Share

Rafael Cemburu?

Penulis: minaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-04 14:28:09

Rafael berhenti di depan pintu toilet pesawat itu saat dia mendengar dengan sangat jelas suara Chalista di dalam sana dengan seorang pria. Rafael meremas tisu yang dia bawa karena emosi yang dia rasakan.

Rahangnya langsung mengeras saat tau Chalista bertemu pria lain di pesawat ini. Rafael tau dia tak punya hak untuk marah tapi kenapa rasanya dia sangat marah hingga ingin menghancurkan semua hal yang dia lihat detik ini juga.

Rafael tak langsung masuk saat dia mendengar itu tapi dia menunggu agar bisa mendengar semua pembicaraan Chalista.

“Siapa pria yang diajak berbicara? Apa itu pacar yang dia katakan waktu itu?” tanya Rafael pada dirinya sendiri karena dia sangat ingat saat Rafael ingin mengajak Chalista menikah dia langsung menolak dan mengatakan dia sudah punya pacar.

“Apa ini pacarnya? Tapi kenapa bisa pacarnya ada di pesawat ini juga?” Rafael tanpa sadar mengernyitkat alisnya.

Sementara itu Chalista yang kini menatap mata Abian yang masih menatapnya dengan penuh cinta membuatny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Rafael Cemburu?

    “Awh! Raf…sakit!” lirih Chalista saat Rafael menarik tangannya dengan begitu keras melewati kabin pesawat menuju ke kabin kelas utama tempat Chalista tadi berada. Rafael langsung menutup pintunya dan ikut masuk di sana di ruangan yang sangat sempit itu dengan rahang yang mengeras.“Siapa pria itu?” tanya Rafael langsung tanpa basa basi, tatapannya terlihat menggelap membuat Chalista sangat takut. Sejak awal sebenarnya Chalista memang sangat terintimidasi dengan aura dingin yang dipancarkan pria ini saat awal dia diadopsi seakan-akan tatapan Rafael bisa menembus tubuhnya saking tajamnya sehingga Chalista tak pernah berusaha mendekatii pria ini karena memang Rafael terlihat sangat menakutkan.Sampai kejadian tragis malam itu, saat Rafael tanpa sengaja merenggut keperawanannya dan sekarang Chalista berakhir mengandung anak pertama pria dingin ini.“Dia pilot pesawat ini seperti yang bisa kau lihat tadi,” ucap Chalista berusaha meluruskan keadaan karena memang benar Abian adalah seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Posisi Yang Berbahaya

    “A-pa yang kau katakan?” cicit Chalista dengan suara pelannya. Chalista yakin dia salah dengar. Tidak mungkin seorang Rafael Nathan Adijaya yang paling dingin ini mengatakan Chalista cantik bukan?Oh, dalan mimpipun Chalista tak pernah memikirkannya.Tapi apa barusan yang dia dengar?Saat menyadari tatapannya hanyut menatap Chalista, Rafael langsung mendorong pelan gadis itu agar menjauh darinya sambil membuang wajahnya. Rafael benar-benar terlihat seperti orang yang tengah kelepasan.“Bukan apa-apa aku hanya mengatakan ternyata semua wanita terlihat cantik,” dusta Rafael sambil membuang wajahnya membuat Chalista tersenyum jahil.“Oh, ya? Rasanya aku tidak mungkin salah dengar ada yang memujiku dan mengatakan aku cantik. Bukankah hanya ada aku di sini? Wanita mana yang kau maksud, Rafael?” tanya Chalista kini beralih mengerjai Rafael dengan menggunakan nada yang sama seperti yang digunakan pria itu.Rafael yang merasa Chalista tengah menjahilinya langsung menatapnya dengan tatapan int

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Boleh Aku Masukkan?

