Mischa sekarang sudah agak lebih baik. Dia telah menerima donor darah dari seorang pria paruh baya yang tidak dikenalnya namun sesuai dengan golongan darahnya, 'AB negatif'. Dia juga telah berhasil menjalani operasi tumor otak dengan lancar dan baru saja sadar dari komanya kemudian senyum manis mulai muncul di lekukan wajahnya, saat mengetahui sekretaris Dion tengah tertidur pulas di sofa. Kalau saja bukan karena sekretaris Dion yang berusaha menyelamatkan nyawanya, ntah seperti apa nasibnya belakangan ini.Selama dia berada di rumah sakit, sekretaris Dion selalu menjenguk dirinya. Tentu saja setiap gadis manapun yang terus dijaga dan diperhatikan akan terbawa perasaan karena itu. Namun, bagaimana kamu menanggapinya, jika seseorang yang telah membawamu hanyut dalam buaian cinta, ternyata hanya menganggapmu sebagai seorang sesama manusia yang memanusiakan manusia?Mischa sangat tertarik dengan sekretaris Dion yang terus menjaganya hingga sampai sekarang, dia bisa sembuh dari sakitnya. D
Sekretaris Dion kembali ke dalam ruangan inap tempat Mischa dirawat. Dia ingin menyampaikan sesuatu yang harus diketahui oleh Mischa tentang dirinya, bahwasannya dia tidak bisa lagi datang ataupun melihat gadis itu, dikarenakan dia tidak punya waktu lagi untuk berlenga-lenga karena banyaknya tugas yang akan dia selesaikan. Dengan berat hati, dia memasuki ruangan dimana Mischa tengah menangis keras saat itu. Saat dia datang kembali, Mischa yang menyadari kedatangannya, mulai berhenti menangis, dia mengira kalau pria itu datang karena ingin menjaganya lagi, namun tidak, semua jauh dari harapannya."Satu lagi Nona. Saya tidak mungkin lagi datang untuk berkunjung ke sini. Karena Nona sudah agak baikan dari hari sebelumnya, maka saya akan fokus untuk pekerjaan saya," jelasnya secara rinci.Dengan perasaan sedikit kecewa Mischa menjawab, "Baik Tuan. Terimakasih atas pertolongan Tuan kepada saya. Kalau Tuan tidak ada hari itu, mungkin hari itu saya tidak bisa melihat dunia ini lagi."Dia me
Sekretaris Dion memerhatikan Bi Atun sedari tadi. Pikirannya terus melayang. Dia heran kenapa wanita paruh baya ini bisa bertahan bekerja di sini. Padahal Tuan Rey kasar dan pemarah.Bi Atun sudah dianggap Tuan Rey seperti ibunya sendiri. Semenjak kedatangannya, Tuan Rey selalu memperlakukan pembantu itu dengan sangat baik. Apa perbedaan dengan wanita paruh baya ini sehingga membuat Tuan Rey bisa memperlakukannya dengan sangat baik. Yang Dion tau wanita paruh baya ini sekilas mirip dengan ibunya Tuan Rey. Apa jangan-jangan...Tidak ada pekerjaan lain yang dia kotak-katik seperti keyboard miliknya, dia memilih menghidupkan tv menghilangkan rasa penat dipikirannya. Lalu dia kembali terpikirkan dengan masalah kemarin, dia khawatir kalau sampai Perusahaan Pertamina itu semakin terkenal mengalahkan perusahaannya. Perusahaan milik orang tuanya yang sudah didirikan puluhan tahun silam. Itu tidak boleh! Apapun alasannya. Itu tidak boleh terjadi! Bahkan nyawa membalas nyawa sekalipun aku tida
