Share

BAB 105

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-04-08 08:00:13

Udara pagi terasa hangat, namun Ilona merasa dadanya semakin dingin. Di hadapannya, berdiri seorang wanita yang seharusnya memiliki ikatan kuat dengannya, namun nyatanya, ia hanyalah seorang asing.

Dari dalam mobil mewah yang terparkir di halaman, seorang pria tampak menurunkan beberapa kardus besar. Ilona bisa menebak, itu pasti berisi barang-barang mahal, mungkin hadiah dari seorang ibu yang datang terlambat untuk anaknya, dan dia tidak membutuhkannya.

"Mama tahu, mungkin Mama tidak pantas mendapat panggilan yang begitu istimewa darimu," suara Anita terdengar berat, mengandung penyesalan yang mendalam.

"Kamu tidak perlu memanggilku Mama. Kamu boleh memanggilku apa saja yang kamu inginkan, Ilona."

Ilona tidak merespons. Ia tetap berdiri kaku disamping Egar, tangannya me

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 106

    Anita kembali menatap Egar yang kini sudah duduk di sebelah Ilona. Dia juga bisa mendengar suara anak-anak dari dalam.Akhirnya sebelum melanjutkan penjelasannya, Anita bertanya. “Sebelumnya, mama belum kenalan. Apakah ini suami Ilona?” tanya nya kepada Egar.Egar mengangguk. “Iya, Bu. Saya suaminya Ilona, Egar. Kami sudah menikah dan memiliki anak. Anak-anak sedang bermain di dalam. Nanti boleh kenalan dengan mereka setelah semuanya selesai,” jawab Egar.“Terima kasih, Egar. Terimakasih sudah mencintai Ilona dengan tulus.”Ilona menghela nafas berat. “Kau hanya melihat yang tampak saat ini. kau tidak melihat apa yang telah aku dapatkan selama hidupku.”“Maafkan, Mama. Mam

    Last Updated : 2025-04-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 107

    “Semuanya seperti sebuah karangan yang terstruktur. Dan sangat sulit membedakan cerita ini nyata atau hanyalah fiksi,” gumam Ilona pelan, nyaris tidak terdengar.Anita tampak terus memandang Ilona, seolah ingin mengingat setiap inchi wajah anaknya, buah hati dari orang yang dicintainya. Yang kini, juga hilang kabar entah kemana. Bukan kekasihnya yang menghilang, sebenarnya dialah yang menghilang."Ketika Mama dikirim ke luar negeri, mama benar-benar merasa hancur. Mama tak bisa kembali, tak bisa mencari tahu bagaimana keadaanmu. Mama terus mencoba menghubungi orang-orang yang mungkin bisa memberiku informasi, tapi keluargaku mengawasi setiap gerak-gerikku,” ujar Anita kembali bercerita, seolah cerita itu tidak ada habisnya.Ruangan itu dipenuhi keheningan yang menyesakkan. Mata Ilona menatap Anita

    Last Updated : 2025-04-09
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 108

    Ruangan itu dipenuhi ketegangan yang nyaris tak tertahankan. Ilona duduk tegak, berusaha menahan getaran di dadanya. Ia menatap Anita yang duduk di hadapannya, wanita yang telah melahirkannya, namun sekaligus wanita yang meninggalkannya.Ada banyak pertanyaan di benaknya, tapi yang paling mendesak akhirnya meluncur dari bibirnya dengan suara yang tertahan, “Siapa ayah kandungku?”Ia baru sadar, dengan kehadiran Anita di hadapannya, berarti ia juga memiliki seorang ayah kandung. Seorang pria yang mungkin tidak pernah tahu keberadaannya. Seorang pria yang seharusnya bisa menjadi pelindungnya jika saja takdir berkata lain.Tapi, mungkin juga seorang lelaki yang juga tidak menginginkan kehadirannya di dunia ini. Dia tidak pernah tahu.Hatinya terasa berat. Jika b

    Last Updated : 2025-04-09
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 109

    “Ini alamat mama, siapa tahu kamu berkenan untuk datang,” ucap Anita pelan.“Aku tidak butuh,” jawab Ilona dengan cepat.Namun, tidak dengan Egar. Dia menerima sebuah kertas yang diberikan oleh Anita tersebut. Dia tahu, saat ini Ilona mungkin belum bisa menerima, tapi suatu saat dia akan luluh.“Terima kasih, Egar.”“Iya, Ma.”Mata Anita berkaca-kaca mendengar Egar memanggilnya “mama” rasanya begitu menenangkan, meskipun Egar hanyalah menantu. Tapi, baginya itu sudah lebih dari cukup.Ilona duduk di kursinya dengan tubuh tegap dan ekspresi yang datar, tapi hatinya bergejolak hebat. Emosi campur aduk memenuhi dadanya. Ia i

