Tapi Namira,percuma kamu menikah,karna suami kamu tidak mungkin memberimu nafkha batin dia hanya tertarik pada pria."Sahut salah satu warga.
Namira dan Edra pun mengajukan percakapan dengan mereka.
"Saya memang sangat terluka dan merasa sakit,mengapa kisah tentang perjodohan saya ini sungguh sanggat memilukan,ketika saya bertemu dengan seorang pria yang mau menerima saya dengan kecacatan yang saya miliki,dia memang berbeda dengan semua pria-pria yang sudah menolak saya,dia memang mau menerima saya,pertanyaan dari saya. Apakah karena saya yang tidak sempurna ini tidak berhak mendapatkan seorang suami yang sempurna tanpa kekurangan?"
Dia homo saya bisu kita cocok bukan?"kita sudah jadi suami dan istri,jadi jika keberadaan dia sangat meresahkan warga sekitar di sini,jika kehadirannya tidak di inginkan di sini, kalau suami saya di usir dari desa ini,saya juga akan ikut kemamapun dia pergi."Namira,semula aku berfikir,nantinya kamu bakal marah sama aku kal
"Ibu mau tanya Edra?"Apa Namira itu seorang gadis idaman kamu Dra?" "Apa maksud Ibu ?" "Kamu dan Namira itu sudah menikah,pernikahan kalian sah di mata hukum,apa kamu tidak mau memberi nama untuk hubungan pernikahanmu?" "Aku tidak tahu Ibu harus memberikan nama apa di dalam hubungan pernikahan ini, dari awal aku tidak berniat ingin menikahinya, aku hanya berniat untuk menangkap Ludas, namun seiring berjalannya keadaan pernikahan ini sudah seperti pernikahan sungguhan, Namira memperlakukanku seperti suami sungguhan." "Apa kamu menyimpan perasaan untuk Namira?" "Ibu tahu Namira memang gadis bisu,tapi ibu tau betul kamu bukan tipe pria yang suka memandang wanita dengan sebelah mata, menurut ibu dia gadis baik,nanti setelah kamu beritahu dia tentang yang sebenarnya,apa kamu akan terus bersama dengan Namira,?"Atau kamu akan menceraikan Namira?"Ibu sangat kasihan sama Namira,dia itu tidak tahu apa-apa tentang Ludas,meskipun Ludas i
Malam itu Edra nampak terlihat sedikit canggung harus satu kamar dengan Namira,malam itu Namira memakai baju tidur sedikit terbuka,entah mengapa Edra terus menerus menatap Namira.Mas Edra kenapa ya ko liatin aku terus,kenapa ya gitu banget liattin aku,bukannya dia itu gak tertarik ya sama perempuan,ko aku ngrasa, dari tatapan matanya dia seperti laki-laki pada umumnya,laki-laki yang normal-normal aja,tatapan matanya mengingatkan aku sama tatapan mata mas Bagja.Apa mungkin cuma perasaanku aja kali ya.Bukannya kalau pria gak normal itu cuek-cuek aja ya,gak pernah lirik -lirik atau natap-natap sampai begitu. Gumamnya.Namira terlihat cantik pakai baju tidur itu,bajunya pas di badannya,ya ampun aku kenapa sih,ko aku ngrasain kaya gini sih. Gumam Edra"Kita tidur di satu ranjang?"Ujar Namira."Iya apa kamu keberatan,kalau keberatan aku pindah tidur di sofa yang di situ.""Tidak perlu mas,biar aku saja yang tidur di karpet lantai Mas.""Jangan,"A
Sejak masih kecil sekitar umur enam tahun,aku mengalami demam tinggi,di sertai sesak nafas,lalu rasa sakit di daerah tenggorokanku lalu suara ku menjadi serak lama kelamaan menghilang sampai sekarang.Dulu aku mau di oprasi tapi karna usia ku masih kecil jadi kaka ku tidak mengijinkan aku di oprasi.""Bagamana dokter apa ada harapan untuk istri saya bisa memiliki suara lagi dok?""Kelumpuhan pita suara bisa terjadi ketika impuls saraf ke laring terganggu, sehingga membuat penderitanya mengalami sesak napas dan suara serak.Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.Misalnya infeksi virus, kerusakan saraf akibat operasi, atau pengaruh kanker.Jika istri anda ingin sembuh saya sarankan untuk melakukan tindakan oprasi,Bulk injection.Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntik zat, seperti kolagen, lemak, dan beberapa zat khusus ke otot pita suara untuk mengembalikan fungsi pita suara yang melemah. Biasanya, prosedur bulk injection dilakukan oleh dokter ahl
"Bukan,bukan begitu jika kamu bisa bicara kita, maksud aku kamu jadi gampang mempunyai komunikasi yang jelas dengan semua orang,kamu tidak perlu lagi repot-repot menulis atau menggunakan bahasa isyarat untuk menjelaskan sesuatu yang ingin kamu katakan.""Keputusan ku sudah bulat yaitu ,"Tidak."Baru kali ini aku bertemu dengan seorang gadis yang memiliki keteguhan hati yang begitu dalam,Namira adalah gadis berhati mulia dia lebih memilih untuk di sakiti daripada menyakiti,dia paham betul dan merasakan bagaimana sakitnya di sakiti oleh lisan seseorang sehingga dia tak mau menyakiti orang dengan lisannya,aku salut sama dia,dalam hidupnya dia berkeinginan kuat untuk tidak menyakiti siapapun,tidak membohongi siapapun dan tidak memfitnah siapapun.Aku malu ya Tuhanaku malu padanya dalam hidupnya dia tidak mau membohongi siapapun tapi aku,apa yang sudah aku lakukan,aku malah memberikan dia begitu banyak kebohongan."Baiklah aku tidak memaksa,ayo ikut aku se
Levi juga memberi bukti -bukti CCTV tentang rekaman Ludas saat menjalankan aksinya yang di rekam oleh salah satu tim intel."Apa ini mas Edra?"Aku sungguh bingung sekali,katakan bahwa ini semua hanya sebatas salah paham saja.Apa ini, ini apa?"Mas Edra tau kan ka Ludas itu bekerja di Korea,kamu pernah bertemu sama dia kan Mas?"Mas,jawab aku Mas."Ucap Namira dengan wajah tidak percaya sambil menangis.Sambil memegang pundak Namira,Edra menyampaikan dengan penuh ketegasan tentang Ludas kepada Namira.Lalu Edra menghapus air mata yang mengalir di pipi Namira dan Edra pun berkata."Namira,apa yang di katakan oleh Mr Levi itu benar.Kaka kandungmu ikut terlibat dalam bisnis barang haram,selama ini Ludas sudah menipu kamu dan ibu kamu,kak Ludas terlibat kasus hukum,semua cerita yang kamu dengar tentang dia bekerja di Korea dan kiriman uang itu hanyalah rekayasa.Selama ini Ludas tidak ke Korea menjadi TKI di sana selam ini dia ada di sini ser
Untuk hal itu aku sulit mengatakan bahwa Kamu salah Namira,aku bukanlah laki-laki penyuka jenis,aku lelaki normal,bahkan ketika kamu berada di dekat aku,aku merasa deg-deg gan ada rasa canggung tapi jantung aku berdetak kencang.Kamu adalah wanita pertama, yang aku pandangi di satu ranjang yang sama denganku ,kamu wanita pertama yang menemani malam-malam ku,meskipun kita tidak melakukan apa-apa,tapi kita pernah bermalam bersama di dalam satu kamar tidur,tidak pernah terbesit ingin menikahi wanita secepat ini,dalam hidup ku yang penuh dengan tantangan dan marabahaya aku tidak pernah memikirkan untuk memiliki hubungan pernikahan dengan siapapun ,lalu kamu hadir di tengah-tengah prahara tugas yang harus aku selesaikan,taukah kamu Namira'?Awalnya memang aku berniat menikah karna pekerjaanku.Tapi seiring berjalannya waktu keanehan ini muncul di benakku dan membuatku bertanya-tanya.Mengapa hati aku sakit melihat wanita yang ada di hadapan aku berlinangan air mata.Sakit
