Share

(S2) Dendam Steve

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di mansion yang mewah itu, tengah diadakan sebuah pernikahan spektakuler kedua setelah belasan tahun berlalu. Dulu, pernikahan Albert dan Olivia juga tak kalah mewahnya dengan yang sedang berlangsung saat ini. Pasangan yang berbahagia duduk menanti salam dari tamu undangan di kursi pelaminan yang sangat megah.  Bianca dan Zacky terlihat sangat senang dan wajah mereka berseri-seri. Di sisi lainnya, Albert dan Olivia juga turut berkeliling menyapa para tamu-tamu penting yang hadir. Selebihnya, mereka yang akan berjalan menghampiri pasangan fenomenal itu.

Tak ketinggalan, Zahra ada di bangku paling ujung duduk bersama Gerald. Ia tampak jauh lebih bersemangat dari sebelumnya. Wajahnya bersinar dan berseri. Tak lepas senyuman indah itu dari sudut bibirnya yang tipis. Zahra terlalu bahagia karena akhirnya bisa kembali lagi bersama Gerald. Pria yang sangat ia cintai dan mencintainya. Zahra berjanji tak akan melepaskan lagi pria itu pada wanita mana pun. Zahra akan menghadang s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Tembakan maut

    DOR.... DOR.... Terdengar dua kali suara tembakan dan semua wanita menjerit ketakutan dan terkejut. Dengan tatapan sulit dipercaya, Zacky memandang ke arah Zahra yang berad tak jauh di depannya. Gerald segera berlari ke arah Zahra dan memeluknya dengan erat. "Sayang...," bisik Gerald dengan menetaskan air matanya. Satu ruangan menjadi panik dan sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Banyak di antara mereka yang memilih pergi keluar mansion, dan ada pula yang bertahan di posisinya berdiri atau duduk saat itu. Tidak ada yang menduga, di sebuah acara pernikahan spektakuler pewaris sulung keluarga Camerrun, akan terjadi insiden penembakan maut itu. Dalam keadaan panik, Bianca melepaskan dirinya dari pelukan Olivia dan segera berlari ke arah dimana Zacky sedang berdiri diam di posisinya. Tatapannya datar dan dingin. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia terkejut dengan hal itu. Saat berada di dekatnya, Bianca memeluk Zacky erat. Rasanya seperti baru saja mendapa

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Siapa Papi?

    DOR.... DOR.... Terdengar dua kali suara tembakan dan semua wanita menjerit ketakutan dan terkejut. Dengan tatapan sulit dipercaya, Zacky memandang ke arah Zahra yang berada tak jauh di depannya. Gerald segera berlari ke arah Zahra dan memeluknya dengan erat. "Sayang...," bisik Gerald dengan menetaskan air matanya. Kini semua mata memandang pada Zahra dan Gerald yang berada tak jauh dari Zacky berdiri. Bianca berteriak keras, begitu pula dengan Olivia. Mereka tak menyangka aka nada kejadian seperti ini di dalam mansion dan saat berlangsungnya resepsi pernikahan Zacky dan Bianca pula. Tubuh Zahra menegang dalam dekapan Gerald. Albert menghela napas lega karena tembakan itu tidak mengenai putrinya. Sementara di belakang Zahra dan Gerald, sudah tergeletak mayat Steve yang bergelimang d4rah. Mike datang tepat pada waktunya dan melepaskan 2 butir peluru kea rah kepala Steve. Beruntung Zahra jauh lebih pendek dari Steve, sehingga memudahkan Mike untuk

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Kembalinya para mantan

    “Jadi, kemana saja kau selama ini menghilang?” tanya Albert pada seorang Dokter yang kini sedang duduk di depannya. “Aku melanjutkan pendidikanku saat Olivia memutuskan untuk kembali bersamamu dan membawa si kembar. Kemudian aku menjadi Dokter muda terbaik di German. Aku baru kembali ke negara ini dua minggu lalu saat Dokter Gior menghubungiku dan mengatakan bahwa dia butuh orang yang akan menggantikannya di rumah sakit ini. Karena tidak lama lagi, Dokter Gior akan memasuki masa pensiun,” Dokter itu berkata dengan nada yang cukup ramah dan bersahabat. “Pantas saja. Aku tidak menemukanmu dimana pun dalam negara ini, saat Olivia berkata ia ingin berjumpa denganmu dan mengundangmu makan malam sebagai rasa terima kasih sudah menjaganya dan kedua anak kami selama hampir lima tahun lamanya,” ucap Albert sungguh-sungguh. “Aku yakin, jika kau benar-benar berniat untuk mencari keberadaanku, kau bisa tahu aku dimana saat itu,” jawab pria yang tak lain adalah Tristan it

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Menunggu atau tidak?

