Share

27. Ibu Mertua Mengamuk

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-17 12:42:38

"Mama! Lepaskan rambut Ajeng!"

Puspa menatap tak percaya pada menantunya yang membantu melepaskan cengkeramannya di rambut Ajeng. Pria itu bahkan memeluk Ajeng sambil mengelus rambut yang tadi ditariknya.

"Mama nggak menyangka kalian sejahat ini sama Ella. Apa salah dia sampai-sampai kamu selingkuh?" pekik Puspa dengan dada bergemuruh. Tangannya menunjuk Ajeng yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Kamu! Dasar perempuan busuk! Kamu menusuk Ella dari belakang, padahal selama ini dia baik sama kamu!"

"Tante, Tante salah paham. Ajeng bisa jelasin..."

"Nggak perlu! Semua udah jelas! Saya jijik sama kamu, Ajeng. Saya menyesal telah menganggap kamu sebagai anak saya sendiri!" Puspa ingin menampar wajah Ajeng, tapi dihalangi oleh Evan. Membuatnya semakin naik pitam.

Puspa melampiaskannya dengan memukuli lengan Evan meskipun dia harus berjinjit. Amarahnya benar-benar meledak dan dia ingin membunuh mereka berdua.

"Tante, Ajeng mohon jangan begini. Kita bicarakan secara baik-baik ya." Ajeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    28. Cemburu

    Setelah ketahuan dan diserang oleh Tante Puspa, Ajeng merasa gelisah. Dia tetap ingin berterus terang pada wanita yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri itu, tapi Evan melarangnya."Kenapa sih aku nggak boleh jujur? Aku nggak mau Tante Puspa salah paham." Ajeng tidak suka dengan keputusan Evan yang dinilainya hanya mementingkan kepentingan Evan saja."Dia belum boleh tahu." Jawaban singkat dari pria itu membuat Ajeng jengkel.Dia melengos dan menatap pemandangan di luar mobil dengan mood yang hancur. Reputasi Ajeng rusak gara-gara kesalahpahaman itu. Padahal jika dia langsung jujur mengenai statusnya dan Evan, mungkin Tante Puspa mau mendengarkannya.Semuanya karena paksaan dari Ella, putri wanita itu sendiri. Seharusnya Tante Puspa menuntut jawaban dari Ella, bukan malah menuduhnya sebagai pelakor.Dan Evan malah menyuruhnya untuk diam saja. Bagaimana bisa? Tante Puspa sudah membencinya. Pasti perempuan itu menganggap bahwa Ajeng tidak tahu diri dan serakah.Saat sampai di ruma

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    29. Mulai Was-was

    "Ck, udah nyiumnya! Ajeng cemburu tuh!" Ella menepis tangan Evan yang memegang wajahnya."Masa? Beneran dia cemburu?" tanya Evan dengan mata berbinar.Ella memutar matanya jengah. Dulu, ketika dua insan itu baru saja menikah, Ajeng tidak bereaksi apa-apa ketika Evan mencium keningnya. Tapi setelah 3 minggu berlalu, ia bisa melihat perubahan wajah sahabatnya ketika Evan bahkan baru tertawa bersama dirinya."Gimana lukanya? Udah sembuh? Pegawai yang menyerang Ajeng udah dipecat, kan?"Ella benar-benar tidak suka dengan karyawan Evan yang bertingkah berlebihan. Dulu, sebelum dia sakit, dia sering datang ke Deca untuk memantau karyawan secara diam-diam. Tidak menyangka bahwa Ajeng justru menjadi target perundungan oleh atasannya sendiri."Udah mulai mengering. Tenang aja, orang itu sudah ditahan di kantor polisi dan nggak akan mengganggu Ajeng lagi. Oh ya, aku datang ke sini mau bilang sama kamu. Mama kamu tadi datang ke rumah yang kubelikan untuk Ajeng."Mata Ella langsung melotot. Menda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    30. Perubahan Rencana

    Evan mencari keberadaan istri keduanya dengan kening berkerut. Bukankah tadi wanita itu berada di mobil? Apakah Ajeng pergi karena cemburu setelah melihat interaksinya dengan Ella?Kedua sudut bibirnya terangkat. Rasa bahagia membuatnya terus tersenyum, bahkan ketika ia melihat tingkah laku Ajeng yang aneh. Wanita itu mengintip Pak Asep dan Rudi yang tengah berbincang di taman samping rumah, sementara Bi Diah menepuk pundak Ajeng.Ingin sekali dia tertawa ketika wanita itu terlonjak karena kaget. Tiba-tiba saja Ajeng berlari sambil berjinjit. "Kenapa kamu bisa berada di sini?"Ajeng benar-benar melompat ke belakang sambil memegang dada kirinya. Mata wanita itu membelalak, membuatnya merasa gemas.Selama 28 tahun hidupnya, Evan tidak pernah mengumbar senyum hanya karena melihat tingkah laku perempuan. Termasuk Ella. "Mas Evan! Aku takut!" Wanita itu langsung memeluknya dengan erat. Tentu saja senyumnya semakin lebar. Ia menggunakan kesempatan itu untuk membalas pelukan wanita itu da

