Share

Bab 78

Pelayan membawakan mereka kopi.

Yogi mengambil capitan kecil dan mengambil sepotong gula batu, lalu memasukkannya ke dalam kopi hingga langsung beriak.

Dia mengaduk perlahan dengan sendok kopi.

Lengan jasnya tergulung sedikit, memperlihatkan jam tangan dengan pelat jam perunggu yang sederhana dan berharga.

Da menunduk sehingga orang tidak bisa melihat dengan jelas emosi di matanya. "Proyek kota tua memang proyek yang sangat bagus. Bukan hanya kami yang tertarik, Kapital Chandra juga tertarik."

Hery berkata dengan tenang, "Jadi, kalau Grup Suhendra mengalah, maka akan peluang Grup Mega untuk menang akan lebih besar."

Yogi melepaskan sendok kopi dan mengangkat kepala, matanya tenang dan acuh tak acuh. "Pak Hery, tolong ganti syarat lain."

Bukan hanya Hery yang tertegun, bahkan Cindy yang bersembunyi di kedai kopi pun tercengang.

Yogi ... menolak?

Menolak untuk menukar Cindy?

Cindy mengerucutkan bibirnya.

"Apa sulit bagi Pak Yogi memenuhi syarat ini?" tanya Hery, "Atau Pak Yogi lebih berm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status