Home / CEO / Menggaet Kembali sang Istri / Bab 3 Kamu Tidak Bahagia

Share

Bab 3 Kamu Tidak Bahagia

Author: Berlian
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Dia hanya ingin mengantar Quinn pulang untuk menjenguk kakek dan neneknya, bukan untuk menceraikannya! Namun, Yovan tetap tidak menyukai Quinn.

Quinn tenang kembali, jantungnya terasa perih dan sesak. Saat ingin menjelaskan, dia melihat Yovan sudah memejamkan mata, jadi dia tidak berani berbicara lagi karena takut mengganggu pria itu.

Tubuhnya tidak bergerak, sehingga sedikit kaku dan hampir mati rasa. Quinn memikirkan banyak hal dan tetap terjaga sampai tengah malam.

Ketika dia bangun keesokan paginya, Yovan sudah pergi. Quinn bangun dan duduk di depan meja rias. Matanya merah dan bengkak seperti yang diduga.

Setelah berbenah dan merias tipis wajahnya, Quinn turun ke bawah. Sopir sudah menunggu di ruang tamu.

"Bu Quinn, Pak Yovan menyuruhku menunggumu di sini. Setelah Bu Quinn sarapan, aku akan mengantar Bu Quinn pulang."

Pulang?

Hehe, bahkan sopir pun tidak berpikir bahwa ini adalah rumahnya, sopir ingin mengantarnya kembali ke rumahnya di pedesaan.

Quinn tahu bahwa sopir itu tidak bermaksud lain, tapi hatinya terluka parah, kata-kata biasa siapa saja juga bisa menyakitinya.

Dia berkata, "Nggak perlu, lakukan saja tugasmu yang lain, aku akan pulang sendiri."

Chandro tidak bergerak, dia berkata, "Aku harus melakukan apa yang diperintahkan Pak Yovan, kalau nggak, gajiku akan dipotong."

Quinn mengerutkan keningnya, dia tahu Yovan pasti memerintahkan Chandro untuk mengantarnya pulang.

Dia tidak mengerti kenapa harus mengantarnya pulang hari ini. Dulu, Yovan sama sekali tidak peduli padanya, juga tidak akan peduli dengan keluarganya.

Quinn masuk ke dalam mobil. Kemudian, mobil itu segera melaju ke Desa Hulu.

Desa Hulu masih terpencil dan terbelakang seperti saat dia pergi, biarpun duduk di dalam mobil, dia masih bisa merasakan gundukan di jalan.

Begitu memasuki desa, pamannya, Daud James yang sedang membual pun melihat mobil itu dengan jeli. Ketika mobil berhenti dan dia melihat orang di dalam mobil dengan jelas, dia pun berjalan dengan cepat untuk menyanjung.

"Quinn pulang!"

Melihat senyuman di wajah pamannya dan tatapannya yang materialistis, Quinn merasa sangat tidak nyaman.

"Aku pulang menjenguk Kakek dan Nenek. Apa mereka ada di rumah?"

"Ada, aku akan pulang bersamamu!"

Kata Daud sambil membuka pintu mobil dan masuk.

"Mobil ini mewah sekali, sangat nyaman. Lihat tempat duduknya, ini terbuat dari kulit asli!" Melihat dia meraba-raba, Quinn merasa tidak berdaya. Dia melirik ke arah Chandro dengan hati-hati, biarpun tidak ada tatapan menghina, dia masih menunduk karena malu.

Daud sama sekali tidak peduli, dia mengobrol dengan Chandro.

"Kamu menjadi sopir untuk suami keponakanku, berapa gajimu sebulan?"

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Chandro, jadi dia menjawab dengan tenang tanpa emosi. Quinn merasa Chandro meremehkan Daud. Tidak hanya itu, bahkan Quinn juga kesal dengan keserakahan pamannya.

Seringkali, ekspresi Chandro terlihat cukup menghormatinya, tapi dia tidak bisa merasakan rasa hormat dalam kata-kata dan perbuatannya.

"Pak Yovan selalu bermurah hati pada karyawan. Paman, ke mana jalannya?"

