S2/Bab 32
Sam menatap Angel dengan pandangan penuh arti.
"Kemarilah," ujar Sam seraya merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Angel yang berjalan mendekatinya.
Kedua orang itu berpelukan cukup lama. Seorang juru foto mengambil gambar kemesraan itu dan mengirimkannya kepada Zacky. Semua ini adalah rencana dari Paman Johan, yaitu membuat pikiran Zacky menjadi kacau sehingga dia dapat menjalankan rencana berikutnya yaitu menghancurkan bisnis milik pria itu secara bertahap.
"Kamu lapar?" tanya Sam dengan lembut setelah pelukan mereka terlepas. Angel menganggukkan kepalanya, perutnya memang belum terisi dengan baik sejak semalam.
Baru saja, Sam hendak menggandeng tangan Angel untuk menuju ke dapur, sebuah pesan masuk ke ponselnya.
"tunggu sebentar," ucap Sam dengan senyuman hangat sambil membaca pesan yang ternyata dikirimkan oleh Paman Johan.
[Berikan beberapa ciuman hangat untuk istri barumu, Paman membutuhkan adegan mesra untuk me
S2/ Bab 33Sam mempelajari keinginan Angel dengan baik. Saat wanita itu selesai makan, dia segera membawa Angel ke taman yang indah. Sebuah ruang kaca yang dipenuhi dengan berbagai tanaman dan bunga-bunga yang berkilau."Ini, indah sekali," ucap Angel sambil memperhatikan kupu-kupu kecil yang kebetulan sedang melintas melewati mereka."Dan semua ini untukmu, Angel. Agar kamu tidak bosan." Sam memeluk Angel dari belakang dengan penuh kehangatan.Angel memegang tangan Sam dan menyandarkan kepalanya ke bahu bidang Sam yang lebih tinggi darinya."Aku ingin bertemu dengan Deon, apakah dia berada di pulau yang sama denganku?"Sam menggelengkan kepalanya, "Tidak. Dia aman bersama perawat yang sudah kuutus untuk menjaganya. Aku pasti akan menuruti permintaanmu untuk bertemu dengannya, tetapi bukan saat ini, melainkan nanti pada saat aku merasa kamu benar-benar sudah patuh dan mampu membalas cinta yang kuberikan."Sam berkata kemudian memberik
S2/ Bab 34"Memangnya kenapa? Aku ingin melupakan masa lalu dan hanya mengingat tentangmu, apakah tidak boleh?" tanya Sam lalu mendekatkan wajahnya lalu mulai mencium Angel.Angel terus tersenyum dan membalas pelukan Sam yang hangat dan membalas ciumannya."Sam, aku melupakan sesuatu, entah apa," ucap Angel tiba-tiba."Hmm." Sam hanya membalas dengan erangan, karena dia terlalu sibuk untuk dengan bibirnya.Sekali lagi, mereka melakukan aktivitas penuh gairah sebelum akhirnya Angel tertidur dalam pelukan Sam.Besok paginya, Sam akan menghilang seperti biasanya dengan alasan bekerja."Nyonya sudah bangun?" sapa pelayan kecil dengan senyuman hangat pada saat Angel terbangun. Angel memegang selimut yang membungkus dirinya yang polos."Tuan selalu meninggalkanku dengan keadaan seperti ini. Sebenarnya, mengapa dia menghilang setiap hari dan hanya kembali saat makan malam?" tanya Angel dengan penuh rasa penasaran."Tuan harus b
S2/ Bab 35"Mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa dia, bahkan melupakanku?" Sam bertanya sambil memukul meja kerjanya dengan keras.Dokter yang ditugaskan mengobati Angel mundur dengan lutu gemetaran."Kamu akan menerima hukuman yang fatal bila dia menjadi gila. Kau akan membayar dengan semua yang kau miliki!" Sam menatap tajam Dokter tersebut dan berkata-kata dalam suara tinggi."Kau mengerti?" ulang Sam dengan nada marah.Dokter segera mengangguk dengan pasrah, tetapi tetap memilih diam karena tidak berani membantah apalagi menjawab apa pun."Jadi mengapa dia bisa melupakan aku juga? Tadi pagi dia pingsan dan hampir tenggelam dalam bath tub!""Katakan!" Sam memukul meja kantornya sekali lagi, membuat sang dokter tersentak kaget."Ini, harus dilakukan penelitian. Di sini tidak ada fasilitas mesingnya. Harus scan Mri untuk mengecek kapasitas otaknya. Apakah mengalami penurunan atau kerusakan," jawab sang dokter dengan kepala
S2 Bab 36Sementara tangan Sam mulai merajarela dan Angel merasa risih dengan hal tersebut."Aku tidak suka kamu melakukan hal ini," ucap Angel tiba-tiba saat Sam mulai mau menciumnya.Sam menantap Angel dengan mata bening dan penuh kelembutan. "Aku merindukanmu, Sayang."Seusai berkata demikian, Sam mulai menindih Angel dan melanjutkan aksinya. Angel yang lupa ingatan merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh pria itu tersebut atas dirinya. Pada saat Sam ingin memasukkinya, Angel menangis.Tubuhnya bergetar karena isak tangisnya, membuat Sam menghentikan aksinya dan seketika itu menjadi tidak berselera.Sam meraih wajah Angel sehingga pandangan mereka saling bertemu. "Mengapa kamu menangis, Sayang?" tanya Sam sambil mengecup sudut mata Angel."Aku merasa ini tidak benar, ada sesuatu yang hilang di sini, tetapi aku tidak tahu apa. Semua ini terasa begitu membingungkan." Angel berkata-kata sambil terisak.Tubuhnya yang polos b
