Pada acara tahunan Grup Mega tahun lalu, ketika Cindy berbalik, dia tidak sengaja menabrak seorang pria. Biarpun Cindy bereaksi cepat, dia masih membasahi lengan baju pria itu. Pria itu sangat sabar dan tidak menyalahkan kecerobohan Cindy.Cindy menawarkan untuk membayar uang baju tersebut, orang tersebut berulang kali menolak, tapi Cindy bersikeras dan akhirnya orang tersebut menerimanya.Karena uang sudah diterima, Cindy merasa urusan beres, dia tidak ingat lagi soal itu. Namun, ketika Steve menyebutkannya, Cindy pun teringat.Cindy pun mengamati Steve dengan lebih cermat.Dia sangat muda dan tampan, warna kulitnya cerah, tapi tidak pucat.Dia mengenakan kacamata berbingkai emas, di balik kacamata ada sepasang alis hitam dan mata sangat jernih, seperti saat menyentuh air sungai, terasa sejuk tapi tidak terasa menggigil, nyaman dan adem.Di bawah mata, hidungnya mancung, warna bibirnya agak kusam, dan kontur dagunya halus, kesan Cindy secara keseluruhan adalah hangat dan tidak berbaha
Sifat Steve seharusnya dingin, dia berkulit putih, berwajah tampan. Ketika dia tersenyum dengan menunduk, dia sangat mirip dengan mahasiswa senior yang sempurna dalam moral, intelektual, fisik dan artistik, yang akan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan sabar.Hmm, Steve kemungkinan besar seperti itu ketika masih menjadi pelajar, jadi dia menjadi guru sekarang."Apa Profesor Steve menganggap nama profil WhatsApp-ku lucu?" Kalau tidak, kenapa dia tiba-tiba tersenyum seperti ini?Namun, nama WhatsApp Cindy cukup normal, yaitu "Re". Re adalah awalan bahasa Inggris yang paling umum, yang berarti "lagi". Cindy mengubahnya setelah dia putus dengan Yogi, artinya memulai dari awal lagi.Steve mengepalkan tangan, lalu menempelkannya ke bibir. Dia terbatuk pelan, lalu menggelengkan kepala, "Bukan, aku baru ingat ada orang yang tadi bilang nggak bisa berteman di WhatsApp karena nggak bawa ponsel.""..." Cindy tidak berdaya, "Apa Profesor Steve nggak mengerti, karena aku i
Cindy sedikit terkejut.Steve menggenggam tangan gadis itu, lalu menariknya ke depan dan berkata dengan lembut, "Jangan buat masalah. Apa kamu nggak lihat ada temanku di sini? Nanti kamu ditertawakan."Gadis itu cemberut dan mengeluh, "Aku sudah lama mencarimu!"Dilihat dari keintiman ini, sepertinya mereka bukan teman biasa, apakah ... pacarnya?Begitu Cindy menebak dalam benak, Steve berkata, "Kita bicarakan masalah kita nanti. Jangan nggak sopan, sapa Nona Cindy dulu. Nona Cindy, ini adikku, Melly."Ternyata adiknya Steve.Cindy menoleh, gadis itu juga menatap Cindy. Saat bertatapan, mereka tercengang. Melly menunjuk ke arah Cindy, "Ternyata kamu!""..." Cindy kenal Melly Suhendra.Gadis ini menyukai Yogi dan mengejarnya dengan penuh semangat, mengirim bunga dan kopi, bahkan pergi ke perusahaan untuk menemuinya. Saat itu, Yogi baru saja mendapatkan Cindy dan tidak tertarik untuk pacaran, sehingga langsung menolak Melly.Kebetulan ada proyek penting di luar negeri, Yogi mengajak Cind
Steve melaju dan mengantar Cindy ke Grup Mega. Cindy keluar dari mobil dengan pangsit goreng sambil membungkuk untuk melambaikan tangan padanya.Di sisi lain, Yavon yang datang ke Grup Mega untuk mencari Yogi kebetulan melihat adegan itu, dia mengernyit dan masuk ke dalam perusahaan terlebih dahulu.Wajar kalau dia datang menemui Yogi, bisa langsung naik ke atas tanpa perlu melapor.Yavon mengetuk pintu.Yogi berkata, "Masuk."Yavon mendorong pintu dan masuk.Yogi mendongak dan melirik, lalu berkata lagi, "Duduklah." Yogi sedang menangani sebuah dokumen.Yavon tidak merasa sungkan, dia menggunakan mesin kopi untuk membuat secangkir kopi. Setelah menyesap, dia berkata dengan santai, "Bu Cindy laris manis. Yosua pergi dan Steve datang, aku baru saja melihat Steve mengantar Cindy ke depan kantor. Kapan mereka berhubungan?"Yogi mengangkat kepala, alisnya yang tampan sedikit berkerut.Yavon berkata penuh arti, "Tapi, Bu Cindy memang tipe yang disukai Steve."Steve berpenampilan seperti pri
