Share

51

Penulis: Quinby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah meletakan tubuh Gladis di atas ranjang.

Nathan mengambil ponselnya dari kantung jasnya, ia mencoba menghubungi asisten pribadinya untuk mengamankan mobil milik Gladisa agar di perbaiki.

Setelah itu, ia menaruh kembali ponselnya di atas nakas sembari duduk di samping tubuh sang istri yang tengah terlelap dalam alam mimpi.

Nathan menatap lekat wajah cantik istrinya itu guna menyelami perasaannya sendiri.

Perasaan yang tiba-tiba muncul hingga membuatnya kebingungan, harus bagaimana untuk mengambil sikap karena surat cerai mereka sudah jadi dan tinggal di bubuhi tanda tangan mereka saja.

Namun, entah kenapa Nathan urung memberikannya ke pada Gladisa dan memilih untuk menyelami perasaannya sendiri. Mau di bawa kemana hubungan mereka nantinya??

Tok Tok Tok

Tak berselang lama, pintu kamar pun di ketuk dari luar.

"Masuk!" Ucap Nathan memerintahkan seorang yang ada di luar untuk masuk ke dalam.

lalu tak berselang lama, Melisa dan dua pelayan masuk membawa Tas dan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengharap Cinta Sepupuku    52

    "Selalu saja kakak lebih membelanya dari pad aku." ucap Gladys yang kini sudah membuang muka ke arah lain, untuk menghindari tatapan mata Nathan yang sejak tadi terlihat menahan kekesalan. "lalu aku harus apa? Membelamu begitu? Kau sendiri tidak ada bedanya denganku, kau berjalan bersama pria lain tanpa seijin suamimu, lalu apa menurutmu orang tidak akan salah paham dengan sikapmu itu?" "Kak, Perlu kau garis bawahi jika aku sama tidak hanya berdua dengan kak Valdo! Kami jalan berempat bersama Tiara juga." "Lalu apa bedanya?" Deg Gladis tertegun mendengar pertanyaan itu dari suaminya. "Kenapa diam? Kenapa aku merasa jika kau seakan berlagak lupa jika Valdo memiliki perasaan padamu? Gladis terpaksa mengangguk, karena tidak ada yang ingin ia sangkal saat ini. Lagi pula tidak ada hubungan apapun di antara dirinya dan Valdo. Mereka murni berteman itu saja. Melihat anggukan dari istrinya, Sontak membuat Nathan mengerutkan keningnya dan berusaha menjangkau wajah sang istri.

  • Mengharap Cinta Sepupuku    53

    CEKLEK Saat pintu kamar mandi terbuka, Gladis sudah selesai merapikan tas Nathan dan mengembalikannya di atas meja. Namun ia belum sempat pergi dari sana hingga membuatnya putar otak saat Nathan kembali mencecarnya. "Kau sudah bangun?kenapa berdiri di sana?" Tanya pria itu, lalu ia berjalan mendekat ke arah Gladis yang kini berdiri membelakangi dirinya. Nathan menepuk punggung Gladis hingga wanita itu kini terbelalak kaget, hingga memutuskan untuk langsung memutar tubuhnya menghadapi sang suami yang saat ini tengah mengerutkan keningnya curiga. "Kau baik-baik saja?" Tanya Nathan. "Ya," jawab nya seraya memaksakan senyumannya. Meskipun hatinya telah hancur, namun Gladis sudah memantapkan dirinya untuk menandatangani surat itu sebelum Nathan memberikannya padanya. Dia kira pria itu ingin memperbaiki hubungan mereka dengan kembali menyentuhnya, namun faktanya apa yang ia pikirkan tidak menjadi kenyataan. Karena tanpa ia tau, Nathan sudah satu langkah lebih maju ketimba

  • Mengharap Cinta Sepupuku    54

    Pagi ini Gladis berangkat ke kantor di antar oleh sang suami. Entah kenapa perasaan Nathan selalu tidak enak setelah mendengar kabar jika Gladis akan pergi ke Bangkok siang ini. Nathan memberanikan diri untuk menyentuh lengan sang istri, namun nyatanya respon Gladis malah seperti terkejut hingga reflek menarik lengannya. Kedua alis Nathan mengerut melihat respon Gladis sedemikian rupa. Tidak salah lagi, istrinya itu sudah sangat berubah dan cenderung menghindari dirinya. "Ada apa? Kenapa kau kaget seperti itu?" Gladis menggigit bibir bawahnya, entah kenapa sejak merencanakan pelarian itu Gladis seperti merasa ketakutan setiap Nathan mengajaknya bicara. Dan siapa sangka Nathan menyadari perubahan sikap Gladisa hingga membuatnya kembali menarik tangan istrinya itu untuk ia genggam. "Bisakah kau batalkan saja keinginanmu ke Bangkok hari ini? Atau bisakah hanya Tiara dan timmu yang lainnya saja yang berangkat ke sana?" Pinta Nathan penuh harap. Sejenak Gladis termenung mend