Rina sudah hampir sebulan tidak adanya komunikasi dengan sahabatnya, Aulia. Semenjak kejadian itu, mereka menjadi asing satu sama lain. Tidak bertegur sapa jika bertemu. Aku harus minta maaf kepada Aulia, batinnya.Dia lalu menyuruh supirnya untuk pergi ke tempat Aulia tinggal. Dia tidak mau persahabatan itu menjadi hancur hanya gara-gara kesalahan besar yang dibuatnya sendiri.Dia juga sudah trauma untuk pergi ke Club. Dia sudah diperkosa. Jadi, apa lagi yang mau dia nikmati di sana. Bahkan dia juga nggak tau apakah pria yang menidurinya memakai pelindung untuk menunda hamil atau tidak. Jika pria itu memasukkannya ke dalam, berarti dia harus terima konsekuensi kalau dirinya akan segera mengandung kecuali dia mandul.“Nona, kita mau kemana perginya?” tanya sang Supir.“Kita mau ke rumah sahabatku, Aulia.”Nama supir itu Abi. Dia masih mudah. Masih umur dua puluh tahunan. Jadi, dia juga tidak terlalu buruk bagi wanita. Dia ganteng dan juga orang paling sabar menurut Rina. Orang yang se
Lebih dari setengah gelas whisky yang dihabiskan sekretaris Dion sebelum mandi tadi, ternyata mulai bereaksi. Dia juga minum obat perangsang.Kepalanya terasa ringan dan lampu kamar tampak makin redup dalam pandangannya. Wajah Tiara terasa sangat dekat. Ternyata alis yang berbentuk sempurna itu benar-benar asli, pikirnya. Awalnya dia mengira kalau Tiara membubuhkan sesuatu agar bentuk alisnya terlihat sempurna.Sekretaris Dion tertawa kecil. “Ternyata Tuan mabuk,” kata Tiara.“Tuan selalu mabuk kalau di dekatku,” sambung gadis itu.Sekretaris Dion menghela napas pelan. Haruskan dia mengatakan kalau whisky malah membuatnya semakin waras untuk bisa berada di dekat gadis itu? “Tidurlah. Aku nggak mau kamu menangis lagi kalau kupaksa melakukan sesuatu yang kamu nggak suka,” ucap sekretaris Dion, matanya masih menelusuri bintik-bintik halus di hidung Tiara.Andai wajah itu tidak terlalu mirip dengan ketampanan yang dimiliki Danu.Sekretaris Dion tak menjamin bahwa Tiara bisa mempertahankan
Di sebuah kamar, terdapat seorang gadis yang masih memakai infus di tangannya. Dia sangat pucat. Dia telah menerima donor darah sebanyak 2 kantong. Dia kehabisan darah saat kepalanya terbentur di batu besar.Seorang terus menatap ke arah gadis itu. Seseorang yang telah membuat Aulia terbaring lemah di atas ranjang. Awalnya, Tuan Rey tidak peduli dengan keadaan gadis itu, tapi dia berpikir, kalau perbuatannya terlalu kejam. Tuan Rey menyuruh pihak rumah sakit untuk memindahkan Aulia untuk dirawat di rumahnya.Cepatlah sadar wanita jalang! Aku sangat membencimu, tapi kenapa aku malah merasa bersalah padamu? Gumamnya.Tuan Rey khawatir dengan keadaan gadis itu. Dia sendirilah yang telah menyiksa gadis itu hingga tidak sadarkan diri, dan sekarang hatinya merasa bersalah karena sebuah kesalahan yang telah dilakukannya pada gadis yang seharusnya tidak layak menerima segala perlakuan kasarnya itu. Karena emosinya yang semakin melunjak, membuatnya sulit untuk mengatur napasnya.Dan seakan ter
“Tidak! Tidak! Jangan bunuh aku! Aku mohon,” rintih Aulia masih dalam keadaan mata terpejam. Sementara dia diam, lalu dia kembali mengatakan hal yang sama. “Aku mohon lepaskan aku, aku mohon...” Gadis itu mengeluarkan air mata dalam keadaan mata tertutup. Mengapa gadis itu menjadi seperti ini. Dia juga tidak bisa membangunkan gadis itu, karena dia takut mengganggunya. “Tolong... tolong jangan bunuh aku,” Dia menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri seraya gadis itu sangat ketakutan. Dia menangis sesenggukan dalam mimpinya. “Aku mohon maafkan aku...”“Jangan bunuh aku!” Dia memekik histeris dan akhirnya terbangun. Dia merasakan pusing di kepalanya. Dia menatap sekelilingnya, dia tidak kenal dengan rumah itu. Dia terkejut saat mengetahui seorang wanita paruh baya sedang berdiri di samping ranjang. “Siapa kamu?” Tanya Aulia. Dia takut kalau wanita itu akan menyakitinya. Apalagi dia tidak mengenali siapa wanita ini. “Sedang apa kamu di dekatku? Kenapa kamu malah diam?” Aulia sangat tak
