Home / Romansa / Menikahi Duda Kaya / Bab 51. Hari Menyenangkan Sebagai Nyonya

Share

Bab 51. Hari Menyenangkan Sebagai Nyonya

Author: Risma123
last update Last Updated: 2025-03-25 22:36:26

Septina dan Erlina menatap ke arah Rena dengan senyum bersinar di wajah mereka. Seolah tidak percaya jika sahabat mereka tidak bohong tentang status pernikahannya dengan CEO pemilik perusahaan.

"Rena, aku tidak mengira jika kamu benar-benar istri rahasia Tuan Raihan. Kenapa kamu menyembunyikan statusmu sebagai istri Tuan Raihan?" ucap Erlina sambil tersenyum.

"Aku sudah bilang waktu itu, tapi kalian tidak percaya. Aku mau bilang apa, jika kalian tidak percaya padaku!" ucap Rena mulai memetik dokumen di tangannya.

"Maafkan kami karena kami sempat tidak percaya dengan ucapanmu. Wajarlah kami meragukanmu, kamu bahkan tidak terlihat seperti seorang nyona besar. Kamu bahkan masih masih menjadi desainer rendahan setelah hubunganmu dan Tuan Raihan terkuak di media sosial. Apa yang kamu pikirkan?" ucap Septina bingung.

"Memangnya hal mengasyikkan apa yang bisa dilakukan sebagai istri CEO kaya?" tanya Rena.

"Apa kamu bertanya hal seperti ini pada kami? Tentu saja kami akan menghabiskan u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 1. Raihan Aldiano

    Seorang laki-laki tampan keluar dari rumah mewah menuju mobil hitam yang terparkir sempurna didepan rumahnya. Laki-laki itu menatap sekilas jam yang ada ditangannya untuk memastikan jika dia tidak akan telat sampai ke kantornya."Ayah..."Suara anak laki-laki terdengar keras memanggil ayah padanya. Sontak dia menoleh dan memeluk tubuh anak laki-laki itu. Pria tampan berkulit putih, berhidung mancung dengan mata sipit itu, tersenyum menatap ke arah anak kecil yang berada dalam pelukannya."Ayah... Kamu mau pergi kemana?" tanya Alif sambil menatap ke arah ayahnya."Ayah mau pergi ke kantor, Nak! Kamu di rumah saja bersama Oma dan Opa ya?" ucap Raihan sambil memegang bahu anak laki-lakinya."Tidak mau. Aku mau ikut dengan Ayah!" ucap Alif dengan wajah kesal."Nak, dengarkan Ayah! Ayah pergi ke kantor untuk bekerja dan Ayah bekerja untuk membahagiakanmu. Jadi kamu harus mengerti ya!" ucap Raihan sambil mengecup kening anak laki-lakinya itu.Raihan masuk ke dalam mobilnya lalu membuka kaca

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 2. Rena Karisma

    Siang itu terik matahari menyinari bumi, Rena yang baru pulang kuliah, berjalan dengan kaki terpincang-pincang. Wajahnya terlihat meringis, menahan nyeri yang ada di kakinya."Ya ampun, Nak! Kenapa dengan dirimu? Apa yang terjadi?" teriak ayah Rena penuh rasa khawatir."Tidak apa, ayah! Tadi saat menolong nenek tua menyebrang jalan, ada pengendara mobil ngebut. Aku sedikit terkejut dan jatuh, lalu kakiku terkilir!" ucap Rena menjelaskan."Kenapa tidak hati-hati? Bagaimana jika kamu sampai celaka? Bukankah itu berbahaya?" teriak ibu cemas."Memangnya aku yang salah? Laki-laki itu yang membawa mobil ngebut. Huh... Laki-laki menyebalkan!" ucap Rena kesal."Kau kenal dengannya?" tanya ayah."Siapa? Pengendara ugal-ugalan itu?""Iya. Kau mengenalnya?" tanya ayah penasaran."Tidak. Aku tidak mengenalnya! Tapi dia bilang namanya Raihan," ucap Rena sambil mengusap kakinya yang terkilir."Raihan? Apa jangan-jangan majikan ditempat ibu bekerja!" ucap ayah sambil menoleh ke arah istrinya."Mana

