan alat yang ia pegang untuk membuat tempat tidur bayi, pria itu menghampiri Bella, meng
Perjalanan ke pusat perbelanjaan mereka jalani bersama, Kenneth menggandeng tangan Gio dan Flo bersamaan melewati setiap toko di sebelah mereka, tapi tujuannya sekarang adalah baju cantik untuk Flo dan juga hadiah untuk gadis kecil mereka. Bella mengikut di belakang memperhatikan kedekatan Kenneth, tiba-tiba Gio berhenti, anak itu berbalik menghampiri Bella dan menggandeng tangan ibunya, Gio mendongak seraya tersenyum. "Kalau Flo untuk daddy, aku akan bersama mommy." katanya. Bella mengusap kepala Gio, "Kalian itu tidak ada bedanya, sama-sama kesayangan mommy." jawab Bella. "Dad," panggil Flo, Kenneth menoleh dan putrinya sudah mengulurkan tangan minta gendong, dengan senang hati Kenneth mengangkat putrinya dan mereka berjalan menuju sebuah toko pakaian anak. "Aku ingin baju biru itu!" tujuk gadis kecil di gendongan Kenneth. Bella mendongak, setinggi itu bagaimana Flo bisa tahu ada baju cantik di sana, "Tolong turunkan baju itu, kami ingin melihatnya." ucap Bella pada pegawai.
Satu minggu setelahnya, baik Kenneth maupun Bella disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga jarang di rumah sehingga sementara waktu Gio dan Flo di jaga oleh Delina. Tampaknya keinginan Delina pulang ke rumahnya harus tertunda demi menjaga kedua cucunya ketika orang tua mereka sibuk bekerja. Tiga hari terakhir, Bella dan Kenneth nyaris tidak saling sapa, jika Bella pulang ke rumah, terkadang Kenneth tidak ada karena dinas di kota lain. Kesibukan itu terus berlanjut sampai minggu kedua, dan hari ini Kenneth juga masih belum pulang. Ketika Bella tiba di rumah, Gio dan Flo sudah tidur. "Kamu dan Kenneth terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini." ucap Delina. Bella menoleh sambil meletakkan lembaran dokumen dan tasnya ke atas meja, "Ada proyek baru yang harus aku tangani di perusahaan, aku tidak bisa lepas tanggung jawab karena posisiku sebagai pemimpin di perusahaan cabang." "Jangan lupa untuk mengatur jadwal makan mu, meski sibuk, kau juga butuh tenaga."
Dress hitam yang dibeli tadi siang kini Bella pakai untuk bersiap datang ke pesta, rambutnya ditata sedemikian rupa untuk menampilkan leher jenjang dan aksesoris yang Bella gunakan. Penampilannya sepuluh kali lipat lebih cantik jika Bella merias dirinya dengan serius, tapi bagi Kenneth merias diri atau tidak, wanita berbaju hitam yang berjalan ke arahnya itu adalah yang paling cantik diantara wanita lainnya. "Perfect!" puji Kenneth seraya menawarkan lengannya untuk Bella gandeng. Bella tersenyum tipis, mereka pun pergi setelah mobil jemputan tiba, Kenneth membukakan pintu mempersilahkan Bella masuk ke dalam mobil lebih dulu. Tempat pesta digelar terlihat sudah ramai, banyak kendaraan juga yang tampaknya baru tiba, supir membukakan pintu agar penumpang di belakang turun. "Biarkan aku memperbaiki penampilanmu sedikit." ucap Bella sambil merapikan dasi kupu-kupu di leher Kenneth agar terlihat lebih nyaman dipandang. "Ayo kita masuk?" Kenneth kembali menawarkan lengannya, dengan senan
Pukul sembilan malam, Bella dan Kenneth sudah bersiap mengambil posisi berbaring ketika mereka melihat pintu terbuka, Flo muncul sembari memeluk boneka unicorn miliknya."Hai, dad.""Hai sayang, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Kenneth.Flo menjatuhkan bonekanya, "Apa aku bisa tidur dengan daddy malam ini?""Tentu saja, kemarilah." Kenneth mengulurkan tangan menggendong Flo dan membiarkan putrinya itu tidur sambil memeluknya seperti anak koala.Tatapan Flo melihat Bella yang sedang melipat tangan di depan perut, namun dengan jahilnya Flo semakin erat memeluk Kenneth, "Ini daddyku.""Jadi apa putriku merebut suamiku sekarang?" "Tidak, ini suamiku." jawab Flo.Bella mendelik sementara Kenneth tertawa sambil mengusap punggung Flo, gadis kecil itu tiba-tiba bangun sambil mendorong jauh selimut yang sering Bella pakai."Ini, mommy tidur saja dengan selimut ini.""Astaga, apa kamu mengusir ibumu sendiri?" sahut Bella melihat putrinya mendorong selimut ke arahnya, Flo diam sebentar menatap B