    Chalista dan Rafael baru bisa bernapas lega saat pramugari yang lewat membawa makanan itu kini sudah pergi, Rafael mengusap rambut Chalista yang berjongkok di bawah dengan pelan.“Hey, sudah aman sekarang,” bisik Rafael membuat Chalista langsung berdiri cepat.“Ekmm.” Chalista berdehem pelan untuk menyembunyikan kegugupannya karena posisi berbahaya mereka tadi, wajahnya pasti sudah memerah karena malu sekarang.Rafael terkekeh pelan membuat Chalista langsung menatap horror ke arah pria itu. Sungguh, melihat Rafael dari jarak sedekat ini sangat jauh berbeda dengan Rafael mode CEO di kantornya yang sangat dingin dan penuh perintah.Chalista heran kenapa bisa Rafael berubah secepat itu, apalagi sekarang melihat pria tampan ini terkekeh pelan membuat bulu kuduknya naik karena membayangkan Pak Rafael yang terkekeh seperti itu, bukan Rafael mode bertanggung jawab karena sudah mengamili seorang gadis seperti sekarang.Chalista tersenyum pelan. “Apa yang lucu?” tanyanya penasaran.“Aku menyur

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Jejak Hubungan Panas

    “Ahh…..apa itu tadi…aku dan Rafael benar-benar melakukannya,” lirih Chalista sambil bersandar di kursi pesawatnya yang cukup luas itu karena memang Chalista ada di tipe kelas utama.Rafael sudah pergi beberapa menit yang lalu meninggalkan bekas percintaan mereka di sini bahkan Chalista masih bisa mencium aroma tubuh pria itu. Semburat merah langsung muncul di wajah gadis itu tatkala dia mengingat bagaimana nakalnya dia tadi menggoda Rafael.“Arghhhh aku pasti sudah gila!” Chalista menepuk wajahnya sambil merem melek karena pikirannya tak bisa beralih dari Rafael. Ah, Chalista benar-benar sudah jatuh kedalam pesona pria itu.Namun, Chalista langsung terdiam ketika dia mengingat Rafael memanggilnya dengan kata ‘sayang’ saat mereka bercinta. Terhitung sudah dua kali Chalista mendengarnya pertama kali saat insiden yang mengejutkan itu dan yang kedua tadi. “Apa mungkin Rafael membayangkan berhubungan dengan gadis pujaan hatinya itu?” Chalista bermonolog sendiri.Mendadak suasana hatinya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Kecurigaan Monika

    “Coba, sini Mama lihat dasinya,” ucap Mayang sambil mengambil dasi yang Chalista pegang dengan dahi mengkerut bingung.Chalista langsung menegang seketika, dia menelan ludahnya susah payah. Bagaimana ini? Dia sangat takut mamanya mengenali dasi siapa itu karena biasanya Rafael memang sangat sering menggunakan dasi berwarna biru dongker seperti ini.“Loh….kok kayak udah kepakek si Cha dasinya?” Pertanyaan Mayang sukses membuat Chalista gugup setengah mati. Keringat dingin membahasi dahinya padahal ada pendingin ruangan di sana.“Ehm…i-ya Ma soalnya itu—Argh! Chalista bisa gila, apa yang harus dia katakan sekarang?“Kenapa? Kok kamu tegang gitu sih Mama nanya ini kan katanya dasi baru,” ujar Mayang sambil menatap putri angkatnya itu. Mayang sangat kenal gadis ini sejak lama dan dia paham gerak gerik putrinya ini dan dia rasa pasti ada yang tak beres dengannya.“Itu eman

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Tuan Xander

    “Maaf, Nyonya tapi kamar yang anda pesan hanya 2 kamar dengan tipe VVIP.” Ucapan pelayan hotel di lobi villa itu sontak membuat Mayang syok.“APA?! Loh kok bisa? Perasaan mama udah pesen 3 kamar loh,” keluh Mayang dengan wajahnya yang sudah panik.“Coba kamu cek dulu yang benar, sayang,” ujar Abimanyu tetap tenang tatkala istrinya sudah kelimpungan karena panik.“Monika sayang, kemarin kan mama booking vilanya sama kamu kan kita udah mesen tiga kamar kan?” tanya Mayang memastikan pada menantunya itu.Monika yang terlihat menempel dengan Rafael itu langsung mengangguk cepat. “Iya, Ma kemarin aku lihat apa mungkin mama salah pencet kemarin pas booking di aplikasinya,” jawab Monika dengan wajah yang juga panik.Tapi, dari sudut matanya dia melihat sinis ke arah Chalista yang berdiri tak jauh dari mereka. ‘Rasain lo tidur di jalanan aja, jangan ganggu liburan keluarga lo cuma anak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Dalam Bahaya