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 3. Acara Reuni

    Raihan duduk mendekati Alif yang berada di meja makan. Biasanya di saat Raihan pulang, Alif langsung memeluknya dan bermanja-manja pada ayahnya itu. Namun kali ini berbeda, Alif terlihat fokus menghabiskan kue yang ada di meja makan."Alif, kamu sedang apa?" tanya Raihan sambil mengusap lembut wajah anak laki-lakinya itu."Aku sedang makan kue! Cobalah ayah, kue ini rasanya enak!" bujuk Alif."Tidak, Nak! Kamu kan tahu, jika ayah tidak suka makanan manis!""Tapi ini beda ayah! Kuenya dibuat dengan penuh cinta," tawa Alif masih asyik menyantap kue itu."Nak, kamu sudah pulang?" tanya Mayang sambil duduk di kursi sebelah anak laki-lakinya itu."Iya, Bu!" ucap Raihan singkat."Berarti kamu bisa mengantar Mila ke acara reuninya malam ini?" ucap ibu Mayang dengan senyum senang."Apa? Mila? Tidak, aku tidak mau! Ibu jangan mulai, aku tidak mau dijodohkan!" ucap Raihan sambil berjalan meninggalkan ibunya dan Alif di meja makan.Raihan masuk ke dalam kamar, rasanya mendengar kata-kata perjodo

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 4. My Hero

    Rena menatap ke arah Raihan dengan wajah memohon, agar Raihan menarik kembali ucapannya. Jelas Rena tidak berani diturunkan di tempat sepi seperti itu. Terlebih karena Rena memiliki phobia terhadap kegelapan."Kenapa diam? Turun dari mobilku!" ucap Raihan dengan suara pelan namun cukup membuat Rena gemetar.Raihan keluar dari mobilnya lalu menurunkan Rena secara paksa."Apa harus sekasar ini?" ucap Rena dengan wajah kesal."Lalu harus bagaimana? Bukankah kamu merasa tidak nyaman berada di dekatku? Pulang sana sendiri, lakukan hal sesuka hatimu!" ucap Raihan sambil masuk kembali ke dalam mobilnya.Mobil Raihan benar-benar melaju kencang meninggalkan Rena sendiri. Dengan kaki yang masih sakit, Rena berjalan pelan melewati jalan raya yang sepi."Bagaimana ini? Dia benar-benar meninggalkanku sendiri di sini? Ya Tuhan, aku takut! Didepan jalan raya itu sepertinya gelap sekali. Lampu jalannya sepertinya mati. Aku tidak berani ke sana!" ucap Rena sambil duduk di sebuah kursi jalanan.Rena me

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 5. Kesempatan

    Rena masih memeluk erat tubuh Raihan, matanya terpejam dengan keringat yang bercucuran. Raihan menoleh ke arah wajah Rena yang ketakutan, sementara tangan kanannya memegang tangan Rena yang memeluk tubuhnya."Kita sudah sampai di depan mobilku! Apa kamu akan terus memelukku seperti ini?" tawa Raihan.Rena membuka matanya, menatap kearah wajah Raihan yang terlihat tersenyum ke arahnya. Jelas Rena segera melepaskan pelukannya di tubuh Raihan."Maaf!" ucap Rena menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang merah, menahan malu."Sudahlah! Ayo masuk!" ucap Raihan sambil membukakan pintu mobilnya.Rena masuk ke dalam mobil itu, begitupun dengan Raihan. Mobil itu melaju melewati keheningan malam. Jam baru menunjukkan pukul 10 malam namun suasana jalanan nampak hening dan sepi.Rena diam-diam menatap ke arah Raihan yang sedang fokus mengemudi. Tentu saja Raihan cepat tanggap, dia tahu jika wanita yang berada di sebelahnya tengah memperhatikannya."Sudah ku bilang, jangan remehkan statusk