Ada begitu banyak mainan dan souvenir yang Bella bawa untuk kedua anaknya, terlihat wajah antusias mereka ketika melihat setiap mainan yang ada, Bella dengan Kenneth duduk memperhatikan tanpa mengganggu Gio dan Flo mengacak acak tas berisi barang yang Bella beli di tempat liburannya."Kalian sudah datang?""Ibu," Bella membantu membawa belanjaan ke arah dapur, "banyak sekali.""Sudah tidak apa, karena kau dan suamimu sudah pulang, jadi ibu ingin membuat masakan kesukaan kalian. Tapi apa makanan kesukaan suamimu?" tanya Delina.Bella merapikan belanjaan, "Kenneth bukan pemilih makanan, oh ya, Gio punya alergi dengan seafood."Delina mengangguk mengerti, wanita paruh baya itu memperhatikan wajah putrinya. Sebelumnya ia sempat khawatir kalau pernikahan Bella dengan Kenneth akan berakhir sama seperti sebelumnya, tapi begitu melihat wajah Bella yang berseri seri seperti ini membuatnya turut bahagia."Bagaimana liburanmu dengan Kenneth?""Sangat baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya." ja
Beberapa hari setelahnya liburan masih berlanjut, keesokan harinya Kenneth mengajak Bella untuk mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi mereka liburan, ada banyak souvenir cantik di tempat tersebut dan Bella membeli beberapa untuk Gio dan Flo."Bagaimana menurutmu kalau aku membeli ini juga?" Bella menunjukkan hiasan meja yang pasti akan cantik kalau diletakkan di meja belajar Gio.Kenneth mengangguk, "Beli saja apapun yang kamu suka." jawabnya.Bella tersenyum tipis, tanpa ragu memilih beberapa barang lain baru kemudian memilih menu makanan di salah satu restoran, makanan di sana cukup khas tapi juga cocok di lidah mereka."Cobalah, ini enak." Bella menawarkan menu pesanannya untuk Kenneth, pria itu dengan senang hati menerima suapan yang Bella berikan."Menu kesukaanmu tidak pernah berubah."Bella menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, "Setiap selera orang itu berbeda, dan aku akan selalu menyukai jenis makanan seafood.""Makanlah, kamu butuh banyak energi untuk membuahi."So
"Tunggu sebentar!" Bella mendorong wajah Kenneth, "kau serius kita melakukannya di tempat terbuka seperti ini?" "Kenapa tidak?" jawab Kenneth dengan sangat yakin, "ini momen yang mungkin tidak akan kamu lupakan setelah kita kembali menemui anak-anak, ketika kita pulang nanti, mari berikan kejutan untuk mereka." Kenneth kembali mencium Bella yang duduk di pangkuannya, lantas tanpa menunggu waktu lama diam-diam Kenneth memasukkan kegagahannya ke area sensitif Bella di bawah sana, erangan keluar dari bibir wanita itu, terlihat wajahnya sangat menikmatinya. Bella juga tak segan bergerak di pangkuan Kenneth untuk mendapatkan posisi ternikmat, duduk saling berhadapan seperti ini dan di bawah sana mereka saling terhubung untuk mengirimkan cinta lewat sentuhan yang dalam. Ini merangsang Kenneth untuk lebih bergairah, tanpa sadar menekan Bella untuk melakukan lebih cepat. "Babe, itu terlalu dalam." rintih Bella. "Kamu menyukai yang seperti ini kan?" balas Kenneth, Bella mengangguk mengiya
Liburan masih berlanjut dengan segala keromantisan yang Kenneth berikan, Bella bisa merasakan jika perubahan Kenneth sangatlah banyak, pria itu lebih sering tersenyum bahkan tak segan tertawa, berbeda dengan sikapnya dulu yang kaku dan dingin.Bella merasa lebih nyaman di dekat Kenneth, honeymoon bersama pria yang ia cintai tidaklah buruk, banyak tempat yang Bella dan Kenneth kunjungi seperti pasangan remaja yang baru saja mendapatkan pubertas pertamanya.Tak peduli usia mereka yang tidak lagi muda, tapi kebahagiaan yang menjadi pondasi utama hubungan telah dibangun sejak pernikahan resmi yang disaksikan oleh banyak orang.Dan yang paling penting sekarang adalah membuat anak ketiga yang mereka sepakati, entah itu akan lahir kembar atau tidak bukan masalah, toh dari pihak Bella maupun Kenneth mereka tidak punya gen untuk bisa memiliki bayi kembar."Aku merindukan Gio dan Flo." ucap Bella.Kenneth menoleh, "Ini baru tiga hari kita liburan, tidak mungkin kita pulang saat sedang menikmati