  • Mengharap Cinta Sepupuku    55

    Sial, kenapa kau baru bicara sekarang hah?" Nathan mencengkeram kuat Bahu Yuda dengan tatapan membunuh, Yuda tak melawan namun ia menahan sakit akibat cengkeraman Nathan yang semakin kuat. "Karena saya sendiri juga baru tau tuan. Tadi saat saya memeriksa data semua penumpang ternyata di sana ada nama Nona Clara Hadiatmaja di sana. Saya pikir anda sudah mengetahuinya lebih dulu, bukannya nona Clara selalu mengatakan semuanya pada anda? Atau jangan-jangan dia sering kali membohongi anda seperti ini---" "Diam ,Yuda!" Bentak Nathan , lalu pria itu berusaha untuk mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celana. Hingga ia memutuskan untuk melakukan panggilan Vidio pada adik sepupunya itu, namun. Sepertinya Clara enggan untuk mengangkatnya. Tak berselang lama, sebuah pesan pun masuk dan Clara lah pengirimnya. "Maafkan aku kak, aku sedang sibuk dan mungkin beberapa hari ini tidak akan bisa kau hubungi!" Saat membaca pesan itu, Nathan mengerutkan keningnya Hingga membuat Yuda

  • Mengharap Cinta Sepupuku    56

    Dari kejauhan, Dua pria tadi juga melihat kedatangan Clara yang kini tengah berjalan ke arah Gladisa. Namun buru-buru keduanya menutupi wajah mereka menggunakan masker, dan yang satunya berlagak seakan sibuk menghubungi seseorang. Dua pria itu lantas memotret kedatangan Wanita cantik itu untuk dokumentasi saat memberikan laporan nanti. Wajah Gladis nampak dingin tanpa expresi saat melihat adiknya itu tanpa tau malu berani muncul di hadapannya. Hingga pada saat gadis itu menarik lengannya, barulah Gladis Menepis tangan Adik nakalnya itu, yang entah kebetulan atau tidak juga ada di Bangkok bersamaan dengan dirinya. "Hai kak, apa kabar?" Sapa Clara, namun tatapan wajahnya tidak menemukan kedamaian. Malah justru menunjukan Aura permusuhan yang amat ketara. "Tidak usah basa-basi! Sedang apa kau di sini?" Mendengar itu, sontak Clara tersenyum licik seakan tengah mencemooh pertanyaan Gladis padanya. "Aku adalah model terkenal kak. Wajar saja aku ada di sini untuk bekerja!" Ja

  • Mengharap Cinta Sepupuku    57

    "Di mana Kak Nathan?" Tanya Clara, lalu perlahan gadis itu menarik secara kuat lengan Gladisa agar lebih mudah merapatkan tubuhnya dengan sang kakak. "Kau jangan macam-macam Glad! Mana mungkin kak Nathan perhatian itu padamu? Pasti kau sedang merencanakan sesuatu untuk menipuku kan?" Clara berkacak pinggang, hingga matanya terus menahan ke arah Gladis dan juga Tiara. Tiara yang sejak tadi diam, pada akhirnya memutuskan untuk bicara. "Maaf Nona, Tapi apa yang di katakan Nona Gladisa memang benar! Dua orang pria itu sejak tadi memang mengikuti Kami atas perintah Tuan Nathaniel sendiri. Jadi, jika anda tidak percaya, silahkan hubungi tuan Nathaniel sendiri!" "Kau" Clara mengangkat tangannya tinggi-tinggi seakan ingin menampar Tiara. Grep Tiba-tiba Tangan Clara di cekal oleh seorang pria yang tadi sempat ia lihat tengah sibuk berbicara dari sambungan telpon, meskipun ponselnya terbalik. Dan di sana tidak hanya pria itu saja, namun ada pria yang satunya lagi tengah berd

