"...."Cindy memejamkan mata, merasa heran kenapa dia melakukan kesalahan bodoh seperti itu hanya karena sakit.Cindy berpikir sejenak dan bertanya kepada pelayan, "Apa kamu punya pakaian yang bisa dipinjamkan kepadaku? Pakaian apa pun boleh."Singkatnya, Cindy tidak bisa muncul di depan Steve "tanpa busana".Pelayan itu tertegun, "Apa seragamku ini cocok?""Oke.""Kalau begitu tunggu aku sepuluh menit. Aku pergi ambil sekarang.""Terima kasih."Pelayan keluar dari kamar mandi dan membantu Cindy menutup pintu.Cindy tidak mandi, dia hanya merendam handuk muka dengan air, lalu menyeka badan, mengenakan jubah mandi dan berjalan keluar.Cindy masih pusing, dia tersandung keset di pintu kamar mandi hingga terhuyung beberapa langkah dan terjatuh ke ranjang di seberangnya.Sebelum Cindy sempat berdiri, Yogi menerobos masuk.....Penyakit ini memang membuat kekacauan.....Tentu saja Cindy tidak akan menjelaskan apa pun kepada Yogi. Biarlah Yogi berpikir begitu. Justru bagus kalau Yogi memben
Cindy memahami niat baiknya dan menganggapnya sebagai teman. Dia tidak menyembunyikan apa pun dan berkata terus terang, "Profesor Steve, jangan khawatir, kami nggak melakukan transaksi ilegal.""Aku berjanji pada Pak Hery, kalau dia bisa menyelamatkan aku, aku akan bekerja di Grup Suhendra dan menandatangani kontrak kerja lima tahun. Dengan kemampuan kerjaku, keuntungan yang bisa aku berikan kepadanya dalam waktu lima tahun nggak akan lebih rendah dari proyek kota tua."Grup Suhendra juga ingin merekrut Cindy.Dua perusahaan asing yang sebelumnya dipertimbangkan Cindy adalah Kapital Chandra dan Yang lainnya adalah Grup Suhendra.Hanya saja setelah perbandingan, Cindy merasa Kapital Chandra lebih cocok, sehingga dia tidak menghubungi Grup Suhendra.Kemarin, Cindy tidak punya pilihan lain selain menggunakan dirinya sebagai alat tawar-menawar untuk bernegosiasi dengan Hery.Setelah mempertimbangkan dengan matang, Hery menyetujui kesepakatan Cindy.Namun, ada satu syarat tambahkan, yaitu s
Cindy ragu.Saat pertama kali membahas kesepakatan, Hery sangat tertarik untuk merekrut Cindy, bahkan tadi malam Hery mengingatkan Cindy untuk tidak melupakan syarat yang mereka negosiasikan.Kenapa Hery menolak Cindy hari ini?Yang Cindy tidak ketahui adalah bahwa masalah Cindy baru dimulai saat ini.Cindy menarik koper dan naik taksi kembali ke apartemen.Begitu membuka pintu dengan kunci, terdengar suara "bang", yang membuat Cindy takut.Detik berikutnya, potongan kertas warna-warni beterbangan dan Sisca bersorak, "Selamat kepada Cindy cantik yang akhirnya lolos dari lautan penderitaan!"Cindy tertawa, "Kamu lebay. Kenapa kamu membeli kembang api? Kupikir sesuatu meledak."Sisca berkata dengan riang, "Aku sudah hitung. Besok hari Sabtu, kontrakmu berakhir hari ini. Bukankah aku harus menyiapkan perayaan yang meriah?"Sisca mengulurkan tangan dan mengambil koper Cindy, "Bagaimana? Apa kamu dan Yogi sudah bernegosiasi? Apa kalian akan berpisah?""Termasuk sudah beres." Cindy tidak ber
Cindy tertegun, lalu menjawab tidak masalah. Mereka bisa bertemu lain waktu.Harus bekerja lembur mendadak adalah hal yang wajar. Cindy tidak terlalu memikirkannya pada awalnya. Dia mengambil air dari kamar mandi dan menyiram tanaman hijau di dekat jendela.Ini adalah mint yang memiliki aroma ringan dan sejuk.Cindy tiba-tiba teringat sesuatu. Dia mengambil ponsel dan mengirim pesan lain ke Manajer HRD, "Omong-omong, Kak Vivi, bolehkah aku langsung ke Kapital Chandra untuk menemuimu untuk mengurus prosedur rekrutan Senin depan?"Setengah jam berlalu, Manajer HRD tidak membalas.Cindy mencium aroma mint yang dingin dengan resah.Siang hari, Sisca melihat Cindy belum keluar dengan bertanya-tanya, "Bukankah kamu ada janji makan malam dengan Manajer HRD Kapital Chandra? Kenapa kamu belum berangkat?"Cindy mengeluarkan ponselnya tapi Manajer HRD belum membalas. Cindy membuka profil Vivi dan melihat Vivi melampirkan foto makanan tanpa melampirkan lokasi, tapi di pojok foto terdapat papan nam
Cindy menyapa dengan sopan, "Apa Bibi sendirian?"Santi menggenggam tangan Cindy dengan hangat sambil memandang Cindy dengan cermat dan berkata dengan marah, "Kamu sudah lebih dari sebulan nggak pulang makan di rumah, kenapa tambah kurus lagi?"Cindy meminta maaf, "Ada banyak hal yang terjadi belakangan ini."Wajah Santi muram, "Ih, tapi kalau kamu datang belakangan ini, kami mungkin nggak bisa menjamumu dengan baik.""Ada apa?""Karena Yogi dan ayahnya." Santi menggelengkan kepala, "Hubungan antara ayah dan anak itu sangat buruk karena sekretaris muda bernama Yona. Yogi belum pulang dan dia nggak menjawab panggilan ataupun pesan."Bukan hal yang aneh kalau Yogi tidak pulang, terakhir kali dia tidak pulang selama setengah tahun. Namun, panggilan atau pesan WhatsApp tidak dibalas, ini memang pertama kalinya.Hal ini menunjukkan betapa buruknya hubungan antara ayah dan anak itu.Cindy diam-diam melirik Santi, Cindy tahu salah satu penyebab buruknya hubungan Yogi dan ayahnya adalah Santi.