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 110

    Langit siang itu masih menggantung mendung, menggambarkan suasana hati Ilona yang bergemuruh. Rumahnya yang biasanya terasa hangat dan nyaman kini berubah menjadi ruang pengakuan, tempat luka-luka lama terbuka kembali. Di sofa, terbaring seorang wanita yang baru saja mengaku sebagai ibu kandungnya — Anita.Tubuh wanita paruh baya itu tampak lemah. Ia terjatuh ketika hendak pergi, dan Ilona yang semula membeku akhirnya ikut menolong. Tapi apa yang baru saja ia dengar dari mulut sopir wanita itu, Jojo, membuat dunia Ilona seakan runtuh.“Nyonya menderita sakit jantung koroner dan osteoporosis,” jawab Jojo, cepat dan tanpa ragu.Ilona tersentak. Tatapannya langsung terarah ke wanita di sofa. Dada Ilona sesak. Rasa asing yang sedari tadi ia tahan mulai berubah menjadi sesuatu yang tidak ia mengerti&mda

    Last Updated : 2025-04-10
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 111

    Seminggu kemudian…Hujan gerimis membasahi kaca jendela ruang tamu, menciptakan bayang-bayang yang mengaburkan pandangan Ilona. Di tangannya, ponsel bergetar pelan. Sebuah pesan singkat baru saja masuk. Ia membacanya cepat, namun kalimat demi kalimat itu menghantam pikirannya bagai gelombang besar yang menghantam karang.Wajahnya yang biasanya tenang kini tampak tegang. Alisnya mengernyit, bibirnya mengatup rapat. Pesan dari rumah sakit itu singkat: “[Hasil tes telah tersedia. Harap diambil langsung oleh pihak yang bersangkutan.]”Egar, yang sedang menyuapi Yumi di dapur kecil rumah mereka, melirik ke arah istrinya. Tatapan Ilona cukup membuatnya tahu—ada sesuatu yang mengusik jiwa wanita itu. Ia segera menghampiri.

    Last Updated : 2025-04-11
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 112

    Anita—wanita paruh baya dengan tubuh ringkih yang tampak begitu tenang, seolah apapun hasil dari kertas di dalam amplop itu tak akan menggoyahkan keyakinannya. Dia hanya tersenyum mendengar apa yang Ilona katakan.Egar berdiri di samping Ilona, menatap wajah istrinya yang pucat dan tegang. Di sepanjang koridor rumah sakit, langkah Ilona terasa berat, nyaris seperti menyeret beban masa lalu yang selama ini ia pendam dalam diam.Udara di ruangan itu dingin dan sunyi. Ilona duduk dengan pandangan mata menerawang. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan rasa sesak yang mendesak dari dalam dadanya.Egar menoleh dan sangat terkejut ketika mendengar keputusan Ilona untuk tidak membuka amplop itu. Padahal mereka sudah melalui semuanya. “Sayang…” ucapnya, suaranya pelan namun sarat emosi.

    Last Updated : 2025-04-11
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 113

    “Maaf. Mama tidak akan memaksa kamu untuk menerima Mama, Ilona. Dan sekarang, Mama sudah bisa tenang, sekalipun Tuhan ingin mengambil nyawaku.”Waktu seolah berhenti ketika Anita mengucapkan kalimat itu. Suaranya lembut, penuh ketulusan, namun mengguncang dunia Ilona hingga ke akar hatinya.Ucapan itu meluncur tenang, seperti angin senja yang menusuk dingin. Namun bagi Ilona, itu terdengar seperti tamparan keras. Matanya yang sejak tadi sudah berkabut air mata kini benar-benar tumpah. Tubuhnya bergetar, dadanya sesak seolah terhimpit sesuatu yang berat dan tak bisa diurai dengan kata-kata.Ilona mendongak perlahan, menatap wanita yang duduk di sebelahnya. Wanita yang… seharusnya menjadi ibunya. Wanita yang selama ini hanya menjadi bayangan samar, kini nyata di depannya. Dan dengan entengnya berkat

