Share

Bab 7

Author: Nurhai Rani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Selesai membersihkan badannya, Farrel pergi ke ruang keluarga untuk menemui orang tua Qia, orang tuanya sudah pulang beberapa jam yang lalu. Sedangkan Qia memasukkan barangnya kedalam koper untuk dibawa ke apartemen. Setelah selesai Ia menyusul Farrel yang terlebih dahulu pergi keruang keluarga dengan membawa kopernya.

"Kalian mau berangkat sekarang?" tanya Erik.

"iya Pa." Farrel melihat jam di arlojinya.

"Ya udah kalian hati-hati ya, jaga diri baik-baik," ujar Sinta.

"Baik Ma," ujar Qia.

"Farrel tolong gue bawa barang-barang ini." Lalu Qia memberikan beberapa barang kepada Farrel.

"Banyak banget barang yang lu bawa." Farrel kaget melihat barang yang begitu banyak.

"Masih ada dikamar," ujar Qia.

"Dasar cewek," ujar Farrel.

"Udah gak usah banyak ngomong." Qia merasa lelah menghadapi Farrel dari dulu sifatnya gak berubah selalu nyinyir.

"Hm iya," ujar Farrel judes.

Mereka pergi ke apartemen Farrel, diperjalanan mereka tidak bersuara sedikit pun, Farrel fokus nyetir, sedangkan Qia hanya melihat keluar jendela.

Sesampainya di apartemen mereka langsung pergi ke kamar untuk istirahat, "gue tidur dimana?" tanya Qia bingung.

"Di samping gue," ujar Farrel sembari tersenyum jahil.

Qia melototkan matanya, 'apakah gue harus tidur seranjang dengan Farrel?, dan apakah Farrel meminta haknya sebagai suami?, Gue harus bagaimana? Gue belum siap, gue masih ingin menghabiskan masa muda gue dengan para sahabat gue.' batinnya. 

"Gue gak mau," ujar Qia.

"Kenapa lu gak mau?, kita kan sudah menjadi suami istri, dosa loh kalau sepasang suami istri tidurnya pisah ranjang," ujar Farrel tersenyum puas.

Qia hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong, "ya udah kalau lu gak mau lu bisa tidur di kamar tamu tapi lu harus bersihkan dulu kamarnya karena kamar itu sudah lama gak ditempati," Farrel masih ingat kalau Qia takut dengan yang berbau mistis apalagi dengan ruangan yang tidak diurus dan sudah lama kosong.

"Gak gue juga gak mau" ujar Qia.

"Hm ya udah gue ke kamar mandi dulu," ujar Qia.

Setelah selesai dari kamar mandi, Qia bingung mau tidur dimana, Ia takut kalau Farrel minta yang macam-macam dengannya apalagi ini malam pertamanya. 

Setelah mempertimbangkan akhirnya Qia tidur disamping Farrel, melihat Farrel yang sudah tertidur ia menjadi lega karena malam ini tidak akan terjadi apapun.

Farrel terbangun dan melihat Qia yang masih tidur dengan posisi mereka saling berpelukan, ia tersenyum jahil dan langsung melepaskan pelukannya, lalu Ia berpura-pura tidur kembali.

Qia terbangun dari tidurnya dengan tangannya yang melingkar diperut Farrel, Ia langsung melepaskan pelukannya, "kenapa dilepas?" tanya Farrel dengan suara khas bangun tidur.

Qia yang mendengar suara Farrel langsung kaget, "gak papa, gue mau ke kamar mandi dulu."

"Udah gak usah malu-malu gitu, gue udah lihat semuanya." Farrel tersenyum Ia yakin Qia pasti sedang panik dengar perkataannya.

Qia langsung berlari ke kamar mandi, ia masih memikirkan tentang percakapan Farrel barusan, 'apa yang telah Ia lihat?' pikirnya. Ia tersadar dan melihat pakaiannya akhirnya ia lega karena pakaiannya masih utuh gak ada tanda-tanda pertempuran tadi malam.