    “Wah! Kebetulan sekali bertemu Tuan Muda Xander di sini, apa yang kau lakukan di sini Abian?” Diluar dugaan Chalista, ternyata papanya mengenal Abian. Ya, itu tidak mengherankan mengingat betapa terkenalnya keluarga mereka. Keluarga Alexander masuk ke deretan keluarga konglomerat bersanding dengan keluarga Adijaya dan keluarga Wardana (keluaga Monika)Namun, ketiga keluarga itu bergerak di bisnis yang berbeda-beda, jadi tidak sepenuhnya bersaing tapi masih ada hubungan kerjasama.Abian terlihat tersenyum saat melihat Abimanyu di sana, segera dia membalas uluran tangan pria itu dengan sopan. “Aku memang menginap di Bali untuk beberapa hari, ada beberapa masalah di bandara dekat sini jadi papa menyuruhku menanganinya,” jelas Abian sambil tersenyum manis, namun sedetik mungkin dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Chalista membuat gadis itu seketika mematung.“Chalista, kita bertemu lagi apa ini juga sebuah kebetulan?” ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   Bukan Waktu Yang Tepat

    Malam pun tiba, seluruh keluarga Adijaya kini sudah berkumpul di tengah-tengah api unggun sambil melihat bintang. Chalista sejujurnya enggan untuk ikut bergabung di sana karena kini keluarganya malah mengajak Abian untuk bergabung dan itu membuat Chalista tak nyaman.Sejujurnya ada alasan kuat mengapa Chalista putus dengan Abian, selain fakta bahwa dia merasa tak pantas dengan keluarga elit pria itu. Hal itu karena Abian berselingkuh di belakangnya dan itu adalah hal yang tak bisa ditoleransi oleh Chalista, apalagi sepanjang mereka berpacaran dulu Abian selalu memintanya untuk melakukan hubungan intim dengannya seperti seorang hiper sex, dan dengan kurang ajarnya Abian mengatakan dia selingkuh dengan wanita lain karena Chalsita tak memberikannya jatah batin.Chalista langsung menampar pria itu dengan segenap emosi yang dia miliki dan ia langsung memutuskannya sepihak, tak disangka kini Abian malah mengejar-ngejar Chalista lagi membuatnya merasa ketakutan.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   143

    Langit Singapura yang cerah terasa tak selaras dengan suasana hati Chalista pagi itu. Koper-koper besar telah disusun rapi oleh timnya di lobi hotel mewah. Gadis itu mengenakan setelan kasual berwarna cream yang membalut tubuhnya dengan sempurna, ditambah kacamata hitam besar yang menutupi separuh wajahnya. Namun, meski tampil sempurna seperti biasa, amarah tersembunyi masih mendidih dalam hatinya.“Clara, pastikan semua jadwal pemotretan dengan perusahaan Rafael ditunda.” Suara Chalista terdengar tegas, meskipun ada sedikit kelelahan di dalamnya. “Aku harus pulang sekarang. Daddy memaksa.”Clara, asistennya yang setia, mengangguk cepat sambil sibuk mengetik di ponselnya. “Kami sedang bernegosiasi, Chal. Tapi pihak Rafael—”“Biarkan saja,” potong Chalista, berjalan melewati koridor hotel menuju pintu depan. “Nanti kalau mereka keberatan, aku sendiri yang akan berurusan dengan mereka. Dan sebisa mungkin minimalisir denda yang akan mereka ajukan atau, ini memang terkesan tidak profession

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   142

    Kilauan lampu blitz dari para fotografer menerangi area karpet merah. Kilapnya hampir setara dengan cahaya bintang-bintang yang berserakan di langit malam. Tapi tidak ada yang lebih mencolok dibandingkan wanita yang baru saja turun dari mobil mewah berwarna hitam mengkilap itu.Chalista Marone.Wanita itu melangkah dengan penuh percaya diri, gaunnya telah ia modifikasi dengan cerdas. Gaun berwarna terang yang tadinya tertutup rapi kini memiliki belahan tinggi hingga paha, membingkai kakinya yang jenjang dengan sempurna. Bagian atasnya sengaja dibuat terbuka namun tetap elegan, memperlihatkan bahunya yang halus dan lekuk tubuhnya yang mematikan. Kainnya berkilauan di bawah sorotan lampu, seakan Chalista adalah dewi dari dunia lain.Setiap langkahnya begitu anggun, setiap tatapan yang tertuju padanya tidak bisa berpaling. Para fotografer berebut mengambil gambarnya, blitz kamera berpijar seperti kembang api.“Nona Marone, lihat ke sini!” “Nona, senyum sedikit!” “Ya, pose itu luar biasa!