Kampung halaman Cindy bernama Kota Fengo.Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai tempat sudah mengembangkan pariwisata dengan pesat, Kota Fengo juga sudah dibangun menjadi "kota kuno budaya", yang menarik banyak wisatawan asing. Secara keseluruhan, kota ini tidak terbelakang.Rumahnya berada di gang sehingga mobil tidak bisa masuk. Cindy membawa dua kantong belanjaan dan tiba di depan pintu rumah yang sudah tiga tahun tidak kunjungi.Pintunya terbuka karena untuk tempat tinggal di gang ini, tidak ada risiko keselamatan kalau pintu dibiarkan terbuka pada siang hari kecuali pada malam hari.Saat Cindy ragu-ragu bagaimana menuju ke sana dan dengan ekspresi apa dia menyapa ketika masuk, seseorang keluar dari rumah, tanpa sadar Cindy bersembunyi di balik dinding.Cindy diam-diam menjulurkan kepala dan melihat itu adalah ibunya.Ibunya mengambil segenggam daun dan mencucinya di bawah keran di pintu, Cindy mengenalinya, itu adalah daun cincau.Rebus saja dalam air, tambahkan kanji, bekukan s
Cindy terus melakukan CPR pada Nasnah selama lima atau enam menit, akhirnya terlihat Nasnah mengerutkan kening.Cindy segera berbaring dan mendengarkan detak jantung Cindy, ternyata sudah pulih dan napasnya sudah tersambung. Cindy menangis kegirangan dan memanggil penuh semangat, "Bu! Bu!"Nasnah belum sadar, Cindy terus membantunya melakukan resusitasi jantung. Tak lama kemudian, ambulans tiba di luar gang.Staf medis menggunakan tandu untuk membawa Nasnah ke dalam mobil. Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang gawat darurat. Danang dan Cindy diblokir di pintu.Ketika hal ini terjadi secara tiba-tiba, kaki Danang menjadi lemas, dia terduduk di lantai, wajahnya terlihat sangat muram.Dibandingkan dia, Cindy jauh lebih tenang. Dia berjalan ke arah Danang, setelah tertegun, dia memapah Danang duduk di kursi.Cindy pergi ke mesin penjual otomatis, Cindy membeli dua botol air dan menyerahkan satu botol padanya.Danang tidak minum, dia hanya memegangnya erat-erat di tangan,
Cindy mendengarkan dalam diam, hatinya sakit. Cindy mengambil tisu dan dengan lembut menyeka air mata dari sudut mata ibunya.Cindy tidak bisa mengatakan "Nggak apa-apa", dia juga tidak bisa mengatakan "Aku nggak menyalahkan kalian", tapi Cindy memang tidak begitu membenci mereka sekarang."Biarkan masa lalu berlalu, jangan membahasnya lagi. Aku nggak membencimu, kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Aku hidup dengan cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Kamu nggak perlu khawatir tentang biaya operasi, aku punya uang. Setelah menemukan jantung yang cocok, kamu bisa dioperasi."Nasnah tersenyum dan berkata, "Kalau kamu hidup dengan baik, itu bagus, itu bagus ...."Yang didengar Nasnah hanyalah, " Aku hidup dengan cukup baik."Cindy cukup lama menemani Nasnah, dia menyuapi Nasnah bubur dan meninggalkan bangsal setelah Nasnah tertidur di malam hari.Danang sedang duduk di kursi di depan pintu bangsal, ketika dia melihat Cindy keluar, dia langsung berdiri dan terlihat malu.Dia ingin ber
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n