Share

120

Author: El Alfun27
last update Last Updated: 2025-03-15 23:02:51

Sore itu, langit masih terlihat cerah. Lalu lalang kendaraan di jalanan kota Jakarta begitu ramai. Para pekerja banyak yang akan kembali ke tempat tinggalnya.

Termasuk Abidzar, Ustadz muda itu sudah selesai mengajar. Sekarang dia sedikit terjebak macet. Setelah menghubungi Layla lewat ponsel genggam nya, Abidzar berinsiatif untuk membawakan Layla sesuatu.

Dia akan membawakan Layla beberapa hadiah sebagai permintaan maaf nya. Dia ingin menjadi suami yang lebih baik lagi. Tentang Jihan, mungkin dia akan memutuskan semuanya dengan wanita itu.

Abidzar tidak ingin berdosa berlama-lama. Dia tidak ingin menambah rasa sakit hati lagi bagi orang terdekatnya.

Mungkin dengan begitu Abidzar akan sedikit merasa tenang. Karena semua permasalahan nya akan segera selesai.

Abidzar keluar dari mobilnya, dia berhenti di sebuah toko boneka. Dia berniat akan membelikan Layla sebuah boneka.

Ketika dia memasuki toko itu, dia disuguhkan dengan banyak boneka bermacam-macam jenisnya.

Dari beberapa karakter h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Istri Duda Muda   121

    "Layla, lama banget kita gak ketemu. Kabarmu bagaimana?" Sapa Yusuf kemudian setelah menyadari kedatangan Layla bersama suaminya - Abidzar.Abidzar yang melihat interaksi kedua teman itu, hanya diam memperhatikan, dia tidak ada minat untuk memasuki percakapan itu."Alhamdulillah aku baik, Yusuf." Anggukan Layla menjawab pasti pertanyaan Yusuf."Syukurlah." Lanjut Yusuf.Abidzar merasa cemburu dengan melihat Yusuf dan Layla masih terlihat dekat, padahal mereka berdua hanya saling bertanya kabar mereka masing-masing. Abidzar dengan sengaja memegangi perut Layla yang masih tidak terlalu besar, namun sedikit berisi. Dia dengan sengaja mengusap perut istrinya itu."Humaira, ayo kita duduk dulu, kamu jangan lama-lama berdiri ya. Nanti perutnya kram, kasihan anak kita nanti." Abidzar berucap dengan manis kepada Layla. Dia ingin menyadarkan posisi Yusuf.Yusuf yang mendengar penuturan Abidzar itu sedikit terkejut, teryata Layla sudah hamil. Dan itu membuat dia sedikit patah hati, cintanya ber

    Last Updated : 2025-03-16
  • Menjadi Istri Duda Muda   122

    Layla menoleh ke belakang, dia mendapati sesosok laki-laki yang agak jauh tinggi nya dengannya dan memiliki kulit yang begitu bersih. Cuaca yang mendung, angin yang begitu tenang serta suasana yang sepi menghampiri keadaan di siang itu. Di luar gerbang utama, tapi bagian samping, tidak terlihat dari luar gerbang.Layla masih bingung, dia sedikit lupa dengan laki-laki itu tapi dia merasa pernah bertemu dengan lelaki itu."Kamu Anna kan? Laylatul Jannah, santriwati teladan sejak masa Madrasah Tsanawiyah, kamu tidak ingat aku? hmm." Ucap laki-laki itu dengan nada sopan sambil tersenyum menenangkan."Aku sungguh lupa, mungkin kita pernah bertemu sebelumnya." Ucap Layla kebingungan, karena dia benar-benar sangat lupa terhadap laki-laki di depannya saat ini."Eh, sebentar. Kamu panggil aku Anna? Bukannya hanya satu orang yang memanggil ku dengan sebutan itu. hmm, siapa ya?" Ucap Laya kembali, dia masih terlihat berfikir.Setelah beberapa detik kemudian. "Yusuf? Kamu Yusuf si ahli bahasa ka