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 146

    Pagi itu terasa istimewa di rumah kecil milik Egar dan Ilona. Matahari baru saja muncul malu-malu di balik awan tipis, namun Yumi sudah duduk manis di meja makan, mengenakan seragam TK barunya yang berwarna biru muda. Rambutnya yang hitam tebal dikepang dua rapi oleh Ilona, dihiasi pita mungil yang membuatnya tampak seperti boneka hidup.Akhirnya, hari yang dinanti-nantikan itu tiba. Yumi akan mulai masuk sekolah hari ini. "Nanti, Yumi akan banyak teman, kan, Ma?" tanya Yumi sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulut mungilnya. Matanya berbinar penuh harap.Dia bangun paling pagi dan langsung mandi. Dia begitu bersemangat untuk memulai pengalaman barunya menjadi seorang siswi."Tentu, Sayang. Banyak sekali teman-teman yang menunggu Yumi," jawab Ilona sambil tersenyum lembut."Hore! Yumi bisa main sama teman!" seru Yumi sambil mengangkat kedua tangannya kegirangan.Egar tertawa kecil melihat tingkah anak gadisnya. "Iya, Nak. Yumi pasti cepat berteman, karena Yumi anak yang baik.""Iya,

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 145

    Angin sore itu berembus lembut dari jendela mobil yang sengaja dibuka, membawa aroma asin dari laut yang masih membekas di tubuh mereka. Ilona menyandarkan kepalanya pada sandaran jok, memejamkan mata sejenak, menikmati ketenangan setelah seharian bermain bersama keluarga. Tapi jauh di dalam hatinya, ada kegelisahan yang sulit diabaikan.Pikiran dalam kepalanya terasa saling bertabrakan. Begitu banyak hal yang melintas di kepalanya."Tapi, entah mengapa aku merasa akan ada sesuatu yang lebih besar akan terjadi," gumam Ilona, suaranya hampir tertelan angin.Suaranya sangat lirih dan lemah.Egar, yang duduk di sebelahnya meraih tangan Ilona dan menggenggamnya dengan lembut, melirik sekilas ke arah istrinya. Ia merasakan tekanan yang sama, kekhawatiran yang membayangi kebahagiaan singkat mereka hari ini. Dia juga tidak yakin semua akan berakhir di hari ini. Apalagi hingga saat ini keluarga Ilma belum ada yang menemui Ilona. Egar merasa masih ada bayang-bayang yang akan mengancam."Sebe

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 144

    Mobil melaju meninggalkan bandara, setelah hari ini, entah kapan mereka akan bertemu lagi. Semuanya tidak bisa di prediksi."Apakah Kezio pernah main tangan kepada Mamanya?" tanya Ilona pelan, tapi jelas pertanyaan itu tertuju kepada Dion dan Roy. Ternyata di dalam hatinya, dia mengkhawatirkan Anita. "Selama kami ikut Nyonya Anita, tidka pernah. Paling hanya berdebat seperti kemarin aja," jawab Dion."Syukurlah."Egar menayap Ilona lembut, sekarang dia paham apa yang mengganggu pikiran Ilona. Dia mengusap lembut punggung istrinya. "Bagaimana kalau kita ke gudang? Kamu belum pernah kan melihat gudang kita?" usulnya dengan suara hangat.Ilona menoleh, menatap wajah suaminya yang penuh perhatian. Sebuah tawaran sederhana, namun cukup untuk membuat dadanya terasa lebih ringan. Ia tahu, Egar ingin menghiburnya, mengajaknya menghirup udara segar jauh dari bayang-bayang kelam yang sempat menyelimutinya."Boleh," jawab Ilona sambil tersenyum kecil. "Iya, aku juga ingin sekali kesana. Tapi,

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 143

    Tiga hari telah berlalu sejak Anita menetap di rumah Ilona dan Egar. Tiga hari yang terasa cepat, tapi penuh dengan momen yang begitu berharga.Selama itu, Anita benar-benar menggunakan waktunya untuk mengenal Ilona lebih dalam. Ia melihat dengan matanya sendiri bagaimana putrinya kini hidup dengan baik, jauh dari bayang-bayang masa lalunya. Ada kebanggaan terselip di dalam hatinya, walaupun kenangan tentang kesalahan Ilona di masa lalu—hamil sebelum menikah dengan Romy—sesekali terlintas. Tapi semua itu kini terasa jauh. Apa yang ada di depan mata jauh lebih penting.Ilona bukan lagi gadis rapuh yang penuh luka. Dia kini seorang istri dan ibu yang kuat, berusaha memberikan cinta terbaik untuk keluarganya.Namun, saat matahari pagi menyorot halaman depan, Anita tahu bahwa waktunya sudah habis. Dia harus pulang."Mama pulang ya. Jaga diri kalian. Kalau ada apa-apa, langsung hubungi Mama," ujar Anita, suaranya sedikit bergetar menahan perasaan.Ilona mengangguk. Ada rasa berat dalam da