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    31. Bertemu Lagi

    Ajeng tahu, dia sudah bersikap seperti seorang pelakor. Menuntut perhatian Evan hanya untuknya. Padahal seharusnya dia tidak memonopoli Evan. Biar bagaimanapun, tetap Ella yang lebih berhak atas Evan.Dia hanyalah istri sementara yang bertugas untuk merawat suami Ella dan anak mereka. Tidak lebih. Awalnya, dia merasa tidak masalah. Tapi sekarang semuanya menjadi rumit, karena Ajeng melibatkan perasaan."Seharusnya aku nggak perlu jatuh cinta," gumamnya sambil terus berjalan menuju keluar dari kompleks perumahan Evan.Setelah mendapatkan donor sumsum tulang belakang, kemungkinan besar Ella akan sembuh. Butuh waktu satu atau dua bulan untuk pemulihan pasca operasi. Dan saat itu terjadi, sudah pasti Evan akan menceraikannya. "Mulai sekarang, aku harus bersikap biasa saja. Aku akan menganggap bahwa Evan sedang berpura-pura karena Ella melarangnya untuk menyakitiku."Ya, Ella memang sesayang itu pada Ajeng. Karena wanita itu adalah anak tunggal, Ella merasa kesepian. Ketika berkenalan den

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    32. Kenapa Ada Rudi?

    "Kamu kenapa ikut masuk ke rumah sakit?" tanya Ajeng heran.Tadi dia terpaksa membatalkan pesanan taksi online karena sudah diantar oleh Bayu terlebih dulu. Namun, pria itu malah ikut masuk ke rumah sakit."Aku juga mau menjenguk temanku yang sakit kok," jawab Bayu.Ajeng mengedikkan bahu dan kembali berjalan menuju ke ruangan di mana Ella menjalankan kemoterapi."Ngomong-ngomong, kamu kerja di Deca Group ya?" tanya Bayu."Kok kamu tahu?" tanya Ajeng balik dengan sorot mata curiga.Bayu langsung mengangkat kedua tangan. "Kita nggak sengaja bertemu lagi di depan lift lantai paling atas. Kamu nggak ingat?"Ajeng begitu payah jika berhubungan dengan orang yang tidak dia kenal, jadi dia hanya menggeleng. Tidak tahu akan reaksi Bayu yang terlihat kecewa."Ya sudah. Aku belok ke lorong ini. Nanti kalau kamu mau pulang, cari aku aja," pamit Bayu.Ajeng hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu dia kembali melanjutkan langkahnya. Seharusnya Ella sudah selesai kemoterapi dan sedang beristirahat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    33. Minuman Aneh

    Selama hidupnya, Ajeng yakin bahwa setiap manusia memiliki sisi gelap. Sisi yang selalu dirahasiakan untuk menjaga nama baik di depan manusia lain. Meskipun beberapa ada yang menunjukkannya secara terang-terangan, tapi kebanyakan manusia akan memilih untuk menyimpannya rapat-rapat, karena sanksi sosial itu lebih mengerikan."Berarti mereka berdua punya affair."Bukan itu yang ingin didengar oleh Ajeng. Bukan kalimat itu yang diharapkannya keluar dari mulut Bayu. Dia ingin diberikan kata-kata bohong, agar semuanya tetap berjalan sebagaimana mestinya."Bisa jadi anak yang dikandung oleh wanita itu adalah anak si laki-laki, bukan anak suami si wanita."Ajeng menggeleng-geleng. Menolak keras perkataan Bayu. Mana mungkin Ella seperti itu? Sahabatnya itu sangat baik...Tapi sahabat baik tidak akan menjebaknya atau memaksanya untuk menjadi istri kedua.Mendadak Ajeng merasa takut. Berbagai asumsi mulai berkeliaran di otaknya. Mencoba menghubungkannya dengan paksaan Ella untuk menjadi istri

