“Tidak! Tidak! Jangan bunuh aku! Aku mohon,” rintih Aulia masih dalam keadaan mata terpejam. Sementara dia diam, lalu dia kembali mengatakan hal yang sama. “Aku mohon lepaskan aku, aku mohon...” Gadis itu mengeluarkan air mata dalam keadaan mata tertutup. Mengapa gadis itu menjadi seperti ini. Dia juga tidak bisa membangunkan gadis itu, karena dia takut mengganggunya. “Tolong... tolong jangan bunuh aku,” Dia menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri seraya gadis itu sangat ketakutan. Dia menangis sesenggukan dalam mimpinya. “Aku mohon maafkan aku...”“Jangan bunuh aku!” Dia memekik histeris dan akhirnya terbangun. Dia merasakan pusing di kepalanya. Dia menatap sekelilingnya, dia tidak kenal dengan rumah itu. Dia terkejut saat mengetahui seorang wanita paruh baya sedang berdiri di samping ranjang. “Siapa kamu?” Tanya Aulia. Dia takut kalau wanita itu akan menyakitinya. Apalagi dia tidak mengenali siapa wanita ini. “Sedang apa kamu di dekatku? Kenapa kamu malah diam?” Aulia sangat tak
Selang beberapa bulan pernikahan mereka, semua baik-baik saja. Pria itu sangat baik padanya. Setiap orang juga tau, bahwa sebuah rahasia tidak akan pernah bisa disembunyikan lama-lama. Rahasia pria itu pun terbongkar saat dirinya membongkar isi lemari, mengeluarkan semua pakaian untuk dia susun kembali agar pakaian itu tersusun rapi. Sebuah lembaran photo pun jatuh. Atun mengambil lembaran photo itu. Dia terkejut, ternyata, suaminya ada di dalam photo itu. Sebuah photo keluarga kecil yang tampak bahagia di dalamnya. Suaminya sudah memiliki keluarga sebelum mereka berkeluarga. Merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya, dia pun kabur dari rumah. Meninggalkan bayi kecilnya bersama suaminya. Dia yakin, suaminya bisa menjaganya.Selama tujuh tahun dia menghilang, dia pun muncul lagi. Dia tidak menemui suaminya langsung, dia hanya memperhatikan anak dan suaminya dari jauh. Anak perempuannya sudah tumbuh besar. Kini anaknya sudah berusia 12 tahun. Dia pun merasa senang, karena suamin
Efek whisky semalam ditambah dengan obat perangsang membuat pria itu sangat liar di ranjang. Dia merasakan sekujur tubuhnya begitu lelah, tapi dia masih menginginkan tubuh Tiara untuk kembali digagahinya. Dia melihat Tiara berada di sampingnya sedang menggelinjang akibat hembusan napasnya ke daun telinga Tiara. “Kamu begitu nikmat! Aku lupa semuanya saat aku bersamamu. Tidak sedikitpun hasratku menolak dirimu. Bahkan, sepertinya punyaku masih berdiri ingin melakukannya sekali lagi."“Apa?” Tiara menatap heran pria yang ada di sampingnya itu. Semalam sudah berapa kali dia menghujam milik Tiara dengan bringas dan sekarang dia mau lagi? Tidak! Selangkanganku masih terasa nyeri.“Kenapa kamu menolaknya sayang? Sedangkan bagian putingmu masih menegang ingin disesapi lagi,” ucap sekretaris Dion memilin puting itu dengan rakus. Seakan orang melihat sekretaris Dion adalah manusia bejat yang selalu menginginkan seks.“Sudah itu! Sudah, Tuan! Aku sudah capek. Dari semalam Tuan menggempurku kua