Qia pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya dan juga Farrel, untuk pagi ini ia akan memasak nasi goreng karena seingat ia Farrel suka dengan nasi goreng. 

Ia mulai meracik semua bumbu-bumbunya, "mau bikin apa?" tanya Farrel.

"Nasi goreng, lu kan suka makan nasi goreng apalagi gue yang buatin." Qia reflek lalu menutup mulutnya. 'kenapa gue bisa keceplosan,' pikirnya.

"Jadi lu masih ingat dengan masa lalu kita," ujar Farrel menggoda Qia.

"Eh bukan gitu maksudnya, lu jangan senang dulu tadi tiba-tiba ingat aja," wajah Qia memerah.

"Wajah lu kenapa, kok tiba-tiba merah gitu?" Farrel tersenyum senang karena membuat Qia salah tingkah apalagi wajahnya yang memerah.

"Bukan urusan lu, pergi lu dari sini gak selesai gue masak karena dijahili sama lu," ujar Qia.

"Gue mau bantuin lu masak biar cepat selesai, lapar nih gue," ujar Farrel.

"Gak usah yang ada nanti lu bikin rusuh lagi," ujar Qia.

"Asal lu tau gue itu bisa masak, lu ingat gak dulu gue sering bikin makanan untuk lu, apalagi disaat lu sakit." Mereka ingat lagi dengan masa lalunya.

"Udah gak usah di ingat, itu cuma masa lalu," ujar Qia.

Di depan pintu terdapat kedua orangtua mereka, mereka tersenyum melihat anaknya yang sangat akrab walaupun sering bertengkar karena masalah kecil.

"Ehem, sepertinya sibuk banget, sampai-sampai kita panggil gak dijawab," sindir Sinta.

Qia dan Farrel kaget mendengar suara orangtuanya, "eh Mama, Papa, Ayah, Bunda," ujar mereka bersamaan.

"Mama kesini kok gak ngabarin dulu," ujar Qia.

"Emangnya gak boleh kita datang kesini?" tanya Mama menggoda.

"Boleh kok Ma," jawab Qia.

"Pengantin baru memang beda, semuanya dilakukan berdua," ujar Sinta.

"Bukannya bantuin malah bikin rusuh," ujar Qia.

"Tenang Qia masakan Farrel enak kok, dia itu dulunya bisa masak walaupun setelah SMA ia gak pernah masak lagi," ujar Laura.

"Iya Bun," ujar Qia.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felrin bull
yah lumayan menarik shi dgn ceritanya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menikah dengan Mantan   Bab 8

    Setelah tiga hari libur sekolah, akhirnya Qia dan Farrel kembali masuk sekolah, mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasanya, Qia dengan sahabatnya begitu juga dengan Farrel, tidak ada yang mengetahui tentang statusnya kecuali Putri.Sesampainya dikelas Qia dan Farrel sudah dihadang oleh para sahabatnya dan memberikan berbagai pertanyaan."Kalian dari mana saja, sudah tiga hari gak masuk?" tanya Rendy."Mana liburnya samaan lagi," ujar Rania."Atau jangan-jangan kalian udah janjian untuk bolos ya?" tanya Kanaya curiga."Bisa jadi juga tu, jangan-jangan kalian menyembunyikan sesuatu dari kita?" Mereka curiga Qia dan Farrel menyembunyikan sesuatu, apalagi mereka libur dan kembali sekolah secara bersamaan.Qia dan Farrel bingung menjawab pertanyaan para sahabatnya, mereka belum siap mengungkapkan tentang statusnya, tetapi para sahabatnya mulai curiga dengan mereka.Putri yang mengerti dengan pikiran Qia dan Farrel pun angkat bicar