    Last Updated : 2025-03-17
  • Menjadi Istri Duda Muda   123

    "Gak apa-apa Mas, cuma belum siap aja. Kalau udah siap nanti juga dibuka tanpa disuruh." Ucap Layla sedikit menjelaskan."Ouh, gitu, bukan karena kamu punya mata ninja kan?" Tanya Abidzar sedikit menggoda."Ish, apa sih Mas, ya nggak lah. Aku normal, masa punya mata ninja." Ucap Layla.Setelah itu mereka pun terlelap untuk beberapa saat. Hingga sampai waktu sholat Dzuhur, Layla terbangun terlebih dahulu. Sedangkan Abidzar masih begitu terlelap.Layla hendak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, dikarenakan Abidzar masih tertidur. Layla membuka cadarnya ke kamar mandi.Keluar dari kamar mandi dia langsung sholat Dzuhur, usai sholat Dzuhur dia hendak keluar kamar untuk memasak.Abidzar terbangun, dia terkejut Layla sudah tidak ada di kamarnya. Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Dia langsung melaksanakan sholat Dzuhur sendirian.Ternyata Layla lagi memasak bersama Ratna- ibu mertuanya. Mereka sambil bercanda gurau menceritakan Abidzar semasa waktu kecilnya. Layla lup

    Last Updated : 2025-03-18
  • Menjadi Istri Duda Muda   124

    "Aku hanya ingin bertamu Layla, apa tidak boleh." Ucap Jihan santai."Mas, kenapa Jihan boleh masuk ke rumah ini. Kalian kan bukan siapa-siapa." Ucap Jihan dengan emosi. "Maaf Layla, tadi aku tidak sengaja bertemu dengan dia. Dia sedang ke serempet motor. Jadi aku bawa dia ke rumah buat di obati.""Ya tapi kan gak harus di bawa ke rumah juga, Mas Abi kan bisa bayar Jihan ke Rumah sakit saja." Jelas Layla, hatinya sudah sesak. Layla tidak terima jika Abidzar membawa Jihan ke rumah nya."Sekarang sudah di obati? Tolong pergi dari rumah ini, aku tidak ingin melihat mu lama-lama disini." Sambung Layla, dia sudah tidak tahan."Layla tolong jangan bersikap seperti anak kecil. Jihan lagi terluka, mana hati kamu. Apakah seperti ini yang dijuluki santriwati teladan?" Ucap Abidzar penuh penekanan.Layla tidak menyangka dengan perkataan Abidzar. Padahal Layla tahu sifat asli Jihan seperti apa. Dia pasti mempunyai rencana, dan mungkin rencana ya ini, membuat Layla dan Abidzar bertengkar."Sudah

    Last Updated : 2025-03-19
  • Menjadi Istri Duda Muda   125

    Setelah mereka pergi ke danau, mereka langsung pulang ke rumah.Perjalanan begitu hening, baik Abidzar maupun Layla sama-sama terdiam membisu. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing."Layla, jangan terlalu dipikirkan perkataan Mas yang tadi." Ucap Abidzar membuka pembicaraan."Maaf Mas, seharusnya pernyataan ku saja yang jangan terlalu dipikirkan. Kita jalani saja ini semua dulu. Untuk hasilnya kita liat saja nanti gimana kelanjutannya."Sampai di rumah, Layla langsung membersihkan diri. Sementara Abidzar langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu.Tiba-tiba Abidzar mendapat notif dari grup WhatsApp nya. Bahwa besok ada acara di pesantren modern. Abidzar akan berniat mengajak Layla ke acara itu.Tepat Layla keluar dari Kamar nya. Menggunakan Jilbab syar'i berwarna hitam. Tanpa cadar, Layla jika di dalam kamar dia tidak akan menggunakan cadarnya. Sesuai dengan permintaan Abidzar pada waktu itu.Abidzar terpaku untuk beberapa saat. Jauh di dalam hati nya dia ingin memeluk Lay

