Home / Romansa / Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami / Seperti Sosok Yang Berbeda

Share

Seperti Sosok Yang Berbeda

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Kekhawatiran kembali menyergap dada Melody. Bahkan, lebih besar dibanding sebelumnya. “Antar aku padanya sekarang!” ucapnya dengan nada khawatir. Ia sampai lupa menanyakan apa yang menyebabkan suaminya masuk rumah sakit.

Melody langsung mengambil dompet dan tasnya dengan tergesa. Di saat yang sama, Nathan keluar dari toilet. Wanita itu spontan berusaha menetralkan kekhawatirannya agar tidak tertangkap oleh sang putra.

“Mommy mau ke mana? Mommy mau pergi lagi? Nathan boleh ikut?” berondong Nathan dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

“Mommy memang harus pergi ke suatu tempat. Tapi, Nathan di rumah saja ya? Nathan baru sembuh dan sebentar lagi juga harus minum obat. Mommy janji tidak akan lama. Lain kali, Mommy pasti mengajak Nathan. Mommy tinggal dulu tidak apa-apa ya?” jawab Melody sembari menyentuh wajah putranya.

Nathan pasti khawatir dan memaksa ingin ikut jika tahu Khaysan berada di rumah sakit. Bocah itu masih dalam masa pemulihan, Melody tak mau putranya drop lagi karena kele
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Memilih Bersama Wanita Lain

    Ekspresi Melody menjadi tertekuk setelah Khaysan memilih pulang bersama Rosetta. Dirinya yang menemani lelaki itu nyaris 24 jam di rumah sakit. Namun, Rosetta yang baru datang langsung menghancurkan segalanya. Kalau bukan karena ada ayah dari wanita itu juga, Melody tak peduli sekalipun Rosetta akan memohon dengan cara apa pun. Ia hanya ingin menghargai ayah wanita itu yang sudah menyempatkan datang dan katanya ingin membahas urusan bisnis dengan Khaysan. Melody menatap mobil yang membawa Khaysan, Rosetta, juga ayah wanita itu dengan sorot kesal. Wanita itu melipat kedua tangan di depan dada dengan kening berkerut. Setelah mobil itu benar-benar pergi barulah Melody beranjak dan menghampiri mobil jemputannya. “Mommy, kenapa Daddy malah pergi bersama Tante yang waktu itu? Kenapa Mommy tidak ikut bersama Daddy?” Nathan yang sedari tadi turut memperhatikan dari mobil langsung memberondong Melody dengan berbagai pertanyaan. Melody terlonjak. Ia hampir lupa kalau Nathan akan ikut menjemp

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Wanita Mencurigakan

    “Mommy, Daddy datang bersama tante baru lagi!” seru Nathan sembari menarik-narik ujung baju Melody. “Mommy harus lihat! Ayo, Mommy!” “Tante baru? Bukan tante yang pernah datang waktu itu dan yang di rumah sakit?” tanya Melody bingung. Ia memang tak sempat melihat wajah wanita yang datang bersama suaminya. Ia pikir Khaysan pasti datang bersama Rosetta. Nathan langsung menggeleng. “Bukan, Mommy! Makanya Mommy harus lihat! Ayo keluar, Mommy!” Bocah itu menarik tangan Melody, memaksa sang mommy yang masih duduk manis di pinggir ranjang agar segera beranjak. Meski sebenarnya malas, Melody akhirnya mengikuti keinginan Nathan agar suara bocah itu tak memancing keributan. Tentu saja Melody tidak langsung menghampiri Khaysan dan wanita yang ternyata hanya berperawakan mirip dengan Rosetta itu. Sebab, jika wanita itu adalah salah satu rekan kerja Khaysan, keberadaannya dan Nathan hanya akan menjadi masalah. Khaysan yang sedang berbincang dengan wanita itu lebih dulu menyadari keberadaan Melo

