Hery menyilangkan tangannya membentuk menara dan meletakkannya di atas meja, lalu dia berkata, "Yang terbaik adalah buku keuangan ini diserahkan oleh Bu Nasnah dan dia bersaksi bahwa Bu Cindy belum pernah melihat buku keuangan itu."Yogi menyipitkan mata, yang dia maksud adalah ...."Biarpun Bu Cindy belum pernah melihat buku keuangan, tapi dia sudah tahu dia adalah putri Bahari, itu tetap menakutkan, kecuali dia nggak menunjukkan reaksi besar terhadap kejadian Bahari, selalu menjadi istrimu dan terikat kepentingan denganmu."Yogi bersandar di kursi, Hery sedang memberitahunya apa yang harus dia lakukan kalau ingin melindungi Cindy.Langkah pertama, urusan buku keuangan diserahkan pada Nasnah.Langkah kedua, jangan pernah membiarkan Cindy meninggalkannya.Yogi berkata acuh tak acuh, "Aku dengar Pak Hery pergi ke ibu kota untuk urusan bisnis dan bertemu Sisilia sebelum Lebaran. Jadi kamu membantu Cindy karena Steve? Atau karena Cindy adalah bawahanmu? Atau karena Sisilia adalah sepupuku
Cindy mundur hampir bersamaan saat Samuel berdiri tegak, jarak mereka terbuka, tapi mereka tanpa sadar saling memandang.Keheningan beberapa detik yang secara kebetulan itu memberikan sedikit ambiguitas pada ruangan beraroma bunga jeruk.Cindy melihat jakun Samuel bergulir, ambiguitas tiba-tiba menjadi lebih nyata.Terlintas di benak Cindy ketika ujian umum tertentu di SMA, Cindy mencari Samuel untuk membantu mengajari Cindy. Mereka pergi ke ruang musik yang tidak ada seorang pun.Cindy sedang menulis pertanyaan, dia sedang membaca buku dengan penuh perhatian. Bulu matanya yang sedikit terkulai membuat bayangan di kelopak matanya. Wajah samping Samuel begitu tampan sehingga terasa tidak nyata. Cindy membungkuk untuk menciumnya tanpa sadar.Begitu Cindy menyentuhnya, dia meraih dagu Cindy dan menghentikannya. Matanya masih tertuju pada buku, dia hanya tersenyum santai, "Kamu memintaku untuk membimbingmu pelajaran tentang ini?"Cindy menciumnya untuk pertama kalinya, telinganya terasa pa
Cindy menjelaskan, "Aku kembali ke Kota Shigo untuk mencari Yogi. Lagi pula, masalah itu nggak ada hubungannya dengan dia, apa lagi hubungan dia dan aku adalah suami dan istri ...."Samuel langsung menyela, "Kamu sendiri yang pergi ke Biro Urusan Sipil, apa kamu nggak tahu kalian sudah membuat akta nikah atau belum?""Apa akta nikah belum jadi? Dari nada bicara Yogi, kukira sudah jadi." Cindy tertegun, "Kalaupun belum jadi, aku juga harus bicara langsung dengan dia. Cahyadi yang melakukan itu, bukan dia. Terlebih lagi, ibuku masih di Kota Shigo, aku nggak bisa meninggalkan dia."Samuel memandang Cindy dengan acuh tak acuh.Sama seperti nada bicara Yogi yang kasar setiap kali menyebut Samuel, ketika Samuel menyebut Yogi, biarpun tidak begitu kentara, nada bicara Samuel juga sangat dingin dan tajam."Apa yang dilakukan Cahyadi nggak ada hubungannya dengan dia? Apa Yogi nggak menikmati hak Keluarga Walker atau dia nggak menikmati harta Keluarga Walker? Kalau dia menikmatinya, maka masalah
Hujan deras turun tiada henti-hentinya, memaksa Kota Shigo yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau tetap berada di akhir musim hujan.Setelah pukul empat lewat, langit menjadi gelap, karena hujan, terdapat lapisan air yang kabur, sehingga semua pemandangan menjadi tidak jelas seperti melihat bunga di tengah kabut.Yogi keluar dari Grup Mega, Qweneth mengikutinya, lalu membuka payung hitam besar untuk memayunginya saat dia masuk ke dalam mobil.Mereka pergi ke rumah sakit.Nasnah masih tinggal di Rumah Sakit Pusat, dia masih dirawat oleh tim dokter yang disewa Yogi dengan biaya besar. Auriel juga yang merawat dia.Bedanya, pasien dan anggota keluarga pasien yang satu bangsal dengan dia serta orang yang lewat sesekali di luar bangsal diutus oleh Yogi untuk mengawasi dia.Dia diam-diam ditempatkan di bawah tahanan rumah.Dia tidak bisa pergi tanpa izin Yogi, orang luar tidak bisa melihat dia, tapi dia tidak tahu.Yogi tiba di depan pintu bangsal, perawat mencari alasan untuk memanggi
"Bagaimana ... bagaimana kamu bisa berbohong kepada Cindy seperti ini? Dia sangat menyukaimu. Dia membeli vas untuk menaruh bunga yang kamu berikan. Pada hari dia pergi untuk membuat akta nikah bersamamu, dia sangat bahagia. Bagaimana kamu bisa bersikap begini padanya!"Yogi tersenyum dan berkata, "Kalau benar begitu, dia nggak akan pergi dengan orang lain."Nasnah bertanya dengan panik, "Dengan siapa dia pergi? Di mana dia?!"Pertanyaan Yogi hanya satu, "Di mana buku keuangannya?"Nasnah hanya peduli pada satu hal, "Di mana Cindy!"Yogi mengulangi lagi, "Di mana buku keuangannya?"Nada suaranya yang tanpa emosi bisa membuat orang gila.Nasnah memang jadi "gila".Emosinya ambruk seketika, dia berusaha melindungi putrinya dengan nyawanya seperti induk hewan yang melindungi anaknya, tapi dia ditekan hingga tidak bisa mendekati Yogi. Yogi memandangnya seperti iblis tanpa emosi.Nasnah berjuang keras hingga rambutnya acak-acakan, dia berteriak, "Apa yang kamu lakukan pada Cindy! Kalian itu
Ekspresi Laskar menjadi lebih muram, dia melemparkan kembali buah anggur yang belum dimakan ke piring buah.Charles memandangnya dan berkata, "Karena nggak dibersihkan saat itu, jadi merepotkan seperti sekarang. Kalau kita nggak menanganinya kali ini, hal itu mungkin akan terungkap suatu hari nanti."Biarpun alasan pengakuan dan pengejaran Laskar terhadap Cindy adalah demi buku keuangan, tapi dia merasa Cindy sangat baik, kini dia benar-benar ragu kalau harus membunuh Cindy."Cari buku keuangan dulu, nanti baru bicarakan lagi."Bulu mata Charles yang sedikit terkulai membuat bayangan di kelopak matanya.....Yogi berjalan keluar rumah sakit, hujan baru saja reda, udara lembap dan dingin, dia menuruni tangga tanpa ekspresi, air di tangga beriak karena sepatu kulitnya, dia berjalan menuju mobil.Langit gelap dan lampu jalan kurang terang, sosok rampingnya tampak berbayang-bayang.Sebelum masuk ke dalam mobil, dia menerima panggilan telepon dari Sugeng, "Pak Yogi, kalau kamu ada waktu lua
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli