Share

Bab 32

Aku tertawa dengan perasaan canggung. “Bapak bercanda, ya?”

Kutatap wajah lelaki di hadapanku dengan perasaan tak percaya. Tapi sepasang matanya sama sekali tak memperlihatkan kebohongan. Ia bahkan tak berkedip saat mengatakan hal itu.

Senyumanku langsung lenyap, saat sepasang mata itu bergeming dari mataku. Apa yang dikatakannya itu benar? Apa dia nggak bercanda seperti perkiraanku?

Sampai malam, aku masih memikirkan semua pengakuannya. Bahkan sampai terbawa mimpi. Tapi dalam mimpiku, Kak Jeri justru menarikku untuk menjauh darinya.

Pagi itu di sekolah, badanku terasa tak nyaman. Mungkin karena mimpi buruk itu, kualitas tidurku jadi kurang baik.

Saat aku sendiri, tiba-tiba saja seseorang menutup mataku dengan sepasang tangannya. Spontan kupegang tangan itu. Dari ukurannya, seharusnya ini bukan tangan Vena.

“Doni?” tebakku langsung.

Lelaki itu melepaskan kedua tangannya dari mataku. “Yaah … ketahuan.”

“Jelaslah. Siapa lagi yang berani ngerjain aku, selain kamu,” sahutku.

“Lea, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Chocoberry pie
sabar ya. masih di ketik. ...
goodnovel comment avatar
Ayu Nida
nanggung banget nih Kaka author mana nungguinnya lama....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status