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 9

    Sudah satu bulan mereka berstatus suami istri, hubungan mereka semakin lama semakin harmonis dan rasa cinta semakin besar walaupun mereka saling gengsi untuk mengungkapkannya.Hari Minggu ialah hari yang menyenangkan karena pada hari itu waktunya mereka weekend bersama keluarga, sahabat, pacar, dan sebagainya. Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 alarm sedari tadi berbunyi tetapi sepasang suami istri masih tidur sambil berpelukan."Morning," bisik Farrel ditelinga istrinya.Melihat tidak ada jawaban dari sang istri ia menjahili istrinya agar bangun."Udah ih gelii," ujar Qia menggeliat geli."Salah siapa susah dibangunin.""Kan hari Minggu ga papa lah bangun siang.""Lu harus masak untuk sarapan, gue udah lapar.""Lu masak aja sendiri.""Eh ga bisa gitu, lu kan istri gue jadinya lu harus melayani suami.""Lima menit lagi ya.""Ga ada, nanti kalau gue mati kelaparan gimana? nanti lu disalahkan karena ga mau bikin sarapan untuk suaminya, dan lu akan menjadi janda, emangnya lu mau?" tanya F

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 10

    Tidak jauh dari tempat penjual ice cream terlihat para sahabat Qia dan Farrel, mereka kaget mendengar semua ucapan yang dilontarkan oleh Qia. Qia dan Farrel juga tidak kalah kaget melihat kehadiran mereka."Seriusan kalian berdua udah nikah?""Apa ini alasan kalian beberapa hari yang lalu tidak masuk?""Jelaskan semuanya sama kita."Para sahabatnya mendesak Qia dan Farrel agar menjelaskan semua ucapannya."Itu semua ga benar, tadi gue cuma ngarang aja agar Farrel ga digangguin sama para cewek itu," ujar Qia."Lo ga bohong kan?" tanya Rania."Gue bicara jujur, lagian ga mungkin kan kita punya anak, kenal aja baru beberapa bulan yang lalu.""Kalian kenapa bisa di taman?" tanya Rendy heran."Gue ga sengaja bertemu dengan Qiana di taman," jawab Farrel."Kalian ngapain kesini? Kenapa bisa barengan?" Farrel balik bertanya."Berhubung lagi weekend jadinya kita putuskan untuk pergi ke taman, kita udah nelpon kalian berdua tapi ga kalian angkat.""Oh maaf ga dengar." Qiana tersenyum."Iya lah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 11

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte yang tidak jauh dari sekolah."Eh Qia, ayo bareng gue." Andrian ketua OSIS sekaligus cowok terpopuler disekolah walaupun sekarang Farrel juga populer. Ia sudah lama memendam perasaannya kepada Qiana."Ga usah kak lagian udah dekat kok." Qiana berlari menuju gerbang."Siapa orang yang ngobrol dengan lu tadi?" Farrel ikut gabung dengan yang lainnya."Dia itu Andrian ketua OSIS, ia terkenal dingin dan ga mau berhubungan dengan perempuan kecuali dengan Mamanya dan Qiana. Ia sangat mencintai Qiana tapi Qiana ga pernah membalas perasaan Andrian," jelas Kanaya."Kenapa? Dilihat-lihat Andrian ganteng loh," tanya Farrel heran."Karena Qiana trauma dengan masa lalunya dan ga mau membuka hati untuk orang baru." Putri menatap Farrel tajam."Dia hanya terobsesi dengan gue dan gue malas berurusan dengan para fans fanatiknya." Qiana meninggalkan para sahabatnya, sekarang moodnya sangat buruk."Eh tumben lu dian? Lu habis kalah main lotre ya?" tanya Geri