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Rencana Di Belakang Suami

    Melody memacu langkah mendekat ke kamarnya. Menyusul si guru les aneh yang entah sedang apa di depan kamarnya. “Miss Lidya? Apa yang Miss lakukan di sini? Apa pembelajaran Nathan sudah selesai?” tanyanya tanpa basa-basi. Melody langsung menutup pintu kamarnya yang lupa ia tutup. Biasanya pun pintu kamarnya jarang tertutup. Sebab, di rumah ini banyak orang berkeliaran hanya di waktu tertentu saja. Terutama di area kamarnya dan kamar Nathan, tak banyak pekerja yang berkeliaran di sini. Lidya yang sedang melirik-lirik bagian dalam kamar Melody spontan menegakkan tubuhnya. “Maaf, Nyonya. Saya sedang mencari toilet, tapi saya malah tersesat di sini. Rumahnya sangat luas, saya agak kebingungan.” “Oh, toilet?” sahut Melody sembari mengangguk. “Padahal ada banyak toilet di lantai bawah. Kalau Miss bertanya pada Nathan, anak saya pasti langsung memberitahu. Kalau perlu langsung diantar juga, supaya tidak tersesat seperti ini.” “Untung saja Miss Lidya tidak salah masuk ruangan. Mari, saya an

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Akibat Membohongi Suami

    “Aku ada meeting siang ini. Sepertinya aku tidak bisa menemani Nathan check up. Atau aku akan mengusahakan datang setelah meeting selesai,” ucap Khaysan pada Melody yang sedang mematut diri di depan cermin. Melody menghentikan pergerakannya yang sedang memulas makeup. “Tidak apa-apa. Kamu fokus saja dengan pekerjaanmu. Kalau waktunya terlalu sempit, lebih baik tidak usah memaksakan datang. Aku pasti memberitahu hasil check up Nathan nanti.” Melody tahu Khaysan harus menghadiri meeting siang ini karena tak sengaja mendengar percakapan lelaki itu dengan sang asisten. Itulah yang membuatnya berani mengajak David bertemu. Sebab, jika dirinya tiba-tiba pergi padahal tidak ada agenda di luar, pasti anak buah Khaysan akan melapor macam-macam. Sebenarnya Melody juga tidak mau mencari masalah dengan bertemu David. Akan tetapi, kekesalan yang berkumpul di dadanya sudah tak terbendung lagi. Ia hanya ingin mencurahkan isi hatinya karena hanya David yang mau mendengar keluh kesahnya selama ini.

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Sengaja Dicelakai

    Ponsel Khaysan berdering bersamaan dengan meetingnya yang telah berakhir. Nama Melody tertera di sana dan ia pun langsung menekan ikon hijau sembari membereskan barang-barangnya di ruang meeting. “Bagaimana jalan-jalannya? Kalian pergi ke—” Suara tangis Nathan yang berbaur dengan sayup-sayup suara banyak orang langsung tertangkap oleh indra pendengaran Khaysan. Ia yang telah keluar dari ruang meeting spontan menghentikan langkah. “Apa yang terjadi di sana, Nak? Kenapa kamu menangis?” Firasat buruk langsung menyerang Khaysan. Sedari tadi ia memang telah merasakan keanehan. Apalagi ketika tak sengaja menjatuhkan gelas di ruang kerjanya. “Nathan, kenapa kamu menangis? Di mana Mommy?” Khaysan bersuara lebih keras karena sang putra tak kunjung menjawab. [“Daddy, Mommy pingsan dan berdarah! Nathan sudah membangunkan Mommy tapi Mommy tidak bangun! Nathan takut.”] “Apa? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?” Ekspresi Khaysan kontan berubah drastis. Kecemasan terlihat sangat jelas dari wajahny

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Bilang Saja Ingin Dipeluk

    “Jangan asal menuduh kalau kamu tidak punya bukti! Aku belum datang, bagaimana caranya aku mencelakai Melody?” balas David yang tak terima Khaysan langsung menghakiminya begitu saja. Lelaki itu kembali menegakkan tubuhnya dengan tatapan berkobar. “Kamu tidak perlu datang, kamu bisa memerintah siapa pun melakukannya!” sahut Khaysan tak mau kalah. Kedua tangan lelaki itu masih terkepal di sisi tubuhnya. Bersiap kembali memberi bogem mentah pada David. “Kalau aku memang ingin melenyapkan anakmu, aku sudah melakukannya sejak dulu! Kamu tidak akan bisa melihat anakmu, apalagi kembali bersama Melody! Kamu yang membuang mereka, jangan berlagak seperti tak pernah berbuat dosa!” balas David lantang. Tak peduli suaranya mungkin didengar oleh orang tak berpentingan. Melody yang sedari tadi berusaha menggerakkan tubuhnya untuk melerai perkelahian Khaysan dan David, tak bisa berbuat banyak. Tubuhnya masih terlalu lemah untuk digerakkan. Ditambah lagi perutnya juga masih berdenyut-denyut. Ada an