Selang beberapa bulan pernikahan mereka, semua baik-baik saja. Pria itu sangat baik padanya. Setiap orang juga tau, bahwa sebuah rahasia tidak akan pernah bisa disembunyikan lama-lama. Rahasia pria itu pun terbongkar saat dirinya membongkar isi lemari, mengeluarkan semua pakaian untuk dia susun kembali agar pakaian itu tersusun rapi. Sebuah lembaran photo pun jatuh. Atun mengambil lembaran photo itu. Dia terkejut, ternyata, suaminya ada di dalam photo itu. Sebuah photo keluarga kecil yang tampak bahagia di dalamnya. Suaminya sudah memiliki keluarga sebelum mereka berkeluarga. Merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya, dia pun kabur dari rumah. Meninggalkan bayi kecilnya bersama suaminya. Dia yakin, suaminya bisa menjaganya.Selama tujuh tahun dia menghilang, dia pun muncul lagi. Dia tidak menemui suaminya langsung, dia hanya memperhatikan anak dan suaminya dari jauh. Anak perempuannya sudah tumbuh besar. Kini anaknya sudah berusia 12 tahun. Dia pun merasa senang, karena suamin
Setelah dua tahun menikah Aulia masih belum memiliki anak. Sudah beberapa kali Aulia mengalami keguguran. Aulia sangat sedih karena sampai sekarang dia masih belum memberikan keturunan bagi Tuan Rey.Tuan Rey yang sedang menantikan anak dari sang istri memilih diam saja. Tidak pernah menyalahkan Aulia yang masih belum memberikan padanya keturunan. Dua tahun menikah, dia masih setia dengan pasangannya, hingga terakhir kali, Rina, mantan kekasihnya yang dulu tiba-tiba bekerja di perusahaannya. Cinta yang sudah lama dia kubur untuk gadis itu, kembali hidup saat dia bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Benih-benih cinta yang mulai muncul, membuat mereka diam-diam selingkuh dari Aulia.Rina yang merupakan sahabatnya, dan Tuan Rey yang juga suaminya. Dia telah dikhianati oleh dua orang yang dia anggap penting dalam hidupnya. Kehidupan rumah tangganya mulai hancur, saat Rina mulai hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Aulia pada saat itu datang ke perusahaan suaminya, dengan membawak
Setelah menikah beberapa bulan yang lalu, setelah bercerai dengan Tuan Hendri, ini kali pertama bagi Aulia bermesraan dengan Tuan Rey. Dari kemarin-kemarin, Aulia masih belum mengizinkan pria itu untuk melakukan malam pertama, tapi kali ini tidak, setelah sekian beberapa bulan belakangan ini, pria itu berjuang keras untuk membuatnya jatuh cinta kepadanya. Perjuangan yang dia lakukan itu tidak sia-sia. Dan akhirnya Aulia pun jatuh cinta padanya. Tuan Rey sudah menunggu lama hari ini, dan saat inilah dia telah melakukan adegan panas itu di ranjang.Aulia hanya mendesah menerima semua perlakuan Tuan Rey yang membuat tubuhnya menggelinjang hebat. Sangat enak. Dia menyukai gaya Tuan Rey yang menaikkan nafsunya. Dia sudah tak tahan menunggu pria itu untuk memasukkan kejantanannya ke dalam celah lembutnya itu. “Aku akan melakukannya. Jangan menangis,” kata Tuan Rey dengan sorot mata menuntut. Aulia tak menjawab, tapi tangannya masih mencengkram bagian depan piyamanya Tuan Rey.Tuan Rey kem