Mendengar Edra berkata seperti itu,Namira kembali menangis menitihkan air matanya.Edra kembali bicara."Namira,kami berharap sekali kamu berpihak pada kita,coba pikirkan lagi,saya mau kamu menjalankan oprasi pita suara,ini penting sekali Namira ,siapa tau dengan mendengar suara dari kamu.Ludas mau menyerahkan diri."Tiba-tiba kepala Namira terasa sangat pusing,l alu Namira jatuh pingsan,Edra yang berada tepat di samping Namira dengan sigap menankap Namira,lalu menggendongnya dan di bawa ke arah sebuah klinik yang berada di gedung markas tersebut.Di klinik tersebut Namira di priksa seorang dokter dan perawat."Tolong,"Tolong Istri saya!"dia tiba-tiba jatuh pingsan."Baik pak mohon tunggu ya pak!"Selang berapa jam kemudian, Namira tersadar dari pingsannya.Suster memanggil Edra untuk masuk ke ruangan."Pak Edra silahkan masuk!""Nyonya,apa nyonya masih ingat tanggal terakhir mbak datang bulan?""Dokter t
Aku tau ini berat buat kamu Namira aku yakin kamu bisa menerima semua dengan lapang dada,aku melihat kamu itu gadis yang kuat mampu mengendalikan masalah,pembawaan kamu yang tenang meski ada banyak tekanan hidup yang kamu hadapi.Itulah istimewanya kamu Namira,kekurangan kamu cuma satu,hanya tidak bisa bicara,andai saja kamu mau melakukan oprasi pita suara,pasti aku bisa mendengar seperti apa suara mu Namira.Sementara itu ibunya Namira telah sampai di markas Intel Namira langsung memeluk sang ibu yang kala itu menangis tersedu-sedu,ia berusaha menenangkan sang ibu dengan memeluk."Ada apa lagi ini Namira?"kaka kamu kenapa,selama ini ibu melihat Ludas itu anak yang baik,kenapa Ludas jadi seperti itu,ibu sungguh tidak percaya Namira,Ludas sudah bertahun-tahun membohongi kita,dia bilang dia bekerja menjadi TKI di Korea,kenapa dia sampai hati membohongi ibu dan kamu Namira."Ucap sang ibu dengan derai air mata tiada henti.Ibu,"Aku juga sangat terke
"Namira maafkan aku, sekarang aku sudah tidak bisa memberi uang belanja banyak, seperti dulu kala.""Gak papa mas, sebagai istri aku hargai keputusan kamu untuk mengundurkan diri dari pekerjaan kamu yang dulu, aku paham dan aku bisa ngertiin keputusan kamu mas, aku dukung kamu mas, uang blaja yang kamu kasih udah cukup ko, buat makan kita sehari-hari.""Iya, sekarang memang cukup, tapi nanti kalo anak kita mulai sekolah, yang segitu pasti kurang.""Ya kan nanti aku bisa jualan Mas.""Jualan,"Kamu mau jualan apa?""Apa aja , nasi goreng, atau tahu gejrot.""Kamu ini, ngurus anak aja kamu capek banget.""Gak papa kan aku bantu suami sendiri.""Terimakasih ya, kamu udah jadi istri yang baik untuk aku.""Sama-sama mas, terimakasih juga kamu juga sudah jadi suami yang baik untuk aku dan juga sudah jadi ayah yang baik untuk Salman."Oh sungguh bahagia hidup bersama keluarga, penuh kasih sayang mesra, rukun damai sejahtera rumahku itulah surgaku di dunia oh sungguh bahagia. Gumam Namira.Nam
"Itu tidak akan terjadi, kamu sudah di tangkap Toni."Jawab Edra.Beberapa menit kemudian Edra menemui Ludas di ruang tahanan ."Kak,ada Ranti mau bertemu ka Ludas, Ranti itu cinta mati sama ka Ludas, dia sanggup menunggu ka Ludas."Tutur Edra"Tapi orang tuanya sangat benci sama aku." Jawab Ludas."Aku tidak punya alasan lagi untuk menerima dia kembali."Sambung Ludas lagi."Kalau sudah menyangkut orang tua memang susah sih Ka.""Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya.""Terus kaka mau putusin Ranti?""Entahlah, itu membuatku lelah, ini semua sangat melelahkan.""Kenapa kamu jadi ikut-ikutan panggil aku dengan sebutan ka.""Soalnya di suruh Namira.""Ayolah kita ini kan seumuran.""Nanti Namira bisa ngambek kalau denger aku panggil kaka pake nama doang.""Kak, sekarang kaka sudah menjadi paman, karena Namira sekarang sudah melahirkan.""Benarkah."'Iya nanti aku vidio call ya."Edra menelpon Namira, Ludas melihat wajah keponakannya itu lewat siaran vidio call, Lud