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 6. Dibuat Frustasi

    Rena menatap kesal pada laki-laki yang berada di hadapannya itu. Tangannya sudah bersiap untuk memberikan pelajaran pada duda tampan yang tersenyum menatapnya saat itu. "Apa yang akan kamu lakukan dengan tanganmu itu? Kamu mau bersiap memukulku ya?" tawa Raihan."Jelas, aku akan memukulmu! Hitung berapa kali kamu mencuri ciuman di bibirku. Sebanyak itu aku akan memukulmu!" ucap Rena dengan wajah kesal.Raihan justru tertawa mendengar kata-kata Rena, dia bahkan semakin berani mendekatkan wajahnya ke arah wajah Rena."Mau apa?" tanya Rena dengan mata melotot menatap ke arah Raihan yang berada beberapa inci dari wajahnya."Aku ingin menciummu lebih banyak, aku rela dipukul seribu kali olehmu asal aku mendapatkan kecupan mesra setiap harinya!" bisik Raihan."Huh, dasar laki-laki mesum!" ucap Rena sambil memukul bahu Raihan.Rena berjalan keluar dari kamar, namun Raihan tidak semudah itu melepaskannya. Raihan terus membututi Rena sampai di ruang tamu rumahnya."Mau apalagi? Sudah cukup, p

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 7. Sandiwara Jadi Mama

    Mobil Raihan berhenti di depan sekolah Alif. Dengan wajah gembira, Alif membukakan pintu mobil untuk Rena. Dia tersenyum sambil menarik lembut tangan Rena. Tentu Rena benar-benar tidak bisa menolak keinginan Alif."Ayo Mama! Aku ingin segera mengenalkanmu pada kawan-kawanku," ucap Alif sambil tersenyum."Alif, kamu bisa ajak kawan-kawanmu kemari untuk menemui mamamu ya!" ucap Raihan sambil tersenyum ke arah anak laki-lakinya itu.Alif yang masih polos, melakukan hal yang diminta ayahnya. Dia berlari ke dalam gerbang sekolah untuk memanggil kawan-kawannya.Rena masih diam di dalam mobil, wajahnya terlihat kesal menatap ke arah Raihan."Kenapa dengan wajahmu? Apa kamu tidak suka jika Alif memperkenalkan dirimu sebagai calon mamanya?" tanya Raihan sambil tersenyum."Jika tahu jawabannya, untuk apa bertanya!" ucap Rena kesal."Kenapa kamu marah? Harusnya kamu senang, karena anakku mendukung hubungan kita!" tawa Raihan."Hubungan apa? Ayah dan anak sama-sama membuatku gila!" ucap Rena kesa

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 8. Ingin Lebih Dekat Part 1

    Raihan berdiri mendekat ke arah Rena, dia membisikkan sesuatu yang membuat mata Rena melotot."Aku akan pergi kali ini! Tapi kamu yang akan datang menemuiku nanti. Lihat saja!" bisik Raihan."Tidak mungkin! Cepat pergi, itu akan lebih baik untukku!" ucap Rena dengan wajah kesal.Raihan tertawa menatap wajah Rena, dia menghampiri ayah Rena lalu berpamitan pulang. Rena pura-pura acuh, namun tetap mengikuti langkah kaki Raihan sampai dia masuk ke dalam mobilnya.Raihan menatap ke arah Rena sambil tersenyum, dia melambaikan tangannya dengan mengedipkan sebelah matanya, Rena buru-buru membuang pandangan ke arah lain. Entah kenapa terukir senyum di wajah Rena. Apa Rena sudah mulai jatuh hati pada sang duda?Rena berjalan pelan ke arah jalan raya untuk mencari angkutan umum. Seketika matanya melotot menatap seorang laki-laki turun dari mobil mewah."Hai, kamu sedang apa? Mau ku antar? Apa kamu butuh tumpangan?" tanya laki-laki itu.Rena menatap dengan seksama, siapa laki-laki tampan yang seda