"Ke kanan ...."

Akhirnya mereka sampai di tujuan.

Saat keluar dari mobil dan melihat kakek neneknya, Quinn tidak bisa menahan tangisnya.

Berat badan kakeknya turun, neneknya juga tampak lebih tua dari sebelumnya.

Ini pertama kalinya dia pulang sejak menikah dengan Yovan.

Bukannya dia tidak merindukan kakek dan neneknya, tentu saja dia ingin pulang! Namun, kakek dan neneknya tidak mengizinkannya pulang. Setelah mereka menikahkannya dengan Keluarga Larkspire, mereka berharap dia tidak lagi berhubungan dengan Keluarga James karena dia punya paman yang kecanduan judi!

Mereka takut harta Keluarga Larkspire akan membuat Daud serakah, kemudian Daud akan merecoki dan menghancurkan hidupnya.

Nenek pernah bilang kalau dia merindukan mereka, maka dia akan direcoki oleh pamannya untuk melunasi utang judinya seumur hidupnya!

Nenek merasa kasihan padanya, hanya berharap dia bisa menjalani kehidupan yang baik setelah menikah.

"Kenapa kamu nggak patuh!" Nenek menggenggam tangannya sambil menitikkan air mata.

Meski mengeluh, orang tua itu tetap sangat bahagia melihat cucunya pulang.

"Bagaimana sikapnya padamu, baik nggak? Kenapa kamu jadi kurus?" Orang tua itu tampak sedih. Quinn lebih putih dari sebelumnya, kulitnya jauh lebih mulus, tapi dia tetap kecil dan kurus.

Quinn menyeka air matanya dan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, Yovan baik padaku. Jangan khawatir."

"Jangan bohong! Kamu nggak bahagia, Nenek tahu." Kalau cucu kesayangannya ini tidak dijual kepada Keluarga Larkspire oleh putranya yang tidak berguna itu, cucunya tidak akan ....

Nenek sangat menyesal karena dia tidak bisa melindungi Quinn!

Orang tua itu tahu bahwa Yovan sama sekali tidak mencintai Quinn!

Related chapters

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 4 Jangan Pulang Lagi

    Quinn tidak bermalam di Desa Hulu.Dia baru saja makan siang, lalu Chandro yang menghilang sepanjang pagi pun kembali dan mendesaknya untuk pulang. Sebelumnya, Chandro mengikuti instruksi Yovan untuk mengantarnya pulang ke desa. Sekarang Chandro mengikuti perintah untuk mengantarnya kembali ke Keluarga Larkspire.Bagaimanapun, Quinn tidak berhak memutuskan apa pun.Quinn enggan pergi, tapi dia tetap masuk ke dalam mobil."Quinn, toh kamu sudah menikah dengan Yovan, jalani hidup yang baik bersamanya, jangan keras kepala, jagalah keluargamu dengan baik, jangan pulang lagi!" Nenek menangis dan berteriak sambil mengikuti mobil.Kakek tidak banyak bicara, tapi dia selalu menemani nenek."Wanita tua, apa yang kamu katakan! Itu cucumu, keponakanku. Walaupun sudah menikah, dia juga dibesarkan oleh Keluarga James. Kenapa dia nggak boleh pulang!"Daud tidak senang dan memarahi nenek. Kakek pun berbalik, melepas sepatunya dan melemparkannya ke arahnya, "Begini caranya kamu berbicara dengan ibumu!

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 5 Dia Ingin Memulai Hidup Baru