  • Mengharap Cinta Sepupuku    58

    "Nyonya, anda mau kemana?" teriak salah satu pengawal yang melihat Gladisa berlari pergi. ia hendak mengejar wanita itu, namun langkahnya terhalang sebuah troli yang tiba-tiba muncul di hadapannya hingga membuatnya terjatuh. BRAK "Ayo cepat berdiri, kejar Nyonya Muda!" Ajak pengawal yang sudah mematikan ponselnya setelah sempat melaporkan kejadian ini kepada Asisten Yuda. "Tadi Tuan marah, karena kita membiarkan Nona Clara mendekati Nyonya!" jelasnya sambil membantu temannya untuk berdiri. "What? goblok, kenapa malah ngomong begitu?" sarkas pria satunya. "Ya mana aku tau? kan biasanya tuan tidak terlalu perduli pada istrinya!" Skakmat, Faktanya apa yang di ucapkan salah satu pengawal itu benar adanya. maka dari itu tidak salah jika mereka berfikir kalau Gladis tak akan melakukan perbuatan sejauh ini. Sementara itu, tanpa keduanya sadari. ada seseorang pria dengan memakai pakaian lengkap khas seorang petugas nampak tersenyum Smirk ke arah keduanya yang sudah berlari pergi.

  • Mengharap Cinta Sepupuku    59

    Gladis yang Menunduk ketakutan, terus berdoa di dalam hati agar dua pria yang berdiri di hadapannya itu tidak akan menyeretnya untuk kembali ke Jakarta. "Berdiri Gladisa Hadiatmaja!" Deg. Jantung Gladis berdebar dengan sangat kencang, saat mendengar Suara yang begitu familiar di telinganya itu. Suara seseorang yang akhir-akhir ini terus membantunya, seseorang yang selalu bersikap seenaknya, namun menjadi garda terdepan saat dirinya mengalami masalah. Dengan cepat Gladis mendongakkan kepalanya, menatap ke pada dua pria tampan bertubuh tinggi dan kekar tersebut. Namun anehnya salah satu dari mereka malah menggunakan seragam ala petugas bandara. "Kak Valdo, Kak Edgar " Lirih Gladisa dengan wajah yang terkejut sekaligus bahagia. saat melihat kedua pria yang memang selalu ada untuknya itu berada di hadapannya. Bahkan wanita itu terus memanggil nama keduanya untuk memastikan jika yang ia lihat saat ini adalah nyata. "Bangun Glad!" Valdo mengulurkan sebelah tangannya untuk m

Bab terbaru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    147

    Setelah kejadian di ruang rawat Valdo, Gladys mengajak Nathan untuk menemui anak mereka di apartemen yang ia sembunyikan selama ini. "Ini gedungnya?" Nathan mendongakkan kepalanya untuk melihat gedung pencakar langit yang ada di hadapannya. sejenak ia takjub, Valdo benar-benar memperlakukan Gladys dan putranya begitu baik. Bahkan ia saja malu, ia yang merupakan ayah kandung Brian bahkan tidak menyadari keberadaan putranya selama ini. Pantas saja Valdo nampak begitu marah padanya, bahkan mengancam akan kembali memisahkan mereka jika sampai ia berani menyakiti Gladys dan putra mereka. "Ayo masuk!" Entah sejak kapan Gladys, keluar dari mobilnya, yang jelas Nathan melihat adik sepupunya itu sudah berjalan menjauh dari mobilnya. "Glad, tunggu!!" Nathan berteriak, mengejar langkah kaki Gladys sembari mempersiapkan hati bertemu dengan sang putra, untuk pertama kalinya dalam keadaan sadar. Mengingat pertama kali mereka bertemu, ia tak mengenali jika Brian kecil adala

  • Mengharap Cinta Sepupuku    144

    Tanpa keduannya sadari, Nathan ternyata berada di ambang pintu dan mendengar semua yang mereka bicarakan tadi. Meskipun sesak, ia yakin inilah saatnya ia menjelaskan semuanya kepada Gladys dan juga semua orang yang mempercayai kisahnya yang hilang ingatan. Ceklek Mendengar pintu di buka, Valdo reflek melihat ke arah pintu sementara Gladys, langsung mengangkat kepalanya lalu menoleh ke arah sumber suara. Pada saat yang bersamaan masuklah Nathan dari arah pintu dengan ekspresi wajah tengang. "Apa aku mengganggu? jika iya, aku akan pergi!" Ucap Nathan tak enak hati sudah mengganggu kebersamaan Gladys dan Valdo, Meskipun ia memiliki tujuan untuk menjelaskan kesalah pahaman dan kebohongannya selama ini, ia tak boleh egois untuk memaksakan keinginannya. "Tidak perlu dan kemarilah!" Pinta Valdo, sembari menggerakkan jari telunjuknya untuk meminta Nathan mendekat padanya. Melihat itu, Nathan melangkah mendekat meskipun hal itu malah membuat Gladys memalingkan muka tak ku