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   141

    Pagi itu, di taman belakang rumah Rafael, Chalista berdiri dengan dagu terangkat, mencoba mempertahankan wajah angkuhnya meskipun di dalam hati ada gemuruh amarah. Dia menunjuk Rafael dengan jari telunjuknya, nadanya penuh ancaman.“Aku benar benar akan melaporkanmu ke polisi,” katanya tajam. “Kau tau keluargaku kan, kau tidak akan bisa lolos dari tuduhan ini.”Rafael, yang berdiri bersandar santai pada pagar taman, hanya menatapnya dengan senyum mengejek. Mata cokelatnya yang tajam memancarkan rasa percaya diri yang mengintimidasi. “Tuduhan apa, Chalista? Tuduhan yang bahkan kau sendiri tidak tahu dasarnya?”Chalista memerah, tetapi tidak menyerah. “Aku tidak tahu apa yang kau lakukan padaku semalam, tapi aku tahu kau pasti berniat buruk. Daddyku akan memastikan kau membayar untuk itu.”Rafael tertawa kecil, suaranya rendah dan penuh ejekan. “Maksudmu ayahmu? Aku tidak takut pada siapa pun di dunia ini, Chalista, termasuk ayahmu. Kau benar-benar tidak ingat apa yang terjadi semalam?”

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   140

    Pagi itu, suara dering telepon memecah keheningan kamar. Chalista meringkuk di bawah selimut, mengerang pelan saat suara telepon terus berbunyi. Dengan setengah sadar, dia meraih ponsel yang tergeletak di meja samping tempat tidur.“Halo?” gumamnya dengan suara serak, matanya masih tertutup rapat. Nyawanya bahkan belum terkumpul sepenuhnya tapi dering telpon kali ini benar benar sudah mencapai batas kesabarannya.Dia ingin tidur sebentar saja apa tidak bisa?“Chalista,” suara berat yang sangat ia kenali membuat nyawanya langsung terkumpul. Papa Chalista, Tuan Macron Marone, terdengar tegas di seberang. “Honey, dua minggu lagi kamu harus kembali ke Prancis. Ada acara penting keluarga yang tidak bisa ditunda, kamu harus hadir ya. I’m missing you so much.”Chalista hanya menggumamkan jawaban singkat. “Yes, Dad. Aku pasti segera pulang setelah proyek pemotretan ini berakhir. Tapi bukankah acara dinner biasanya di bulan Agustus, Dad mau mengajakku kemana?” tanya Chalista sebenarnya dia pena

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   139

    Rafael menghela napas panjang ketika akhirnya kembali ke kamarnya setelah hari yang melelahkan. Namun, saat pandangannya mengarah ke bar hotel, ia terkejut melihat sosok Tara. Wanita itu berdiri dengan anggun di dekat meja bar, mengenakan gaun merah mencolok yang memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Rafael tahu bahwa Tara mengenakan warna itu bukan tanpa alasan—merah adalah warna favoritnya, dan ia tahu bahwa Tara melakukan ini untuk memikatnya.Tanpa bisa menahan dirinya, pandangan Rafael tertuju pada Tara, yang sudah memperhatikannya dengan tatapan penuh makna. Rafael terdiam, pandangannya tak lepas dari sosok Tara. Ia terlihat menarik malam ini, penuh percaya diri dan sedikit menggoda. Sesaat, Rafael merasakan dorongan untuk mendekat, ingin sekali tenggelam dalam pesona Tara. Namun, bayangan Chalista muncul begitu saja di pikirannya. Chalista dengan sikapnya yang dingin dan acuh, namun selalu berhasil membuat hatinya bergejolak. Dorongan itu seakan memudar, berganti dengan kegel