    Adegan di depan mata membuat pandangan Quinn menjadi kabur. Pemandangan itu menyengat matanya dan melukai hatinya yang kesepian.Suaminya dan selingkuhan itu berada di kamarnya dan di ranjangnya, mereka sedang melakukan hal-hal yang paling disukai antara pria dan wanita.Apakah Yovan bersikeras menyuruh Chandro mengantarnya menemui neneknya hari ini hanya untuk membawa pulang wanita ini?Hanya untuk bermesraan dengan aktris bernama Linda ini?Bagaimana dengan Quinn? Siapa dia?Karena akta itu, dia tinggal di rumah kosong ini selama tiga tahun. Dia selalu berharap bisa mengesankan Yovan dan menjadi istri Yovan yang sesungguhnya.Namun, Quinn tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi setelah dia bertahan sampai akhir.Dia duduk di sofa dengan kecewa, sedangkan suara terengah-engah dari lantai atas terus berlanjut, suara ini membuatnya bimbang dan panik. Quinn tersandung keluar dari pintu, tidak tahu harus pergi ke mana.Dia sudah tinggal di vila ini selama tiga tahun, menjaga sikapn

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 6 Apa Kamu Bodoh?

    Yovan sedang dalam suasana hati yang buruk kemarin jadi dia minum agak banyak. Dia tidak ingat apa yang terjadi tadi malam. Namun, melihat ekspresi Bibi Nani, dia menduga istrinya kabur dari rumah karena dia.Akan tetapi, dalam ingatannya, wanita itu sangat patuh. Setiap kali Bibi Nani melapor padanya, selalu mengatakan bahwa dia sangat bijaksana. Kenapa hari ini dia mendadak membangkang?"Pak, apa perlu mencari Bu Quinn?" tanya Bibi Nani hati-hati."Nggak perlu, dia sudah dewasa dan punya pemikiran sendiri. Kalau dia pulang, hubungi aku." Biarpun menurutnya agak sulit dipercaya, Yovan tidak menindaklanjuti.Yovan sudah menikahi Quinn, maka dia akan memberi wanita itu kehidupan yang mewah. Dia juga tidak pernah membatasi kebebasan Quinn, jadi tidak ada yang akan melarangnya untuk keluar rumah.Istri Yovan hanyalah sebuah status, tidak sampai pada kondisi di mana Yovan harus peduli padanya.Dia melihat ke atas. Dia harus mengurus wanita di kamar itu.Hal pertama yang dilakukan Quinn set

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 7 Aktris

    Quinn menahan emosinya dan melangkah mendekat.Dia mendengar pemimpin proyek menjelaskan dengan suara kecil, "Nona Linda, Pak Yosua datang tepat waktu dan riasannya sudah selesai, tapi Nona Linda .... Bagian Pak Yosua sudah difilmkan. Setelah menunggu Nona Linda setengah jam, dia pergi duluan. Dia bilang kalau Nona Linda datang, syuting dulu bagian Nona, dia akan datang lagi nanti untuk syuting bagian kolaboratif. Apa boleh kita rias wajah dulu?"Di luar dugaan, Linda seolah tidak mendengarnya dan terus mencari masalah."Barang apa ini? Kelihatannya seperti kotoran dan membuatku muak. Apa bisa dimakan?""Melihatnya saja membuatku ingin muntah. Mau rias apa? Mana bisa mengambil foto?"Setelah selesai berbicara, Linda menendang produk baru tersebut dengan kakinya, seolah-olah dia sama sekali tidak menyukainya.Sudah seminggu sejak dia bergabung dengan perusahaan, Quinn juga mengetahui produk perusahaan tersebut. Bentuknya memang sedikit lucu, tapi jelas bukan sesuatu yang pantas diremehk

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 8 Aku Memang Ingin Memukulimu

    Linda berbalik dan melihat seorang wanita dengan rambut sepinggang berdiri di belakangnya sambil menatapnya dengan dingin, dia berwajah cantik dan bertemperamen lembut.Hal pertama yang menarik perhatian Linda adalah rambut hitam legamnya yang sehalus sutra dan belum menjalani perawatan penataan apa pun.Linda samar-samar merasa wajah ini tampak familier."Siapa kamu?"Kata-kata ini membuat Quinn tertawa.Siapa dia?Tampaknya Linda sama sekali tidak peduli dengan "istri Yovan" pada malam itu. Mungkin pria itu juga tidak peduli padanya. Kalau tidak, dia sudah kabur selama seminggu lebih, tapi pria itu bahkan tidak mencarinya."Memang siapa kamu, beraninya bersikap sombong di sini?"Quinn memendam rasa kecewa di hatinya lalu menghadapi wanita itu tanpa rasa takut. Ternyata Yovan menyukai wanita seperti ini, yang sombong dan arogan!Linda terprovokasi oleh sikap Quinn, dia hendak menampar lagi, tapi kali ini dia tidak berhasil memukul orang karena Quinn menangkap tangannya dan menamparnya