    Last Updated : 2025-03-20
  • Menjadi Istri Duda Muda   126

    Layla menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bisa-bisa nya suaminya itu sudah bucin akut. "Tunggu aja ya Mas. Insya Allah. Semua sudah direncanakan dengan baik oleh- Nya." Ucap Layla tersenyum.Setelah mereka selesai urusan nya di ruangan Abidzar, setelah itu mereka langsung ke tempat diselenggarakannya acara lomba.Lomba antar santri ini merupakan acara rutinan di pesantren modern. Yang dilaksanakan setiap akhir semester sekali. Biasanya terdapat lomba keagamaan dan pengetahuan umum.Abidzar yang hanya bertugas menjadi juri itu tampak tenang dan santai. Pasalnya dia hanya mengamati lomba dan menilai setiap santri yang menjadi peserta lomba itu.Layla sendiri terlihat begitu bahagia melihat acara lomba yang sedang berlangsung. Dia jadi teringat tentang dirinya sendiri yang sering mengikuti lomba di pesantren salaf dulu.Banyak prestasi yang telah Layla raih, baik dari non akademik maupun akademik. Aldo- teman dekat Abidzar. Dia menjadi pembaca acara lomba. Karena lomba ini campur, jad

    Last Updated : 2025-03-21
  • Menjadi Istri Duda Muda   127

    Arka bersama Ana dan juga Gio tengah berada di sebuah rumah yang cukup besar. Namun tak semewah rumahnya. Terlihat Arka tengah menyuapi sang Mama yang tengah berbaring di ranjang kasurnya.“Ma, ayo makan dulu,” pinta Arka. Laki-laki itu sedari tadi membujuk sang mama. Terlihat wajah pucat dari Rika.Rika menggeleng pelan. Tangannya digengam oleh Gio. Anak laki-laki itu begitu paham dengan keadaan sang neneknya yang tengah tidak baik-baik saja.“Kalau mama tidak makan, nanti sakit,” ujar Arka. Dia terus berusaha menyuapi mamanya dengan bubur hangat yang telah dibuat oleh sang istri.“Gimana, surat cerai mama sama papamu sudah ditandatangani?” tanya Rika dengan bibir yang sangat pucat.Arka menghela nafasnya panjang. “Iya ma, sudah. Sekarang mama makan dulu, jangan pikirin hal lain dulu,” ucap Arka tak ingin keadaan mamanya semakin memburuk.“Segera diurus, Arka. Mama tak ingin ada hubungan lagi dengan Abraham. Dia laki-laki jahat, kamu juga jangan dekat-dekat dengan laki-laki itu,” per

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menjadi Istri Duda Muda   128

    Layla terkesiap, dia sedikit terkejut dengan penuturan seorang pengurus itu. Mereka meminta Layla untuk ikut membantu mengajar santri putri, karena pesantren modern sedang kurang tenaga pengajar dalam bidang kitab."Insya Allah.saya bisa, tapi saya juga perlu persetujuan dari Ustadz Abidzar terlebih dahulu, mungkin bisa untuk memberi saya beberapa waktu untuk menanyakan perihal ini, Ustadzah." Jawab Layla.Layla sebenarnya sangat ingin, apalagi di rumah dia sering kesepian. Mungkin dengan mengajar di pesantren modern bisa mengisi waktunya lebih bermanfaat lagi. Tapi dia juga harus mendiskusikan nya dengan Abidzar."Alhamdulillah jika begitu, saya persilakan Ustadzah Layla untuk membicarakan nya terlebih dulu dengan Ustadz Abidzar." Tutur seorang Ustadzah berjilbab hitam syar'i itu.Layla mengangguk patuh. Lalu dia beralih menatap Salsabila dan Sasa yang masih duduk di pojok depan ruangan itu."Kami pamit dulu Ustadzah, Alhamdulillah kaki Salsa sudah sedikit membaik." Ucap Sasa dengan