Wanita hanya topik obrolan santai di waktu senggang, sekadar untuk melepas kepenatan, fokus mereka tetap pada pekerjaan.Yavon meletakkan kopi dan langsung membicarakan tujuan mengunjunginya hari ini. Mereka berdua mengobrol sepanjang sore.Ketika tiba waktu pulang kerja, keduanya hendak keluar untuk makan, begitu mereka keluar kantor, mereka melihat sekretaris muda itu menyiram setengah gelas air ke wajah Cindy!Tiba-tiba saja Cindy tidak sempat menghindar, air memercik ke wajahnya, lalu mengalir turun di sepanjang dagu halusnya dan jatuh ke pakaiannya.Sekretaris muda itu melempar cangkir dan menutup mulut, lalu berbalik dan lari, dia tampak menangis."..."Cindy bersikap cuek, dia tidak menatap mata orang-orang di ruang kantor, hanya mengeluarkan beberapa lembar tisu untuk menyeka wajah.Yogi sudah memiliki calon sekretaris yang cocok, tentu saja sekretaris muda itu tidak akan dipertahankan lagi, sehingga Cindy meminta bagian HRD untuk memberi tahu dia bahwa dia tidak perlu datang l
Yogi tiba-tiba berhenti, lalu dengan wajah dingin membuka kancing jas, melepas jas dan melemparkannya ke Cindy, "Pergi beli baju untuk diganti."Cindy tidak menangkap, jas itu terjatuh.Ekspresi Yogi menjadi muram. "Apakah kamu merajuk?"Yavon tanpa sadar mencubit pangkal hidungnya. Ya ampun ....Cindy dengan tenang berkata, "Aku taruh baju ganti di ruang ganti. Kalau bukan karena Pak Yogi, aku nggak perlu mengeluarkan uang untuk membeli baju.""Apa kamu bahkan nggak punya uang untuk membeli baju?" Yogi mengeluarkan kartu dari dompet dan melemparkannya ke tubuh Cindy. Kartu itu pun terjatuh.Mereka sepertinya menemui jalan buntu.Akhirnya, Yavon tidak tahan lagi. Dia mengambil jas dari tanah, menepuk-nepuk debu, memasukkan kartu ke dalam saku dan mengenakan jas itu pada Cindy. "Ahem, ada pusat perbelanjaan di seberang, seharusnya ada baju wanita. Bu Cindy pergi beli baju untuk diganti. Cuacanya dingin, yang penting jangan masuk angin.""Kamu tinggal menggesek kartu, beli saja sepuasnya
Tidak ada yang perlu dibicarakan Cindy selama makan, jadi Cindy berkonsentrasi pada makanannya.Jadi, saat Melly bertanya terus pada Yogi, Cindy menghabiskan semangkuk sup ayam, dua kepiting, tiga udang goreng, beberapa irisan foie gras, ikan gabus dan tumisan rebus ....Yavon berpikir, Cindy memiliki nafsu makan yang bagus.Yogi juga melihat ke arah Cindy, baru pertama kali dia tahu Cindy kuat makan. Mereka yang tidak tahu akan mengira Cindy sudah lapar selama beberapa hari. Dia makan dengan sangat serius hingga dia bahkan tidak melirik orang.Yogi tiba-tiba berkata, "Apakah kamu sudah selesai makan?"Cindy mendongak dan melihat bahwa Yogi sedang menatapnya, Yogi memang bertanya pada Cindy. Cindy pun menyesap es jeruk, "Ada perintah apa, Pak Yogi?"Yogi berkata, "Antar Nona Melly pulang."Cindy tidak punya mobil, mana bisa mengantar orang?Namun, dia tidak ingin membantah Yogi, jadi dia mengambil kesempatan ini untuk pergi, "Oke."Melly pun bersedia pergi dengan Cindy, Melly mengambil
Melly sangat gembira. "Benarkah? Oke!" Melly melompat-lompat kegirangan, lalu berkata, "Kalau begitu Kak Cindy, aku nggak jadi pulang denganmu. Sampai jumpa di perusahaan besok."Cindy mengangguk.Yogi langsung pergi.Cindy menghadap ke jalan dan terus menunggu mobil online sambil berpikir dengan tenang. Sejak kapan Cindy dan Melly menjadi sahabat karib? Melly dan Yogi sudah jadi pacar?Ternyata posisi "pacar Yogi" tidak terlalu sulit untuk didapatkan.Yona bisa, Melly bisa.Pada akhirnya, satu-satunya orang yang menemaninya selama tiga tahun dan masih belum memiliki status adalah Cindy.Haha.Namun, Cindy tak menyangka "nafsu" Yogi begitu besar.Keesokan harinya, Cindy pergi ke perusahaan. Dia tidak hanya melihat Melly tapi juga sekretaris muda itu di ruang sekretaris.Sekretaris muda itu menghampiri Cindy dengan bangga. "Pak Yogi meminta aku kembali. Dia bilang aku berkontribusi pada perusahaan, nggak akan memecatku. Dia menyuruh seseorang untuk nggak mengambil keputusan sendiri."Wa
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n