Hari ini Bella memiliki jadwal pertemuan di beberapa tempat berbeda, mau tak mau ia harus membawa Flo turut serta karena Bella masih belum mendapatkan baby sitter yang bisa ia percaya, Bella juga tidak mungkin meminta bantuan istri Carlo terus menerus. Flo juga tidak banyak mengganggu, anak itu tau kapan waktunya mengganggu Bella dan tidak, tapi setelah jam tiga sore ketika semua pertemuan yang Bella hadiri hari ini selesai, Flo tetap diam tanpa mengatakan apapun pada Bella. Merasa aneh dengan putrinya yang biasanya cerewet mendadak sangat pendiam, Bella pun memangku Flo sambil membelai lembut wajah gadis itu. "Flo, apa ada yang tidak nyaman di tubuhmu?" tanya Bella karena tubuh Flo tidak demam seperti kemarin, hanya saja sikapnya hari ini membuat Bella kembali khawatir. "Flo mau Gio," jawab gadis itu sambil memeluk leher Bella, "aku mau sekolah dengan Gio." Bella terkekeh, "Flo tidak boleh sekolah dengan Gio, umur Flo masih belum cukup. Sore nanti bagaimana kalau kita ke tempat b
Kenneth melihat Flo dan Gio saling berpelukan, gadis kecil itu berhasil membuat Kenneth terus memikirkannya sejak pulang dari Chicago, tidak terpikir kalau ternyata Flo adalah putrinya.Sesaat Kenneth memalingkan wajah untuk menyembunyikan tangisan haru yang tidak bisa ia tahan, melihat itu Bella hanya tersenyum tipis."Aku tidak bisa terus egois untuk memisahkan kalian, Flo berhak tau kalau kamu adalah ayahnya." ucap Bella.Kenneth menarik nafas dalam kemudian berbalik dan memeluk Bella sangat erat, wanita itu pun membalas pelukan Kenneth."Maaf karena aku tidak ada ketika kamu melahirkan putri kita yang sangat cantik ini." "Itu sudah berlalu, Kenneth. Kita mulai dengan cara yang baru, sayangi Flo selayaknya ayah untuknya," jawab Bella.Kenneth menarik diri dari pelukan itu lalu menghampiri Flo. Gadis kecil itu menyadari sosok Kenneth, bibirnya tersenyum lebar."Paman besar!" serunya.Kenneth meraih Flo kemudian menggendongnya, Flo juga melingkarkan tangan di leher Kenneth agar tida
Rutinitas harian masih harus Bella lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan cabang, siapa sangka kalau jadwal pertemuan hari ini dengan perusahaan Kenneth, alhasil siang itu rapat berlangsung dan Bella bersama Kenneth di satu ruangan yang sama membahas pekerjaan. Karena Bella pembuka suara di rapat tersebut, Kenneth terus memperhatikan dengan seksama, ternyata Bella yang ia kenal selama empat tahun sebagai pengasuh Gio juga memiliki kemampuan di bidang lain. Bahkan cara Bella ketika menjelaskan setiap detail kerja sangat baik seperti orang profesional yang tahu tentang bisnis lebih dari sepuluh tahun, kenapa Kenneth tidak menyadari bakat emas Bella selama ini? Semakin diperhatikan, semakin banyak bakat dari perempuan itu yang membuat Kenneth semakin bangga. Rapat pun usai, satu-persatu anggota mulai keluar menyisakan Bella yang sedang merapikan dokumen dan Kenneth masih duduk memperhatikan. "Jadi kamu bekerja sebagai pimpinan baru di perusahaan cabang City Bank. Selamat untuk k