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Seorang Ayah Tetaplah Ayah

    Kedatangan Argani menyebabkan suasana yang tadinya hangat langsung berubah dingin dan senyap. Khaysan sudah turun dari brankar yang Melody tempati dan memilih berdiri di samping ranjang. Tadinya ingin mempersilakan sang ayah mertua duduk, namun pria paruh baya itu masih bergeming di tengah-tengah ruangan. “Aku yang memberitahunya kalau kamu masuk rumah sakit,” bisik Khaysan sebelum turun dari ranjang Melody tadi. Walaupun sudah mendapat kabar tentang Melody yang masuk rumah sakit, kedatangan Argani sangat tidak disangka-sangka. Sebab, selama ini pria paruh baya itu tampak sangat cuek terhadap apa pun yang berhubungan dengan Melody. Jika hubungan mereka baik, Melody pasti menyambut kedatangan ayahnya dengan suka cita. Tak ragu menyapa dan membicarakan apa pun. Sayangnya, semuanya tak semudah itu karena selama ini sang ayah lebih banyak menyalahkannya dalam segala hal. Bahkan ketika menghadiri pernikahan keduanya dengan Khaysan, Argani tampak agak keberatan dan lebih banyak bertelepo

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   Andalkan Aku Saja

    “Jadi, kamu lebih membutuhkan dia daripada aku?” tutur Khaysan dengan senyum miring. “Pantas saja kamu tidak bisa lepas darinya. Dia memang pahlawanmu, bukan seperti diriku yang sangat jahat dan kejam.” “Kamu ini bicara apa? Aku minta maaf kalau itu menyinggungmu. Aku hanya mengatakan yang sebenar—” Melody berjingkat kaget bersamaan dengan pintu yang kembali tertutup. Pintunya sampai bergetar karena bantingan Khaysan tadi. Sebelah sudut bibir Melody terangkat, ia belum selesai bicara dan Khaysan malah langsung meninggalkannya begitu saja. Padahal masih banyak hal yang ingin Melody bicarakan. Namun, baru separuh dari ceritanya yang tersampaikan, Khaysan sudah marah besar. Hal-hal yang bersangkutan dengan Lidya sepertinya sangat tidak penting bagi lelaki itu. “Untuk apa bertanya kalau akhirnya marah-marah sendiri? Dia benar-benar menyebalkan!” gumam Melody yang masih mencuri-curi pandang ke arah pintu. Tampaknya Khaysan benar-benar pergi jauh dan tidak akan kembali dalam beberapa me

Latest chapter

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   124

    “Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bisa ada di sini? Siapa yang memberitahumu?” tanya Melody yang menatap David dengan sorot tak percaya. Melody merasa tak pernah memberitahu lokasinya pada David. Sebab, Khaysan pasti semakin kesal jika ia sampai berani memberitahu David di mana lokasi mereka. Tidak mungkin lelaki itu tiba-tiba mengetahui di mana keberadaannya. “Melody, bisakah kamu membantuku agar boleh masuk? Anak buah suamimu ini sangat menyebalkan!” gerutu David yang sedang berusaha melepaskan diri dari kedua anak buah suaminya yang menghadangnya. “Nathan yang memberitahuku tempatnya berada. Kebetulan aku ada waktu luang, jadi aku menyempatkan datang.”Melody semakin terkejut dan panik. Setelah memberikan ponselnya pada Nathan, ia tidak terlalu mendengarkan apa saja obrolan putranya dengan David. Dirinya tidak menyadari kapan Nathan memberitahu lokasi mereka dan kapan David menjanjikan akan datang kemari. Kemarin Melody membiarkan Nathan yang mematikan telepon tersebut. Seanda

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   123

    Mata Melody terasa panas melihat pemandangan yang tersaji tepat di depan matanya. Kejadian beberapa bulan lalu kembali terulang. Di mana Lusy dengan begitu percaya dirinya langsung memeluk Khaysan tanpa basa-basi di depannya. Saat itu mungkin Lusy memang belum mengetahui jika dirinya adalah istri Khaysan. Akan tetapi, sekarang berbeda. Jelas-jelas wanita itu tahu dan baru saja melewati Melody yang membukakan pintu. Menyebabkan Melody agak meneysak telah membukakan pintu. Padahal seharusnya tidak perlu. Melody berdeham agak keras, sengaja ingin mengalihkan atensi Lusy yang masih menempeli suaminya. Ia tahu suaminya juga risih dengan pelukan mendadak itu, tetapi Lusy tak akan mengerti jika tidak diberi ultimatum secara langsung. Melody tak akan bertindak bodoh dengan meninggalkan mereka berduaan seperti tempo hari. Tungkai jenjang Melody bergerak mendekati ranjang suaminya. Tanpa basa-basi, ia langsung menarik paksa Lusy dari sisi suaminya. “Maaf sekali, tapi suamiku sedang sakit, ja