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Menjadi Istri Duda Muda   154

    Abidzar bersikap biasa saja, dan Aldo langsung tercengang, bisa-bisa nya sahabat nya ini bersikap seolah-olah perjodohan nya hal yang biasa."Bagus dong, kamu sekarang gak perlu cari cewek lagi, Do." Abidzar berucap dengan santai."Astaghfirullah Bi, kamu memang bukan sahabat terbaik. Bisa-bisa nya respon mu seperti ini, aku aku saja beberapa hari ini sampai gak bisa tidur gara-gara perjodohan ini." Ucap Aldo bersulut - sulut."Memangnya kenapa?" Tanya Abidzar.Aldo pun menjelaskan kalau calonnya itu sangat berbanding terbalik dengan nya, mulai dari pakaian dan pendidikan nya serta pemahaman agamanya. Abidzar pun yang mulai memahami perasaan sahabat nya itu hanya diam mendengarkan curhatan nya.Aldo juga bercerita kalau dia pernah curhat juga dengan Arsya, dia juga menceritakan semua nasihat yang pernah Arsya lontarkan. Abidzar sedikit takjub dengan nasihat dari adiknya itu, ternyata Arsya sudah berpikir dewasa dan Abidzar menanggapi nya dengan sangat antusias sekali."Ternyata dia su

  • Menjadi Istri Duda Muda   153

    Selesai bermain dengan Rendi, mereka langsung keluar dari arena bermain itu. Layla menggendong Rendi, dia tampak bahagia hari ini."Terima kasih ya Rendi, sudah mau main sama kami." Layla menatap anak kecil itu dengan bahagia.Rendi hanya mengangguk, dia saking bahagianya. Sudah ada beberapa jenis makanan dan mainan yang dia dapat usai bermain bersama dengan Abidzar dan Layla."Kami pamit pulang dulu." Ucap Abidzar dan langsung menggandeng Layla. Anak kecil yang bernama Rendi itu langsung menarik pergelangan tangan ibunya, dia tampak sangat bahagia sekali.***Layla dan Abidzar sudah sampai di rumah nya. Mereka langsung membersihkan diri masing-masing. Tak lupa juga Layla menyiapkan makan malam untuk Abidzar. Abidzar terlihat bersantai di ruang tamu. Dia sedang membaca buku mengenai pelajaran ilmu Fiqh. Dia sedang menyiapkan materi untuk besok pagi, untuk diajarkan ke santrinya.Layla yang sudah selesai memasak langsung menghampiri Abidzar. Sambil membawa segelas teh hangat untuk Ab

  • Menjadi Istri Duda Muda   152

    Abidzar sudah terlihat siap dengan pakaian khas nya. Dia memakai sarung hitam polos, dengan hem lengan panjang berwarna dongker dan tak lupa kopyah hitamnya, yang bertuliskan santri.Begitu lah pakaian khas Abidzar, sejak mondok bahkan sampai sekarang pun. Berbeda dengan waktu mengajar, maka dia akan memakai searagam pengajar yang telah disediakan oleh pihak pesantren.Layla menghampiri Abidzar dengan sedikit melangkah pelan, sangat pelan hingga Abidzar tidak menyadari kedatangan istrinya itu."Duaaaar." Ucap Layla dengan raut tidak bersalah. Dia berhasil membuat Abidzar terkejut."Astaghfirullah, Mas kira apa. Hampir saja jantung Mas mau copot." Ucap Abidzar memegangi dadanya dengan deru nafas panjang."Kasian sekali Mas Abi, kaget gak? Pasti kaget ya." Ujar Layla dengan tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya.Abidzar yang melihat tingkah Layla langsung melajukan langkahnya meninggalkan Layla yang masih tertawa di ruang tamu.Abidzar berpura-pura marah terhadap Layla, d