"Apa kamu masih mau tinggal bersama Ayahku? Aku tau kamu tidak pernah suka dengannya...""Maka, kamu bisa ikut denganku untuk pergi jauh dari mereka-mereka yang sama sekali tidak mengerti dengan kebahagiaanmu," bujuk Tuan Rey. Tuan Rey masih melihat dari sorot mata gadis itu yang masih tidak bahagia hingga sampai saat ini. Dalam tatapannya yang sayu, tentu saja Tuan Rey mengenalinya."Aku tidak mau ikut bersamamu! Aku benci semuanya. Termasuk Anda!" Tolak Aulia dengan suara keras. Tidak peduli bagaimana cara pria itu membujuknya. Dia masih kuat dalam pendiriannya. "Lalu, bagaimana dengan perasaanku? Pertama sekali mengenalmu, aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, selama ini aku urungkan. Karena aku tidak ingin kau menjauhiku. Dan sekarang, kau semakin menjauh dariku.""Dan kau telah menikah dengan Ayahku. Aku kesulitan untuk mendapatkan cintamu. Maafkan aku yang selalu menggunakan kekerasan untuk membuatmu marah." Tuan Rey mengungkapkan semua perasaannya pada saat i
Seharian orang-orang sibuk menghias dekorasi pernikahan Suga dan Rina, hingga semua tersusun rapi dan indah dengan beragam bunga warna-warni yang dilengketkan ke dinding guna menghiasi acara pernikahan itu sampai selesai.Rina sangat bahagia saat dirinya akan dinikahi oleh pria tulus seperti Suga. Selama beberapa hari sebelum berlangsungnya pernikahan mereka itu, dia merasakan kegembiraan di dalam hatinya, sebab seorang pria seperti Suga akan menjadi suaminya. Tentu saja itu sangat memungkinkan untuk dirinya dan juga calon bayi yang ada di dalam perutnya itu.Saat acara berlangsung, dua orang pengantin harusnya sudah ada di sana, untuk tidak menghabiskan banyak waktu, maka dua orang pengantin beserta keluarganya segera dikumpulkan.Semua orang yang datang ke acara itu sangat terpukau dengan keindahan yang dibuat dalam hiasan yang yang sudah disediakan di rumah Rina selama beberapa hari ini. Rumah yang sangat cantik dan dipenuhi dengan keramaian orang-orang yang datang ke pesta pernikah
Setelah puas di bagian payudara Aulia, Tuan Hendri turun menyelusuri bagian perut Aulia hingga di pertengahan pusat dia dia terus menjilatinya, dengan air liur yang sudah bertumpahan dari mulutnya. Dia masih di bagian itu sampai beberapa menit, lalu kini wajahnya bergeser menuju celah lembutnya gadis itu.Aulia terus mendesah. Seberapa kuat pun dia menahan getaran yang terjadi dalam tubuhnya, tetap saja dia semakin teransang. Hingga Tuan Hendri mengangkat bokong gadis itu ke atas kedua pahanya, lalu mengarahkan kejantanannya ke arah celah lembut gadis itu. Hampir saja melesat masuk ke dalam, seseorang tiba-tiba mengetok dari luar kamar.Tok... Tok... Tok...Ketiga kalinya, orang yang ada di luar itu terus mengetok pintu."Sial!" umpat Tuan Hendri dengan rasa kesal yang menyelimuti perasaannya. Dia hampir saja memasuki celah lembut istri ketiganya itu, tapi seseorang tiba-tiba datang dan menggagalkan semuanya, dimana dia sendiri sudah sangat menginginkan kejantanannya itu melesat masuk
Semua orang sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Termasuk kedua orang tua Aulia sudah pulang ke rumahnya. Seperti biasanya para pengantin baru harus berada di dalam kamar, Aulia sudah dibawa Nyonya Ans ke dalam kamar yang sudah disiapkan untuk kamar Aulia dengan Tuan Hendri.Di depan semua orang, Nyonya Ans bersikap baik dan ramah. Namun tidak ada yang menyangka bahwa wanita paruh baya itu memperlakukan Aulia sangat buruk. Dia terus menyiksa Aulia."Hei gadis jalang—" tangannya sudah menjambak habis rambut Aulia yang masih disanggul keong."Sakit... saya mohon Anda melepaskan tangan Anda dari rambut saya!" ucap Aulia.Aulia sendiri tidak pernah tahu kalau Nyonya Ans akan menyiksanya begitu. Dia pikir wanita paruh baya itu mau mengantarnya ke dalam karena hatinya tulus, tapi sayang, dia terlalu berharap kalau wanita itu sudah tidak mempermasalahkan hubungannya dengan Tuan Hendri."Sakit?" Dia menarik lebih kuat lagi rambut Aulia hingga rambutnya rontok, sedangkan sanggul keongnya