"Nak, maapin ayah ya nak'ayah gak bisa temenin kami di saat-saat kamu akan lahir ke dunia ini, kamu harus tahu sudah datang sekali sama kamu Nak."Sambung Edra kembali sambil mencium perut sang istri.Esok harinya Edra mengantar sang istri, ibu mertua dan ibu kandungnya, mereka di asingkan ke tempat yang di rasa jauh lebih aman,mereka berangkat menggunakan pesawat terbang milik pertahanan negara, pesawat terbang milik TNI angkatan udara."Nak, hati-hari di jalan ya'Nak ayah pasti akan merindukanmu, sayang kamu masih ingat kan nanti kalau anak kita lahir nama calon anak kita masih kamu hafal?"Tanya Edra."Iya masih mas."Jawab Namira sambil mengangguk."Nak nanti kalau mau lahir, jangan lama-lama ya di dalem, kasihan ibu kamu, nanti kalau mau lahir kamu gak boleh bikin mamah kelamaan ngerasain sakit ya nak, yang nurut yang cepet keluarnya ya Nak!" Tutur Edra sambil mengelus-elus, dan mencium perut Namira.Tak terasa air mata dari keduanya mengalir, Namira tak kuasa harus berpisah dengan
Sebenarnya Ludas juga sangat merindukan Ranti, sudah bertahun-tahun Ludas berpisah jarak dengan Ranti, Ludas pikir Ranti akan meninggalkan nya sendirian, tapi kenyataannya Ranti memilih setia menunggunya.Hari silih berganti, bulan silih berganti bulankandungan Namira sudah semakin membesar, kini kandungannya sudah berkisar tujuh bulan, perutnya nampak sudah mulai membesar, berita tentang selamatnya Namira dan Edra terdengar oleh Toni, Toni tidak menyangka ternyata Edra dan Namira bisa selamat dari ledakan bom yang dulu ia pasang, Toni merencanakan berencana menculik Namira dengan cara menyamar sebagai dokter kandungan, namun semua trik dan rencananya sudah tercium oleh tim Intel, Namira di perintahkan untuk pergi dari kampung halamannya, Namira akan di asingkan ke luar negeri agar persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat."Komandan Edra sepertinya mayor harus berpisah dengan sang istri , karena istri komandan harus di asingkan ke sebuah tempat demi keselamatan istri komandan
"Terimakasih dokter kita pamit pulang dulu dokter."Tutur Namira.Mereka pun pulang dengan membawa rasa tak sabar ingin cepat-cepat janinnya terlihat dan detak jantungnya terdengar."Andai saja Ludas menculik kamu pada saat kita pengantin baru, mungkin sekarang kamu sudah melahirkan."Tutur Edra."Mas kok ngomongnya gitu sih.""Salah masudnya kalau aja,aku eh maksudnya kalau aja,malam pertama kita sudah kita lakukan di awsl kita menikah ,kamu pasti udah hamil,bahkan kamu bisa jadi udah melahirkan.""Mas gak ada yang lebih indah dari rencana Allah,rencana Allah memang di luar dugaan kita.""Iya ,kamu benar Namira, kehendak Allah itu memang indah, meski di awal sangat pahit,tapi setelah semua ini kita mengikuti takdir yang Allah rencanakan." Ujar sang ibuSetelah sampai di rumah, Edra dan Namira berbaring sejenak sebelum mereka menyantap hidangan makan malam yang sudah di masak ibu."Aku udah siapin nama untuk calon anak kita."Tutur Edra." Mas kayaknya udah gak sangat ya mau cepet-cepet
