Ada hal yang hari ini membuat Yasmine begitu kesal, hal yang membuat Yasmine ingin sekali pergi dari ruang pemotretannya. Mau tahu hal apa itu? Kemunculan Putra! Ya, itulah yang membuat Yasmine begitu kesal. Yasmine pikir Putra tidak akan berani muncul lagi di hadapannya karena sudah tahu kalau ia telah menikah, nyatanya hal itu sama sekali tidak membuat Putra pergi darinya. Malah kenyataanya, laki-laki itu semakin gencar mendekatinya. Sebenarnya apa maunya Putra? Tidakkah cukup baginya pengakuan Yasmine tentang pernikahannya? Bahkan Putra juga sudah bertemu dengan Abidzar di pesta kala itu. Lantas kenapa laki-laki itu tak jua menjauh sejauh-jauhnya darinya?
"Mau apalagi lo ke sini?" Tanpa perlu repot-repot menyembunyikan ketidaksukaannya pada Putra, Yasmine langsung berujar ketus.
"Mau pemotretan lah, hari ini 'kan aku ada jadwal." Putra menjawab dengan santai, laki-laki itu duduk di salah satu bangku yang disediakan lebih tepatnya di
Yasmine pikir Putra akan menyerah begitu saja dengan penolakan yang wanita itu lakukan padanya? Sama sekali tidak! Ia dul sudah bisa meluluhkan hati Yasmine dan ia percaya pasti ia akan bisa meluluhkan hati Yasmine lagi untuk kedua kalinya, dulu salah dirinya karena terlalu mengekang Yasmine hingga akhirnya Yasmine menikah dengan bocah ingusan itu. Menyerah dengan bocah ingusan seperti Abidzar? Huh, Putra sama sekali tidak akan menyerah. Yasmine adalah miliknya, cintanya dan akan ia dapatkan lagi cinta itu bagaimanapun caranya. Meskipun harus melakukan perbuatan jahat sekali pun ia akan lakukan demi mendapatkan Yasmine, termasuk menyakiti Abidzar nantinya. Ia tertawa setan dengan pemikiran buruknya itu.Putra tengah berjalan-jalan sambil menendangi kerikil di jalanan, ia tengah menenangkan dirinya sambil menikmati panasnya matahari dan sejuknya angin. Di sebuah jembatan jalan, matanya tak sengaja melihat objek yang menarik perhatiannya. Ada dua orang yang
Yasmine membawa Abidzar ke rumah sakit terdekat, ia begitu panik ketika Abidzar terus saja meringis kesakitan. Sepertinya rasa sakit itu tak tertahankan sehingga Abidzar yang biasanya suka menahan rasa sakitnya agar tak membuat Yasmine khawatir pun kini tak lagi dapat menahan sakitnya. Yasmine memanggil beberapa suster yang lewat sehingga beberapa suster itu pun langsung menolong Yasmine membawa Abidzar ke ruang pemeriksaan. Awalnya Yasmine akan ikut masuk, tetapi suster mencegah. Akhirnya mau tak mau Yasmine menunggu di luar, ia tidak dapat tenang saja ketika Abidzar masih berada di dalam sana. Bahkan ia tidak berniat duduk, ia terus saja bolak-balik sambil menggigiti ujung kukunya.Seakan teringat sesuatu, Yasmine langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi keluarga Abidzar. Biar bagaimanapun juga, orangtua Abidzar harus tahu keadaan Abidzar. Yasmine tidak ingin kalau mertuanya itu tahu dari orang lain tentang Abidzar, bisa-bisa dirinya di cap sebagai
Aira tidak bisa berlama-lama menjenguk Abidzar karena Faisya sakit dan membutuhkan istirahat, setelah ia berbincang-bincang bersama Yasmine dan Abidzar. Aira memutuskan pamit pulang karena kebetulan ia juga mendapatkan telepon dari Fahri kalau suaminya itu pulang cepat dari biasanya karena ingin ikut menemani Faisya. Fahri memang begitu, di balik sikap cueknya pad keluarganya, aslinya ia begitu penyayang. Bertepatan dengan Aira yang pulang, kedua orangtua Abidzar datang. Yasmine yang melihat kedatangan mertuanya pun langsung berdiri dan menyalami tangan kedua mertuanya itu, nampak jelas di wajah keduanya kalau mereka tengah khawatir. Abi Nazar dan Umi Syifa langsung menghampiri Abidzar yang tengah berbaring, mereka menatap putra mereka khawatir.Abidzar yang baru saja memejamkan matanya setelah kepergian Aira dan berniat beristirahat pun kembali membuka kedua matanya ketika menyadari kehadiran kedua orangtuaku, laki-laki itu berusaha untuk duduk. Namun, Ab