Malam hari Kenneth benar-benar datang bersama Gio di unit apartemen Bella, posisi apartemen itu di lantai yang sama dengan apartemen Carlo dan hanya melewati satu apartemen lain.Bisa di katakan tempat tinggal Bella di sebelah tempat tinggal asisten pribadi Kenneth, begitu mengetahui Bella tinggal di sana tentu saja Kenneth sedikit terkejut karena tidak mengetahuinya."Jadi Flo dan ibumu tinggal di sini?" tanya Kenneth pada Gio.Anak itu mengangguk, pintu pun Gio ketuk sampai Bella membukanya. Kenneth datang membawa sekeranjang buah dan juga makanan."Gio!" panggil Flo.Gio berlari ke arah adiknya, lagi-lagi mereka berpelukan. Sementar Bella menerima buah tangan yang Kenneth bawa lalu membawanya ke dapur, apartemen Bella memang tidak begitu luas, dapur dan ruang tamu tidak memiliki sekat jadi saat Bella ada di dapur ia bisa melihat anak-anak bermain di ruang tamu."Sejak kapan kamu tinggal di tempat ini?" tanya Kenneth."Belum lama, aku di pindah tugaskan ke perusahaan City Bank setel
Bella tidak bisa memejamkan matanya meski sekarang sudah menunjukkan waktu tiga dini hari, Kenneth juga pulang sendirian sejak tadi, ketika Bella memejamkan mata ia justru teringat beberapa saat lalu mengenai kedekatannya yang terlampau dekat dari yang ia duga.Sulit untuk tidak mengakuinya karena respon tubuh Bella adalah sebaliknya, tanpa sadar Bella menyentuh bibirnya sendiri, ciuman lembut dengan Kenneth masih terasa jelas. Pria itu satu-satunya yang Bella kenal bisa melakukan hubungan lebih dekat, karena tak banyak teman yang Bella miliki, selain itu Kenneth juga adalah pria pertama untuk Bella."Perasaanku menjadi kacau karena sikapnya." gumam Bella.Setelah termenung cukup lama, Bella pun akhirnya bisa memejamkan mata sampai pagi hari. Sengaja pintu kamar tidak Bella tutup, begitu pagi tiba pintu itu terbuka dan dua anaknya datang.Pergerakan di tempat tidur berhasil membuat Bella membuka mata, tapi kedua anaknya sudah berbaring di setiap sisi tubuh Bella untuk memberikan peluk
Melihat anak-anak yang sedang asik bermain, Bella pun pergi untuk melihat Villa yang Kenneth sewa, tempatnya mewah dan untuk menghabiskan satu malam saja di tempat itu pasti mengeluarkan cukup banyak dana. Bella membuka sebuah kamar, di dalamnya sudah tersedia beberapa paper bag berisi pakaian yang mungkin Kenneth siapkan untuk anak-anak, Bella melihat kamar lainnya dan di sana juga ada beberapa baju yang digantung. Melihat baju yang sudah di sediakan, itu adalah kamar untuk Bella, tapi tatapan Bella juga melihat ada baju Kenneth, pria itu tidak berencana tidur di kamar yang sama dengannya kan? Untuk sekarang Bella berpikiran positif, villa tersebut cukup luas jadi mungkin ada kamar lain, memang benar ada kamar lainnya tapi itu hanya ruangan kosong tanpa benda apapun di dalam sana. "Apa yang kau cari?" Bella berjingkrak kaget lalu berbalik melihat Kenneth ada di belakangnya, "Kau mengagetkanku." Kenneth melihat ke dalam ruangan kosong itu lalu menutup pintunya, "Di sini hanya ada
Saat Bella menghampiri Gio, terlihat putranya sedang membantu Flo naik ke tepi kolam kemudian menutup tubuh Flo dengan handuk agar tidak kedinginan."Mom, baju mana yang akan adek pakai."Bella meraih Flo, "Gio mandi lebih dulu, mommy akan bersihkan tubuh Flo baru pakai pakaian." ucap Bella.Gio mengangguk patuh sambil meraih handuk dan menuju kamar mandi, Bella melewati Kenneth menggendong Flo untuk membersihkan diri sebelum mengenakan pakaian. Sore hari Kenneth mengajak keluarga kecil itu untuk berjalan santai di sekitar villa.Gio menggandeng tangan Flo berlarian kesana kemari setiap melihat sesuatu yang menarik perhatian mereka, "Mereka terlihat sangat dekat untuk ukuran orang yang baru mengenal." ucap Kenneth.Memang benar, bukan hanya Gio saja yang mudah dekat dengan Flo. Pertama kali bertemu Kenneth, Flo juga sudah langsung dekat seperti sudah saling bertemu. Gio juga tidak melepaskan gandengan tangannya pada Flo, itu berhasil membantu Flo yang hampir jatuh ditahan oleh Gio.Pe