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 142

    Malam itu, kamar terasa hangat bukan karena suhu, tapi karena hati yang saling menemukan tempat berteduh. Ilona tertidur dalam pelukan Egar, setelah perbincangan panjang yang mengguncang perasaannya. Mereka membicarakan Kezio, luka yang belum sembuh, dan rasa bersalah yang belum pergi. Tapi dibalik itu semua, mereka punya satu hal yang membuat beban terasa lebih ringan—cinta.Cinta yang membuat mereka saling menguatkan, saling mendengar.Egar memandangi wajah Ilona yang akhirnya tertidur. Ujung mata Ilona masih tampak sedikit basah, tapi kini lebih tenang. Ia mengusap lembut rambut istrinya dan membisikkan pelan, “Semua sudah ditakdirkan bertemu, tidak perlu disesali.”Dan malam itu, mereka akhirnya terlelap dalam pelukan. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok, tapi mereka yakin: masalah apa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 141

    Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Langit yang biasanya penuh bintang kini hanya dihiasi awan kelabu, seakan menyimpan semua rahasia bumi. Di dalam kamar yang remang-remang, Ilona berbaring di sisi tempat tidur, matanya terbuka menatap langit-langit. Beberapa kali ia membalikkan tubuh, menarik selimut, lalu melemparkannya lagi. Hatinya berkecamuk.Egar, yang sedari tadi berpura-pura tidur, akhirnya membuka mata. Ia menoleh, memperhatikan gerak-gerik istrinya. Ia tahu, Ilona bukan sedang kesulitan tidur karena hal sepele. Ada sesuatu yang berat menekan pikirannya.“Kenapa? Gak bisa tidur?” tanya Egar dengan suara lembut, nyaris berbisik.Ilona menghentikan gerakannya. Perlahan ia duduk di atas ranjang, menatap Egar dengan sorot mata yang letih. “Iya,” jawabnya pelan, suaranya seperti

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 140

    Suasana hangat perlahan mengisi ruang tamu. Xello duduk di lantai, bersila, dikelilingi oleh Yumi dan Gana yang tak henti tertawa mendengarkan dongeng yang ia bacakan. Tangan Xello bergerak dramatis, suaranya naik turun menirukan suara naga, ratu jahat, dan pahlawan kecil.Anita duduk di sofa, matanya berbinar melihat kebahagiaan terpancar dari wajah anaknya. Dalam hati, ia bangga melihat Xello yang sangat menyayangi Yumi dan Gana, meskipun mereka baru bertemu.“Selama di kota ini, Mami tinggal di hotel,” jawab Anita tiba-tiba, memecah keheningan antara mereka berdua. Menjawab pertanyaan Xello tadi.Xello menoleh, memutar badan menatap ibunya. Matanya membulat. “Serius? Selama ini Mami gak pernah nginap di rumah Kak Ilona?”Anita mengangguk. &ldqu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 139

    Kezio baru saja pergi. Suara mobil yang membawanya masih terdengar samar dari halaman depan, meninggalkan keheningan yang cukup menusuk di dalam rumah Ilona.Anita berdiri mematung di depan pintu, menatap kosong ke arah jalan yang kini lengang. Matanya berkaca-kaca, tapi ia berusaha tidak menangis. Tak mau terlihat rapuh di depan anak bungsunya, Xello.“Sudahlah, Mi. Jangan pikirkan, dia sudah besar,” ujar Xello pelan, berdiri di samping ibunya. Suaranya tenang, tapi mengandung simpati yang dalam.Anita hanya mengangguk perlahan. Hatinya remuk melihat Kezio pergi dalam amarah, tapi juga hangat karena Xello tetap tinggal.“Terima kasih, Xello,” ucap Anita lirih, matanya menatap anak lelakinya dengan penuh rasa syukur. Tak pernah ia duga, Xello yang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Mantan   BAB 138

    “Mami mengkhianati Papi!”Kalimat itu seperti belati, menancap tajam ke dada Anita. Anaknya masih bersikeras.Wanita paruh baya itu hanya menggeleng pelan, menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Ia menatap Kezio, anak sulungnya, dengan sorot lembut namun penuh luka.“Tidak, sama sekali tidak,” jawab Anita dengan suara serak, nyaris berbisik. “Tapi… bolehkah Mami bahagia sebentar saja… sebelum Mami meninggal, Nak?”Seisi ruangan seketika menjadi senyap. Keheningan merambat pelan seperti kabut, menyelimuti semua yang ada di sana. Kata-kata itu bukan hanya menyayat hati, tapi juga memukul kesadaran semua orang. Bahkan Xello yang biasanya cerewet, kali ini hanya mampu menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca.Kezio terpaku. Nafasnya tertahan. Urat di lehernya masih menegang, tapi kata-kata Anita baru saja mengguncang dinding-dinding egonya. Dia seolah tersadar kalau ibu mereka memang menderita sakit sejak lama, dan kapanpun bisa meninggal.“Mi…” gumamnya lirih, namun ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status