  • Mengharap Cinta Sepupuku    143

    Setelah dua hari, Clara juga terbangun dari koma. wanita itu begitu terkejut saat mendapati kakinya tak dapat di gerakan sama sekali. apalagi kedua tangannya ternyata di borgol sehingga membuatnya semakin kesulitan untuk bergerak. "Tidak, Kenapa kakiku? kenapa aku di borgol?" Teriakan Clara membuat tuan Nando dan Nyonya Juita berlari masuk ke dalam ruang rawat Clara. Dan hal itu membuat Clara sempat shock hingga menghentikan tingkahnya. "Mom, Dad," Gumamnya sembari menahan tangis. sudah hampir enam tahun, Clara tak melihay kedua orang tuannya begitu pula tuan Nando dan Nyonya Juita, yang sudah begitu lama tidak melihat Clara setelah kejadian pengusiran enam tahun yang lalu. Di mana putri angkat mereka itu sudah bertindak di luar batas hanya demi memenuhi ambisinya. Clara yang ketahuan ingin meracuni kakaknya sendiri agar batal menikahi tunangannya yang tidak lain adalah Nathaniel, yang merupakan kakak sepupu mereka sendiri. Opsesi Clara terhadap Nathan membuatnya teru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    142

    Mendengar namanya di panggil, Gladys langsung menoleh ke arah Nicholas sama halnya dengan Nathan. Meskipun cukup terkejut dengan kemunculan Nicholas, namun Gladys bisa bernafas dengan lega karena lampu di atas ruang operasi berubah warna menjadi hijau. dan itu artinya jika operasi sudah berjalan dengan lancar. Gladys yang tak sabar menunggu Nicholas berjalan mendekat, Akhirnya memutuskan untuk ikut berjalan menuju Nicholas, hingga Akhirnya keduanya berdiri saling berhadapan dengan canggung. "Nick, bagaimana keadaan Kak Valdo?" Wajah Gladys memancarkan Aura kesedihan yang mendalam sehingga membuat Nicholas begitu Khawatir. "Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya nya sembari menelisik tubuh Gladys dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Apa maksudmu? Tentu saja Aku baik-baik saja." Sembari menjawab pertanyaan Nicholas, Gladys ikut menelisik tubuhnya sendiri seperti hal yang di lakukan Nicholas barusan. Namun entah kenapa Nicholas merasa jika Gladys tengah tak baik-baik sa

  • Mengharap Cinta Sepupuku    141

    Gladys sempat membeku, meskipun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.. Namun telinga dan otaknya masih begitu peka mendengar setiap kalimat yang di lontarkan Yuda. "kau bilang apa tadi? coba ulangi!!" Perintah Gladys sembari bangkit dari kursinya dan kini sudah melangkah mendekati Yuda yang terkejut dengan keberadaan nya di sana. "Tuan," Gumam Yuda seolah membeku di tempatnya berdiri saat ini. "Mom," Panggil Brian. Dan panggilan itu sukses membuat Gladys kembali berbalik, lalu duduk berjongkok di depan sang putra dengan membelai kepalanya. "Sayang, Brian pulang dulu sama Aunty Tiara Ya!!" Ucapnya sembari melirik ke arah Tiara yang berdiri tak jauh darinya. "Tapi Mom, Brian ingin melihat ayah." Ucap bocah kecil itu sembari menahan tangis. "Nanti jika Ayah sudah siuman, Mom janji akan meminta Aunty Tiara dan Uncle Nicholas untuk membawa Brian ke mari! jadi, lebih baik Brian pulang dan beristirahat di apartemen saja ya!!" Setelah mengatakan itu, Gladys mencium k