Akhirnya, sesuai permintaan Tuan Hendri untuk segera dilanjutkan hari ini pernikahannya yang ketiga dengan Aulia Aurorencia. Pernikahan mereka di gelar hari itu juga. Cukup dengan dua jam menyiapkan segala keperluan untuk prosesi pengucapan janji suci pernikahan. Semua busana mereka telah dirancang sendiri oleh kakaknya, Reyna.Rudi telah memerintahkan seorang bawahan Tuan Hendri untuk menyelesaikan ini semua, orang itu adalah Sandy. Sandy sudah bekerja di perusahaan milik Tuan Hendri selama sepuluh tahun lamanya.Sejak perusahaan ditangani oleh dua orang. Salah satunya ayahnya yang merupakan ketua pimpinan perusahaan dan juga Tuan Rey yang menjadi seorang CEO di perusahaan Sinopec Grup.Semua telah selesai. Tuan Hendri Sinopec dan Aulia Aurorencia sudah resmi menjadi sepasang suami-istri. Pernikahan mereka telah terkabar sampai mendunia. Setelah pernikahan itu selesai, Sandy masih belum membuka segala rancangan yang telah dia ciptakan itu, sehingga rumah mewah Tuan Hendri bertambah i
Selang satu jam ditunggu-tunggu, akhirnya pria yang bernama Rey itu pun datang. Semua orang menyambut kedatangannya, kecuali Aulia.Aulia yang sedang berusaha mengambil sendok garpu yang jatuh di lantai. Setelah dia berhasil mengambilnya, dia meletakkan sendok itu ke piring yang kotor. Sontak saja Tuan Rey terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya ini, begitu juga dengan sekretaris Dion yang menyusul Tuan Rey baru saja sampai."AULIA!" ucap dua orang pria itu sama-sama.Tidak disangka kalau yang menjadi calon istri dari sang ayah adalah gadis yang dikenalnya, dia adalah Aulia.Pria itu kini menatap tajam pria yang merupakan ayahnya itu. Kebetulan mereka duduk saling berhadapan."AYAH!" panggil Tuan Rey murka. Tangannya sudah dia kepal sekuat tenaganya. Dirinya tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang ayah. Bagaimana mungkin ayahnya ingin menikahi gadis yang seumuran dengannya? Itu mungkin saja kebahagiaan untuknya, tapi tidak dengan gadis itu.Aulia kaget dengan kehadiran Tuan R
Malam ini adalah malam bagi Aulia untuk bertemu Tuan Hendri. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria tua yang dijodohkan oleh papanya untuknya. Pria tua yang ingin menikahinya itu sedang mengadakan pertemuan antara dua keluarga. Aulia tidak tahu siapa pria tua yang ingin dijodohkan untuknya, yang dia tahu kalau tentang pria itu, usianya sudah jauh lebih tua darinya. Seusia dengan papanya itu."Nak? Kamu sudah siap?" tanya Satya Hermawan setelah mengetok pintu. Dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan putrinya itu di dalam kamar."Apakah Aulia sedang menangis di dalam?" terkanya dengan suara lirih.Dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada putrinya itu. Dia menjadi khawatir karena sejak tadi Aulia mengurung diri di dalam kamar. Hatinya menjadi tidak tenang. Dia takut dan takut apabila putrinya itu mengambil jalan yang salah.Sedangkan di dalam kamar, Aulia terus menangis. Dia tidak tahan dengan semua itu. Semua seakan memaksanya untuk melakukan apapun yang mereka inginkan kepada Aulia