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   138

    Rahang Rafael sontak mengeras. Tubuh Chalista yang hanya tertutupi pakaian renang terlalu terbuka untuk pandangannya, dan yang membuatnya semakin kesal adalah kenyataan bahwa orang lain juga bisa melihatnya.Rafael dengan segera merogoh bungkus rokok yang ada di kantong celananya, memantik koreknya dan mengisapnya dengan kuat, matanya tak pernah beralih barang sedetikpun dari wanita itu.Hembusan asak rokok itu semakin intens saat melihat beberapa orang bahkan mengambil gambar dari foto tubuh seksi Chalista dengan seenak jidat.Rafael sungguh tak punya tenaga lagi untuk kesal, pertama Tara sekarang Chalista. Darahnya semakin mendidih saat melihat lekuk tubuh wanita itu yang menari nari diatas air seakan akan dia tak punya urusan sama sekali dengannya.“Sial!” umpat Rafael sembari mematikan rokoknya dan melemparnya asal. Rokok itu tidak membantunya sama sekali untuk merasa lebih tenang malahan sekarang sekujur tubuhnya rasanya semakin memanas.“Chalista…kau sungguh hebat. Bisa membuatku

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   137

    Chalista berdiri di depan cermin besar dengan perasaan campur aduk. Kru pemotretan sibuk mempersiapkan segalanya, tapi matanya terpaku pada bikini yang diletakkan di kursi sampingnya. Ini tidak sesuai dengan yang ia harapkan."Maaf Tuan, tapi aku tidak akan memakai ini," katanya, suaranya tegas walau ada getaran tipis yang tak bisa ia sembunyikan.Semua orang di ruangan terdiam, termasuk Rafael yang kini berjalan mendekat, wajahnya dingin. Tatapannya menusuk, membuat Chalista merasa seperti terpojok meski belum ada kata yang terucap dari bibirnya."Nona Marone," Rafael memanggil namanya dengan nada rendah namun mengancam, "Jika kau tidak memakainya, mungkin kau mau semua orang tau disini tentang status kita yang sesungguhnya?”Chalista terpaku. Kalimat itu menghantamnya seperti gelombang yang tak terduga. "Kau tidak mungkin..." gumamnya, namun kata-katanya terpotong oleh tatapan tajam Rafael yang tak memberinya ruang untuk bernapas.Sial!Entah kesialan dari mana, dia harus kembali ber

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   136

    Chalista berusaha menahan emosinya saat Rafael menekannya lebih dekat ke dinding toilet. "Tuan Rafael, biarkan aku pergi," katanya dengan suara bergetar, berusaha menahan marahnya yang menggelegak di dalam. “Aku bukan Chalista yang sama lagi, jika kau lupa.”Mendengar itu tatapan Rafael menggelap. Ada kilatan amarah yang membara dari tatapan matanya saat mendengar itu, seakan Chalista barusaja membangkitkan sisi tergelap pria itu.“Awhhh!” Chalista memekik dengan suara tertahan tatkala tangan kekar Rafael menarik pinggang rampingnya hingga tubuhnya menabrak tubuh tinggi janggung pria itu.HIngga kini tak ada jarak tersisa, hanya deru napas keduanya yang beradu.Tangan Chalista berusaha mendorong dada bidang Rafael agar dia bisa menghindar tapi Rafael semakin mengeratkannya seakan akan dia menyalurkan semua emosinya.Rafael kemudian menunduk, membiarkan matanya menatap manik mata Chalista dengan nyalang. Hal itu membuat wanita itu benar benar mati kutu tak bisa berkata kata.“Sekarang k

  • Menjadi Istri Gelap Kakak Angkatku   135

    Chalista melangkah perlahan menuju area kedatangan bandara, mengikuti arahan tim manajemennya yang sibuk mengatur segala sesuatunya. Hatinya berdegup kencang saat ia melirik ke arah kerumunan orang di depan.Pandangannya langsung terhenti pada seorang pria yang berdiri dengan tegap, mengenakan jas hitam elegan yang sangat cocok dengan postur tubuh tingginya. Rafael.“Tidak mungkin,” bisiknya dalam hati. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Rafael, pria yang dulu sangat dikenalnya, kini terlihat jauh lebih tampan dan gagah. Wajahnya begitu tegas dengan rahang yang semakin tajam. Mata cokelatnya tetap setajam dulu, hanya saja sekarang ada kilatan dingin di sana."Nona Marone? Wah, sebuah keberuntungan sekali bisa bertemu anda di sini.” Ucapan pria yang berdiri di belakang Rafael itu membuyarkan tatapan antara Chalista dan Rafael.Chalista tersenyum, namun belum sempat dia menjawab, asisten pribadinya, Lucy menariknya dan berbisik. “Nona….ya ampun kau mengenal Tuan Rafael? Tidak

DMCA.com Protection Status