Share

Bab 42

"Feiza."

Feiza merasakan sedikit goncangan lembut di tubuhnya bersamaan dengan indra perungunya yang mendengar ada seseorang yang menyebut namanya.

"Fe."

Kedua mata gadis itu akhirnya terbuka perlahan. Lalu hal pertama yang dilihat indra penglihatannya adalah wajah tampan Furqon yang duduk tepat di tepian ranjang sampingnya.

"Kamu belum salat Isya," guman laki-laki itu menatap Feiza.

Feiza meregangkan badannya sedikit lalu bertanya dengan suaranya yang terdengar sedikit serak. "Jam berapa sekarang, Gus?"

Furqon mengulas senyum sebelum menjawab, "Jam setengah satu."

Feiza yang masih berbaring di ranjang mengumpulkan kesadaran langsung membelalakkan kedua mata mendengar itu. "Apa?" Gadis itu bangun dan terduduk dengan buru-buru. "Udah jam setengah satu?" gumamnya lantas melihat jam dinding yang menunjukkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status