Semua warga terkejut ternyata Edra itu menyamar dan seorang anggota Intel."Nah,ibu-ibu bapak-bapak. Saudara Edra sudah cukup jelas memberikan pernyataan, jadi ibu-ibu dan bapak-bapak jangan mudah terprofokasi.Dan tentang urusan Ludas,biarkan polisi yang mengurusnya,kita tidak perlu ikut campur urusan keluarganya ibu Aminah,karena negara kita ini negara hukum,sudah saya kira masalah ini sudah selesai ,mari sekarang kita semua bubar!" Edra Memutuskan untuk membawa Namira pergi ke kota, karena ia merasa di kampungnya Namira sudah tidak aman dan nyaman untuk Namira tinggal."Namira kamu sama ibu ikut aku aja ya ke Jakarta, aku takut nanti bibi Ribka berbuat hal-hal yang gak baik lagi, apalagi kamu sekarang lagi hamil anak aku.""Ibu di sini saja, tapi kalau Namira ibu rasa ikut nak Edra saja.""Kenapa ibu gak mau ikut Edra Bu?""Karena ibu lebih betah di kampung, dari pada tinggal di kota, ibu dari kecil sudah biasa hidup di kampung.""Tapi ibu kan belum sembuh benar, aku kawatir kalau
"Aku tidak mengarang cerita, memang Mba Elvira itu seorang ibu yang gagal, dia tidak becus mengurus anak-anak nya, di mulai dari putranya yang di tangkap polisi terus Namira yang hamil hasil kumpul kebo." Tutur Bibi Ribka"Tutup mulut kamu Ribka." Sambung ibu Aminah."Loh,"Emang kenyataannya Ludas di tangkap polisi kan."Ujar bibi Ribka"Perkara tentang Ludas di tangkap polisi itu memang benar, tapi perkara tentang Namira hamil karena hasil kumpul kebo itu adalah fitnah kejam." Tutur Edra."Bibi Ribka,dendam itu seperti racun pekat yang ada di dalam hati , berdamailah dengan masa lalu bibi,pak Lurah dan warga setempat, perkenalkan nama saya'Edra Prakasya, dan saya punya saudara kembar bernama' Edro Prakasya, saya adalah salah satu anggota dari tim badan Intelejen negara republik Indonesia, yang sedang menyamar sebagai Edro, dan saya itu laki-laki normal, anak yang ada di dalam perut istri saya itu adalah anak saya, sebenarnya sosok laki-laki yang sering di sebut-sebut gay itu adalah ka
"Namira."Sahut Bagja."Kang Bagja, eh maaf dr .Bagja, dokter lagi ada di kampung?""Iya, aku ambil cuti, ijin pulang kampung, kamu lagi ada di kampung juga?""Iya dokter, ibu lagi sakit, tapi sekarang udah mendingan, udah sehat sekarang mah.""Oh.""Duluan ya dokter, mau pulang.""Iya."Tak terduga mendadak kepala Namira terasa pusing, dan Namira terjatuh pingsan, dr. Bagja yang belum jauh berjalan langsung menolong Namira yang terjatuh pingsan, dr. Bagja membawa Namira ke pukesmas terdekat di desa itu, di pukesmas itu Bagja langsung memeriksa keadaan Namira."Nampaknya tidak ada gangguan di tenggorokan bekas operasinya, ada hal lain yang menakutkan Namira jatuh pingsan." Tutur Bagja kepada salah satu nakes di pukesmas tersebut.Bagja pun meminta bantuan bidan yang sedang berjaga di pukesmas tersebut, terang saja dugaan Bagja benar Namira sedangberbadan dua. Berita tentang ketuhanan Namira sontak membuat heboh dan menggemparkan isi jagat raya desa itu, bagaimana mungkin Namira yang b
Jadi nggak Edra sudah jujur sama Namira?" Tanya ibu."Iya Bu, Masa Edra udah cerita semua tentang dirinya sebenarnya, kita sudah resmi jadi suami istri beneran Bu.""Ibu bahagia sekali mendengar rumah tangga kalian baik-baik saja, ibu berharap kamu bahagia selalu sama suami kamu ya nak."Tiba-tiba terdengar suara bunyi ponsel Edra berbunyi Edra di hubungi Letnan untuk melakukan seribuan misi dalam pekerjasnmenjadi, Edra di minta untuk datang ke markas sekarang juga."Namira, aku harus pergi untuk menemui Letnan aku ada tugas di markas, aku di minta untuk datang menghadap Letnan, aku Pamit untuk pergi kembali ke kota ya, ibu Edra pamit ya, ibu cepet sembuh ya.""Ya mas baru aja kita sampe.""Ini sudah jadi tugas Namira aku harap kamu ngerti ya sayang.""Iya Mas, hati-hati di jalan ya mas".Edra pergi meninggalkan Namira di kampungnya karena tugas dari pekerjaannya, Namira tinggal di rumahnya sendiri untuk mengurus ibunya yang sedang sakit, di lain hari tepatnya pagi-pagi sekali terdeng