Share

Ungkapan

Mazaya memberikan bahunya sebagai sandaran untuk laki-laki itu, sungguh, dia tidak menyangka Riki akan semenderita ini, andaikan dulu dia membuka dirinya untuk lebih mengenal Riki, tentu dia tidak akan jahat kepadanya.

Mazaya masih merekam dengan jelas, saat pertama kali dia bertemu Riki. Ayahnya membawa pulang seorang remaja berumur lima belas tahun, badannya penuh luka, bajunya kumal dan robek dimana mana, tatapan matanya memancarkan ketakutan dan rasa rendah diri.

Malam itu dia mulai tak menyukai Riki remaja, karena ayahnya menampakkan perhatian yang terlalu berlebihan, seakan akan Riki adalah anak kandungnya.

Perhatian ayahnya semakin bertambah setiap hari, dia selalu dibandingkan dengan Mazaya yang memiliki kemampuan belajar biasa saja, berbeda dengan Riki yang selalu berprestasi di berbagai bidang walaupun dia adalah lelaki cacat.

Semakin hari rasa benci menumpuk di hati Mazaya, benci yang lama kelamaan menjadi dendam, dia gelap mata dan beberapa kali ingin melenyapkan nyawa lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status