Sudah larut malam, Bella memastikan Flo dan Gio tidur lalu setelahnya Bella menuju ke kamar yang sama dengan Kenneth. Ini mengingatkan kembali ketika Bella memasuki kamar pribadi Kenneth beberapa tahun lalu setelah pernikahan.Perasaannya berdebar dan cukup asing karena untuk kali pertama tidur dengan laki-laki, sekarang pun Bella merasa berdebar walaupun masa lalu sudah terlewat cukup jauh. Pintu dibuka, Bella berjalan masuk untuk mencari baju yang akan dia gunakan.Tak lama Kenneth keluar dari kamar mandi, pria itu hanya mengenakan handuk melilit pinggangnya, "Anak-anak sudah tidur?" tanyanya."Sudah, kalau begitu aku akan mandi." Bella membawa pakaian masuk ke dalam kamar mandi secepat mungkin karena ia tidak mau menatap Kenneth dengan kondisi shirtless seperti itu terlalu lama, tak baik untuk kesehatan jantung Bella.Setengah jam Bella di dalam kamar mandi baru keluar, Kenneth masih memegang ponsel duduk bersandar di kepala tempat tidur."Kita atur kesepakatan dari sekarang."Kenn
Beberapa bulan berlalu, Bella membuka salah satu ruangan kosong yang mana kini Kenneth sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran anak ketiganya, Kenneth bahkan membuat tempat tidur bayi seorang diri dan mendekorasi kamar. Antusias Kenneth tak pernah pudar sejak mengetahui Bella hamil, pria itu melakukan semuanya sendiri agar bisa membuat Bella tetap bahagia, sekarang saja Kenneth sedang menyiapkan kamar calon anaknya yang akan lahir sebentar lagi. "Ini sudah malam, sebaiknya kamu lanjutkan besok saja." Kenneth berbalik, "Aku tidak akan sempat, aku akan selesaikan pekerjaan ini dengan baik. Kita tidak tahu kapan bayinya akan lahir, mengingat usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, jadi aku harus siap semuanya." Bella tersenyum, "Tapi ini sudah jam sebelas malam, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan tidur." ancamnya. Tanpa mengatakan apapun kenneth langsung meletakkan alat yang ia pegang untuk membuat tempat tidur bayi, pria itu menghampiri Bella, meng
Perjalanan ke pusat perbelanjaan mereka jalani bersama, Kenneth menggandeng tangan Gio dan Flo bersamaan melewati setiap toko di sebelah mereka, tapi tujuannya sekarang adalah baju cantik untuk Flo dan juga hadiah untuk gadis kecil mereka. Bella mengikut di belakang memperhatikan kedekatan Kenneth, tiba-tiba Gio berhenti, anak itu berbalik menghampiri Bella dan menggandeng tangan ibunya, Gio mendongak seraya tersenyum. "Kalau Flo untuk daddy, aku akan bersama mommy." katanya. Bella mengusap kepala Gio, "Kalian itu tidak ada bedanya, sama-sama kesayangan mommy." jawab Bella. "Dad," panggil Flo, Kenneth menoleh dan putrinya sudah mengulurkan tangan minta gendong, dengan senang hati Kenneth mengangkat putrinya dan mereka berjalan menuju sebuah toko pakaian anak. "Aku ingin baju biru itu!" tujuk gadis kecil di gendongan Kenneth. Bella mendongak, setinggi itu bagaimana Flo bisa tahu ada baju cantik di sana, "Tolong turunkan baju itu, kami ingin melihatnya." ucap Bella pada pegawai.