    “Ger, apa yang kau liat?” tanya Zahra penasaran karena melihat Gerald tak kunjung mengalihkan pandangannya dari wanita itu. “Bu-bukan apa-apa,” jawab Gerald yang tak begitu saja dipercaya oleh Zahra. “Apa ada seorang wanita cantik yang memikat hatimu di sana?” tanya Zahra lagi sembari memasang wajah yang kesal. “Mana mungkin ada wanita lain yang mampu memikat hatiku selain dirimu,” balas Gerald dan tersenyum kaku. Zahra sangat yakin, saat ini Gerald tidak jujur padanya. Ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan dan jelas sekali ia tak berniat untuk memberitahukannya pada Zahra. Setelah Tristan pergi menemui gadis yang Gerald liat tanpa berkedip tadi, Albert pun segera meninggalkan dua sejoli itu untuk kembali menjaga Olivia. Sementara, Zacky sudah sejak tadi ia suruh pulang ke mansion. Karena Albert tak ingin, kondisi Kesehatan Bianca juga ikut terganggu karen hal ini dan juga kurang istirahat. Zacky menuruti perkataan Albert, karena ia juga tak ingin Bi

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Dengan cinta

    “Daddy, aku akan menemanimu di sini,” ucap Zahra pada Albert saat sudah sampai lagi di rumah sakit. “Dimana Gerald?” tanya Albert yang tidak melihat kekasih anaknya itu turut hadir bersama Zahra. “Em, itu, dia harus pulang karena baby Dayana sedang rewel malam ini,” jaawab Zahra berbohong dan tak berani menatap wajah sang ayah. “Benarkah? Apa tidak sedang terjadi sesuatu pada kalian?” “Aku rasa begitu, Dad. Apa yang Daddy rasakan saat Papi Tristan tiba-tiba muncul lagi di dalam kehidupan kita?” tanya Zahra yang tak bisa mengelak lagi. Tentu saja itu karena ia tahu ayahnya punya insting dan nalar yang cukup kuat untuk dapat memahami situasi dan kondisi. “Takut. Tapi, saat Daddy mengingat bahwa saat ini Mami adalah milik Daddy satu-satunya, rasa takut itu lenyap. Masa lalu adalah bagian dari hidup. Tidak bisa dipisahkan dari masa depan. Namun, juga tidak bisa disangkut pautkan.” Albert berkata dengan sangat bijak pada Zahra. Zahra mengangguk setuju

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Zahra dan Bianca

    Di mansion yang sangat besar dan megah. “Bian, tolong jangan mengingat kejadian kemarin lagi. Anggap saja itu hanya lah mimpi buruk,” ucap Zacky pada Bianca saat melihat istrinya masih termenung sambil menatap taman bunga yang ada di hadapannya. “Ya, aku sangat berharap itu adalah mimpi buruk dan bisa segera pergi dari ingatanku. Sayangnya, karena hal itu terjadi tept di acara resespsi pernikahan kita, akan sulit bagiku untuk bisa melupakannya, Zack,” jawab Bianca dengan sedikit mengeluh. “Aku mengerti. Aku minta maaf karena hal itu harus terjadi pada acara penting dalam hidup kita. Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini dan tidak pernah membayangkan hal seburuk itu sebelumnya akan menimpa keluargaku.” “Sudah lah. Semua sudah terjadi dan itu sama sekali bukan kesalahanmu. Jangan terus menyesali hal itu. Yang terpenting saat ini, pria gila itu sudah tiada.” “Kau benar. Oh ya, Mami menjalani operasi pagi ini dan tadi Daddy menelpon untuk kita tidak usa

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Orang yang tepat

    Bianca dan Zahra sama-sama terkejut dan saling melempar pandang saat mengetahui siapa pemilik suara bass yang kini ada di hadapan mereka. Bianca salah tingkah karena kehadiran pria itu yang cukup mendadak. Tak ubahnya dengan Zahra, yang juga terlihat sangat pucat di hadapan sang pria tampan. Tentu saja pria tampan ini bukan sembarang pria. Buktinya dia bisa masuk dengan mudah ke dalam mansion keluarga Camerrun. Tanpa berpikir panjang lagi, Bianca berencana untuk meninggalkan sepasang anak manusia yang saat ini saling mencuri pandang, dan sepertinya punya hal besar yang perlu mereka bicarakan dan temukan jalan keluarnya. “Maaf, sepertinya aku harus segera kembali ke kamar. Jika Zacky tahu aku belum bersipa- siap juga padahal hari sudah mulai siang, dia bisa marah dan merajuk padaku,” ucap Bianca berbasa-basi, tapi tentu saja itu memang sebuah kebenaran yang ia katakan pada kedua orang yang berdiri di depannya itu. “Bian, kau di sini saja. Aku tidak mau b

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Dia terlihat mirip dengan Gerald

    “Sayang, perutku rasanya sangat sakit. Apa kita perlu periksa ke rumah sakit?” tanya Bianca pada Zacky yang tengah bersiap pergi menjenguk ibunya di rumah sakit. “Bagian mana yang sakit?” tanya Zacky khawatir dan segera menghampiri Bianca yang sedang berbaring di ranjang. “Sebelah sini.” Bianca menunjuk perut bagian kanannya. “Kalau begitu, ayo kita ke rumah sakit sekarang juga.” Zacky segera mengangkat tubuh Bianca ke dalam gendongannya dan berjalan keluar kamar. Saat berjalan ke arah pintu luar, Zacky berpapasan dengan Zahra yang ternyata tidak jadi tidur dan berniat ingin membuat jus buah ke dapur. Zahra tampak panik dan mengikuti Langkah Zacky sambil mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi pada Bianca. “Zack, ada apa dengan Bianca?” tanya Zahra yang ikut terlihat panik. “Entah lah. Aku juga tidak tahu, katanya perut terasa sakit. Aku akan segera membawanya ke rumah sakit. Kau jangan kemana-mana, dan tetap waspada. Aku akan men

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status