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 12

    Matahari sudah terbenam digantikan oleh cahaya bulan dan bintang. Farrel sangat khawatir karena Qiana belum juga pulang."Hallo, lu lihat Qiana ?" Farrel menelpon Putri menanyakan keberadaan Qiana.["Gue ga tahu, gue belum lihat Qia semenjak ia bolos tadi, emangnya sampai sekarang Qia belum pulang?"] Putri khawatir."Belum, gue udah nelpon orang tuanya tapi Qia ga ada disana, gue juga udah nelpon orang tua gue dan sama aja Qia juga ga ada disana."["Kirim alamat lu nanti kita cari Qia sama-sama, jangan sampai lu pergi sendirian."] Farrel memutuskan sambungan telepon secara sepihak.Putri bergegas ke alamat yang sudah dikirimkan oleh Farrel."Gue takut terjadi sesuatu dengan Qia," ujar Farrel lemah."Lu sih pake acara berantem dengan Andrian, udah tahu mood Qiana dari pagi udah buruk.""Sorry, Andrian duluan yang cari masalah dengan gue."Mereka kaget melihat seseorang yang baru saja masuk."Ya ampun lu kenapa bisa seperti ini." Mereka kaget melihat Qia seperti orang linglung dan terci

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 13

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte dekat sekolah, "ingat jangan pernah terima ajakan Andrian untuk berangkat bareng.""Hm iya." Setelah melihat situasi sudah aman, Qiana turun dari dalam mobil Farrel dan berjalan menuju gerbang sekolah."Morning cantik, apa kabar? Gue dengar lu kemaren ga sekolah karena sakit, sekarang gimana keadaan lu udah sembuh?" Andrian menghampiri Qiana di parkiran sekolah."Gue udah ga papa."Farrel yang melihat itu merasa emosi tetapi ia berusaha terlihat tenang, ia berjalan mendekati Qiana lalu sengaja mendorong Andrian sehingga terjatuh."Kalau jalan pake mata dong," emosi Andrian."Sorry gue ga lihat ada orang," ujar Farrel."Masih pagi ga usah berantem." Qiana menarik tangan Farrel agar menjauh dari Andrian."Kamu sih ngapain sama dia, aku kan udah bilang jangan pernah berurusan dengan Andrian.""Masih pagi ga usah bikin mood gue hancur." Qiana meninggalkan Farrel.Sesampainya di depan pintu, Qiana menghembuskan nafas untuk mengontrol emosinya.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 14

    "Sampai kapan kita sembunyikan tentang pernikahan ini?" tanya Farrel lirih."Kamu ingin memberitahukan kepada mereka semua kalau kita udah nikah? Dari awal kita setuju untuk menyembunyikannya dari mereka, sekarang kenapa kamu ingin kasih tahu semuanya?" "Bukan gitu Qia, aku capek pura-pura didepan mereka, aku ga mau lihat kamu di dekati oleh lelaki lain apalagi Andrian." "Aku cemburu Qia, aku ga mau lelaki lain mendekati kamu, tapi aku ga bisa berbuat apa-apa karena di hadapan mereka kita hanya sebatas sahabat.""Maaf aku belum siap Farrel, aku belum siap mereka tahu hubungan kita, aku takut semuanya terbongkar, aku takut mereka tahu kamu masa lalu aku orang yang sudah meninggalkan aku begitu saja, aku takut mereka kecewa sama kita, aku belum siap mereka pergi menjauh dari hidup aku." "Jujur sebenarnya aku juga bingung berada diposisi ini, aku ingin mereka tahu tentang hubungan kita tapi aku belum siap melihat mereka kecewa.""Untuk sekarang biarlah seperti ini dulu, kita tunggu wa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menikah dengan Mantan   Bab 15

    Qiana terbangun, Ia mengucek matanya dan terdiam sejenak mengumpulkan nyawanya, Ia kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:15."Bangun Farrel, kita udah telat ke sekolah." Setelah membangunkan Farrel."Kamu mau kemana?" Farrel heran melihat Qiana yang sudah rapi dengan seragam sekolah.Farrel menahan tawa, "lihat diluar masih gelap, baru pukul 12:30 lagian besok hari Minggu.""Padahal tadi aku lihat udah pukul 07:15 dan aku lupa besok hari Minggu." Qiana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ya udah kamu ganti dulu gih pakaian kamu terus kembali tidur."Setelah mengganti seragam Qiana kembali berbaring di samping Farrel, "tapi aku udah ga ngantuk kalau kamu masih mau tidur, ga papa tidur aja."Farrel tidak tega membiarkan Qiana terbangun seorang diri, Ia berusaha tidak tidur walaupun Ia masih ngantuk."Maafkan aku, aku ga akan bahas masalah itu lagi, jangan diamkan aku seperti ini aku ga sanggup, aku sangat takut kehilanganmu." Farrel menatap Qiana dalam."Hm iya aku juga minta