  • Menjadi Istri Duda Muda   151

    Layla terdiam mendengar ucapan Abidzar. Pikiran nya menelusuri perkataan Abidzar, apa benar yang dikatakan Abidzar demikian adanya. Layla langsung menatap Abidzar dengan lurus."Tidak Mas, kita tidak ada rasa apapun. Aku bertemu dengan nya beberapa kali, kalaupun ada itu bukan rasa suka, melainkan hanya kagum biasa saja." Jawabnya lembut."Tapi dia tadi selalu memperhatikan mu, aku tidak suka." Kilah Abidzar berubah menatap ke lain arah menghindari tatapan Layla.Layla menarik bibirnya ke atas tersenyum senang, dia terlihat menjelajahi sikap Abidzar."Melihat belum tentu suka, memperhatikan juga belum tentu ada rasa. Mas Abi kalau cemburu bilang, tidak baik ditutupi." Canda Layla menarik lengan kanan Abidzar dan mengecupnya singkat."Bukankah diri ini sudah ada penghuninya, dan pemilik nya sudah jelas di depan mata. Buat apa cemburu, kalau Mas Abi sudah tahu kebenaran nya?" Imbuh Layla.Abidzar yang mendapat perhatian kecil dari istrinya langsung tersenyum lebar. Dia langsung mengecup

  • Menjadi Istri Duda Muda   150

    Layla merasa juga kalau wajahnya memanas. Dia kesusahan dengan cadarnya.Salah satu perempuan menegur Layla,"Di buka lah cadarnya, masa makan saja masih pakai cadar. Malu ya, takut dibilang jelek, takut dibilang gak cocok sama suaminya. Padahal kan suaminya itu ganteng banget loh."Dia Dewi, anak gadis nya pak Budi, anak dari ketua RT di lingkungan itu. Terlihat sangat ketus dan jutek.Namun meskipun seperti itu dia jadi gadis rebutan beberapa lelaki. Banyak yang menginginkan nya, tapi Dewi banyak menolak.Layla tidak menjawab, dia masih menahan wajahnya yang dirasa sudah terdapat beberapa benjolan itu."Iya Mbak Layla, kita kan di ruangan ini khusus para perempuan, kenapa masih memakai cadar. Apa segitunya ya kalau orang bercadar itu." Ucap Bu Asih-yang merupakan tetangga julit itu."Maaf Bu, sepertinya saya ada masalah sedikit, saya harus pamit dari sini terlebih dahulu." Ucap Layla langsung berdiri meninggalkan ruangan itu.Layla tidak menghiraukan tatapan beberapa ibu-ibu yang tid

  • Menjadi Istri Duda Muda   149

    Diana terkesiap ketika mendapati Arsya mendekati nya. Aldo yang melihat Arsya langsung tersenyum hangat, dia sangat merindukan adik dari sahabat nya yang sudah di anggap saudara ini."Halo Sya, lama tidak bertemu, gimana kuliahnya?" Sapa Aldo menyambut uluran tangan Arsya yang masih terdiam menelisik Diana."Alhamdulillah lancar Bang." Ungkap Arsya lemas, Arsya melihat kedekatan Diana dan Aldo langsung teringat perkataan waktu itu. Dimana Aldo bercerita kalau dijodohkan dengan seorang wanita yang sangat berbanding terbalik dengan nya. Arsya hanya menghembuskan nafas panjangnya."Loh, kamu tadi panggil nama Diana, memangnya kalian kenal?" Tanya Aldo sambil menatap Arsya dan Diana bergantian."Nggak!" Ucap Diana."Iya." Ucap Arsya.Aldo bingung dengan jawaban dari dua orang yang berada di hadapannya itu, yang satunya menjawab iya dan yang satunya menjawab tidak."Kami dulu pernah satu sekolah bang, aku kenal dengan Diana tapi mungkin Diana yang tidak kenal denganku." Jawab Arsya akhirny