  • Mengharap Cinta Sepupuku    140

    "Brian," Teriak Gladys hingga membuat fokus Valdo teralihkan. Namun siapa sangka, Clara tiba-tiba menghujamkan sebuah belati tepat mengenai perut Valdo yang berakibat tumbangnya tubuh sang dokter ke atas tanah. Bruk Tubuh Valdo jatuh dengan bersimbah darah, sementara Clara yang tadinya di kira pingsan ternyata hanya berpura-pura agar Valdo lengah. "Ayah, " Brian berteriak memanggil Valdo. "Valdo," Sementara Nathan dan Gladys Nathan berteriak memanggil Valdo agar menghindar, namun sayangnya Clara lebih dulu menyerangnya hingga pria bertubuh tegap itu tak sempat menghindar. Nathan Memutuskan untuk berlari menuju ke arah Valdo, dan karena itu pula Clara yang terlanjur panik akhirnya memutuskan untuk kabur. Nicholas pun melakukan hal yang sama. Namun sebelumnya, ia memberikan Brian kepada ibunya agar lebih aman. "Nicho, selamatkan Valdo!!" Pinta Gladys dengan tangan memohon. Sementara Valdo hanya bisa menganggukkan kepalanya dan akan berusaha sebisa mungkin untuk

  • Mengharap Cinta Sepupuku    139

    "Lepaskan dia!" Valdo berteriak membentak Clara yang sedang berusaha untuk menangkap Brian. Bocah itu menangis ketakutan sementara Clara terus berusaha untuk menariknya masuk ke dalam Mobil. Melihat itu, Valdo langsung bergegas mendekat demi bisa menyelamatkan Brian dari wanita gila seperti Clara. sementara Gladys, wanita itu baru saja keliat dari ruang kerjanya setelah melakukan meeting dengan beberapa Client yang ingin memakai jasa desainnya untuk di kenakan pada acara special mereka. "Nona," Tiara berteriak, sembari berjalan cepat ke arah Gladys. Hal itu membuat Gladys sedikit heran, mengingat wajah Tiara yang di landa kepanikan. "Ara, ada apa?" Tanya Gladys sesampainya Tiara di dekatnya. Sementara Tiara, Wanita tengah berusaha untuk menetralkan nafasnya karena terlalu panik. Melihat itu, Gladys tentu saja tidak tinggal diam dan memilih menggiring Tiara untuk masuk ke ruangannya dan mengambilkannya minuman terlebih dahulu. "Minum lah!" Ucap Gladys sembari ik

  • Mengharap Cinta Sepupuku    138

    Nathan yang baru keluar dari toilet, memutuskan untuk berjalan mendekati Gladys yang masih terduduk di atas Ranjang dengan wajah Shock. "Kak, kau masih di sini? tumben." Celetukan keceplosan. Namun agaknya Gladys tak berniat meralat ucapannya karena merasa jika yang ia katakan memang lah benar, dulu Nathaniel selalu meninggal kan dirinya seusai bercinta. jadi, hal ini adalah hal langka yang baru pertama kalinya di lakukan oleh sang mantan suami setelah pernikahan mereka. Namun sayangnya hal itu terjadi setelah mereka berpisah, hingga Gladys tak bisa berbuat apa-apa jika sampai ingatan Nathan pulih sehingga melupakan memori tentangnya saat ini. "Kenapa? aku suamimu, kenapa kau bicara seperti itu?" Nathan duduk di bibir ranjang, Sehingga tatapan keduanya kini bertemu. Hati Gladys bergetar mendengar ucapan itu keluar dari bibir Nathan, ingin sekali ia berteriak jika mereka sudah bukan pasangan suami istri lagi. namun, Ia tak punya cukup keberanian untuk mengambil resiko

  • Mengharap Cinta Sepupuku    137

    "Glad" Panggil Nathan, saat Gladys baru saja masuk ke dalam rumah mereka. "Ya" Jawab Gladys acuh tak acuh. "Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya sembari memegang bahu Gladys, lalu menelisik tubuh sang istri dari ujung kaki hingga ujung kepala, pria itu memastikan jika keadaan wanita itu baik-baik saja. "Aku baik-baik saja kak, jangan khawatir. Maaf, aku harus ke kamar!" Ucap Gladys, sembari menepis tangan Nathan dari bahunya. "Tapi Glad, Kata Tiara, tadi Clara datang ke butikmu. sebenarnya apa yang ia lakukan di sana?" Deg Gladys, langsung menghentikan langkahnya karena terkejut. bukan terkejut karena Nathan tau jika Clara datang ke butiknya? namun terkejut karena Nathan menanyakan apa tujuan Clara datang ke butiknya. apakah itu berarti Nathaniel, sudah mengingat siapa Clara? Gladys, langsung berbalik kembali menatap ke arah Nathan dengan ekspresi wajah curiga. "Kak tau soal Clara?" Deg Kini giliran Nathan yang terkejut mendengar pertanyaan dari Gladys, pria itu b

DMCA.com Protection Status