Share

S3 - Kamar Hotel

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa kau baik-baik saja, Kane? Apa kepalamu terasa sakit lagi? Kita ke dokter saja sekarang!” ucap Aurel dengan beruntun karena merasa khawatir dengan keadaan Kane.

“Tidak perlu. Kita pulang ke hotel tempat aku menginap saja,” tolak Kane dan langsung berdiri dengan tegap lagi. Ia masih berusaha menyembunyikan kelemahannya itu di tengah keramaian.

“Baiklah kalau begitu, Sayang. Aku akan memesan sopir pengganti untuk kita,” ucap Auriel lagi dan kemudian keduanya berjalan ke tempat yang bisa mereka duduki.

Kane masih terngiang-ngiang dengan kata-kata yang tadi diucapkan oleh Auriel kepada anak muda itu. Ia seperti pernah mendengar kalimat itu ditujukan pada dirinya dan saat itu dia marah. Namun, Kane tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu kepadanya dan kenapa dia harus marah.

Dalam bayangannya, memang yang mengucapkan itu juga adalah seorang wanita. Akan tetapi, jelas sekali itu bukan Auriel dan tidak mungkin juga gadis itu mengatakannya dengan adik kecil. Sementara pada kenyataannya j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Permainan Panas

    “Apa kau pikir, hanya kau saja yang menahan selama itu? Aku tidak?” tanya Auriel dengan wajah cemberut.“Kau juga? Berarti kita sama-sama menahan kerinduan pada hal yang sama.” Kane berkata dengan menarik paksa pergelangan tangan Auriel yang berdiri di sisi ranjangnya itu.Tubuh Auriel melayang dan langsung terhempas manja di atas tubuh kekar Kane. Keduanya saling beradu tatap untuk sekian lama. Ada rindu yang membuncah di dada Auriel saat ini, tapi dia terlalu takut banyak berharap pada Kane. Dia tahu Kane sepertinya bukan pria yang percaya akan pernikahan.Kane langsung mendekap tubuh Auriel dengan erat dan kemudian memejamkan matanya. Ia memang merasa sangat mencintai Auriel selama ini. Akan tetapi, tidak ada perasaan ingin memiliki gadis itu sepenuhnya. Terkadang Kane merasa bersalah pada Auriel karena seolah sudah mempermainkan perasaan gadis itu. Namun, di lain sisi dia juga tidak berbohong jika ia membutuhkan Auriel.“Kau tidak pusing lagi, Kane?” tanya Auriel dengan sedikit be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Putraku!

    Malam berganti menjadi pagi dan saat Auriel terbangun di ranjangnya, ia sudah tidak merasakan kehangatan dari tubuh Kane lagi di sisinya. Ia menepuk kasur di sampingnya dan merasa benar yakin bahwa Kane sudah pergi.“Hah ... selalu saja seperti itu! Kane tidak pernah mau menungguku bangun dan mandi bersama,” omel Auriel dan kemudian meregangkan ototnya.Percintaan panas yang terjadi sebanyak tiga kali putaran itu pasti masih menyisahkan rasa lelah di tubuhnya. Akan tetapi, Auriel tidak suka bermanja terlalu lama di atas ranjang dan mulai bangkit. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Ia yakin, Kane sudah mempersiapkan semuanya untuk dirinya.Dan benar saja, setelah Auriel selesai mandi ia melihat satu stel pakaian baru beserta dalamannya ada di atas meja rias. Kane selalu peduli sampai hal terkecil seperti itu dan itu lah yang selalu membuat Auriel merasa sangat tersanjung.“Dia selalu bisa memanjakan aku dan dia tahu apa yang aku butuhkan dan inginkan. Bagaima

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Undangan Makan Malam

    Kane sedikit tersentak ketika Albert mengatakan kata ‘Putraku’ sebagai jawaban atas pertanyaannya tadi. Ada rasa yang tidak bisa Kane jelaskan saat ini dan ia sendiri merasa ragu apa yang akan dia katakan. Padahal, biasanya Kane tidak pernah gugup atau pun kehilangan kata-katanya di depan orang lain.Kane sangat tidak suka terlihat lemah dan mati kutu di hadapan orang lain, apalagi itu adalah rekan bisnisnya. Kali ini Kane benar-benar kehilangan kata-kata sehingga dia hanya diam tidak lagi menanggapi jawaban dari Albert tadi.“Kau sepertinya memang seumuran dengan dia. Dan ... postur tubuhmu sama persis, Kane! Mungkin, hanya wajah kalian saja yang berbeda dari segi penglihatanku,” ungkap Albert terus terang kepada Kane.“Benar kah? Aku pasti lebih tampan dari dia bukan? Dan kalau aku boleh tau ... di mana dia sekarang?” tanya Kane setelah mengatakan hal itu dengan rasa penuh percaya diri kepada Albert.“Tidak! Putraku selalu menjadi yang terbaik dan paling sempurna. Dia tidak ada caca

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Nona Muda

    Kane keluar dari perusahaan Albert dengan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan apa dan bagaimana rasanya saat ini. Ada rasa haru, bahagia, takut, sedih, dan juga penasaran bercampur aduk menjadi satu. Dan Kane sendiri tidak tahu alasan dia merasakan semua perasaan itu seacra bersamaan saat ini.Hari sudah beranjak siang saat Kane sampai kembali di hotel tempatnya menginap dan saat ia masuk ke dalam kamar, Auriel sudah menunggu dengan wajah cemberut dan ditekuk. Kane tahu bahwa saat ini Auriel sedang merajuk padanya karena ia lambat kembali ke hotel.Mungkin juga karena gadis itu kelaparan karena menunggu Kane pulang. Biasanya, Kane akan kembali sebentar dari kantor ke apartament hanya untuk sarapan bersama dengan Auriel. Entah itu di apartament atau sarapan di luar. Lalu, Kane kembali bekerja dan Auriel melanjutkan pula aktifitasnnya sendiri.“Ayo kita makan siang ke restoran favoritmu dan kemudian beli perhiasan baru. Aku ingin membelikanmu sebuah cincin berlian keluaran terbaru,” a