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   122

    “Eh, bagaimana, Sayang?” Melody berbalik bertanya, takut salah dengar. Sebenarnya Melody sudah mendengar dengan jelas tentang permintaan Nathan barusan. Akan tetapi, ia tidak bisa serta merta mengikuti keinginan sang putra. Jika Nathan meminta seperti ini di tahun-tahun sebelumnya, ia pasti langsung menuruti. Sedangkan sekarang ada Khaysan yang terang-terangan tidak menyukai apa pun yang berhubungan dengan David. Sudah lama sekali Nathan tidak menanyakan tentang David. Apalagi berkomunikasi secara langsung. Namun, hanya berselang beberapa jam setelah bocah itu sadarkan diri dari tidur panjangnya, permintaan pertamanya malah seperti ini. Sepertinya Nathan sangat merindukan David karena biasanya anaknya selalu bergantung pada lelaki itu. “Nathan boleh video call sama Uncle Dave sebentar saja? Biasanya Uncle Dave yang video call duluan, tapi sekarang sudah tidak pernah lagi. Apa Uncle Dave sangat sibuk?” Nathan kembali mengulang permintaannya dengan ekspresi agak cemberut seolah kesal

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   121

    Mata Melody terasa panas melihat pemandangan yang tersaji tepat di depan matanya. Kejadian beberapa bulan lalu kembali terulang. Di mana Lusy dengan begitu percaya dirinya langsung memeluk Khaysan tanpa basa-basi di depannya. Saat itu mungkin Lusy memang belum mengetahui jika dirinya adalah istri Khaysan. Akan tetapi, sekarang berbeda. Jelas-jelas wanita itu tahu dan baru saja melewati Melody yang membukakan pintu. Menyebabkan Melody agak meneysak telah membukakan pintu. Padahal seharusnya tidak perlu. Melody berdeham agak keras, sengaja ingin mengalihkan atensi Lusy yang masih menempeli suaminya. Ia tahu suaminya juga risih dengan pelukan mendadak itu, tetapi Lusy tak akan mengerti jika tidak diberi ultimatum secara langsung. Melody tak akan bertindak bodoh dengan meninggalkan mereka berduaan seperti tempo hari. Tungkai jenjang Melody bergerak mendekati ranjang suaminya. Tanpa basa-basi, ia langsung menarik paksa Lusy dari sisi suaminya. “Maaf sekali, tapi suamiku sedang sakit, ja

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   120

    Meja makan yang tadinya dilingkupi oleh suasana hangat itu berubah menjadi penuh dengan kepanikan. Apalagi ketika Nathan nyaris terjatuh dari kursi karena pingsan. Untung saja Khaysan yang juga duduk bersebelahan dengan sang putra dengan sigap mengangkat bocah itu ke gendongannya. “Kita ke rumah sakit sekarang!” seru Melody panik. Mereka bergegas keluar rumah dan langsung kembali memasuki mobil yang tadi mereka tumpangi saat pulang dari rumah sakit. Kali ini Bagas lah yang mengemudi sementara Melody dan Khaysan duduk di belakang menemani Nathan yang sudah tidak sadarkan diri. Melody dan Khaysan terus berusaha membangunkan sang putra. Akan tetapi, tak ada respon sama sekali dari bocah itu. Semuanya semakin panik, apalagi mulut Nathan juga tidak berhenti mengeluarkan darah. Khaysan juga terus meminta papanya mengendarai mobil lebih cepat. Begitu sampai di rumah sakit, Khaysan langsung turun dari mobil dan melangkah cepat memasuki area rumah sakit dan berseru meminta tolong pada pet