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    34. Dijebak

    "Sayang, tahan dulu," tegurnya ketika Ajeng berusaha untuk melepaskan kancing kemeja Evan.Tangannya menahan wanita itu yang kini sudah menggerayangi dadanya, sedangkan tangan lainnya malah meremas bagian bawah tubuh Evan yang sudah mengeras sepenuhnya."Ajeng!" Istrinya malah kini duduk di pangkuannya dan menggoyangkan pinggul dengan liar. Sialan! Evan tidak bisa berpikir jernih."Pak, bawa kami ke hotel terdekat," perintah Evan pada Pak Adi.Sopir pribadinya mengangguk, sama sekali tidak berani untuk sekedar mengintip mereka melalui spion atas."Mas...sentuh aku," rengek Ajeng sebelum kembali mendesah."Iya, iya. Sabar ya. Jangan di mobil. Kita cari hotel du..."Wanita itu membungkam mulutnya dan berusaha untuk menurunkan resleting celananya, namun kembali dia tahan. Ajeng benar-benar liar dan tak terkendali, sampai-sampai Evan kewalahan karena sejak tadi terus menahan pergerakan wanita itu."Sudah sampai, Den," lapor Pak Adi."Tolong booking satu kamar," pintanya sambil menyerahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    35. Balasan dari Evan

    Sudah cukup Evan menahan diri setiap kali gadis itu berbuat ulah. Hanya demi menjaga perasaan Ella dan ibu mertuanya. Dua tahun menikah dengan Ella, Nadia terus saja merecoki rumah tangganya dengan berpura-pura mengunjungi sepupu.Tapi kali ini, gadis itu sudah melewati batas. Hanya karena kecemburuannya terhadap Ajeng, Nadia sampai bertindak sejauh itu bahkan membawa polisi untuk menggrebek mereka."Maaf, apakah ada bukti bahwa bapak dan wanita di dalam itu adalah suami istri?" tanya polisi wanita dengan sedikit takut.Evan mendengkus sinis melihat sikap mereka. Kalau dia tidak memiliki uang dan kekuasaan, mungkin ketiga polisi itu akan langsung menyerobot masuk dan dengan bebas mempermalukan dia dan Ajeng dengan mempublikasikannya di media. Seperti yang biasa mereka lakukan pada rakyat kecil."Sekarang saya tanya kalian. Kenapa kalian langsung percaya pada laporan dia? Atas dasar apa perempuan ini membuat laporan ke polisi dan membuat tuduhan?" tanya Evan sambil menatap Nadia tajam.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 6

    H-1 sebelum pesta dilaksanakan di sebuah kapal pesiar mewah, Siska mengetuk pintu kamar Ajeng untuk menanyakan tentang kepastian acara besok. Dia lupa pesta diadakan jam berapa, karena betapa banyaknya pekerjaan di kantor yang harus dia selesaikan sebelum akhirnya naik ke kapal pesiar demi menghadiri pesta pernikahan sang sahabat."Jeng, kamu lagi sibuk nggak?" teriaknya setelah mengetuk pintu beberapa kali.Dia tadi melihat Evan bersama Dana sedang bercengkerama dengan bos besar dan nyonya besar Braun, jadi dia pikir Ajeng mungkin sedang berada di kamar untuk mempersiapkan segala sesuatu."Jeng?"Tidak ada jawaban. Dia mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci."Aku buka ya. Maaf kalau aku mengganggu," ucapnya sambil tersenyum. Tidak sabar untuk bergosip ria dengan Ajeng. "Besok pestanya jam bera...pa..."Siska langsung menganga dengan mata membelalak ketika melihat tubuh yang hanya dibalut dengan handuk di bagian bawah pinggul. Dia terengah kaget dan hal itu membuat sang pemilik

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 5

    Siska menatap mantan calon mertuanya tak percaya sekaligus geram. Padahal selama dia menjalin hubungan dengan Bayu, wanita itu begitu baik padanya. "Apa selama ini Tante hanya berpura-pura baik di depan saya? Kalau memang Bayu sudah bertunangan sejak kuliah, kenapa Tante menerima saya sebagai calon menantu?" tuntutnya.Ibu Bayu langsung gelagapan ketika Meliana mengerutkan kening, lalu menatap wanita itu curiga."Eh, ng-nggak kok Mel. Nggak usah percaya sama dia. Mama nggak kenal siapa dia. Bayu selalu setia sama kamu kok," kata ibu Bayu cepat-cepat.Hati Siska sakit sekali mendengarnya. Seandainya saja pernikahan itu sudah terlanjur terjadi, apakah dia akan ditindas oleh wanita itu? Dia jadi teringat dengan nasib Ajeng ketika menikah dengan Dimas. "Ck, ternyata memang bener ya. Orang jahat itu manipulatif dan pinter berpura-pura. Untung saya nggak jadi menikah sama Bayu. Nggak kebayang saya menjadi perempuan yang dibodohi oleh suami dan keluarganya."Siska beralih menatap Meliana.