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mengamati Wajah Barumu

    Meski Auriel merasa sedikit aneh dengan sikap Kane hari ini, dia tidak bisa berkata apa-apa selain hanya diam dan duduk dengan tenang di kursinya. Kane pun tidak banyak bicara saat Auriel meminta banyak menu para witers. Ia membiarkan Auriel meluapkan kekesalannya siang ini meski Kane tahu bahwa gadis itu tidak akan memakan semua yang dia pesan.Auriel memang terbilang tidak memilih dan tidak terlalu memantang dalam hal makanan. Ia bisa makan dalam porsi yang lebih banyak dari para gadis biasa lakukan. Namun, untuk memakan satu meja penuh menu yang tersaji itu juga tentu tidak mungkin.“Mulai lah makan dari yang paling kau sukai,” ucap Kane pada Auriel ketika menu sudah tersusun rapi di sepenuh meja bundar itu.“Tentu. Aku akan memulai dari seafood tumpah yang menggiurkan ini,” sahut Auriel dan langsung saja menyantap hidangan seafood yang dibuat sedikit berkuah dan ditumpahkan di atas meja beralaskan dengan plastik bening yang tebal.Kane melihat Auriel menyantap kepiting besar dan h

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Matanya Mirip

    “Apa maksud pria tadi? Apa wajahku terlihat seperti palsu?” tanya Kane dan memandang wajahnya sekali lagi di depan cermin.Ia masih tidak bisa percaya bahwa ini adalah wajah keduanya, atau juga ini adalah wajah aslinya. Kilatan tentang beberapa peristiwa dan wajah-wajah orang yang masih tersamarkan, sering kali membuat Kane merasa bahwa ini bukan lah dia yang sebenarnya.Di mejanya, Zahra dan Dayana sedang duduk menunggu kedatangan Gerald yang tadi ke toilet. Dua ibu dan anak itu tampak sangat bahagia menikmati makan malam mereka. Dayana adalah putri mereka satu-satunya dan sampai detik ini pun, memang Zahra tidak dikarunia anak dari rahimnya sendiri.Peristiwa itu terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu, saat ia nekat melakukan penerbangan saat mendapat berita tentang kecelakaan yang menimpa Zacky. Ia tidak peduli bahwa dirinya tengah hamil muda dan tidak diizinkan ikut dalam penerbangan itu.Efeknya, sepulang dari Kanada waktu itu Zahra mengalami pendarahan hebat karena mengalami te

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Selalu Ada

    “Apa maksudmu kau sedang meragukan aku?” tanya Kane dan menaikkan sebelah alisnya.“Sikapmu yang membuatku merasa seperti itu,” jawab Auriel merengut.Makan siang itu pun berlangsung tidak seperti yang Auriel bayangkan. Mereka bahkan tidak kembali berbaikan dan mesra seperti yang biasanya terjadi. Kane dan Auriel tidak pernah berselisih sampai selama itu biasanya.“Apa kau ingin ke suatu tempat siang ini? Kita masih punya waktu sampai sore untuk bersama,” ucap Kane memberikan penawaran pada kekasihnya itu.“Sepertinya tidak! Aku ingin pulang saja ke rumah orang tuaku. Ada hal yang harus aku kerjakan di sana dan sepertinya malam ini aku juga tidak akan kembali ke apartemenmu,” ungkap Auriel tanpa memandang ke arah Kane sedikit pun.“Kau marah?”“Tidak! Untuk apa aku marah padamu? Aku tidak bisa melakukan hal itu.”“Tidak biasanya kau bersikap seperti itu padaku.”“Kau juga tidak biasanya bersikap aneh seperti ini. Aku yang seharusnya mengatakan itu pertama kali,” omel Auriel kepada Kan

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengobat Rindu

    “Sayang, minta koki dan para cheff untuk membuat menu yang paling spesial dan enak untuk nanti malam. Kita akan kedatangan seorang tamu penting!” titah Albert kepada Olivia begitu dia sampai di rumah, pukul tiga sore ini.“Siapa? Tumben sekali ada yang akan datang ke rumah ini,” ucap Olivia dan bertanya dengan nada heran.“Ada seorang pria sekitar usia tiga puluhan tahun.” Albert berkata sambil melepaskan jas kerjanya dibantu oleh Olivia.Sejenak tangan Olivia menggantung di udara, ia masih memegangi kedua ujung jas kerja Albert dan seperti ada hembusan angin yang datang ke dalam hatinya. Memberikan harapan dan oksigen yang berlimpah ruah kepadanya. Namun, sepersekian detik ia kembali tersadar dari lamunannya itu.“Oh, ya? Siapa dia memangnya? Kau tidak pernah mengundang orang asing ke mansion ini. Bahkan sejak pertama kali kita menikah,” ungkap Olivia dan menggantung jas itu pada tempatnya.Albert langsung mengikuti langkah Olivia dan memeluk istrinya itu dari belakang. Pinggang wani

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status