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Menikah dengan Mantan   Bab 19

    Qiana dan Farrel merasa lega karena para sahabat mereka sangat mendukung hubungan mereka walaupun para sahabatnya belum tahu Farrel ialah lelaki masa lalu Qiana.Mereka tidak lagi takut memperlihatkan kemesraan mereka didepan para murid SMA Merah Putih."Udah berani mesra-mesraan disekolah," ujar Putri mendekati mereka."Iya dong, mulai sekarang kita resmi pacaran," ujar Farrel."Iya deh yang pacaran setelah menikah," bisik Putri, ia takut kalau ada yang dengar."Iri bilang kawan," ujar Qiana tertawa bahagia melihat wajah sahabatnya berubah masam."Kalian tuh ya makin hari makin menyebalkan, tapi gue keingat persahabatan kita dimasa lalu.""Hust ga usah bahas masalah itu disini takutnya ada yang dengar dan lu harus ingat mereka belum mengetahui tentang masa lalu kita bertiga," ujar Qiana memperingati."Iya Qia. Masuk yuk." Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas.Dikelas sudah ada Angel yang duduk di samping kursi Farrel, bibirnya mengulas senyuman manis yang bisa membuat siap

  • Menikah dengan Mantan   Bab 18

    Bel pulang berbunyi, para siswa dan siswi SMA Merah Putih berlarian keparkiran untuk pulang kerumah masing-masing setelah setengah hari berada disekolah yang menguras otak mereka."Nanti malam kalian ada kegiatan ga?" tanya Qiana kepada para sahabatnya."Gue sih ga ada, rencananya sih malam ini gue mau nginap dirumah lo karena orang tua gue lagi di Bandung," ujar Kanaya."Ooh ya udah. Nanti malam kalian ke rumah ya, nanti alamatnya gue sharelok. Ada sesuatu yang ingin gue kasih tahu kepada kalian.""Tentang apa? Lo sembunyikan sesuatu dari kita?" tanya Brian penasaran."Nanti malam kalian akan tahu.""Ya udah sampai ketemu nanti malam." Qiana pergi meninggalkan para sahabatnya yang penasaran."Eh Put, lo kan sahabat terdekatnya Qiana, apa lo tahu sesuatu tentang hal yang ingin dibicarakan oleh Qiana?" Mereka sangat penasaran."Kalau kalian ingin tahu jawabannya, nanti malam kalian harus datang kealamat yang di berikan oleh Qiana," ujar Putri.Farrel, Qiana dan Putri sampai ke kerumah F

  • Menikah dengan Mantan   Bab 17

    "Kita lihat kalian makin lengket aja nih, kemana-mana selalu berdua." Para sahabat mereka memergoki Farrel dan Qiana sedang berduaan dikantin."Kita lapar dari pagi belum sarapan makanya begitu bel istirahat berbunyi kita bergegas ke kantin," jelas Qiana."Makanya sebelum berangkat sekolah sarapan dulu," ujar Putri."Karena sahabat lu nih bangunnya kesiangan." Farrel refleks dan memandang Qiana takut.Qiana kaget mendengar ucapan Farrel, Ia menginjak kaki Farrel."Maksud lu gimana? Qiana? Kalian menyembunyikan sesuatu dari kita?" tanya mereka curiga."Aduh perut gue sakit banget." Qiana memegang perutnya, Ia terpaksa berbohong."Eh lu kenapa? Ayo ke UKS." Mereka panik melihat Qiana yang kesakitan, Farrel menggendong Qiana menuju UKS dan diikuti oleh para sahabatnya.Sesampainya di UKS, Qiana diperiksa oleh siswi yang sedang berjaga di UKS."Bagaimana keadaannya?" tanya Farrel kepada siswi yang bernametag Sisil.Qiana mengedipkan matanya kepada Sisil, "magnya kambuh karena telat makan,