“Tuan Rey, apakah yang menjadi dasar Anda mempertahankan perusahaan ini? Bukankah perusahaan ini sejak lama didirikan? Apa memang Tuan Rey ingin perusahaan Sinopec Grup diteruskan oleh tujuh keturunan atau lebih?” tanya seorang Host yang merupakan juru bicara di depan kamera. Pertanyaan itu cukup bertele-tele bagi Tuan Rey.“Iya.”“Nah, atas alasan apa Tuan Rey ingin mempertahankan perusahaan itu? Tuan Rey saja belum menikah sampai saat ini. Seperti banyak edaran yang baru saja saya dengar, seperti di majalah, televisi, radio dan lain-lain, Tuan Rey dicap buruk oleh masyarakat luas dan juga media sosial yang ada di dunia. Tuan Rey terkenal tidak hanya terkenal di Indonesia saja tapi dia terkenal sudah mendunia. Bukankah itu akan berdampak buruk bagi perusahaan Sinopec Grup yang Tuan perjuangkan selama pulahan tahun ini?”“Dan seperti yang saya lihat di televisi sebulan yang lalu, Anda juga telah memerkosa seorang gadis yang bernama Aulia Aurorencia yang merupakan seorang jurnalis ma
Kini pria itu yang merasa disudutkan oleh kata-kata sekretaris Dion. Jika dia tidak bisa membantah, maka seluruh Indonesia dan dunia tau kalau sebenarnya dia telah berpihak kepada siapa saat ini. Dia melirik sekretaris Dion diam-diam. Seluruh tubuhnya saat ini sudah bergetar. Merasakan setiap denyut di dalam tubuhnya meronta-ronta. Dia bingung mau menjawab apa. Dengan ucapan sekretaris Dion saja dia sudah diam. Dia tidak punya kekuatan lagi untuk melawan. Jika dia terus melawan, semua keburukannya pasti akan terbongkar. Apalagi, selama ini dia bekerja sebagai Host hanya untuk menjatuhkan orang yang lemah di layar kaca. Selama ini tidak ada yang tau akan sifat buruknya. Tapi, tidak menutup kemungkinan, pria itu akan mendapat hukumannya dari Tuan Rey. Orang terkejam di muka bumi ini. Berani melawan berarti harus berani menerima kekalahan. Kehancuran demi kehancuran tidak terjadi hanya kepadanya saja, tapi seluruh keluarganya juga akan ikut merasakan akibat ulahnya sendiri.“Mengapa An
"Makan saja, nanti kamu sakit," ucap pria itu lagi. Kali ini dia usahakan suaranya sedikit berbeda dari yang tadi, yang tadinya suaranya hanya sekilas lembut kepada gadis itu sehingga membuatnya tidak sabar menunggu sampai kapan gadis itu mau makan. Akhirnya dia mengeraskan sedikit suaranya dan karena itu, Aulia menoleh ke arahnya. Tampaknya gadis itu terkejut dengan suaranya, tapi itu tidak masalah baginya, sebab itu adalah cara yang terbaik untuk membuat gadis itu mau makan. Jika dia semakin membiarkannya seperti itu, yang ada dia malah tidak makan nanti.“Kenapa kamu tidak makan?” Tuan Rey menatap nanar kedua bola mata Aulia dan berpikir sepertinya gadis itu mau makan jika dia yang menyuapinya. Setelah beberapa menit dia berpikir keras, mengartikan semua maksud dari ucapan Bi Atun padanya yang sampai saat ini barulah dia mengerti.“Kamu mau 'kan, jika aku yang menyuapimu makan?”Tuan Rey berusaha untuk tidak marah dulu sebelum gadis itu benar-benar sudah menghabiskan semua nasi p
“Bibi, cepat Bi... nanti kita diomeli Tuan Rey. Kenapa Bibi masih asik bergoyang?” Tegur Novan. Dia menggelengkan kepalanya serasa Bi Atun bertingkah aneh, meskipun wanita paruh baya itu sudah berusia 50 tahun, Bi Atun masih terlihat cantik. Kulitnya masih mulus. Tidak berkerut sama sekali. Dia masih seperti kelihatan menginjak usia 35 tahun.“Iya, Tuan. Saya sangat senang dengan perubahan Tuan Rey. Tuan Rey tidak biasanya seperti itu. Jadi, saya harus merayakannya.” Sahut Bi Atun yang terhenti tiba-tiba karena kelelahan. Habis sedari tadi wanita paruh baya itu terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Kadang kain pel dia angkat ke atas, lalu ujung kain pel itu dia torehkan mendekat ke mulutnya. Dia bergoyang sambil bernyanyi. Suaranya memang merdu, tapi jika Bi Atun membuat keributan seperti itu, apa kata Tuan Rey nanti. Mereka pasti akan diomeli habis-habisan.Novan meletakkan panci itu di tempat yang seharusnya tempat peletakan panci. Kemudian dia cepat-cepat mengambil