Kini saatnya ia harus memulai rencana itu, rencana yang akan membuat Yasmine kembali padanya. Putra tersenyum ketika sebuah rencana yang telah ia susun itu kini sudah menjadi rencana yang begitu rapi dan kemungkinan besar membuat Yasmine kembali padanya, ya seobsesi itu Putra dalam mencintai Yasmine. Yang menjadi miliknya maka harus kembali padanya, tidak ada yang boleh merebut miliknya. Termasuk bocah ingusan itu, enak saja dia dengan mudahnya terperangkap dalam pernikahan bersama Yasmine. Padahal dua orang itu masih baru dalam hal saling mengenal, sedangkan dirinya yang sudah lama berusaha mendapatkan Yasmine? Harus mundur begitu saja? Tentu saja tidak bisa, Yasmine harus kembali padanya.Putra memang selalu percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki, tentu saja harus begitu karena kepercayaan diri itu begitu penting. Sama seperti dirinya yang begitu percaya diri akan mendapatkan Yasmine begitu ia menjadi seorang model dan right hal itu benar-benar ia
Kurang dari satu minggu, Abidzar sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Awalnya Abi Nazar meminta agar Abidzar pulang bersama mereka saja tanpa Yasmine, tetapi Abidzar menolak. Karena menurutnya sekarang ia adalah seorang suami yang memiliki tanggung jawab menjaga istrinya dari bahaya apapun itu, tentu saja cercaan Abi Nazar kemarin mengenai perceraiannya dengan Yasmine sama sekali tidak terlaksana karena Abidzar tidak mau. Umi Syifa juga mendukung seratus persen keputusan Abidzar yang tidak mau menceraikan Yasmine, Abi Nazar tentu kalah suara mengenai hal itu. Hingga akhirnya mau tak mau ia memberi kesempatan satu kali lagi pada Yasmine dengan syarat kalau setelah Abidzar sembuh maka laki-laki itu harus belajar bela diri bersamanya.Abi Nazar tentu masih merasa khawatir pada putranya yang sama sekali tak jago dalam urusan bela diri, ia meminta hal itu pada Abidzar karena ia ingin jika sewaktu-waktu kejadian ini terulang, Abidzar bisa membalas dengan meli
Hari ini Yasmine ada jadwal pemotretan sehingga mau tak mau ia harus kembali ke tempat kerjanya, ia juga harus rela meninggalkan Abidzar yang belum sepenuhnya pulih bersama Umi Syifa. Biar bagaimanapun ia sudah menandantangani kontrak kerjasama, jika ia asal membatalkan maka perusahaan itu pasti akan memberinya sanksi yaitu pengembalian dana beserta penaltinya. Ya walaupun nantinya ketika ia sampai di sana, ia harus siap bertemu dengan orang yang paling ia hindari. Siapa lagi kalau bukan Putra? Meskipun laki-laki itu telah melakukan kesalahan, ternyata ia sama sekali tidak menyerah dalam mendekati Yasmine. Putra begitu keras kepala dan percaya diri kalau ia terus mengejar maka Yasmine akan luluh.Ketika berpapasan dengan Putra, Yasmine hanya melengos pergi tanpa berniat susah payah menyapa laki-laki itu. Lagipula untuk apa dia repot menyapa? Putra sudah sangat keterlaluan membuat Abidzar masuk rumah sakit dan harus dirawat beberapa hari di sana. Laki-laki
Selama beberapa hari dirawat di rumah kedua orangtua Abidzar, laki-laki itu kondisinya semakin hari semakin membaik. Hingga akhirnya Yasmine memutuskan ingin mengajak Abidzar pulang ke apartemennya, karena jujur ia sama sekali tidak nyaman terlalu lama berada di sini. Bukan ingin memisahkan Abidzar dengan kedua orangtua laki-laki itu, hanya saja sikap Abi Nazar masih tak terlalu baik padanya. Dan Yasmine sama sekali tak merasa nyaman akan hal itu. Namun, ia masih membisu, tak berani berkata pada Abidzar mengenai kegundahan hatinya. Ada yang berbeda dengan apa yang Yasmine rasakan, sehingga kerap kali ia lebih memilih mengindari Abidzar jika itu bisa ia lakukan.Jika biasanya Yasmine akan blak-blakkan mengatakan apa yang mengganjal di hatinya, kali ini tak lagi. Seakan ada sesuatu yang menahan bibirnya agar tak terlalu berkata begitu kasar pada Abidzar, entah apa yang terjadi padanya. Debaran aneh selalu Yasmine rasakan ketika ia berdekatan dengan Abidzar.
"A-aku ...."Tok ... tok ... tok ....Yasmine tak dapat melanjutkan kata-katanya ketika terdengar suara ketukan pintu. Wanita itu langsung bangkit, ia berjalan menuju pintu. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Umi Syifa, wanita paruh baya itu tersenyum menatap Yasmine yang nampaknya canggung."Silakan masuk, Umi." Yasmine mempersilakan Umi Syifa masuk, tetapi wanita paruh baya itu malah menahan lengan Yasmine."Enggak, Umi cuma mau panggil kalian aja. Makan siang udah Umi siapin, sekalian kamu panggil Dzar ya? Kalau gitu, Umi keluar dulu." Sebelum pergi, Umi Syifa menepuk bahu Yasmine sekilas.Yasmine kembali memasuki kamar, di sana masih ada Abidzar yang masih duduk di tepi ranjang. Suasana canggung itu kembali dirasakan, padahal beberapa hari yang lalukeadaan sudah lebih baik. Rupanya kecanggungan itu terjadi karena Yasmine sendiri yang tiba-tiba m
Usia kandungan Yasmine kini sudah menginjak bulan ketujuh, perutnya semakin lama semakin membesar. Abidzar selaku suami Yasmine pun menjadi sedikit overprotektif pada sang istri karena kondisi Yasmine saat hamil anak pertama dan kedua itu sangat berbeda. Jika saat hamil Ayisha maka mual dan muntah tak terlalu sering Yasmine alami, maka saat hamil anak kedua ini Yasmine sangat sering mengalami itu. Bahkan saat usia kandungannya masuk bulan ketujuh, mual dan muntah itu tetap dialaminya. Meskipun tak separah saat masih berada di awal-awal bulan kehamilannya. Karena kondisi Yasmine yang mudah lelah jika melakukan pekerjaan berat, maka dari itu Abidzar akhirnya menyewa jasa pembantu di rumahnya agar bisa membantu Yasmine dan Ayisha saat ia tidak ada di rumah.Sengaja Abidzar menyewa pembantu yang sudah berumur untuk menghindari rasa cemburu istrinya yang terkadang berlebihan itu. Bukankah lebih baik menghindari ketimbang bertengkar dulu? Lagipula, Abidzar juga
Waktu berjalan begitu cepat sekali, tak terasa kalau pernikahan Abidzar dan Yasmine sudah berlangsung selama lima tahun. Itu berarti usia Ayisha, putri mereka, sudah tiga tahun setengah. Abidzar pun sudah lulus dari kuliahnya dan mendapatkan sebuah pekerjaan menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan yang cukup besar. Yasmine merasa bangga sekali pada suami berondongnya itu, Abidzar merupakan sosok laki-laki pekerja keras, sayang keluarga dan sangat bertanggung jawab. Yasmine tak pernah menyesali keputusannya mengorbankan dunia modellingnya demi menjadi istri dan ibu rumah tangga seutuhnya untuk Abidzar karena apa yang Abidzar katakan benar-benar terjadi. Di mana jika kita ikhlas melakukan suatu perbuatan baik, maka kebaikan itu akan Allah balas dua kali lipat dari apa yang pernah dikorbankan.Ayisha pun tahun depan sudah bisa masuk sekolah TK, pertumbuhan anak itu semakin pesat sekali. Ayisha merupakan anak yang sangat pandai, di usia kurang dari sa