S2 Bab 37Zacky merasa detak jantungnya semakin cepat ketika helikopter melintasi perairan menuju pulau pribadi Sam di Jepang. Ia menyadari bahwa misi ini tidak hanya mengancam nyawanya, tetapi juga nyawa istrinya, Angel, yang disekap oleh Sam.Zacky berusaha untuk tetap tenang, memeriksa kembali peralatan medis yang dibawanya sambil berbicara dengan perawat yang duduk di sebelahnya."Kita harus tetap waspada, Maria," ucap Zacky kepada perawat tersebut sambil memberikan dua botol tabung gas kecil berisi gas tidur."Sam mungkin tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan jika ia merasa terancam," ujar Zacky, mencoba memberikan semangat kepada perawat yang tampak gugup.Perawat itu mengangguk karena dia juga tahu bagaimana Angel dilecehkan di sana dan diberikan obat sampai kehilangan ingatan.Dalam perjalanannya dengan helikopter, Maria memberikan informasi tentang kasus Angel yang lupa ingatan akibat obat yang diberikan Sam.Zacky se
S2 Bab 38Angel segera dibawa ke Rumah Sakit Besar, di mana Dokter Spesialis sudah menunggu dengan peralatan medis lengkap.Zacky tidak mau menghabiskan waktu sama sekali. Dia segera membawa Angel ke dalam ruangan medis yang telah disediakannya di dalam Ruang Dokter tersebut saat helikopter mendarat dengan mulus di rooftop Rumah Sakit.Angel langsung menjalani operasi setelah Dokter Spesialis memberikan laporan bahwa dalam kepala wanita itu terdapat pembuluh darah yang mulai membengkak akibat obat yang sengaja diberikan tanpa memikirkan kesehatan dari pasien.Zacky duduk dengan gelisah di kursi di ruang tunggu rumah sakit, menunggu dengan perasaan tidak menentu. Setiap detik terasa seperti waktu yang tak berujung saat dia cemas memikirkan hasil operasi yang sedang berlangsung pada istrinya, Angel. Dalam hatinya, Zacky mencoba untuk tetap tenang, namun kekhawatirannya terus menghantui pikirannya.Sementara itu, di ruang operasi, suasana hening dipec
S2Bab 39Zacky duduk tegak di samping tempat tidur rumah sakit tempat Angel berbaring. Dia meraih tangan Angel dengan lembut, mencoba memberikan kehangatan dan dukungan. Angel mulai sadar, matanya perlahan-lahan terbuka, dan pandangannya berkabut sejenak sebelum akhirnya fokus.Zacky segera menyapa istrinya dengan senyuman hangat. "Hai, sayang. Bagaimana perasaanmu?"Angel mengangguk perlahan, mencoba untuk menyadari di mana dia berada. "Rumah sakit?""Ya, kita di rumah sakit. Kamu baru saja melewati operasi kecil. Dokter mengatakan semuanya berjalan baik."Angel mengelus pelan kepalanya yang masih terasa nyeri. Kepalanya penuh perban saat ini. "Operasi? Apa yang terjadi?"Zacky mencoba menjelaskan dengan hati-hati, "Kamu memiliki masalah kesehatan, Angel. Dokter mengatakan ini bisa memengaruhi daya ingatmu. Itu sebabnya kita di sini, untuk memastikan semuanya baik-baik saja."Angel menatap Zacky dengan tatapan bingung, mencoba mengin
S2Bab 40Beberapa minggu berlalu, dan Angel akhirnya diizinkan pulang ke rumah. Kehidupan mereka berdua di rumah menjadi serangkaian upaya untuk menemukan kembali normalitas. Zacky membantu Angel mengingat jadwal harian, menceritakan kembali kenangan-kenangan, dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih.Namun, di tengah-tengah perjalanan ini, mereka menyadari bahwa ada bagian dari kenangan yang mungkin tidak akan pernah kembali. Angel mencoba menerima kenyataan ini, tetapi Zacky tetap berjanji untuk tetap ada di sampingnya, membantunya menghadapi tantangan yang baru.Zacky merasa tertekan sehingga dia memutuskan bekerja di rumah saja. Dengan Wisnu mengantikan hampir sebagian besar pekerjaannya di kantor.Zacky selalu menanyai Aflredo, Kakek mafia teman mendiang Ayahnya, mengenai berita terbaru dalam pencarian putra mereka. Namun, Deon seperti raih ditelan angin begitu saja.Setiap hari menjadi langkah kecil menuju pemulihan bagi Angel. Meskipun ad
Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.
Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai
S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un
S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T
S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal
S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.
S2 Bab 56Sementara itu, di sudut gelap gudang, beberapa anggota mafia lainnya mengawasi situasi dengan ketat, senjata tersembunyi di balik jas mereka. Mereka menjadi bayang-bayang di antara rak-rak penyimpanan yang penuh dengan barang ilegal."Berapa harganya, Thom?" tanya Mark, menyembunyikan ketegangan di balik ekspresinya.Thom memberikan senyuman licik. "Kau tahu harga untuk barang berkualitas, Mark. Lima puluh ribu dollar untuk setiap paket."Mark mengangguk setuju, bahkan tidak menawar sama sekali seolah mereka memang sudah terbiasa dengan harga tersebut llau mengeluarkan sejumlah uang dari saku jaketnya. "Tidak usah banyak, bagi saja dengan yang lain," ucap Mark sambil tertawa. Mereka melakukan pertukaran dengan cepat, sementara bayangan-bayangan di sekitar mereka tetap waspada."Kami menginginkan transaksi cepat dan bersih," ucap Mark, memandang tajam ke arah Thom.Thom hanya mengangguk dan menatap Mark dengan tatapan dingin. "Tentu
S2 Bab 55"Tidak, kamu jangan salah paham dulu. Mari kita lihat apa yang terjadi nanti. Aku pikir aku juga mencintai Angel."Mina membalikkan tubuhnya dan menatap Sam dengan kecewa. "Baiklah. Kamu kembali kepada Angel dan aku akan kembali kepada Johan, Ayahmu yang suka sekali menyiksaku!"Mina mengatakan demikian lalu berdiri dan memakai pakaiannya."Ayahku menyiksamu?" tanya Sam dengan rasa terkejut.Mina mengangguk lalu mulai terisak dalam tangisan. "Dia tidak pernah puas bila aku tidak pingsan."Sam membulatkan kedua matanya dan merasa kasihan dengan wanita cantik itu. Tubuhnya begitu sempurna untuk disiksa dalam kukungan sang ayah yang gendut dan perut besar.Membayangkan hal itu saja sudah membuat Sam merasa marah."Aku akan memintamu dari Ayah," ucap Sam sambil merangkul kembali Mina dalam pelukannya."Dan hanya menjadikanku sebagai simpanan, sementara kamu akan menjadikan Angel sebagai istrimu?"Mina sengaj
S2 Bab 54Sam dan Mina bersiap-siap untuk menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan. Mereka tiba di mal yang ramai dengan lampu berkilauan dan suasana yang hidup. Sam, dengan senyum ceria, berkata kepada Mina."Mina, apa yang ingin kita lakukan dulu? Mungkin kita bisa mulai dari toko pakaian?""Iya, Sam! Aku ingin melihat-lihat koleksi terbaru. Siapa tahu ada yang menarik perhatianku."Mereka berjalan ke arah pusat perbelanjaan, memasuki toko pakaian yang penuh dengan pakaian dan aksesori berwarna-warni. Mina berhenti di depan rak dengan gaun-gaun cantik."Sam, bagaimana menurutmu gaun ini?""Wow, Mina, itu terlihat sangat cantik! Aku yakin itu akan membuatmu terlihat luar biasa."Mina tersenyum, "Aku rasa aku akan mencobanya." Dia mengambil gaun tersebut dan pergi ke ruang pakaian untuk mencoba.Sementara menunggu Mina, Sam melihat toko permainan di seberang lorong."Oh, lihat! Toko permainan! Apakah kamu ingin m