Acara voting kedua antara perusahaan Pertamina dan perusahaan Sinopec Grup belum dimulai, masih ada waktu mereka untuk saling bertukar pikiran atau mereka menunggu saja sampai acara itu dimulai. Dengan gayanya yang cool, membuat semua gadis yang ada di luar ruangan MCR itu terus melirik Tuan Rey. Dalam hati mereka ingin sekali menegurnya, tapi melihat Tuan Rey dari mimik wajahnya yang selalu datar membuat mereka tidak berani menatap sosok pria itu.“Lihatlah. Dia sangat ganteng 'kan?” Tanya seorang gadis cantik yang tidak jauh jaraknya dari Tuan Rey. Bentuk rambutnya ikal, dia tinggi dan juga kulitnya sangat putih. Dia memakai stelan baju kodok yang cukup menggelikan, dia juga memakai perhiasan metal di bagian lengannya. Dari semua gadis yang ada di sana, hanya dialah yang memakai baju seperti itu. Apakah dia mau rekaman juga? Jika iya, sutradara mana yang mau menerimanya? Tapi, meskipun gaya gadis itu seperti seorang perempuan, itu sesuai dengan selera Tuan Rey. Tuan Rey tidak mem
Setelah dua tahun menikah Aulia masih belum memiliki anak. Sudah beberapa kali Aulia mengalami keguguran. Aulia sangat sedih karena sampai sekarang dia masih belum memberikan keturunan bagi Tuan Rey.Tuan Rey yang sedang menantikan anak dari sang istri memilih diam saja. Tidak pernah menyalahkan Aulia yang masih belum memberikan padanya keturunan. Dua tahun menikah, dia masih setia dengan pasangannya, hingga terakhir kali, Rina, mantan kekasihnya yang dulu tiba-tiba bekerja di perusahaannya. Cinta yang sudah lama dia kubur untuk gadis itu, kembali hidup saat dia bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Benih-benih cinta yang mulai muncul, membuat mereka diam-diam selingkuh dari Aulia.Rina yang merupakan sahabatnya, dan Tuan Rey yang juga suaminya. Dia telah dikhianati oleh dua orang yang dia anggap penting dalam hidupnya. Kehidupan rumah tangganya mulai hancur, saat Rina mulai hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Aulia pada saat itu datang ke perusahaan suaminya, dengan membawak
Setelah menikah beberapa bulan yang lalu, setelah bercerai dengan Tuan Hendri, ini kali pertama bagi Aulia bermesraan dengan Tuan Rey. Dari kemarin-kemarin, Aulia masih belum mengizinkan pria itu untuk melakukan malam pertama, tapi kali ini tidak, setelah sekian beberapa bulan belakangan ini, pria itu berjuang keras untuk membuatnya jatuh cinta kepadanya. Perjuangan yang dia lakukan itu tidak sia-sia. Dan akhirnya Aulia pun jatuh cinta padanya. Tuan Rey sudah menunggu lama hari ini, dan saat inilah dia telah melakukan adegan panas itu di ranjang.Aulia hanya mendesah menerima semua perlakuan Tuan Rey yang membuat tubuhnya menggelinjang hebat. Sangat enak. Dia menyukai gaya Tuan Rey yang menaikkan nafsunya. Dia sudah tak tahan menunggu pria itu untuk memasukkan kejantanannya ke dalam celah lembutnya itu. “Aku akan melakukannya. Jangan menangis,” kata Tuan Rey dengan sorot mata menuntut. Aulia tak menjawab, tapi tangannya masih mencengkram bagian depan piyamanya Tuan Rey.Tuan Rey kem