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 4

    Siska terus menangis entah sudah berapa lama. Dadanya sesak sekali dan rasanya dia ingin menghilang dari dunia ini. Cintanya pada Bayu begitu besar. Dia sudah menyerahkan seluruh hatinya pada pria itu karena berpikir bahwa Bayu adalah belahan jiwanya."Kenapa pria yang terlihat baik dan setia seperti Bayu ternyata bajingan?" tanyanya setelah tangisnya reda, namun masih sesenggukan."Biasanya kan memang begitu," jawab Raka dengan santai.Siska langsung melotot pada pria yang telah bertahun-tahun menjadi rekan kerjanya menjadi orang kepercayaan Evan. Raka langsung mengangkat kedua tangannya."Biasanya memang begitu. Pria yang terlihat kalem dan nggak neko-neko tuh justru menyimpan banyak rahasia. Coba lihat Mr. Evan. Dia itu dingin, kelihatan nggak peduli sama perempuan. Eh tahu-tahu istrinya dua kan? Tapi kasusnya kan beda. Diam-diam dia bucin akut sama Ajeng."Siska menyeka air mata di wajahnya, tak peduli dengan make-up yang ikut luntur."Rasanya sakit banget, Ka. Kenapa aku nggak ja

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 3

    "Semua dokumen sudah lengkap?""Sudah, Mr.," jawab Siska dengan antusias. Jantungnya berdegup kencang karena sebentar lagi akan bertemu dengan tunangannya. Kesibukannya sebagai sekretaris CEO di perusahaan multinasional membuatnya begitu sibuk dan sering pulang malam, sehingga waktu untuk bertemu dengan tunangannya sangat sedikit."Semangat banget yang mau ketemu tunangan," goda Raka ketika mereka sampai di lobi perusahaan.Siska hanya tersenyum, namun debar dalam dadanya semakin kencang. Padahal mereka sebentar lagi menikah, tapi Siska merasa seperti baru saja jadian dengan sang tunangan.Mereka masuk ke dalam mobil dinas khusus CEO yang disediakan oleh perusahaan. Mobil mewah keluaran terbaru yang anti peluru, karena keselamatan Evan Braun sangatlah penting."Gimana liburannya di Malang, Pak?" tanya Raka membuka percakapan sambil fokus melihat jalanan di depannya."Menyenangkan. Istri saya pintar memilih tempat liburan yang bagus," jawab Evan sambil tersenyum.Siska yang duduk di s

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 2

    Dari sekian banyak orang yang mengenalnya, kenapa justru wanita itu yang datang menjenguknya? Bahkan orangtuanya sudah tidak peduli lagi, apalagi kekasihnya."Maaf ya baru bisa menjenguk kamu. Nih, aku bawain makanan kesukaan kamu," kata Ajeng sambil tersenyum."Kenapa?"Wanita itu mendongak. Gerakan tangannya meletakkan dua kotak makanan dan satu gelas minuman terhenti."Aku pengen bawain kamu makanan yang enak. Nggak aku kasih racun kok, udah diperiksa juga sama petugas," jawab Ajeng."Kenapa kamu mau repot-repot datang?" jelasnya.Ajeng menghela nafas panjang. Wanita itu terlihat lebih bercahaya dan tetap awet muda, persis seperti ketika dia pertama kali dikenalkan pada wanita itu oleh Ella dulu.Hanya Ajeng yang tidak pernah mengusiknya, meskipun tahu bahwa dia membawa pengaruh buruk pada sahabat wanita itu. Jadi ketika Ella ikut terjerumus ke dalam sekte sesat demi bisa menghancurkan Ajeng, Johan tidak mendukung Ella sama sekali.Baginya, Ajeng itu seperti kertas putih yang sayan