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 9 Apa Kamu Ingin Melindunginya

    Quinn memiringkan kepalanya dan menoleh.Quinn tidak bisa melihat jelas ekspresi Yovan saat memandang Linda, tapi Linda sudah bersandar ke pelukan Yovan. Bahkan Quinn sebagai istri Yovan saja belum pernah memeluknya seperti ini di luar rumah, tapi Linda melakukannya!Melihat adegan mesra ini lagi, Quinn mencubit telapak tangannya dengan kuat, rasa sakit itu membuatnya sadar tapi hatinya tetap sakit.Namun, segalanya tidak berkembang seperti yang dipikirkan Quinn. Yovan sedikit mengernyit lalu mendorong Linda menjauh.Terakhir kali dia mabuk, dia dipapah kembali ke Vila Puspasari oleh Linda, itu bukan keinginannya.Alhasil, istrinya marah dan belum pulang ke rumah.Awalnya Yovan tidak menganggapnya serius. Namun, hari demi hari berlalu, Quinn masih belum pulang, dia juga tidak pulang ke rumah kakek dan neneknya. Yovan mulai mencari dia. Begitu mengetahui bahwa Quinn ada di lokasi syuting, Yovan segera datang.Dia benar-benar ingin bertanya apa saja yang dilihat istrinya malam itu, kenap

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 10 Aku Tidak Menginginkanmu Lagi

    Di sisi lain.Quinn baru saja kembali ke kantor untuk melaporkan perkembangannya kepada manajernya ketika ponselnya berdering."Paman." Quinn memegang ponsel sambil mencari tempat sepi untuk menjawab panggilan itu."Dasar gadis sialan, kenapa nggak tinggal di vila, ke mana kamu?" Daud mulai mengumpat begitu mendengar suara Quinn di ujung telepon.Baru-baru ini, semua uang yang dia ambil dari Yovan sudah habis karena kalah judi dan dia berutang banyak. Untungnya, semua orang tahu bahwa keponakannya menikah dengan pria kaya jadi mereka tidak memaksanya, yang penting dia pergi mengambil uang.Dia tidak menyangka bahwa uang yang selalu dia dapatkan dengan lancar saat datang ke sini, ternyata kali ini ada masalah.Hanya karena Yovan mengatakan bahwa Quinn kabur dan menghilang!Daud tiba-tiba menjadi cemas. Dia bisa mendapatkan uang dari Yovan karena Quinn. Setelah Quinn kabur, Yovan tentu saja tidak akan memberinya uang. Lalu, apa yang harus dia lakukan?Daud bahkan tidak memikirkannya, dia

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 11 Dia Belum Memenuhi Syarat

    Quinn menghela napas panjang dan berkata, "Nggak, aku nggak berani merepotkan Pak Yovan."Sambil mengepalkan telapak tangannya, Quinn memperingatkan dirinya untuk tetap tenang.Yovan bermesraan dengan wanita lain di depannya di pagi hari, kemudian menyuruh pamannya untuk memaksanya pulang, dia tidak akan melupakannya.Quinn beranggapan bahwa biarpun pria seperti Yovan playboy, pasti juga sombong. Kalau dia menolak untuk naik mobil Yovan, pria itu pasti akan marah dan meminta asistennya untuk pergi. Pokoknya, dia tidak akan memaksakannya lagi, tapi mobil itu ternyata terus mengikutinya.Setelah berjalan sekitar setengah kilometer, Quinn lelah dan terpaksa berhenti.Suara laki-laki yang berat pun terdengar, "Ada kecelakaan mobil di depan, kamu nggak bisa memanggil taksi di sini."Mendengar suara ini, Quinn tertegun sejenak, lalu melirik ke samping. Yang bicara adalah Yovan yang duduk di kursi pengemudi, Willy sudah tidak ada di dalam mobil.Melihat wajah Yovan yang tampan dan serius, Qui