"Apa kamu masih mau tinggal bersama Ayahku? Aku tau kamu tidak pernah suka dengannya...""Maka, kamu bisa ikut denganku untuk pergi jauh dari mereka-mereka yang sama sekali tidak mengerti dengan kebahagiaanmu," bujuk Tuan Rey. Tuan Rey masih melihat dari sorot mata gadis itu yang masih tidak bahagia hingga sampai saat ini. Dalam tatapannya yang sayu, tentu saja Tuan Rey mengenalinya."Aku tidak mau ikut bersamamu! Aku benci semuanya. Termasuk Anda!" Tolak Aulia dengan suara keras. Tidak peduli bagaimana cara pria itu membujuknya. Dia masih kuat dalam pendiriannya. "Lalu, bagaimana dengan perasaanku? Pertama sekali mengenalmu, aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, selama ini aku urungkan. Karena aku tidak ingin kau menjauhiku. Dan sekarang, kau semakin menjauh dariku.""Dan kau telah menikah dengan Ayahku. Aku kesulitan untuk mendapatkan cintamu. Maafkan aku yang selalu menggunakan kekerasan untuk membuatmu marah." Tuan Rey mengungkapkan semua perasaannya pada saat i
Seharian orang-orang sibuk menghias dekorasi pernikahan Suga dan Rina, hingga semua tersusun rapi dan indah dengan beragam bunga warna-warni yang dilengketkan ke dinding guna menghiasi acara pernikahan itu sampai selesai.Rina sangat bahagia saat dirinya akan dinikahi oleh pria tulus seperti Suga. Selama beberapa hari sebelum berlangsungnya pernikahan mereka itu, dia merasakan kegembiraan di dalam hatinya, sebab seorang pria seperti Suga akan menjadi suaminya. Tentu saja itu sangat memungkinkan untuk dirinya dan juga calon bayi yang ada di dalam perutnya itu.Saat acara berlangsung, dua orang pengantin harusnya sudah ada di sana, untuk tidak menghabiskan banyak waktu, maka dua orang pengantin beserta keluarganya segera dikumpulkan.Semua orang yang datang ke acara itu sangat terpukau dengan keindahan yang dibuat dalam hiasan yang yang sudah disediakan di rumah Rina selama beberapa hari ini. Rumah yang sangat cantik dan dipenuhi dengan keramaian orang-orang yang datang ke pesta pernikah
Setelah puas di bagian payudara Aulia, Tuan Hendri turun menyelusuri bagian perut Aulia hingga di pertengahan pusat dia dia terus menjilatinya, dengan air liur yang sudah bertumpahan dari mulutnya. Dia masih di bagian itu sampai beberapa menit, lalu kini wajahnya bergeser menuju celah lembutnya gadis itu.Aulia terus mendesah. Seberapa kuat pun dia menahan getaran yang terjadi dalam tubuhnya, tetap saja dia semakin teransang. Hingga Tuan Hendri mengangkat bokong gadis itu ke atas kedua pahanya, lalu mengarahkan kejantanannya ke arah celah lembut gadis itu. Hampir saja melesat masuk ke dalam, seseorang tiba-tiba mengetok dari luar kamar.Tok... Tok... Tok...Ketiga kalinya, orang yang ada di luar itu terus mengetok pintu."Sial!" umpat Tuan Hendri dengan rasa kesal yang menyelimuti perasaannya. Dia hampir saja memasuki celah lembut istri ketiganya itu, tapi seseorang tiba-tiba datang dan menggagalkan semuanya, dimana dia sendiri sudah sangat menginginkan kejantanannya itu melesat masuk
Semua orang sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Termasuk kedua orang tua Aulia sudah pulang ke rumahnya. Seperti biasanya para pengantin baru harus berada di dalam kamar, Aulia sudah dibawa Nyonya Ans ke dalam kamar yang sudah disiapkan untuk kamar Aulia dengan Tuan Hendri.Di depan semua orang, Nyonya Ans bersikap baik dan ramah. Namun tidak ada yang menyangka bahwa wanita paruh baya itu memperlakukan Aulia sangat buruk. Dia terus menyiksa Aulia."Hei gadis jalang—" tangannya sudah menjambak habis rambut Aulia yang masih disanggul keong."Sakit... saya mohon Anda melepaskan tangan Anda dari rambut saya!" ucap Aulia.Aulia sendiri tidak pernah tahu kalau Nyonya Ans akan menyiksanya begitu. Dia pikir wanita paruh baya itu mau mengantarnya ke dalam karena hatinya tulus, tapi sayang, dia terlalu berharap kalau wanita itu sudah tidak mempermasalahkan hubungannya dengan Tuan Hendri."Sakit?" Dia menarik lebih kuat lagi rambut Aulia hingga rambutnya rontok, sedangkan sanggul keongnya