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 51. Hari Menyenangkan Sebagai Nyonya

    Septina dan Erlina menatap ke arah Rena dengan senyum bersinar di wajah mereka. Seolah tidak percaya jika sahabat mereka tidak bohong tentang status pernikahannya dengan CEO pemilik perusahaan. "Rena, aku tidak mengira jika kamu benar-benar istri rahasia Tuan Raihan. Kenapa kamu menyembunyikan statusmu sebagai istri Tuan Raihan?" ucap Erlina sambil tersenyum. "Aku sudah bilang waktu itu, tapi kalian tidak percaya. Aku mau bilang apa, jika kalian tidak percaya padaku!" ucap Rena mulai memetik dokumen di tangannya. "Maafkan kami karena kami sempat tidak percaya dengan ucapanmu. Wajarlah kami meragukanmu, kamu bahkan tidak terlihat seperti seorang nyona besar. Kamu bahkan masih masih menjadi desainer rendahan setelah hubunganmu dan Tuan Raihan terkuak di media sosial. Apa yang kamu pikirkan?" ucap Septina bingung. "Memangnya hal mengasyikkan apa yang bisa dilakukan sebagai istri CEO kaya?" tanya Rena. "Apa kamu bertanya hal seperti ini pada kami? Tentu saja kami akan menghabiskan u

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 50. Status Yang Rumit

    Setelah selesai melakukan hubungan percintaannya bersama Rena, Raihan terkapar lemas di samping Rena berbaring. Dia mengecupi setiap bagian wajah istrinya penuh kasih sayang. Rena menundukkan kepalanya, walaupun sudah sering melakukan hal itu bersama suaminya, namun dia masih tidak bisa menyembunyikan rasa malunya."Kenapa sayang? Setelah kamu menggodaku, dan membuatku sepuas ini, wajahmu terlihat tidak bahagia? Apa kamu masih marah padaku?" bisik Raihan."Tidak. Tidak ada yang harus membuatku marah! Kamu suamiku, kamu berhak melakukan apapun padaku termasuk memberitahukan hubungan kita pada dunia. Aku yang minta maaf, selama ini aku bersikeras menyembunyikan hubungan kita. Maafkan aku!" bisik Rena merasa bersalah."Tidak apa-apa. Mulai sekarang, kamu tidak perlu berpura-pura tidak mengenalku. Aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku. Kedepannya aku ingin kita tetap bersama-sama, dengan begitu tidak akan ada orang yang bisa mengganggu dan menghancurkan hubungan kita," ucap Raihan me

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 49. Rahasia Terbongkar

    Mendengar penuturan Raihan, Rena hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak mampu menatap ke arah Amor ataupun Galih. Namun Raihan tak gentar, membongkar semua rahasia tentang pernikahannya dengan Rena."Apa? Jadi wanita ini istrimu? Desainer rendahan? Apakah tidak ada wanita lain yang lebih baik dari dia? Kamu menolak cintaku hanya untuk wanita seperti ini?" teriak Amor tidak percaya."Rena adalah wanita yang aku cintai. Aku harap kedepannya jika kamu masih ingin tetap kuanggap teman, tolong bicara yang sopan pada istriku. Siapapun orang yang menyakiti istriku, aku akan membalasnya dengan harga yang setimpal!" ancam Raihan kesal."Lalu, bagaimana dengan proyekku? Aku butuh desainnya segera!" sambung Galih dengan senyum sinisnya."Aku akan menyuruh seseorang untuk menggantikan istriku. Aku tidak akan membiarkan istriku berhubungan dengan pria manapun, apalagi denganmu! Ayo kita pulang!" ucap Raihan menarik lembut tangan Rena masuk ke dalam mobil."Raihan, tidak bisa begini padaku! Ma