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   119

    Meja makan yang tadinya dilingkupi oleh suasana hangat itu berubah menjadi penuh dengan kepanikan. Apalagi ketika Nathan nyaris terjatuh dari kursi karena pingsan. Untung saja Khaysan yang juga duduk bersebelahan dengan sang putra dengan sigap mengangkat bocah itu ke gendongannya. “Kita ke rumah sakit sekarang!” seru Melody panik. Mereka bergegas keluar rumah dan langsung kembali memasuki mobil yang tadi mereka tumpangi saat pulang dari rumah sakit. Kali ini Bagas lah yang mengemudi sementara Melody dan Khaysan duduk di belakang menemani Nathan yang sudah tidak sadarkan diri. Melody dan Khaysan terus berusaha membangunkan sang putra. Akan tetapi, tak ada respon sama sekali dari bocah itu. Semuanya semakin panik, apalagi mulut Nathan juga tidak berhenti mengeluarkan darah. Khaysan juga terus meminta papanya mengendarai mobil lebih cepat. Begitu sampai di rumah sakit, Khaysan langsung turun dari mobil dan melangkah cepat memasuki area rumah sakit dan berseru meminta tolong pada pet

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   118

    Melody memilih menebalkan wajah dengan kembali ke rumah sakit menemui suaminya. Tanpa memedulikan segala risiko yang mungkin terjadi. Meskipun ada kemungkinan dirinya akan kembali diusir, baik itu secara halus maupun secara kasar. Ia sudah tidak memedulikan itu lagi. Di sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit tadi, Melody tak berhenti menyakinkan dirinya sendiri. Sekalipun Khaysan mengusirnya atau meminta anak buah lelaki itu yang mengusirnya secara paksa, ia tidak akan pergi. Ia akan tetap berada di sini hingga dirinya sendiri lah yang ingin pergi. Keputusan ini membuatnya nyaris tak bisa tidur semalaman. Sebab nyatanya, meski sebelumnya Khaysan telah melontarkan kalimat pedas yang menyakiti hatinya, ia malah terus kepikiran pada lelaki di hadapannya ini. Dirinya merasa lebih tenang jika berada tepat di hadapan Khaysan walaupun risikonya akan dibuat semakin sakit hati. “Silakan kalau kamu ingin mengusirku atau memerintah siapa pun untuk mengusirku. Tapi, aku tidak akan pergi

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   117

    Melody memilih menebalkan wajah dengan kembali ke rumah sakit menemui suaminya. Tanpa memedulikan segala risiko yang mungkin terjadi. Meskipun ada kemungkinan dirinya akan kembali diusir, baik itu secara halus maupun secara kasar. Ia sudah tidak memedulikan itu lagi. Di sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit tadi, Melody tak berhenti menyakinkan dirinya sendiri. Sekalipun Khaysan mengusirnya atau meminta anak buah lelaki itu yang mengusirnya secara paksa, ia tidak akan pergi. Ia akan tetap berada di sini hingga dirinya sendiri lah yang ingin pergi. Keputusan ini membuatnya nyaris tak bisa tidur semalaman. Sebab nyatanya, meski sebelumnya Khaysan telah melontarkan kalimat pedas yang menyakiti hatinya, ia malah terus kepikiran pada lelaki di hadapannya ini. Dirinya merasa lebih tenang jika berada tepat di hadapan Khaysan walaupun risikonya akan dibuat semakin sakit hati. “Silakan kalau kamu ingin mengusirku atau memerintah siapa pun untuk mengusirku. Tapi, aku tidak akan pergi se

  • Menikah Kontrak Dengan Mantan Suami   116

    Mata Melody terasa panas melihat pemandangan yang tersaji tepat di depan matanya. Kejadian beberapa bulan lalu kembali terulang. Di mana Lusy dengan begitu percaya dirinya langsung memeluk Khaysan tanpa basa-basi di depannya.Saat itu mungkin Lusy memang belum mengetahui jika dirinya adalah istri Khaysan. Akan tetapi, sekarang berbeda. Jelas-jelas wanita itu tahu dan baru saja melewati Melody yang membukakan pintu. Menyebabkan Melody agak meneysak telah membukakan pintu. Padahal seharusnya tidak perlu.Melody berdeham agak keras, sengaja ingin mengalihkan atensi Lusy yang masih menempeli suaminya. Ia tahu suaminya juga risih dengan pelukan mendadak itu, tetapi Lusy tak akan mengerti jika tidak diberi ultimatum secara langsung. Melody tak akan bertindak bodoh dengan meninggalkan mereka berduaan seperti tempo hari.Tungkai jenjang Melody bergerak mendekati ranjang suaminya. Tanpa basa-basi, ia langsung menarik paksa Lusy dari sisi suaminya. “Maaf sekali, tapi suamiku sedang sakit, jadi

DMCA.com Protection Status