Latest chapter

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 454 Dia Adalah Pria yang Berkomitmen

    "Hehe, biarpun begitu, itu nggak bisa mengubah fakta bahwa dia ingin menjadi wanita simpanan!"Terlebih lagi, dia sama sekali tidak bersalah atas apa yang terjadi malam itu!"Quinn, ini semua pendapat subjektif kita. Semuanya harus mengandalkan bukti. Tanpa bukti, Keluarga Yalk nggak akan mengakuinya. Lagi pula, Yenni yang kehilangan kesucian dan anaknya!"Yovan tentu saja tahu kalau Yenni sangat gigih untuk menikah dengannya. Sekarang setelah memikirkan tindakan Yenni, dia percaya pada perkataan Quinn. Mungkin anak Yenni digugurkan oleh Yenni sendiri.Tapi, tidak ada bukti mengenai hal ini!Bukan hanya Keluarga Yalk, bahkan Zohan dan Sinta juga tak percaya Yenni tak menginginkan anaknya!Bukankah karena hal inilah dia membuat Quinn kecewa padanya sebelumnya?"Apa kamu nggak pernah memikirkan tentang apa sebenarnya yang aku katakan pada dia hari itu hingga memicu kejadian ini?"Yovan berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku bertanya kepada Yenni, dia bilang kamu salah paham pada dia. Kamu

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 453 Dijebak Orang

    "Tentu saja aku ...."Suka itu?Quinn selalu berpikir seperti ini sebelumnya, tapi setelah diskors dari pekerjaannya selama periode ini, Quinn tidak terlihat terlalu cemas, dia juga tidak berpikir untuk mencari cara agar bisa lanjut bekerja.Kalau benar-benar menyukainya, bukankah Quinn akan sangat cemas?Quinn ragu-ragu.Yovan secara alami melihat keragu-raguan Quinn, dia merasa sedikit lebih baik, tapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya, "Pikirkan baik-baik, kalau kamu benar-benar menyukainya dan masih ingin berakting, ketika kamu menghilang dari pandangan semua orang tahun depan, aku akan mengatur kamu debut lagi.""Apakah kamu serius?"Quinn memandangnya dengan tidak percaya. Bagaimana dia bisa begitu mudah diajak bicara?"Tentu saja, aku akan menepati janjiku.""Oh!" Quinn mengangguk. Quinn tidak meragukan hal ini.Quinn tidak menyadari bahwa dengan bertanya barusan, berarti Quinn menyetujui pengaturannya. Yang membuat Yovan semakin bahagia adalah Quinn sepertinya sudah menerima

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 452 Keluar dari Industri Hiburan

    "Kamu sangat pintar dan punya beberapa trik. Selama kamu masih punya ide untuk bercerai, aku nggak akan membiarkanmu keluar sendirian. Aku nggak ingin saat pulang suatu hari nanti, kamu nggak ada di rumah."Ekspresinya suram, dia tidak bisa menerimanya ketika memikirkan adegan itu!Oleh karena itu, dia tidak akan pernah membiarkan hari itu tiba!"Kamu!" Quinn mendorongnya dengan marah dan meninggalkan ruang kerja.Quinn duduk di sofa, merajuk sendirian beberapa saat, lalu mendengar ponsel berdering.Mata Quinn berbinar. Seseorang sudah mengirim pesan. Apakah sekarang sudah ada sinyal?Dia mengangkat ponsel dan melihat sinyalnya penuh dan jaringan normal."Quinn, kapan kita bisa bertemu?"Itu dari Rachel. Quinn sangat gembira dan hendak menjawab. Tapi, begitu dia mengetik dua kata, dia ingat bahwa dia tidak bisa keluar, jadi dia melihat pria di sampingnya, "Aku membuat janji dengan teman, aku mau keluar!"Yovan mengerutkan kening, "Teman yang mana?""Apakah kamu berhak urus?" Quinn tanp