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 48. Emosi Jiwa

    Rena berjalan menuju pintu keluar kantor, namun tak sengaja bertemu Galih di tempat parkir. Pria itu tersenyum manis dan mendekat ke arah Rena."Tuan Galih, kenapa kamu yang repot datang kemari? Hari ini aku berniat datang ke Rumah Sakit untuk bertemu denganmu. Tapi kenapa kamu malah ke sini?" tanya Rena menatap ke arah Galih yang bergaya bak model papan atas."Mungkin karena tidak sabar, jadi aku berniat menjemputmu. Tidak apa kan, jika aku yang datang kemari? Tiba-tiba saja rindu dengan seseorang di perusahaan ini," tawanya."Wah, kamu punya pacar di kantor ini? Bekerja di bagian apa? Nanti jika senggang, aku akan beritahu dia jika Tuan Galih mencarinya!" "Bukan pacar, hanya seseorang yang aku kagumi!" "Seseorang yang anda kagumi? Benar-benar wanita yang hebat dan sangat beruntung. Tuan, siapa namanya? Barang kali aku bisa mengenalnya!" "Kamu. Ya, orangnya adalah kamu! Memang ada wanita lain yang lebih mengagumkan dari dirimu?" ucap Galih menggenggam tangan Rena dengan tatapan pe

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 47. Tidak Ada Yang Percaya

    Keesokan harinya Rena diantar Raihan ke kantor pusat. Awalnya Raihan meminta Rena untuk tidak pergi ke kantor karena kondisi Rena yang masih sakit. Tapi Rena bersikukuh untuk pergi ke kantor karena hari ini adalah hari pertama dia mempersentasikan hasil desainnya pada pemilik Rumah Sakit."Ingatlah untuk menghubungiku jika kamu mengalami kesulitan. Aku tidak mau dengar alasan kamu mengacuhkanku. Dimanapun dan kapanpun kamu bertemu denganku, kamu harus menyapaku dengan senyum manis. Jika kamu masih mengacuhkanku akan ada hukuman berat menantimu. Kamu mengerti?" ancam Raihan."Baiklah, aku akan mengikuti segala aturanmu. Sekarang biarkan aku turun dari mobilmu dan kamu kembali ke kantor cabang. Jangan ganggu aku!" "Kenapa harus kembali ke kantor cabang? Aku mau tetap disini agar bisa menatap istriku dari jauh. Percayalah, aku tidak akan mengganggumu!""Terserah kamu saja! Tapi aku selalu gusar setiap berdekatan denganmu. Terlalu banyak wanita menjijikkan, membuatku hilang kesabaran mel

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 46. Menghadapi Wanita Keras Kepala

    Rena hening tak bicara, dia sesekali menatap wajah Raihan yang memeluk erat tubuhnya. Bibirnya digigit-gigit memikirkan hal yang dikatakan Raihan yang lagi-lagi membahas hal yang sama setiap harinya."Kenapa bibirnya terus digigit seperti itu? Apa bibirmu gatal? Sini aku obati!" ucap Raihan sambil mendekatkan bibirnya pada bibir Rena."ITSS... Jangan dekat-dekat denganku! Aku tidak tahu siapa saja wanita yang sudah menyentuh bibirmu hari ini. Masalah kita belum selesai, aku juga tidak akan pernah mengizinkan kamu mempublikasikan hubungan kita," ucap Rena kesal."Apa maksud kata-katamu? Apa kamu pikir aku akan melakukan hal yang sama pada wanita lain seperti aku melakukan hal romantis denganmu?" "Siapa tahu, aku juga tidak lihat!" "Rena, apa aku ini sangat buruk di matamu?""Kamu tidak buruk, hanya terlalu sempurna. Sudahlah aku mau mandi!" ucap Rena sambil masuk ke dalam kamar mandi.Raihan mengikuti Rena dari belakang, dia tersenyum penuh ancaman memikirkan hal yang tidak-tidak ber