Satu minggu setelahnya, baik Kenneth maupun Bella disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga jarang di rumah sehingga sementara waktu Gio dan Flo di jaga oleh Delina. Tampaknya keinginan Delina pulang ke rumahnya harus tertunda demi menjaga kedua cucunya ketika orang tua mereka sibuk bekerja. Tiga hari terakhir, Bella dan Kenneth nyaris tidak saling sapa, jika Bella pulang ke rumah, terkadang Kenneth tidak ada karena dinas di kota lain. Kesibukan itu terus berlanjut sampai minggu kedua, dan hari ini Kenneth juga masih belum pulang. Ketika Bella tiba di rumah, Gio dan Flo sudah tidur. "Kamu dan Kenneth terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini." ucap Delina. Bella menoleh sambil meletakkan lembaran dokumen dan tasnya ke atas meja, "Ada proyek baru yang harus aku tangani di perusahaan, aku tidak bisa lepas tanggung jawab karena posisiku sebagai pemimpin di perusahaan cabang." "Jangan lupa untuk mengatur jadwal makan mu, meski sibuk, kau juga butuh tenaga."
Dress hitam yang dibeli tadi siang kini Bella pakai untuk bersiap datang ke pesta, rambutnya ditata sedemikian rupa untuk menampilkan leher jenjang dan aksesoris yang Bella gunakan. Penampilannya sepuluh kali lipat lebih cantik jika Bella merias dirinya dengan serius, tapi bagi Kenneth merias diri atau tidak, wanita berbaju hitam yang berjalan ke arahnya itu adalah yang paling cantik diantara wanita lainnya. "Perfect!" puji Kenneth seraya menawarkan lengannya untuk Bella gandeng. Bella tersenyum tipis, mereka pun pergi setelah mobil jemputan tiba, Kenneth membukakan pintu mempersilahkan Bella masuk ke dalam mobil lebih dulu. Tempat pesta digelar terlihat sudah ramai, banyak kendaraan juga yang tampaknya baru tiba, supir membukakan pintu agar penumpang di belakang turun. "Biarkan aku memperbaiki penampilanmu sedikit." ucap Bella sambil merapikan dasi kupu-kupu di leher Kenneth agar terlihat lebih nyaman dipandang. "Ayo kita masuk?" Kenneth kembali menawarkan lengannya, dengan senan
Pukul sembilan malam, Bella dan Kenneth sudah bersiap mengambil posisi berbaring ketika mereka melihat pintu terbuka, Flo muncul sembari memeluk boneka unicorn miliknya."Hai, dad.""Hai sayang, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Kenneth.Flo menjatuhkan bonekanya, "Apa aku bisa tidur dengan daddy malam ini?""Tentu saja, kemarilah." Kenneth mengulurkan tangan menggendong Flo dan membiarkan putrinya itu tidur sambil memeluknya seperti anak koala.Tatapan Flo melihat Bella yang sedang melipat tangan di depan perut, namun dengan jahilnya Flo semakin erat memeluk Kenneth, "Ini daddyku.""Jadi apa putriku merebut suamiku sekarang?" "Tidak, ini suamiku." jawab Flo.Bella mendelik sementara Kenneth tertawa sambil mengusap punggung Flo, gadis kecil itu tiba-tiba bangun sambil mendorong jauh selimut yang sering Bella pakai."Ini, mommy tidur saja dengan selimut ini.""Astaga, apa kamu mengusir ibumu sendiri?" sahut Bella melihat putrinya mendorong selimut ke arahnya, Flo diam sebentar menatap B