  • Menikah dengan Mantan   Bab 16

    "Kita lihat kalian makin lengket aja nih, kemana-mana selalu berdua." Para sahabat mereka memergoki Farrel dan Qiana sedang berduaan dikantin."Kita lapar dari pagi belum sarapan makanya begitu bel istirahat berbunyi kita bergegas ke kantin," jelas Qiana."Makanya sebelum berangkat sekolah sarapan dulu," ujar Putri."Karena sahabat lu nih bangunnya kesiangan." Farrel refleks dan memandang Qiana takut.Qiana kaget mendengar ucapan Farrel, Ia menginjak kaki Farrel."Maksud lu gimana? Qiana? Kalian menyembunyikan sesuatu dari kita? tanya mereka curiga."Aduh perut gue sakit banget." Qiana memegang perutnya, Ia terpaksa berbohong."Eh lu kenapa? Ayo ke UKS." Mereka panik melihat Qiana yang kesakitan, Farrel menggendong Qiana menuju UKS dan diikuti oleh para sahabatnya.Sesampainya di UKS, Qiana diperiksa oleh siswi yang sedang berjaga di UKS."Bagaimana keadaannya?" tanya Farrel kepada siswi yang bernametag Sisil.Qiana mengedipkan matanya kepada Sisil, "magnya kambuh karena telat makan, t

  • Menikah dengan Mantan   Bab 15

    Qiana terbangun, Ia mengucek matanya dan terdiam sejenak mengumpulkan nyawanya, Ia kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:15."Bangun Farrel, kita udah telat ke sekolah." Setelah membangunkan Farrel."Kamu mau kemana?" Farrel heran melihat Qiana yang sudah rapi dengan seragam sekolah.Farrel menahan tawa, "lihat diluar masih gelap, baru pukul 12:30 lagian besok hari Minggu.""Padahal tadi aku lihat udah pukul 07:15 dan aku lupa besok hari Minggu." Qiana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ya udah kamu ganti dulu gih pakaian kamu terus kembali tidur."Setelah mengganti seragam Qiana kembali berbaring di samping Farrel, "tapi aku udah ga ngantuk kalau kamu masih mau tidur, ga papa tidur aja."Farrel tidak tega membiarkan Qiana terbangun seorang diri, Ia berusaha tidak tidur walaupun Ia masih ngantuk."Maafkan aku, aku ga akan bahas masalah itu lagi, jangan diamkan aku seperti ini aku ga sanggup, aku sangat takut kehilanganmu." Farrel menatap Qiana dalam."Hm iya aku juga minta

  • Menikah dengan Mantan   Bab 14

    "Sampai kapan kita sembunyikan tentang pernikahan ini?" tanya Farrel lirih."Kamu ingin memberitahukan kepada mereka semua kalau kita udah nikah? Dari awal kita setuju untuk menyembunyikannya dari mereka, sekarang kenapa kamu ingin kasih tahu semuanya?" "Bukan gitu Qia, aku capek pura-pura didepan mereka, aku ga mau lihat kamu di dekati oleh lelaki lain apalagi Andrian." "Aku cemburu Qia, aku ga mau lelaki lain mendekati kamu, tapi aku ga bisa berbuat apa-apa karena di hadapan mereka kita hanya sebatas sahabat.""Maaf aku belum siap Farrel, aku belum siap mereka tahu hubungan kita, aku takut semuanya terbongkar, aku takut mereka tahu kamu masa lalu aku orang yang sudah meninggalkan aku begitu saja, aku takut mereka kecewa sama kita, aku belum siap mereka pergi menjauh dari hidup aku." "Jujur sebenarnya aku juga bingung berada diposisi ini, aku ingin mereka tahu tentang hubungan kita tapi aku belum siap melihat mereka kecewa.""Untuk sekarang biarlah seperti ini dulu, kita tunggu wa