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 451 Dia Benar-Benar Sangat Baik Hati

    Setelah berada di ruang belajar beberapa saat, ketika ingin keluar, dia menemukan seseorang berdiri di depan pintu.Quinn terkejut.Pria itu berkata dengan tenang, "Dia sudah memutuskan untuk mengambil tindakan nekat. Kalau aku nggak setuju, aku khawatir dia akan menggunakan trik lain. Kalau begini, lebih baik biarkan dia berada di bawah kendaliku, sehingga kita bisa mencapai tujuan kita dan juga bisa mengawasi dia."Quinn meliriknya dan mengerutkan bibir, "Bukan urusanku!"Biarpun dia mengatakan ini, dia merasa sedikit tersentuh hatinya.Dia mendengar apa yang baru saja dikatakan Quinn. Dia sedang menjelaskannya pada Quinn!Dibandingkan dengan apa yang dia katakan sebelumnya bahwa dia membuat pilihan ini demi Quinn, Quinn lebih bisa memahami pernyataan ini.Tapi ...."Dalam hatimu, bukankah dia selalu polos dan baik hati? Apa kamu juga begitu waspada terhadap dia?"Yovan berjalan masuk, Quinn tanpa sadar mundur beberapa langkah. Ekspresi terluka muncul di mata dia, lalu dia berhenti t

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 450 Bapak Melakukan Ini untuk Kebaikanmu

    Banyak hal sudah terjadi. Biarpun Quinn merasa tindakan Rachel tidak pantas, dia tidak punya pilihan lain selain memikirkan cara menghadapinya.Awalnya Quinn mengira akan sulit untuk hidup damai di masa yang akan datang, tapi dia tidak menyangka dia tidak lagi menerima "pelecehan" apa pun selama beberapa hari berturut-turut, bahkan Bintang Hiburan tidak menelepon dia lagi.Quinn sedikit bingung dan ingin memeriksa Internet, tapi selalu tidak ada jaringan, bahkan sinyal ponsel pun terputus-putus.Quinn tidak terlalu memperhatikannya pada awalnya, dia mengira itu karena sinyalnya kurang bagus, tapi ketika itu terjadi selama dua hari berturut-turut, Quinn merasa sedikit aneh.Karena dia tidak bisa mengakses Internet, Quinn ingin coba cari sinyal di luar. Tapi, ketika Quinn ingin keluar, Nani menghentikan Quinn, "Bu Quinn, Bapak berpesan, ada banyak kekacauan di luar akhir-akhir ini, kamu nggak diperbolehkan keluar."Quinn mengerutkan kening, "Apa maksudnya?"Nani tampak malu, "Bu Quinn, a

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 449 Biarkan Semua Orang Mencaci Maki Dia

    Yang paling ditakuti adalah keheningan yang tiba-tiba.Setelah Quinn meneriakkan kata-kata ini, dia tidak mendengar jawaban Yovan sehingga dia pun menatap Yovan.Ekspresi apa itu, merah, putus asa, bersabar dan suram, ditambah dengan penampilannya yang frustrasi dan tidak bisa menerimanya, itu membuat hati Quinn tiba-tiba menegang.Apakah Quinn baru saja menyakitinya?Tiba-tiba Quinn merasakan sakit di hati, Quinn memaksakan diri untuk tidak memandangnya.Memangnya kenapa kalau Quinn menyakitinya? Bukankah dia juga menyakiti Quinn?"Aku nggak akan bercerai, sampai mati pun nggak akan."Suaranya lembut, tapi Quinn bisa mendengar nada tegas di dalamnya."Aku sudah mengambil keputusan. Walaupun kamu nggak setuju, itu nggak akan mengubah pikiranku."Quinn berbicara dengan yakin, tapi ada rasa sakit di hatinya."Kalau begitu, aku nggak akan membiarkanmu pergi, aku nggak akan memberimu kesempatan sedikit pun." Suara kalimat terakhir sangat rendah, Quinn tidak mendengar dengan jelas.Dia mena