Ada begitu banyak mainan dan souvenir yang Bella bawa untuk kedua anaknya, terlihat wajah antusias mereka ketika melihat setiap mainan yang ada, Bella dengan Kenneth duduk memperhatikan tanpa mengganggu Gio dan Flo mengacak acak tas berisi barang yang Bella beli di tempat liburannya."Kalian sudah datang?""Ibu," Bella membantu membawa belanjaan ke arah dapur, "banyak sekali.""Sudah tidak apa, karena kau dan suamimu sudah pulang, jadi ibu ingin membuat masakan kesukaan kalian. Tapi apa makanan kesukaan suamimu?" tanya Delina.Bella merapikan belanjaan, "Kenneth bukan pemilih makanan, oh ya, Gio punya alergi dengan seafood."Delina mengangguk mengerti, wanita paruh baya itu memperhatikan wajah putrinya. Sebelumnya ia sempat khawatir kalau pernikahan Bella dengan Kenneth akan berakhir sama seperti sebelumnya, tapi begitu melihat wajah Bella yang berseri seri seperti ini membuatnya turut bahagia."Bagaimana liburanmu dengan Kenneth?""Sangat baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya." ja
Beberapa hari setelahnya liburan masih berlanjut, keesokan harinya Kenneth mengajak Bella untuk mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi mereka liburan, ada banyak souvenir cantik di tempat tersebut dan Bella membeli beberapa untuk Gio dan Flo."Bagaimana menurutmu kalau aku membeli ini juga?" Bella menunjukkan hiasan meja yang pasti akan cantik kalau diletakkan di meja belajar Gio.Kenneth mengangguk, "Beli saja apapun yang kamu suka." jawabnya.Bella tersenyum tipis, tanpa ragu memilih beberapa barang lain baru kemudian memilih menu makanan di salah satu restoran, makanan di sana cukup khas tapi juga cocok di lidah mereka."Cobalah, ini enak." Bella menawarkan menu pesanannya untuk Kenneth, pria itu dengan senang hati menerima suapan yang Bella berikan."Menu kesukaanmu tidak pernah berubah."Bella menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, "Setiap selera orang itu berbeda, dan aku akan selalu menyukai jenis makanan seafood.""Makanlah, kamu butuh banyak energi untuk membuahi."So
"Tunggu sebentar!" Bella mendorong wajah Kenneth, "kau serius kita melakukannya di tempat terbuka seperti ini?" "Kenapa tidak?" jawab Kenneth dengan sangat yakin, "ini momen yang mungkin tidak akan kamu lupakan setelah kita kembali menemui anak-anak, ketika kita pulang nanti, mari berikan kejutan untuk mereka." Kenneth kembali mencium Bella yang duduk di pangkuannya, lantas tanpa menunggu waktu lama diam-diam Kenneth memasukkan kegagahannya ke area sensitif Bella di bawah sana, erangan keluar dari bibir wanita itu, terlihat wajahnya sangat menikmatinya. Bella juga tak segan bergerak di pangkuan Kenneth untuk mendapatkan posisi ternikmat, duduk saling berhadapan seperti ini dan di bawah sana mereka saling terhubung untuk mengirimkan cinta lewat sentuhan yang dalam. Ini merangsang Kenneth untuk lebih bergairah, tanpa sadar menekan Bella untuk melakukan lebih cepat. "Babe, itu terlalu dalam." rintih Bella. "Kamu menyukai yang seperti ini kan?" balas Kenneth, Bella mengangguk mengiya
Liburan masih berlanjut dengan segala keromantisan yang Kenneth berikan, Bella bisa merasakan jika perubahan Kenneth sangatlah banyak, pria itu lebih sering tersenyum bahkan tak segan tertawa, berbeda dengan sikapnya dulu yang kaku dan dingin.Bella merasa lebih nyaman di dekat Kenneth, honeymoon bersama pria yang ia cintai tidaklah buruk, banyak tempat yang Bella dan Kenneth kunjungi seperti pasangan remaja yang baru saja mendapatkan pubertas pertamanya.Tak peduli usia mereka yang tidak lagi muda, tapi kebahagiaan yang menjadi pondasi utama hubungan telah dibangun sejak pernikahan resmi yang disaksikan oleh banyak orang.Dan yang paling penting sekarang adalah membuat anak ketiga yang mereka sepakati, entah itu akan lahir kembar atau tidak bukan masalah, toh dari pihak Bella maupun Kenneth mereka tidak punya gen untuk bisa memiliki bayi kembar."Aku merindukan Gio dan Flo." ucap Bella.Kenneth menoleh, "Ini baru tiga hari kita liburan, tidak mungkin kita pulang saat sedang menikmati