Share

Bab 59: Gencatan Senjata

Bibir Kalila tertutup rapat. Ia memejamkan mata, pura-pura tidur meski otaknya berusaha mencerna ucapan Wisnu.

"Kamu tolong ngerti keadaan Farhan. Nggak ada salahnya kamu mengalah dengan minta maaf lagi."

Diam. Tidak ada balasan dari Kalila sehingga Wisnu memutuskan berhenti bicara. Esok lusa ia akan bicara pada Farhan agar pria itu mengerti betapa keras kepala dan kekanak-kanakannya Kalila.

Sekian waktu diam, Wisnu dan Kalila akhirnya tertidur. Ketika Kalila terbangun, jarum jam dinding telah menunjukan angka tiga. Di sampingnya, Wisnu tidur sangat nyenyak. Dengkuran halusnya memenuhi udara kamar dan dadanya bergerak teratur turun naik.

Kalila beringsut sepelan mungkin agar tidak membangunkan Wisnu. Perlahan ia menapakkan kaki ke lantai lalu mendekati pintu. Hati-hati, ia memutar gagang pintu dan menariknya ke dalam. Setelah ia berada di ruang tengah, Kalila kembali menutup pintu, sangat pelan, meski tetap menimbulkan suara, tetapi tidak terlalu kentara.

Saat berbalik, Kalila ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status