Share

20. Evan Marah

Semua terjadi begitu cepat. Seluruh karyawan divisi marketing mematung di ambang pintu dengan mulut menganga. Ada yang merekam kejadian itu dengan ponsel.

"Kenapa ibu melakukan itu?" Raka menatap Bu Martha dingin. Ajeng bahkan heran kenapa pria itu berani melakukannya pada atasannya.

"Kamu nggak usah ikut campur. Apa karena kamu udah tidur sama janda gatel ini makanya membela dia?"

"Cukup! Jangan mengira karena saya karyawan baru di tempat ini, ibu bisa dengan mudah menuduh saya. Kenapa anda bisa menjadi manajer jika kelakuan anda sangat buruk?"

Raka menarik lengan Ajeng dan mengajaknya keluar dari ruangan.

"Salah satu dari kalian, laporkan kejadian ini pada HRD. Kamu yang merekam, tunjukkan videonya sebagai bukti." Setelah itu Raka menarik Ajeng keluar dari ruangan menuju ke klinik perusahaan.

Ajeng hanya menurut saja, karena leher belakangnya benar-benar terasa perih. Untungnya darah sudah berhenti.

"Eh, Raka maaf. Aku udah punya suami," kata Ajeng ketika Raka masih memegang tangann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status