Share

S3 - PENYATUAN

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hati Zacky sangat tersentuh ketika mendengar suara King yang memanggilnya dengan sebutan Daddy. King mendekatinya dengan perlahan dan saat ini tangan Zacky sudah terulur untuk bisa menyentuh wajah King. Namun, King terlalu tinggi untuk bisa dia jangkau. Untungnya, King sangat mengerti dengan pergerakan Zacky itu. Hingga dengan cepat dia membungkukkan badannya dan kemudian mengambil tangan Zacky yang sudah bergetar karena terlalu lama menggantung di udara.

“Aku di sini, Dad!” ucap King pada Zacky sekali lagi.

“Kau memanggilku apa tadi?” tanya Zacky seolah tidak percaya dengan pendengarannya itu.

“Dad! Daddy!” jawab King dengan pengulangan yang terdengar sangat meyakinkan dan pasti.

“Kau memanggilku Daddy? Aku bahkan tidak pernah menemuimu sebagai putraku. Aku tidak pernah ada bersamamu sejak kau dalam kandungan ibumu hingga beberapa detik yang lalu. Bagaimana bisa aku mendapatkan gelar seorang ayah darimu?”

“Tanpamu, aku tidak akan ada di dunia ini.”

“Tapi ... aku sudah membuat hidupmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Apakah Paulina Yang Sama?

    Jeritan dan isak tangis terdengar di dalam ruangan itu mengiringi kepergian Zacky. Zacky sudah tidak lagi bernapas dan tidak lagi bisa tinggal bersama mereka. Queen menangis di dalam pelukan King yang berdiri tepat di sebelahnya. Lelaki itu dengan cepat membawa Queen dalam pelukannya karena tidak tega.Meski dulu mereka tidak pernah akur, tapi itu hanya lah pertengkaran dan perdebatan ala anak seusia mereka saja. Tidak ada yang perlu diperpanjang saat ini, karena mereka sudah dewasa dan tentu jalan pikiran mereka sudah berubah jauh.“Tenang lah, Queen. Kau membuat semua orang semakin sedih dengan tangisanmu itu!” ucap King yang masih berusaha menenangkan saudara kembar beda rahimnya itu. Hal itu tentu saja mereka lahir di waktu yang bersamaan, di rumah sakit yang sama, tapi dari rahim yang berbeda dan cara yang berbeda.“Kenapa kau hanya menyalahkan aku? Kau tidak dengar suara tangisan ibumu lebih keras? Dia bahkan meraung di sisi Daddy!” sahut Queen dengan kesal, tapi masih terisak d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mansion Albert Jay Camerrun

    Queen beranjak dari tempat duduknya dengan membawa ponsel Zahra. Dia memang belum menghubungi Paulina karena terakhir kali saat dia datang kembali menjemput ponselnya itu, dia kembali lupa untuk membawanya. Tentu saja hal itu karena drama yang sudah terlanjur terjadi ketika Queen kembali ke rumah.Queen menyentuh beberapa nomor di layar sentuh ponsel tercanggih itu, dan sejenak menunggu. Tidak ada respon dari seberang sana dan ketika panggilan kedua, baru lah Paulina menjawab panggilannya itu.“Halo, Mom. Ini aku – Queen. Mami sedang apa?” tanya Queen dengan lembut pada seseorang di seberang sana.“Sayang ... benar kah ini kau? Kenapa kau tidak pulang, Nak? Mami menunggumu sejak semalam, tapi kau tidak pulang. Apakah ... kau ditahan untuk tinggal bersama keluargamu?” tanya Paulina beruntun dengan nada cemas.“Tidak, Mami. Sesuatu yang besar telah terjadi di sini, dan aku belum bisa kembali sekarang,” jawab Queen dengan nada sedih.“Apa yang terjadi, Nak? Katakan pada Mami, Sayang. Apa

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Zoe Mencintai Paulina?

    Paulina segera bersiap-siap karena harus segera pergi ke kediaman Albert, seperti yang diminta oleh Queen tadi. Namun, dia masih tidak habis pikir bagaimana bisa Queen adalah salah satu keturunan keluarga terpandang dan juga ternama itu. Keluarga yang bukan saja disegani, tapi juga ditakuti oleh semua orang di negara mereka tinggal, bahkan di beberapa negara lainnya.“Bagaimana jika Queen ternyata adalah cucu tuan Albert? Anak dari salah satu si kembar yang jarang terekspos itu. Aku bahkan tidak pernah tahu bagaimana wajah anak perempuan tuan Albert itu sampai sekarang. Hanya bisa mengenal namanya saja – Zahra. Dan itu mirip sekali dengan nama salah satu sahabat lamaku,” gumam Paulina yang berbicara dengan suara pelan seraya menyisir rambutnya di depan cermin meja rias.Paulina tidak ingin mengulur waktu lagi, dan segera menyambar tas kecilnya setelah memastikan penampilannya rapi. Tentu saja Paulina tidak ingin terlihat buruk di depan semua orang yang ada di sana nantinya. Hal itu bi

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Tentukan Pilihanmu

    Zoe tidak langsung menjawab pertanyaan Paulina itu karena sebenarnya dia masih ragu untuk berterus terang. Dia takut Paulina justru merasa tersinggung dan kemudian malah menjaga jarak dengannya. Hal itu sungguh tidak diharapkan oleh Zoe karena dia masih ingin tetap bersama dengan Paulina.Andai saja tugasnya selesai menjaga dan mengawasi Queen, tentu saja dia tidak akan ada lagi di kediaman Paulina saat ini. Hal yang akan membuatnya tidak lagi bisa bertemu dengan Paulina. Mana mungkin Zoe rela melepaskan hal itu begitu saja.“Apa yang tadi ingin kau sampaikan, Zoe?” tanya Paulina sekali lagi karena merasa sepertinya Zoe tidak lagi melanjutkan lagi pembicaraannya tadi.“Aku bingung harus memulainya dari mana, Nyonya!” jawab Zoe dengan tegas.“Mulai lah dari mana kau merasa nyaman.”“Kalau begitu, aku akan mulai dari kata aku mencintaimu. Itu adalah salah satu yang membuatku merasa nyaman saat melakukan semua pekerjaan berat ini!” ungkap Zoe yang langsung berbicara terus terang seperti

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Siapa Yang Kau Panggil Nyonya?