  • Menikah dengan Mantan   Bab 13

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte dekat sekolah, "ingat jangan pernah terima ajakan Andrian untuk berangkat bareng.""Hm iya." Setelah melihat situasi sudah aman, Qiana turun dari dalam mobil Farrel dan berjalan menuju gerbang sekolah."Morning cantik, apa kabar? Gue dengar lu kemaren ga sekolah karena sakit, sekarang gimana keadaan lu udah sembuh?" Andrian menghampiri Qiana di parkiran sekolah."Gue udah ga papa."Farrel yang melihat itu merasa emosi tetapi ia berusaha terlihat tenang, ia berjalan mendekati Qiana lalu sengaja mendorong Andrian sehingga terjatuh."Kalau jalan pake mata dong," emosi Andrian."Sorry gue ga lihat ada orang," ujar Farrel."Masih pagi ga usah berantem." Qiana menarik tangan Farrel agar menjauh dari Andrian."Kamu sih ngapain sama dia, aku kan udah bilang jangan pernah berurusan dengan Andrian.""Masih pagi ga usah bikin mood gue hancur." Qiana meninggalkan Farrel.Sesampainya di depan pintu, Qiana menghembuskan nafas untuk mengontrol emosinya.

  • Menikah dengan Mantan   Bab 12

    Matahari sudah terbenam digantikan oleh cahaya bulan dan bintang. Farrel sangat khawatir karena Qiana belum juga pulang."Hallo, lu lihat Qiana ?" Farrel menelpon Putri menanyakan keberadaan Qiana.["Gue ga tahu, gue belum lihat Qia semenjak ia bolos tadi, emangnya sampai sekarang Qia belum pulang?"] Putri khawatir."Belum, gue udah nelpon orang tuanya tapi Qia ga ada disana, gue juga udah nelpon orang tua gue dan sama aja Qia juga ga ada disana."["Kirim alamat lu nanti kita cari Qia sama-sama, jangan sampai lu pergi sendirian."] Farrel memutuskan sambungan telepon secara sepihak.Putri bergegas ke alamat yang sudah dikirimkan oleh Farrel."Gue takut terjadi sesuatu dengan Qia," ujar Farrel lemah."Lu sih pake acara berantem dengan Andrian, udah tahu mood Qiana dari pagi udah buruk.""Sorry, Andrian duluan yang cari masalah dengan gue."Mereka kaget melihat seseorang yang baru saja masuk."Ya ampun lu kenapa bisa seperti ini." Mereka kaget melihat Qia seperti orang linglung dan terci

  • Menikah dengan Mantan   Bab 11

    Seperti biasa Farrel menurunkan Qiana di halte yang tidak jauh dari sekolah."Eh Qia, ayo bareng gue." Andrian ketua OSIS sekaligus cowok terpopuler disekolah walaupun sekarang Farrel juga populer. Ia sudah lama memendam perasaannya kepada Qiana."Ga usah kak lagian udah dekat kok." Qiana berlari menuju gerbang."Siapa orang yang ngobrol dengan lu tadi?" Farrel ikut gabung dengan yang lainnya."Dia itu Andrian ketua OSIS, ia terkenal dingin dan ga mau berhubungan dengan perempuan kecuali dengan Mamanya dan Qiana. Ia sangat mencintai Qiana tapi Qiana ga pernah membalas perasaan Andrian," jelas Kanaya."Kenapa? Dilihat-lihat Andrian ganteng loh," tanya Farrel heran."Karena Qiana trauma dengan masa lalunya dan ga mau membuka hati untuk orang baru." Putri menatap Farrel tajam."Dia hanya terobsesi dengan gue dan gue malas berurusan dengan para fans fanatiknya." Qiana meninggalkan para sahabatnya, sekarang moodnya sangat buruk."Eh tumben lu dian? Lu habis kalah main lotre ya?" tanya Geri

DMCA.com Protection Status