Hari ini Abidzar libur kuliah, bengkel tempatnya kerja pun tutup karena pemiliknya ada acara. Hal itu membuat Abidzar dapat menghabiskan waktunya bersama dengan sang istri tercinta dan putrinya yang tersayang. Sangat jarang Abidzar libur kerja bersamaan dengan libur kuliah, sehingga hari ini Abidzar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Maka dari itu, laki-laki itu mengajak Yasmine dan Ayisha jalan-jalan. Bukan ke tempat yang mewah ataupun yang mahal, hanya jalan-jalan ke sebuah taman dan kebun binatang saja. Ayisha sudah semakin besar saat ini, walau ia belum bisa berjalan karena belum cukup umurnya. Namun, anak itu sudah sangat pandai sekali berbicara meskipun agak sedikit belepotan saat berucap."Yah! Yah! Yah!" Ayisha memanggil Abidzar sambil menunjuk hewan leher panjang yang ada di hadapan mereka saat ini."Itu namanya hewan jerapah, lehernya memang panjang dan warnanya oren dan sedikit kecoklatan," ujar Abidzar me
Setelah kurang lebih satu minggu dirawat usai persalinan, akhirnya Yasmine sudah diperbolehkan pulang. Mereka akan pulang ke rumah sederhana milik Abi Nazar, pria paruh baya itu berkata kalau ia ingin menghabiskan waktu bersama cucu pertamanya sebelum terbang ke Kediri untuk menghadiri sebuah pengajian akbar yang menjadikannya sebagai tamu undangan. Baik Yasmine maupun Abidzar pun tidak masalah, bagi mereka asalkan orangtua bahagia maka mereka akan menuruti. Apalagi keinginan orangtua itu bukanlah hal yang buruk, jelas saja tidak ada alasan untuk menolak. Mengingat Abi Nazar yang sudah sangat baik sekali menerimanya menjadi seorang menantu, tentunya Yasmine tidak ingin membuat ayah mertuanya itu terluka.Tak hentinya Yasmine mengucap syukur sambil menatap bayi mungil yang ada di gendongannya ini, betapa ia bersyukur karena Allah maha baik kepadanya. Memberikan sebuah kebahagiaan tak terkira seperti ini, tak hanya suami yang baik, shalih nan pengertian, ia juga mendapat mertua
Ayisha Fatimatuzzahra, nama putri pertama dari pasangan Abidzar dan Yasmine. Ya, setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya putri mereka lahir ke dunia. Nama indah itu Abi Nazar yang memberikannya, beliau sangat antusias sekali dalam memberikan nama cucu pertamanya itu. Abidzar yang merupakan ayah dari putrinya sendiri pun tak dapat menolak keinginan abinya, hingga akhirnya Abi Nazar lah yang memberikan nama itu. Beruntung sekali Yasmine sama sekali tidak rewel soal siapa yang memberikan nama pada putrinya, Yasmine malah merasa sangat senang karena mertuanya berkenan memberikan nama pada putrinya dan Abidzar. Itu pertanda bahwa Abi Nazar sangat menyayangi Ayi– nama panggilan untuk putri mereka yang tentu saja Abi Nazar yang menentukan.Abidzar merupakan anak tunggal, jelas saja Abi Nazar akan begitu antusias. Apalagi ini merupakan cucu pertamanya, sudah lama pria paruh baya itu mendambakan memiliki seorang cucu. Terutama cucu perempuan karena berhub
Untuk pertama kalinya setelah masalah yang dilalui oleh Yasmine, Abidzar dan Yasmine baru berani menginjakkan kakinya kembali menuju rumah Abi Nazar dan Umi Syifa. Mereka akan bersilahturahmi sekaligus memberitahu kalau semua masalah yang mereka alami kini sudah terselesaikan, bahkan orang-orang yang terlibat pun sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka berharap, terutama Yasmine. Semoga saja Abi Nazar berkenan menerimanya sebagai seorang menantu, sungguh Yasmine sama sekali tidak ingin berpisah dari Abidzar. Hatinya sudah tertambat pada laki-laki yang usianya jauh lebih muda darinya yang merupakan suaminya sendiri, semoga saja Allah bisa menggerakkan hati Abi Nazar agar bisa menerima pernikahan mereka.Mengenai Umi Syifa, wanita paruh baya itu sama sekali tak marah pada Yasmine. Justru Umi Syifa adalah orang yang paling pertama mendukung Abidzar dan Yasmine, Umi Syifa juga sudah mengetahui kabar kehamilan Yasmine. Dan Umi Syifa senang mendengar itu
Kekesalan dan kemarahan Putra sudah mencapai ubun-ubun, ia begitu marah sekaligus kesal karena setelah ia menyebarkan fotonya bersama Yasmine ke media sosial. Ia berpikir Yasmine akan memohon-mohon dan kembali padanya, nyatanya wanita itu sama sekali tak menghubunginya dan bahkan tak ada kabar lagi bagai ditelan bumi. Kini ia harus lari dari kejaran para media yang memintanya mengkonfirmasi apa yang telah ia posting itu, Putra jelas saja akan dengan terang-terangan mengatakan kalau ia mencintai Yasmine. Sayangnya, kedua orangtuanya yang mengetahui rencana itu meminta agar Putra bersembunyi dan tidak muncul dulu di depan publik. Keluarga Putra tidak mau menanggung malu atas apa yang telah dilakukan oleh putranya itu.Kini Putra tengah bersembunyi di suatu tempat yang tidak akan orang lain tahu, bersama kedua temannya yang juga terlibat dalam rencananya itu. Tak lupa, ada tiga orang yang turut membantu rencananya itu, siapa lagi kalau bukan keluarga Yasmine.
Semenjak wajahnya dan Putra selalu muncul di layar televisi ataupun majalah, Yasmine sama sekali tidak berani keluar dari apartemen. Rika pun menyarankan agar Yasmine tak keluar dulu karena suasana sedang memanas, manager Yasmine itu berusaha mencari bukti kebenaran kalau Yasmine sama sekali tak bersalah. Jelas saja Rika tahu itu, Yasmine adalah wanita baik-baik yang pastinya tidak akan mungkin bisa melakukan hal sehina itu. Ini pasti ulah Putra, tetapi Rika sama sekali tidak bisa menghubungi Putra karena laki-laki itu seakan hilang ditelan bumi. Baik keluarga Putra pun bungkam mengenai isu perselingkuhan Yasmine dan Putra, mereka menutup mulut rapat-rapat dan selalu mengabaikan pertanyaan wartawan yang haus akan info.Sudah hampir dua bulan Yasmine menghilang dari peradaban dunia permodelan, beruntung sekali ia masih memiliki sisa tabungan yang cukup untuk menghidupinya. Sedangkan Abidzar sendiri, ia masih bisa keluar dari apartemen ketika tidak ada warta
PRAAKKK ....Sebuah suara keras karena ada sesuatu yang dibanting terdengar memenuhi sebuah ruangan, tepatnya itu berada di kamar Putra. Putra tak dapat menahan emosinya ketika mendapat sebuah pesan dari Yasmine, di mana wanita itu sama sekali tak mempedulikan ancamannya. Ia biarkan layar ponselnya retak dan hancur saking kuatnya ia membanting. Emosinya jelas tak bisa ditahan lagi, usahanya mendapatkan Yasmine ternyata sia-sia. Tahu begitu mengapa tidak sekalian ia melakukan hal yang lebih keji dari itu agar Yasmine tak lagi menolaknya? Sial! Benar-benar sial, dia yang terlalu bodoh dan terlalu percaya diri kalau Yasmine pasti akan kembali padanya. Namun, bagaimana bisa Yasmine tak panik? Atau jangan-jangan ...."Enggak! Enggak mungkin! Lo hanya milik gue Yasmine!" teriak Putra begitu frustasi sambil membanting semua barang yang ada di kamarnya."Putra, lo kenapa?" Prita-kakak Putra yang mendengar teriakan se