    “Selamat datang, Nyonya. Nona Queen sudah menunggu di dalam,” ucap seorang pelayan wanita yang menyambut kedatangan Paulina di ambang pintu masuk.“Terima kasih. Bukan kah ... kau yang menjemput putriku kemarin? Kau juga ada di sini ternyata!” sahut Paulina yang mengingat dengan jelas wajah pelayan wanita di depannya saat ini.“Benar, Nyonya. Salam kenal dariku dan selamat datang di kediaman Camerrun!”“Baiklah. Tolong antarkan aku ke tempat di mana putriku menunggu sekarang!”“Dengan senang hati, Nyonya. Ayo ikut aku!” titahnya tetap dengan nada sopan dan segera saja langkah wanita itu diikuti oleh Paulina ke dalam mansion yang super mewah dan megah itu.Paulina baru pertama kali datang ke mansion ini dan tentu saja ini adalah sebuah kebanggaan baginya. Di mana dia bisa datang ke istana keluarga Camerrun yang tidak semua orang bisa tahu di mana posisi pasnya dan juga tidak semua orang bisa datang ke sini apa pun yang terjadi.Hanya orang-orang pilihan saja yang bisa datang ke mansion

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Punya Tiga Mami

    Paulina tidak menjawab ucapan Zahra karena sesungguhnya, hati Paulina pun tidak sanggup mendengar permintaan maaf dari sahabatnya itu. Terlebih lagi, tiga belas tahun sudah mereka tidak bertemu dan bertukar kabar sama sekali. Saat ini, dipertemukan lagi dalam suasana duka dan tidak pernah diduga oleh mereka berdua akan terjadi.“Aku akan keluar menyusul Queen,” ucap Paulina dengan suara yang nyaris tak terdengar.“Setelah pemakaman Zacky selesai, kita harus bicara, Pau!” pinta Zahra yang bahkan tidak digubris oleh Paulina.Wanita paruh baya itu tetap mengayunkan langkahnya meninggalkan Zahra di belakang dan segera bergabung dengan anak angkatnya – Queen yang juga sudah menunggu di halaman depan. Tidak berselang lama, Zahra pun tampak datang menyusul. Setelah mereka semua berkumpul, dengan cepat rombongan itu berjalan menuju pemakaman keluarga yang memang terletak sedikit jauh dari mansion, tapi masih berada dalam satu lingkungan yang sama.Mereka tetap menaiki mobil untuk menuju ke sa

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Bukan Istri Zacky Lagi!

    “Baiklah kalau begitu. Kita liat saja nanti, apakah kesombonganmu itu masih bisa bertahan saat proses pemakaman Daddy selesai, Bu Guru!” ucap Queen dengan senyum penuh misteri dan membuat Imelda menjadi sangat penasaran.“Apa maksudmu, Queen?” tanya Imelda curiga.“Tidak. Bukan apa-apa, Bu. Sebaiknya kau fokus pada kesedihanmu saja, karena sebentar lagi daddy akan segera dimakamkan,” jawab Queen tetap dengan elegan dan kemudian memandang ke luar jendela mobil.Di mana sudah tampak beberapa pagar batu nisan yang sangat mewah terbuat dari keramik. Tentu saja tidak sembarang keramik karena semua itu adalah tempahan terbaik yang dipesan oleh keluarga Camerrun dan harus siap dalam satu hari pengerjaannya saja. Intinya, sebelum jenazah dikuburkan, nisan itu sudah harus siap dan sudah harus bisa dijemput.Seperti yang diketahui, tidak sembarang orang yang boleh tahu di mana letak mansion Albert dan apalagi sampai mendatanginya. Itu sebabnya, segala apa yang dipesan maka akan dijemput saja ol

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Sebentar Lagi Giliranku

    Tubuh Imelda menegang ketika mendengar pernyataan dari Leo tadi. Dia sampai tidak bisa berkata-kata lagi hingga proses pemakaman selesai dilaksanakan dengan penuh kehikmatan.Suasana duka tentu saja masih terasa sangat kental di sana. Mereka masih merasa seakan tidak percaya dengan kepergian Zacky yang terkesan sangat mendadak itu, terutama bagi Brian dan Queen. Padahal, baru saja mereka menghabiskan waktu bercengkrama bersama dan bercerita tentang sosok Bianca.“Sudah lah, Sayang. Tidak baik terlalu meratapi kepergian seseorang. Nanti, dia semakin berat meninggalkan dunia ini menuju surga. Ayahmu pasti sedih saat melihatmu menangis seperti ini, Sayang.” Paulina datang ke sisi Queen yang berlutut di samping batu nisan Zacky.Dia memberikan penghiburan pada putrinya itu dan tak lup mengusap punggungnya dengan lembut. Paulina ikut sedih melihat kesedihan Queen yang baru saja bertemu dengan Zacky setelah berpisah tiga belasan tahun. Namun, takdir memisahkan mereka dengan kematian.Pauli

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status