  • Menjadi Istri Duda Muda   148

    "Tidak bisa begitu, ini semua bukan hak pengurus santri wati yang menentukan. Tapi sebelumnya dirembuk dulu, kalau seperti ini saya yang kecewa sama kalian. Bahkan untuk kegiatan selanjutnya bisa saja saya tidak mempercayai tugas ini lagi ke kalian, mau kalian begitu?" Tanya Aldo sangat tidak suka dengan cara pengurus santri wati yang terlalu bersikap disiplin. Padahal mereka sendiri juga sering telat dalam mengumpulkan tugas nya. Dasar para wanita, tidak pernah mau mengalah dah merasa salah.Para pengurus santri putri hanya menunduk, entah sedang merasa bersalah dengan Aldo atau dia tidak enak kepada Ustadz Bimo.Salsabila hanya diam, dia tidak ada niatan untuk meminta maaf kepada Aldo. Aldo jadi sedikit kesal, padahal dia mengira kalau Salsabila itu santri yang begitu disiplin, ternyata perkiraan nya salah.Memang benar, kita tidak bisa melihat orang hanya dari sisi luar saja. Terkadang mereka tidak sesuai dengan yang kita tafsirkan. Arsya hanya melihat kejadian itu tanpa ada niat

  • Menjadi Istri Duda Muda   147

    Jihan sedang berada di suatu tempat, tepatnya di taman tengah kota. Dia sedang menunggu kedatangan seseorang. Jihan sudah merencanakan sebuah rencana, dimana dia akan membuat ancaman terhadap Layla.Seorang laki-laki memakai topi hitam dan masker mendekati Jihan."Ada apa?" Tanya nya dengan nada serak."Aku butuh bantuan mu." Jawab Jihan dengan nada sangat serius."Itu sih gampang. Kalau ada cuan nya semua beres." Ungkap laki-laki itu.Namanya Kemal, dia teman kuliah Jihan. Jihan sedang kuliah di sebuah universitas swasta memasuki semester enam. Kemal merupakan teman satu jurusan dan satu angkatan juga.Entah apa yang sudah membuat Jihan hingga mempunyai rencana jahat terhadap Layla. Kebencian dan kedengkian sudah menguasai dirinya. Teman dekat Jihan pun sedikit menjauh darinya, mereka tidak ingin berurusan dengan kejahatan. "Teror wanita ini. Alamat nya sudah lengkap. Pakai ancaman apapun, buat dia takut. Buat dia sejauh-jauhnya dari laki-laki ini." Ungkap Jihan sambil menyodorkan

  • Menjadi Istri Duda Muda   146

    Abidzar mengikuti langkah Ryan, mereka jalan bersebelahan di lorong kelas santri putra. Abidzar sedikit penasaran dengan calonnya Ryan, karena tadi dengan jelas Abidzar melihat nama calonnya itu adalah Jihan. Abidzar sempat berpikir kalau Jihan yang di maksud mungkin Jihan yang itu, tapi kan nama Jihan itu banyak bukan cuma satu doang di muka bumi ini.Ketika sampai di parkiran luar, Ryan mengetuk kaca mobilnya dan menyuruh calonnya itu turun. Dan benar saja Abidzar sempat tertegun sebentar, bukan tertegun karena terpesona dengan Jihan tapi dia sangat syok kalau calonnya Ryan adalah Jihan. Jihan yang sangat dikenal oleh Abidzar, seseorang yang pernah dekat dengannya namun hanya dalam batas suka sesaat."Bang Abi, ini Jihan, calonku. Kami akan segera menikah dalam waktu cepat ini." Papar Ryan menjelaskan.Jihan pun juga syok, dia juga belum mengetahui kalau ternyata sepupu yang Ryan maksud adalah Abidzar. Jihan tidak berani menatap Abidzar, bahkan sedari tadi dia terus menunduk.Abidza

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status