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 45. Perang Dingin

    Raihan berjalan pelan menuju ruangannya, tapi matanya masih mencari keberadaan istri tercintanya. "Jarang-jarang CEO datang ke kantor pusat, ada apa? Apa ada hubungannya dengan Rena?" ucap Septina sambil tersenyum. "Kenapa ada hubungannya denganku? Aku tidak tahu, mungkin memang dia ada urusan," ucap Rena sambil mengetik kembali dokumen di tangannya. "Kamu tidak lihat, semua karyawan menatap karena terpesona dengan Tuan Raihan. Apa kamu tidak?" Septina menggoda Rena. "Aku orang yang tidak suka berkhayal terlalu tinggi. Dia itu orang besar, sedangkan aku siapa? Aku sudah cukup bersyukur bisa diterima di kantor ini. Tidak mau hal yang lain!" ucap Rena tersenyum palsu. "Benar juga. Wanita biasa seperti kita, tidak akan bisa berdampingan dengan orang hebat seperti dia. Walaupun kita bersama dengannya, pasti hanya akan makan hati, karena setiap harinya dia digoda wanita-wanita cantik. Huh, yang menjadi istrinya pasti makan hati setiap hari, mendengar gosip suaminya bersama banyak wan

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 44. Buket Bunga Bikin Heboh

    Keesokan harinya Rena sudah siap untuk berangkat kerja. Tapi kali ini Raihan tidak mengizinkan istrinya menggunakan motor securitynya. Raihan membelikan sebuah mobil bekas layak pakai untuk Rena. Terlihat Rena senang dengan mobil yang dibekukan Raihan untuknya kali ini."Mulai sekarang tidak usah pakai motor saat pergi kerja. Aku takut kamu masuk angin jadi lebih baik pakai mobil ini saja. Aku sengaja mencarikan mobil yang tidak terlalu bagus. Ini hanya mobil second jadi kamu tidak boleh menolak!" ucap Raihan sambil memberikan kunci mobil pada Rena."Ini bagus, sesuai dengan yang kuinginkan!" "Memang istriku ini gadis bodoh! Menolak mobil mewah hanya untuk mobil butut seperti ini," ucap Raihan sambil mencubit pipi Rena."Sudah, aku mau berangkat! Alif mau ikut Ayah, atau Mama?" tanya Rena."Tidak bisakah aku ikut kalian berdua? Jangan naik mobil terpisah seperti ini," ucap Alif sedih."Anak pintar, jangan menangis! Hari ini kamu berangkat bersama Ayah, besok bersama Mama. Bukankah it

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 43. Kebuasan Yang Tertunda

    Rena dan Alif tertidur di dalam mobil, mungkin karena kelelahan berbelanja. Raihan hanya tersenyum menoleh ke arah putra dan istrinya yang mendengkur cukup keras."Benar-benar seperti ibu dan anak sungguhan! Kalian membuat aku cemas seharian, tapi kalian tidak merasa bersalah sama sekali, malah tidur setelah aku menjemput kalian. Kalau Alif yang melakukan, itu pasti masih ada toleransi. Tapi untuk istriku ini, sepertinya harus diberikan hukuman," senyum licik Raihan.Sampai di depan rumah Raihan menggendong Rena masuk ke dalam rumah. Dia juga meminta seorang pelayan untuk memindahkan Alif yang tidur di mobil ke kamarnya. Raihan membaringkan tubuh Rena di atas tempat tidur, menatap wanita cantik yang bahkan tak terusik dengan keberadaannya."Kamu belum mandi, tapi sudah tidur! Haruskah aku membangunkan istriku yang menggemaskan ini? Tapi rasanya tidak tega melakukannya. Bagaimana jika aku lap saja tubuhnya, dia akan merasa nyaman saat tidur!" ucap Raihan sambil berdiri mengambil air u

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status