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 448 Semuanya Bukan Orang Baik

    Saat hanya tersisa dua orang di ruang tamu, suasana menjadi sunyi.Quinn hanya meliriknya dan hendak kembali ke kamar, tapi Yovan meraih pergelangan tangan Quinn."Apakah kamu nggak punya sesuatu untuk dikatakan atau ditanyakan?"Suaranya agak marah dan tidak berdaya.Quinn menggelengkan kepalanya.Apa lagi yang ingin dia katakan."Apakah kamu benar-benar ingin menceraikanku?"Sangat sulit untuk menanyakan pertanyaan ini, dia takut mendengar jawaban tegas Quinn, tapi kalau dia tidak bertanya, itu akan seperti batu berat yang menekan dadanya, membuatnya tidak bisa bernapas.Mata Quinn sedikit sepat. Quinn tidak memandangnya, takut kalau Quinn melihat ekspresi sedihnya, Quinn akan merasa tidak tega."Ya, aku sudah memikirkannya."Mendengar jawaban tersebut, Yovan terhuyung-huyung beberapa saat, lalu tertawa, "Kamu memang sudah merencanakannya dari awal. Karena kamu selalu ingin pergi, apa artinya hubungan di antara kita selama ini? Apakah kamu bermain-main dengan aku?"Quinn menggerakkan

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 447 Kita Lebih Baik Bercerai

    "Aku nggak meminta Rachel melakukan ini."Quinn menatapnya dan berkata dengan tenang.Quinn tahu bahwa tindakan Rachel akan berdampak besar pada banyak hal, tapi Quinn tidak menganggap itu kesalahan besar.Rachel membuat pilihan ini karena Quinn.Yovan bisa menerima Yenni tinggal di rumah demi Quinn, lalu kenapa Rachel tidak bisa melakukan hal yang sama?Sebagai perbandingan, Quinn lebih mengapresiasi pendekatan Rachel karena dia tidak membuat Quinn terlalu frustrasi.Yovan memandang Quinn dengan ekspresi rumit.Melihat dia tidak berbicara, Quinn melanjutkan, "Itu sudah terjadi. Nggak ada gunanya memikirkannya lagi. Sekarang Nona Yenni nggak perlu menjernihkan masalah apa pun. Kalau begitu Nona Yenni silakan pergi!"Quinn tidak ingin melihat Yenni sedetik pun!Yenni tiba-tiba berteriak, "Aku pindah ke sini karena aku mengancam Kak Yovan dengan alasan akan membantumu. Kenapa kamu begitu nggak tahu diri? Kak Yovan melakukan itu semua demi kamu. Nggak masalah kamu nggak tahu berterima kas

  • Menggaet Kembali sang Istri   Bab 446 Memenangkan Hati Orang demi Liam

    Quinn tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan Rachel.Quinn tahu bahwa keluarga Rachel berkecukupan, tapi tidak sebaik Keluarga Yalk. Biarpun Rachel mengenal banyak orang di lingkaran ini, dia sudah menyinggung banyak orang karena temperamennya, Quinn juga tidak berpikir Rachel memiliki kemampuan untuk menangani masalah ini.Tapi, setelah Quinn tertidur dan mendengar ketukan keras di pintu, dia pun menyadari kenapa Rachel begitu yakin.Di ruang tamu, Yenni sedang membuat keributan dan menangis dengan raut wajah sedih."Quinn, Rachel ... apa kamu tahu tentang keputusan dia ini?"Quinn bingung. Sebelum dia berbicara, dia mendengar Yenni berteriak, "Quinn, aku tahu kamu nggak menyukaiku, tapi bagaimana kamu bisa melakukan ini! Demi dirimu, kamu bahkan nggak peduli dengan Kak Yovan!"Quinn tidak senang dan memandang Yovan dengan cemberut, "Aku tadi tidur dan dibangunkan oleh ketukanmu. Apa yang terjadi? Bisakah kamu beri tahu aku dulu?"Dilihat dari ekspresi Yovan, sepertinya Quinn

DMCA.com Protection Status