Akhirnya, sesuai permintaan Tuan Hendri untuk segera dilanjutkan hari ini pernikahannya yang ketiga dengan Aulia Aurorencia. Pernikahan mereka di gelar hari itu juga. Cukup dengan dua jam menyiapkan segala keperluan untuk prosesi pengucapan janji suci pernikahan. Semua busana mereka telah dirancang sendiri oleh kakaknya, Reyna.Rudi telah memerintahkan seorang bawahan Tuan Hendri untuk menyelesaikan ini semua, orang itu adalah Sandy. Sandy sudah bekerja di perusahaan milik Tuan Hendri selama sepuluh tahun lamanya.Sejak perusahaan ditangani oleh dua orang. Salah satunya ayahnya yang merupakan ketua pimpinan perusahaan dan juga Tuan Rey yang menjadi seorang CEO di perusahaan Sinopec Grup.Semua telah selesai. Tuan Hendri Sinopec dan Aulia Aurorencia sudah resmi menjadi sepasang suami-istri. Pernikahan mereka telah terkabar sampai mendunia. Setelah pernikahan itu selesai, Sandy masih belum membuka segala rancangan yang telah dia ciptakan itu, sehingga rumah mewah Tuan Hendri bertambah i
Selang satu jam ditunggu-tunggu, akhirnya pria yang bernama Rey itu pun datang. Semua orang menyambut kedatangannya, kecuali Aulia.Aulia yang sedang berusaha mengambil sendok garpu yang jatuh di lantai. Setelah dia berhasil mengambilnya, dia meletakkan sendok itu ke piring yang kotor. Sontak saja Tuan Rey terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya ini, begitu juga dengan sekretaris Dion yang menyusul Tuan Rey baru saja sampai."AULIA!" ucap dua orang pria itu sama-sama.Tidak disangka kalau yang menjadi calon istri dari sang ayah adalah gadis yang dikenalnya, dia adalah Aulia.Pria itu kini menatap tajam pria yang merupakan ayahnya itu. Kebetulan mereka duduk saling berhadapan."AYAH!" panggil Tuan Rey murka. Tangannya sudah dia kepal sekuat tenaganya. Dirinya tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang ayah. Bagaimana mungkin ayahnya ingin menikahi gadis yang seumuran dengannya? Itu mungkin saja kebahagiaan untuknya, tapi tidak dengan gadis itu.Aulia kaget dengan kehadiran Tuan R
Malam ini adalah malam bagi Aulia untuk bertemu Tuan Hendri. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria tua yang dijodohkan oleh papanya untuknya. Pria tua yang ingin menikahinya itu sedang mengadakan pertemuan antara dua keluarga. Aulia tidak tahu siapa pria tua yang ingin dijodohkan untuknya, yang dia tahu kalau tentang pria itu, usianya sudah jauh lebih tua darinya. Seusia dengan papanya itu."Nak? Kamu sudah siap?" tanya Satya Hermawan setelah mengetok pintu. Dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan putrinya itu di dalam kamar."Apakah Aulia sedang menangis di dalam?" terkanya dengan suara lirih.Dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada putrinya itu. Dia menjadi khawatir karena sejak tadi Aulia mengurung diri di dalam kamar. Hatinya menjadi tidak tenang. Dia takut dan takut apabila putrinya itu mengambil jalan yang salah.Sedangkan di dalam kamar, Aulia terus menangis. Dia tidak tahan dengan semua itu. Semua seakan memaksanya untuk melakukan apapun yang mereka inginkan kepada Aulia