Share

Chapter 20 MALAM PANAS

Chapter 20

MALAM PANAS

Angin berembus dingin dari sela-sela tirai jendela. Astaga! Sejak kapan udara menjadi sedingin ini? Tadinya Maudy membuka jendela karena udara terasa gerah. Namun, kini dia mulai menutup badannya dengan selimut tipis.

Maudy benar-benar berkonsentrasi pada pekerjaan di hadapannya supaya nantinya dia punya banyak waktu untuk mengunjungi adiknya. Akibatnya, dia sama sekali tidak tahu bahwa seseorang yang berbaring di belakangnya mengamatinya sejak tadi. 

Hanya menyuruh dia berhenti bekerja dan beristirahat, apa susahnya sih? pikir Marcel kesal pada dirinya sendiri.

Dia merasa tidak nyaman melihat ada yang masih bekerja di tengah malam begini. Apalagi seseorang tersebut terlihat menahan rasa dingin dengan selimut yang tidak mungkin bisa menghangatkan badan jika jendela tidak ditutup. 

"Apa kamu tidak bisa membedakan siang atau malam?" tanya Mar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status