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 1

    "Kamu juga harus mati, Johan. Enak saja kamu masih hidup dengan tenang, sedangkan aku harus menjadi bulan-bulanan mereka."Johan membelalak ketika melihat Nadia mendekatinya dengan pakaian yang sama seperti terakhir kali dia melihat wanita itu. Rambut panjang Nadia acak-acakan. Perut wanita itu berlubang dan mengeluarkan banyak darah. Lalu di tangan kanan wanita itu....Janin merah yang tiba-tiba saja melihat ke arahnya dengan mata melotot. Bibir janin itu tertarik membentuk senyuman dengan gigi-gigi runcing yang terlihat tajam."Ayah."Johan menjerit ketakutan. Dia langsung berlari dengan sekuat tenaga. Nadia sudah mati, dia yakin itu. Dia sendiri yang mengatakan pada Ansel di mana keberadaan Nadia sebelum kabur ke Australia. Belum jauh dia berlari, kakinya tersandung. Membuatnya jatuh dengan keras. Dua orang berjubah hitam dan bertudung menarik tangannya dan memaksanya untuk berdiri. "Nggak! Nggak lepasin aku! Aku udah bukan bagian dari kalian lagi!""Siapapun yang menjadi pengkhi

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    166 - The End

    Pesta pernikahan Ajeng dan Evan diadakan di kapal pesiar yang mewah. Seluruh karyawan Deca di kantor pusat dan karyawan Ajeng di Otten Supermarket turut hadir dalam pesta.Banyak yang takjub dengan pesta mereka, apalagi Evan benar-benar maksimal dalam menjamu tamu. Mereka semua menikmati makanan mewah dan mahal yang biasanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas."Ternyata Mr. Evan lebih bahagia bersama Ajeng ya," ucap salah satu karyawan Deca yang dulu satu divisi dengan Ajeng."Iya bener. Waktu sama Bu Ella dulu, dia nggak pernah tersenyum. Kaku banget kayak kanebo kering. Pestanya juga biasa aja nggak semewah ini," sahut yang lain."Pantesan Bu Marta langsung dipecat dan dijebloskan ke penjara begitu mencelakai Ajeng. Secinta itu orangnya sama Ajeng. Lihat aja deh, senyumnya nggak pernah luntur tuh. Benar-benar bucin akut.""Aku sih mendukung Ajeng. Dia emang baik orangnya. Bahkan meskipun sekarang udah menjadi istri konglomerat, dia nggak pernah lupa sama kita-kita.""Eh iya ben

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    165

    "Sudah tahu punya anak bayi, kenapa malah nggak pulang-pulang? Lihat nih, Dana sampai nangis ngejer kayak gini. Mbok ya diajak kalau jalan-jalan. Benar-benar nggak kasihan sama anak," omel Sekar begitu Ajeng dan Evan baru pulang setelah Maghrib.Ajeng langsung meraih Dana yang menangis sesenggukan sampai suaranya serak dan buru-buru menepuk-nepuk punggung bayi itu."Cup...cup...maaf ya mama baru pulang. Dana nyariin mama ya?" ucapnya dengan wajah bersalah.Dia langsung duduk di depan televisi dan menyusui bayi itu yang langsung diam. Perasaan bersalah kembali menyerangnya. Seharusnya mereka mengajak Dana. Siapa yang tahu bahwa anak itu mencari-carinya, padahal tadi Dana kelihatan senang ketika diajak oleh neneknya."Kalian ini kalau masih punya anak bayi, jangan sering ditinggal. Dia masih butuh perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya. Bayi itu peka. Jangan sampai dia merasa diabaikan," omel Sekar lagi.Kalau biasanya Ajeng menjawab, maka kali ini dia hanya diam saja. Dia jarang m

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    164

    "Sudah?" Evan langsung berdiri begitu melihat Ajeng keluar dari ruang kunjungan. "Kenapa kamu kelihatan sedih?"Ajeng hanya tersenyum tipis. Mendadak dia merasa energinya tersedot habis setelah melihat kondisi Ansel. Bagaimanapun juga, pria itu adalah adik sepupunya. Dulu, sebelum dia mengenal Ella, dia dan Ansel sudah seperti adik kakak. Mereka begitu akrab dan hangat, sampai-sampai Ajeng tidak sadar bahwa timbul rasa lain di hati Ansel.Secara agama, memang Ansel itu bukanlah mahramnya. Jadi ketika pria itu menaruh hati padanya, tidak ada yang salah, karena memang mereka halal untuk menikah. Tapi tetap saja, Ajeng merasa itu saru (tidak pantas)."Kita ke Selecta ya, Mas. Aku pengen ngadem. Pikiranku suntuk banget," pinta Ajeng sambil menggandeng lengan suaminya.Dana dititipkan ke kakek dan neneknya, dan tentu saja Sekar sangat senang sekali. Apalagi Dana tipe bayi yang tidak gampang rewel. Kecuali jika anak itu tidak suka pada seseorang yang juga tidak menyukainya. "Siap. Mas jug

DMCA.com Protection Status